Aku tak menyangka pria tampan yang selalu muncul di waktu petang itu ternyata bukan manusia.Dia adalah Genderuwo yang telah dipilihkan oleh kakek buyut ku sebagai suami, melalui perjanjian gaib.
Berbagai peristiwa gaib dialami Nisa yang ternyata nenek moyang ayah dan ibunya juga
mengadakan ritual dan perjanjian dengan makhluk halus lainnya demi mendapatkan kekayaan.
Nisa yang polos ternyata mewarisi kekuatan supranatural dan mempunyai khodam penjaga di dalam tubuhnya.Dia juga kerap kali mengalami bahaya dari ulah makhluk gaib di sekitarnya.
Pertemuan dengan Dito diwarnai dengan kisah asmara keduanya.Mereka bekerja sama mengatasi teror dari makhluk halus yang ada di sekitarnya.
Akankah misteri alam gaib beserta penghuninya dapat dipecahkan oleh Nisa?.
Atau kah Nisa terbawa suasana dan malah
bersekutu dengan mereka?.
Bertetangga dengan Genderuwo dikemas dalam cerita menarik yang diwarnai dengan romansa cinta Nisa dan Dito.
. . . 🌼selamat membaca 🌼
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Annasya Fayra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dalang Di Balik Peristiwa.
Dito,Reni,Nisa dan Bapak ke rumah sakit untuk mengurus jenazah Mia.Sementara teman-teman yang lain ke kantor polis untuk memberi pernyataan atas peristiwa bunuh diri Mia.
Bude Wati sendiri sebagai owner mempercayakan kasus ini kepada pengacaranya.Dia juga memastikan bahwa semua biaya pengurusan jenazah Mia ditanggung perusahaan.
Pemakaman Mia berlangsung dengan khidmat.Dihadiri keluarga dan teman-teman kantornya.Bude Wati juga menyerahkan santunan kepada ahli waris Mia.
Beliau menyampaikan dukacita yang mendalam terhadap keluarga Mia.
Setelah acara pemakaman selesai,bude Wati langsung pulang ke rumahnya.
Kantor diliburkan satu hari untuk menghormati kepergian Mia.Aku dan Dito masih di makam berdua.
"Sepertinya aku akan resign saja Nis,aku takut hal ini akan terulang lagi".
"Satu-persatu dari kami menyusul Dewi di hari kematiannya".
"Kejadiannya pun sama persis,loncat dari jendela setelah beberapa hari murung".
"Jadi,hari ini hari kematian Dewi??".
"Kemarin Nisa,tepat setahun Dewi meninggal".
"Dito,,kau bisa membantuku????".
"Katakan Nisa".
"Aku ingin kau kumpulkan berita tentang bunuh diri di kantor kita,bahkan sebelum Dewi dan Mia".
"Untuk apa????".
"Untuk memecahkan misteri ini".
"Katamu tanggal kematian mereka sama persis,bahkan mereka juga depresi sebelum akhirnya bunuh diri".
"Iya Nis,,,tapi ini kan bukan kasus kejahatan?".
"Memang,,,tapi aku curiga,kalau ini ada hubungannya dengan sesuatu".
"Aku belum yakin,tapi nanti pasti kutemukan".
"Kau mau membantuku kan?".
"Kalau hanya masalah itu,,,serahkan padaku,
besok data yang kau minta sudah ada di mejamu".
"Terimakasih banyak Dito".
"Ayo kita pulang,,apa kau tidak capek,semalam kau juga tidak tidur kan??".
"Iya,,,aku juga butuh istirahat,nanti kita pikirkan langkah kita selanjutnya".
pulang dari makam Nisa langsung tertidur.
Dalam tidurnya Nisa bermimpi kalau kedua sahabatnya itu ditawan oleh sosok tinggi besar,mirip Genderuwo, tapi sosok ini jauh lebih menyeramkan.
Seluruh badannya berwarna hijau,taring di mulutnya lebih panjang.Arwah Dewi dan Mia serta beberapa arwah lain dijadikan pelayan .
Di singgasananya makhluk itu memegang cambuk untuk menyiksa arwah-arwah tersebut.
Nisa terbangun dengan keringat bercucuran.
Mimpinya seperti kenyataan.Dia berpikir kalau ini bukan hanya sebuah kebetulan saja.
Ini mungkin petunjuk bagi Nisa.
Paginya Nisa bergegas berangkat ke kantor.
Dito sudah menyambutnya dengan tumpukan map besar.
"Sesuai permintaanmu Nis,,ini sederet kejadian ganjil di kantor ini".
"Aku sudah merangkumnya,polanya selalu sama,nanti setelah kejadian bunuh diri di kantor ini pasti omzetnya langsung meningkat".
"Maksudmu?????? apa hubungan semua ini dengan omzet perusahaan??".
"Ada Nisa,,,kau bacalah dulu,baru kau nanti akan paham".
"Ini memang perusahaan bude mu, tapi kalau kau ingin selidiki kasus ini,sebaiknya kau tuntaskan bukan,jangan setengah-setengah".
"Kau bisa buktikan sendiri,,kita lihat setengah jam dari sekarang akan banyak orderan yang masuk ke kantor ini".
