Tiba-tiba dijodohkan dengan ketua OSIS yang paling keren satu sekolah?!! Tapi orang jua rese,banyak aturan,orang nya nyebelin sedunia?!! Amit-amit
Nanda yang baru saja sampai di rumah nya, harus berdandan cantik untuk seseorang. Tak lama setelah itu Marcell yang juga baru pulang sekolah masuk ke rumah dan membicarakan soal pernikahan, ia langsung menerima permintaan ortunya.
Sekitar jam 19.45 Marcell beserta keluarga datang ke ke rumah Nanda, awalnya Nanda pikir dia akan dijodohkan dengan cowok bule atau semacamnya, tapi sayang dia salah, dia dijodohkan dengan ketua OSIS di sekolah nya.
Nanda tak punya pilihan lain selain menerimanya, "Saya bakal nikah setelah adik-adik saya pulang dari luar negeri, " ucap Nanda sopan.
Orang tua Nanda dan Marcell menyetujui nya.
Sekarang apakah Nanda dan Marcell akan saling mencintai atau akan saling membenci? Kita lihat kelanjutan dari cerita tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nazwa Amelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sama-sama bingung
"Lu kenapa belum tidur?" tanya Nanda.
"Harusnya gue yang nanya, kenapa lu sendiri belum tidur?" tanya balik.
"Gue nanya malah nanya balek, gue degdegan soal pernikahan bulan depan... " jawab Nanda jujur.
Dia harus berkata jujur, kalo nggak jujur dia takut kalo di antara mereka nanti akan canggung lagi.
"Sama gue juga sedikit bingung soal pernikahan, " sahuf Marcell.
Nanda dan Marcell melamun bersama di dapur, dengan pikiran yang kosong tak memikirkan apa-apa.
"Apa kita batalin aja yah?" sahut Nanda.
Mata Marcell melotot tak percaya dengan ucapan Nanda, "Lu serius?" tanya Marcell dengan wajah datar.
Nanda melirik ke arah Marcell, "Emangnya lu mau nggak nikah sama gue?" tanya balik Nanda.
"Soal itu, gue serahin serahin ke elu, " sahut Marcell.
"Kalo gue sih.... " sahut Nanda bingung mau bilang apa.
"Bilang aja kale, tenang gue juga ngerti sama perasaan lu, " sahut Marcell mengambil minum.
"Gue nggak mau nikah, " sahut Nanda pelan.
Marcell yang sedang minum air tersedak mendengar nya. "Jadi bener, lu nggak mau nikah sama gue?" tanya Marcell.
"Gue mau nikah sama lu, tapi nggak sekarang, gue mau lulus sekolah, lulus S2, cari kerja, menggapai cita-cita, baru deh nyari calon suami, " jelas Nanda.
Marcell hanya diam tak berkutik di mendengar ucapan Nanda, "Gue juga nggak suka kalo di jodohin kayak gini, "
"Terus kenapa lu nerima tawaran bonyok lu?" tanya Nanda.
"Kalo soal itu, gue udah suk--" Marcell memalingkan wajahnya.
"Kenapa lu?" tanya Nanda.
"Nggak papa, diih gak jelas lu, " sahut Nanda berjalan pergi.
"Mau kemana lu?" tanya Marcell.
"Mau ke kamar pak wawat, "
"Udah malem ege, mau ngapain lu ke kamar pak wawat malem-malem gini?" tanya Marcell khawatir.
"Gue mau nyoli sama pak wawat, " cibir Nanda.
"G*bl*g, " gumam Marcell mengikuti.
"Ehh, sini lu di rumah ini cuma ada kita berdua doang, lu jangan macem-macem, " sahut Marcell.
"Bodoamat, " sahut Nanda singkat.
"Lagian yah, di sini nggak ada orang yang gesrek selain elu yang mau ngoli sama tukang kebun, " sahut Marcell menarik tangan Nanda.
Nanda tertarik oleh tangan Marcell dan Nanda bersender di dinding, Marcell mendekat tangan kanannya berada di pinggir kepala Nanda sebagai tumpuan.
