Pengorbanan seorang ibu demi pengobatan anak nya rela menjual diri.
Adakah orang yang rela membayar nya dengan harga yang sangat mahal?
Sedang kan dia hanya seorang janda.
Penasaran yuk ikuti terus kisahnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gentra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 25
Pagi hari dimana Jack bangun lebih pagi dari biasanya, Ingin sekali rasanya segera bertemu dengan mira. Jack berencana akan menjemput mira dan berangkat ke kantor bersama, Jack akan menunjukan pada semua orang bahwa mira itu miliknya. Jack sudah rapih sebentar lagi akan pergi untuk menjemput mira, Jack keluar kamar sambil bersiul. Para pelayan di rumah itu pun sangat heran melihat tingkah Jack, Jack seperti anak kecil sehabis mendapat mainan baru.
Sampai di lantai bawah Jack, berbicara dengan pelayan yang biasa mengurusi semua keperluan merlin.
"Bi, Bilang sama mama ya, Aku sudah berangkat nanti sarapan di kantor saja." Jack pamit untuk pergi ke kantor.
"Baik pak, ucap pelayan tersebut sambil membungkukan badan nya memberi hormat terhadap Jack"
Jack perlahan pergi meninggalkan halaman rumah tersebut, Melewati jalanan yang masih bersahabat untuk di lewati. Pertama Jack akan datang ke rumah mira sebelum ke kantor, Ingin menunjukan perhatiannya terhadap mira.
Setelah menempuh perjalanan sekitar setengah jam, Jack telah sampai di rumah mira. Namun Jack bingung harus bilang apa ketika pagi-pagi datang ke rumah orang. Apa harus jawab jujur ingin menjemput ya atau ada alasan lain yang lebih masuk akal. Berfikir sejenak, Ide pun muncul di kepala Jack.
"Ahhaa Aku ada ide, Semalam kan mira tidak bisa di hubungi. Tinggal bilang mau menyampaikan pesan mama, "
Jack pun turun dari mobil, membiarkan mobil ya terparkir di halaman rumah mira. Jack mengetuk pintu rumah mira, Setelah beberapa kali di ketuk pintu belum juga di buka. Hal itu membuat Jack kesal, Baru saja Jack akan pergi tiba-tiba sura pintu terbuka.Jack pun menoleh ke arah pintu terbuka, Namun yang membuka bukan lah mira. Hal itu membuat Jack sedikit kecewa, Jack berharap yang membuat pintu itu mira. Nyatanya bibi lah yang membuka nya.
Jack bicara dalam batin"Apa jangan-jangan jodoh gua tuh si bibi, Setiap gua datang ke sini pasti di sambutnya sama bibi. Hadeh tidak sesuai apa yang di pikirkan"Namun Jack berusaha tersenyum di hadapan bibi.
"Selamat pagi bi, Sapa Jack terhadap bibi? "
"Pagi pak, bibi pun menjawabnya. "
Ada yang bisa di bantu.
"Boleh saya bertemu dengan Mira, Ada hal penting yang mesti saya sampaikan. Jack berucap sambil tersenyum kikuk, Sebetulnya Jack juga merasa tidak enak hati datang ke rumah orang pagi-pagi seperti ini. "
"Baik pa, Silahkan masuk dulu. Bibi pun mempersilahkan Jack untuk masuk dan menunggu di ruang tamu. " Silahkan tunggu di sini ya pak saya panggil kan Bu Mira dulu ya, Sudah beres belum mandinya tadi sih lagi mandi.
"Jack pun menganggukan kepala , Jack akan menunggu Mira di ruang tamu" Bibi pergi berlalu meninggalkan Jack di ruang tamu.
Bibi segera pergi ke kamar Mira untuk mencari keberadaan nya di kamar, Namun di kamar sudah tidak Ada. Bibi lanjut mencari ke dapur, Biasa nya Mira sebelum berangkat ke kantor akan menikmati secangkir kopi terlebih dahulu. Sambil duduk di teras belakang sambil menikmati udara pagi.
"Non Mira, panggil Bibi? "
Seketika Mira menoleh ke arah summer suara" Iya bi kenapa? "
"Itu di depan ada tamu, Sekarang sedang menunggu di ruang tamu. " Bibi memberi tahu Mira bahwa ada tamu yang sedang menunggu nya.
"Siapa bi, Masa pagi-pagi sudah ada tamu" Mira pun berdiri sambil melangkah perlahan untuk menemui tamu yang sedang menunggu nya namun dalam batin berkata"Jam segini bertamu apakah segitu pentingnya sehingga tidak bisa di tunda untuk sementara atau menghubungi lewat telephon."
Jack masih setia duduk manis menunggu kedatangan sang pujaan hati, Terlihat oleh Jack sedang berjalan menuju ke arah nya. Seketika jantung Jack terasa berhenti berdetak, ketika melihat penampilan Mira pagi ini terlihat sangat cantik.
