Gadis Hacker Milik Ceo

Sofia kembali dipoles habis-habisan di ruang pengantin setelah acara ijab qobul selesai. Berita tentang pernikahan mereka telah beredar dengan cepat di berbagai media. Dalam waktu singkat Sofia jadi terkenal karena Enzo. Sofia sendiri tidak menyangka Enzo mempersiapkan kejutan yang tidak pernah dia bayangkan. Tidakkah ini lucu? Setelah menjalani hidup sebatang kara dengan penuh linangan air mata. Kini Sofia telah menjadi miliader dadakan yang diberitakan dalam berbagai media.

Setelah satu jam akhirnya riasan Sofia selesai juga, untuk riasan yang kedua ini memang tidak terlalu lama baginya dipoles. Perias hanya menyempurnakan riasan dari ijab qobul tadi serta mengubah tatanan gaya rambut dan gaunnya saja. Kali ini Sofia mengenakan gaun ruffles seperti pilihannya saat di butik waktu itu. Sofia sangat mirip cinderela kala memakai gaun tersebut, pinggangnya yang ramping serta rok yang sangat mengembang memberikan nilai plus pada dirinya. Sedangkan rambutnya dibuat berbentuk cepol dengan rambut berlilit. Sebuah mahkota bertengger dikepala Sofia yang disempurnakan dengan tudung berwarna putih. Sungguh Sofia mirip boneka hidup bagi siapapun yang melihatnya.

Enzo yang melihat betapa cantik istrinya hari ini seperti tidak rela jika harus dilihat oleh banyak orang. Kecantikan Sofia hanya boleh dilihat olehnya seorang, tapi mau bagaimana lagi karena ini adalah acara pernikahannya. Jadi mau tidak mau Enzo harus menahan gejolak cemburu yang datang tanpa permisi itu.

Waktu acara resepsi telah tiba setelah memberi ruang bagi para tamu untuk istirahat sambil menikmati berbagai hidangan yang telah disediakan. Tak hanya para tamu saja seluruh reporter dan panitia juga disediakan tempat untuk istirahat dan makan. Enzo bangkit dari duduknya menghampiri Sofia yang masih terlihat malu-malu jika dengannya. Enzo berjongkok tepat didepan Sofia sambil mengulurkan tangannya seperti seorang pangeran yang hendak mengajak ratunya. Semua orang yang ada diruangan tersebut iri melihat pemandangan didepan mereka. Enzo memperlakukan Sofia bak puteri raja sampai membuat para gadis meleleh kala itu juga. Padahal bukan mereka yang diperlakukan seperti itu.

dengan tersipu malu Sofia menerima uluran tangan Enzo lalu berdiri dari duduknya. Enzo mencium tangan Sofia dengan penuh kasih sayang lalu bangkit dari tempatnya. Hal tersebut langsung membuat semua orang yang ada disana semakin berdebar melihatnya. Banyak dari mereka yang menginginkan suami seperti Enzo, suami yang bisa memperlakukan mereka bak puteri raja seperti pemandangan yang baru saja mereka lihat.

Yang hanya melihat saja sudah berdebar apalagi yang melakukannya? Sofia sudah dag dig dug tidak karuan karena ulah Enzo. Padahal diperlakukan Enzo seperti itu saja sudah membuat Sofia gemetar masih ditambah dengan gegaduhan para gadis yang ada diruangan tersebut. Sungguh Sofia tidak menyangka dibalik sifat menyebalkan Enzo ternyata ada manisnya juga. Mungkinkah dirinya nanti bisa mencintai Enzo seperti Bu Elma dan almarhum suaminya? Semoga saja pilihannya untuk menikah dengan Enzo tidak menimbulkan penyesalan, Sofia berharap pilihannya itu benar.

Sofia melingkarkan tangan kanannya pada lengan Enzo sedangkan tangan kirinya membawa buket. Kedua mempelai mulai berjalan menuju singgasana mereka, Sofia terharu dengan sambutan meriah para tamu undangan kala mereka berjalan diatas karpet merah. Seluruh kerabat, teman dan sahabat hadir dalam pernikahannya tanpa terkecuali. Sayang sekali dihari pernikahannya ini tidak ada satupun orang tuanya yang menemani. Tak terasa Sofia meneteskan air mata kala mereka baru sampai setengah jalan. Enzo yang melihat Sofia menangis langsung berhenti dan memeluknya. Semua orang jadi gaduh melihat pengantin wanita yang tiba-tiba menangis, banyak pertanyaan yang muncul dikepala mereka. Namun tidak bagi sahabat dan kerabat Sofia yang melihat, mereka juga ikut menangis seakan tahu apa yang sedang dirasakan Sofia.