"Apa sih cell? Lepasin!!" sahut Nanda.
"Coba aja kalo. lu bisa, " sahut Marcell
Nanda berusaha mendorong, tapi tubuh itu terlalu berat, "Lu mau apa?" tanya Nanda.
"Lu mau ke pelaminan sama Pak Wawat kan?" tanya Marcell serius.
"Nggak itu... gue.. cuma anu... becanda.. " sahut Nanda menundukkan kepalanya.
"Dengerin gue yah, Nanda, gue udah suka sama lu sejak dulu, sejak gue ngobrol sama lu gue udah suka, udah cinta sama elu.. " sahut Marcell.
Nanda masih mendengar kan, dan tiba-tiba air matanya jatuh di tangan nya.
"Gue sayang sama elu, dan elu jangan coba-coba buat ngebatalin pernikahan ini... Gue nggak mau... " sahut Marcell dengan suara serak nya.
Nanda memberanikan diri melihat wajah Marcell, "Lu beneran sayang sama gue?" tanya Nanda.
"Kalo gue nggak sayang sama elu, terus buat apa gue jujur, "
"Gue juga sayang sama elu, " sahut Nanda dengan suara pelan.
"Apa? Coba kerasin dikit gue nggak denger, "
Marcell sebenarnya mendengar perkataan Nanda hanya saja dia belum puas.
"Nggak usah alay, " Nanda mendorong tubuh Marcell. Dan berjalan pergi menuju teras depan rumah. Marcell mengikuti dari belakang.
"Kenapa lu ngikutin gue sih?"
"Gue khawatir sama elu, "
"Nggak usah khawatir sama gue, gue baik-baik aja, "
"Gue itu sebagai calon suami yang baik, gue harus ngejagain istri gue dong, " sahut Marcell percaya diri.
"Halah, ngejagain, satpam juga bisa, " sahut Nanda menyembunyikan wajah merahnya.
Marcell hanya terkekeh mendengar nya.
"Seger juga yah, disini, " sahut Nanda.
"Kalo malem gini mah emang enak, " sahut Marcell.
Nanda duduk di kursi dekat pohon kelapa. Marcell hanya memperhatikan Nanda dari dekat.
"Duduk kek, " sahut Nanda.
"Nggak ah, enakkan liatnya dari sini, " sahut Marcell duduk di pinggir taman.
Dan mereka melihat gerbang terbuka dan masuklah sebuah mobil hitam.
"Siapa itu?" tanya Nanda.
"Paling bunda sama ayah, " sahut Marcell.
Nanda dan Marcell berdiri untuk menyambut bunda dan ayah yang baru pulang.
Dan pintu mobil bagian belakang terbuka, keluarlah seorang wanita berbaju coklat dengan celana putih membawa bekas-berkas.
"Kok kalian belum tidur?" tanya bunda.
"Tau nih anak ini yang belum tidur, " tunjuk Marcell.
"Gue haus, lagian elu juga sama, kenapa belum tidur, " sahut Nanda.
"Udah... Kalian mau masuk ke dalem apa enggak?" yanga bunda yang udah membuka pintu.
"Mau dong bun, " sahut Nanda dan Marcell ikut masuk ke dalam rumah.
Bunda duduk di sofa, meletakkan berkas-berkas di atas meja.
"Mana ayah bun?" tanya Marcell.
"Ayah nggak akan pulang sekarang, dia masih lembur, "
"Kok bunda pulang sekarang, sedangkan bunda udah pulang?" tanya Nanda.
"Bunda aja disuruh pulang sama ayah, katanya biar ayah aja yang di kantor, bunda pulang beresin semuanya di rumah, " jelas Bunda.
Nanda hanya mengangguk paham. Dan Marcell membuatkan teh hangat untuk bunda.
"Kenapa kalian belum tidur?" tanya bunda.
"Kan besok kita libur bun... Jadi bebas.. " sahut Nanda meregangkan tangannya.
"Enak banget kalian, lah bunda nggak ada libur-libur nya... " sahut bunda.