Dito belum menyelesaikan ucapannya,tapi sudah banyak telpon yang masuk.Dito benar,perusahaan bude Wati kebanjiran orderan.
Apa benar ini semua ada hubungannya.
Nisa belum berani mengambil kesimpulan.
Dia memasukkan data yang diperoleh Dito ke dalam tas nya untuk dipelajari nanti.
Kesibukan di kantor membuat Nisa harus lembur. Teman- temannya yang lain pun sama,mereka masih menyelesaikan pekerjaannya padahal ini sudah jam 7malam.
"Lembur lagi kita".
"Ah.....aku mah sudah biasa,Nisa tu yang anak baru,dia pasti shock dengan ritme kerja disini".
"Tidak juga,namanya juga karyawan,harus ikut boss kan?".
"Tapi kau kan keponakan boss,apa tak ada pengecualian gitu??".
"Sama aja kali Ren,,,,kecuali aku bossnya,jelas kalian tidak akan kerja rodi seperti ini".
"Kalian mau kopi??? biar aku bikinkan".
"Bolehlah.......".
Nisa turun ke pantri untuk mengambil kopi.
Ketika melewati ruangan bude Wati,pintunya terbuka,Nisa berhenti karena mendengar suara tangisan dari dalam ruangan.
"Tok.......tok......tok..........".
"Apa Nisa boleh masuk bude??".
Tak ada jawaban,tapi suara tangisan wanita itu semakin kencang.
Nisa memberanikan diri untuk masuk ke ruangan bude Wati.Ternyata sudah kosong.
Itu berarti bude sudah pulang.
Nisa mengikuti suara tangisan.Arahnya ke dalam ruangan dekat toilet.Nisa mencoba membuka pintunya,tapi terkunci.
Aneh sekali,,,,,,,ruangan apa ini??.
Nisa hendak keluar tapi tiba-tiba bude Wati sudah berdiri di belakangnya.
"Kau mencariku Nisa?? ada perlu apa kalau bude boleh tahu?".
Nisa terkejut melihat raut wajah bude Wati yang pucat.Ekspresinya juga datar.
"Eh.......itu bude,,,aku kebetulan lewat dan mendengar suara tangisan dari dalam,jadi aku ingin memastikan kalau bude tidak kenapa-napa".
"Lancang sekali kau Nisa,,,Sudah cukup,,,,
Hentikan sekarang juga,,,,,Jangan melewati batasmu Nisa,atau aku tak segan-segan untuk memberimu pelajaran"
Nisa terkejut mendengar perkataan bude Wati,dia keluar dengan menahan tangis.
"Dan satu lagi Nisa,,,,Jangan pernah ikut campur apa yang bukan jadi urusanmu,,,,kau paham???".
Nisa menghentikan langkahnya saat mendengar panggilan bude Wati.Dia pun menjawab perkataannya.
"Aku mengerti bude,,,,,maafkan Nisa".
Nisa menangis,perkataan bude Wati sungguh kasar.Baru kali ini Nisa mendengar bude Wati berbicara dengan nada mengancam seperti itu.
Hati Nisa hancur,dia kembali ke ruangannya untuk mengambil tas dan segera pulang ke rumah.
"Mana kopiku Nis,kami sudah lama menunggumu".
"Maaf.....,aku kurang enak badan,aku pulang duluan,,,kepalaku pusing sekali".
"Biar aku antar Nisa",teriak Dito.
"Tidak usah, aku naik taksi saja".
Nisa masih saja menangis di dalam taksi.Bude nya yang selama ini begitu baik,tapi ternyata dia tidak tulus kepada Nisa.
Turun dari taksi,Nisa langsung masuk kedalam,dia akan mengajak orang tuanya untuk pindah dari rumah bude Wati.
"Ada apa Nisa,,kenapa kau menangis ???".
Alangkah kagetnya Nisa mendengar suara bude Wati yang menegurnya.Bude Wati tengah berbincang-bincang dengan kedua orang tua Nisa di ruang tamu.
"Bude ada dirumah????,bukannya bude lembur di kantor??".
"Apa maksudmu??,bude sudah pulang dari jam 3sore tadi,kalau kau tak percaya tanya ibumu".
"Dari tadi budemu disini,kami ngobrol bertiga sambil menunggu kau pulang".
"Kau baik-baik saja kan Nisa?".
"Kalau lelah sebaiknya kau istirahat,jangan memaksakan diri".
"Iya pak,,".
Kalau bude Wati ada di rumah,lalu siapa yang mengancamku di kantor tadi????.
Aku yakin itu bude Wati,tapi mana mungkin ada dua orang diwaktu bersamaan,kecuali kalau ada yang menyerupai bude Wati.
Sekarang semuanya mulai jelas. Ada sesuatu di dalam kantor bude Wati yang kekuatannya sangat besar.
Aku harus segera mencari tahu.
Baiklah.....entah siapa kau,mari kita lihat,seberapa besar kekuatanmu untuk menyingkirkan ku.
Bodohnya aku,,,kenapa tidak sadar kalau itu mahluk tak kasat mata.