Dengan cepat Sofia menahan gejolak rindu yang muncul dalam dirinya, hari ini adalah momen sepesial dalam hidupnya. Sofia tidak ingin menghancurkannya begitu saja, dia tidak mau hasil kinerjanya dengan Bu Elma jadi berantakan. Setelah merasa tenang Sofia mengajak Enzo untuk melanjutkan langkah mereka menuju singgasana. Enzo hanya menurut saja meski ada rasa bersalah yang timbul dalam dirinya.

Mungkinkah karena aku memaksanya?.

Sebuah petanyaan muncul dalam fikiran Enzo membuat senyuman lelaki itu tidak terlihat murni. Sangat jelas bahwa Enzo sedang memaksa senyumannya sebab mata tidak bisa berbohong. Setibanya disinggasana pengantin seorang perias menghampiri mereka untuk membenahi make up Sofia yang terkena air mata tadi. Untung saja Sofia tidak berlarut dalam tangisannya sehingga tidak merusak dandanan sedikitpun. Setelah

dirasa cukup perias tersebut undur diri memberikan ruang untuk kedua mempelai agar lebih nyaman.

Segala sambutan dan pidato berjalan dengan lancar tanpa ada halangan suatu apapun. Sofia yang menyadari perubahan dari sikap Enzo mengajaknya untuk duduk sejenak. Mungkinkah Enzo tidak suka dengan acara yang dibuat olehnya dan Bu Elma? Kenapa dari tadi terlihat murung dan selalu memaksakan senyumannya? Beberapa pertanyaan muncul dikepala Sofia yang membuatnya memberanikan diri untuk bertanya.

“ Mas kamu ini kenapa?“

Menggeser duduknya agar lebih dekat dengan Enzo untuk bertanya secara bisik-bisik. Enzo menoleh menatap Sofia dengan lekat seperti hendak mengucapkan sesuatu namun dia urungkan.

“ Jujur sajalah mas “

Menggeser tubuhnya lagi agar semakin dekat sampai orang yang melihat mereka seperti Sofia sedang menempel sembari menggoda Enzo dengan berbisik. Padahal faktanya tidak seperti yang ada difikiran semua orang. Tak mau melewatkan satu momen dalam pernikahan  ini seluruh wartawan langsung mengambil gambar dari semua gerak gerik kedua pengantin tanpa kecuali.

“ Maafin mas ya sayang karena telah memaksamu untuk menikah “

Sofia mengerutkan keningnya kala mendengar ucapan Enzo barusan. Apakah suaminya ini habis kebentur kepalanya? Kenapa tiba-tiba minta maaf? Apakah dia menyesal karena telah memaksa Sofia untuk menikah? Sederet pertanyaan muncul dalam fikiran Sofia kala itu juga.

“ Kenapa tiba-tiba minta maaf? “

Jujur saja Sofia bingung dengan ucapan suaminya tadi. Alih-alih menawab pertanyaan Sofia lelaki didepannya itu malah mengusap pipinya dengan lembut. Semua mata yang melihat langsung meleleh dibuatnya tanpa tahu bahwa yang dilihat sedang perang batin disana.

“ Enzo memang tidak berperasaan sama sekali, tidak kasihan apa disini masih ada jones “

Leni terkejut dengan kedatangan Alex yang sudah seperti jalangkung saja, sejak kapan orang menyebalkan itu berdiri disampingnya? Padahal Leni sudah mencari tempat aman tadi agar tidak diganggu oleh Alex. Namun nasib sial selalu berpihak kepadanya tanpa permisi. Sungguh sial

“ Apakah bapak sedang curhat? “

Membalas ucapan Alex tanpa mau menoleh sedikitpun, Alex menoleh pada Leni sejenak lalu tersenyum.

“ Aku belum setua itu kenapa kamu terus memanggilku bapak? “

Ikut-ikutan memandang kedepan padahal matanya berkali-kali melirik Leni menunggu kata yang keluar dari mulut gadis itu.

“ karena anda lebih tua dari saya “

Leni menoleh pada Alex dengan tertawa renyah seperti mengejek, Alex yang melihat kenakalan gadis itu hanya mengernyit. Lalu mengeluarkan ponselnya membuat gadis itu terlihat muram. Justru sebaliknya kini Alex yang tertawa renyah melihat wajah kesal Leni.

“ Aku hanya bercanda “

Kembali menatap kedepan sambil memasukkan kembali handphonenya kedalam kantong celana, senyum

mengembang muncul dibibir Leni kala melihat hal tersebut.

Assalamu alaikum warohmatulohi wabarokatuh semua, mohon maaf sebelumnya author mau bilang kalau hari sabtu dan minggu besok libur update ya,,sampai jumpa besok senin...

selamat tahun baru ✨✨✨✨