"Nanda hanya tersenyum dan pergi menghampiri Marcell yang masih ada di dapur.
Bunda memeriksa rekaman CCTV, dan tak sengaja menemukan rekaman Nanda dan Marcell, bunda ingin mendengar perkataan mereka, tapi sayang nya Marcell sudah datang.
Bunda menyimpan rekaman itu ke dalam laptop nya, dan pura-pura sedang mengirim pesan ke ayah.
"Bunda, udah dong jangan main HP mulu, istirahat aja dulu kalo udah nyampe rumah, " sahut Marcell.
"Iyah cell, " sahut bunda.
"Mau tidur nggak lu?" tanya Marcell.
"Ngapain lu nanyain kayak gitu ke gue, lu mau tidurin gue?" tanya Nanda.
"Bukan gitu, lu mau bareng nggak ke kamarnya, " sahut Marcell.
"Sekamar sama elu?" tanya Nanda pura-pura polos.
"Astagfirullah, " gumam Marcell.
"Buuuhhhhaaaaaa.... Becanda cell, yak udah hayuu... " ajak Nanda berjalan duluan.
"Lain kali Marcell yang duluan yah Nanda masa kamu terus yang ada di depan, " sahut Bunda.
"Iya bun, nanti kalo Marcell ada keberanian... "
sahut Nanda tertawa.
"Kebiasaan, kata nya mau jadi istri yang baik, nurut sama suami, " sahut Marcell.
"Heh, sejak kapan gue bilang gitu sama elu?" tanya Nanda.
"Yee, gue kan ngehalu, " sahut Marcell.
"Jangan kebanyakan ngehalu lah, nandi sakit nggak ada obatnya, "
"Kan gue ngehalu nya elu bukan orang lain, "
"Oh iya gue lupa, udah ahh byeee... Mau tidur cantik dulu... " sahut Nanda masuk ke dalam kamarnya.
Marcell ikut masuk ke kamarnya.
Sedangkan itu bunda masih menunggu waktu yang tepat untuk melihat rekaman tadi. Ketika sudah aman, bunda segera melihat rekaman tadi dan menggunakan headset.
"*Mau kemana lu?"
"Mau ke kamar pak wawat, "
"Udah malem ege, mau ngapain lu ke kamar pak wawat malem-malem gini?"
"Gue mau nyoli sama pak wawat, "
"Ehh, sini lu di rumah ini cuma ada kita berdua doang, lu jangan macem-macem, "
"Bodoamat, "
"Lagian yah, di sini nggak ada orang yang gesrek selain elu yang mau ngoli sama tukang kebun*, "
"Oh my god, Marcell bisa romantis juga yah, " gumam bunda masih melihat rekaman tadi.
"*Apa sih cell? Lepasin!!"
"Coba aja kalo. lu bisa, "
"Lu mau apa?"
"Lu mau ke pelaminan sama Pak Wawat kan?"
"Nggak itu... gue.. cuma anu... becanda.. "
"Dengerin gue yah, Nanda, gue udah suka sama lu sejak dulu, sejak gue ngobrol sama lu gue udah suka, udah cinta sama elu.. "
"Gue sayang sama elu, dan elu jangan coba-coba buat ngebatalin pernikahan ini... Gue nggak mau... "
"Lu beneran sayang sama gue?"
"Apa? Coba kerasin dikit gue nggak denger, "
"Nggak usah alay*, "
Bunda merasa puas melihat rekaman tadi, "Akhirnya mereka bisa membuka hati, " gumam. bunda senang.
Bunda segera mengirimkan rekaman tersebut ke WA ayah dan WA bu Patmi.
Bunda merasa lega, dan segera membereskan barang-barangnya dan tidur.
terlalu halu...
Mampir yuk ke karyaku " MY PRINCESS "
Terima Kasih
Mila berumur 17 tahun tp jahat dan licik banget,sementara bokapnya cuman kepsek doang😠
Nanda pingsan apa jangan jangan ntar dia sadar dia udah bisa ingat kembali..