Pengembara Yang Terluka

Sementara itu,dilantai 3 Penginapan, Kamar Termahal yang disewa para bangsawan atau para saudagar kaya.

"Buka pintu sumoy..!" Kakak Mau bicara sebentar !"

" Aku mau sendiri !" Pergilah !" Teriak suara dari dalam

" Sumoy , Ingatlah pesan Ayahanda ,Aku bertanggung jawab penuh terhadap keselamatanmu.Apa kau sudah lupa pesan ayahanda padamu ?" Canghy kembali membujuk adiknya

" Ayahanda tidak ada disini,Suheng Pergilah !" Aku tak mau Diganggu !" teriak ah lam kembali

" Apa kau marah dengan kedua Tabib tadi ?"

" Sudah tau Masih Nanya !!!" Apa Suheng tidak malu ! Sumoy ditertawakan semua orang !!!" teriak ah lam dari dalam

" Tidak baik teriak2 begitu,Bukalah pintunya,Kakak mau menjelaskan hal penting,ini semua demi kebaikan kita Berdua.Ingatlah tujuan utama kita ke ibukota,Sumoy." Canghy terus membujuk adiknya yang punya watak sangat keras kepala.

Tak ada sahutan dari dalam kamar,Namun tak lama berselang,Pintu kamar terbuka juga.Canghy segera memasuki kamar sumoynya,Walaupun mereka saudara kandung,Namun kamar mereka tetap terpisah.

"Hal penting apalagi yang kakak bicarakan." Tanya ah lam dengan wajah cemberut dan nada ketus

" Hmmm...Baiklah Adikku yg Cantik...!"

" Langsung aja intinya ! Aku dah ngantuk !" seru ah lam dengan ketus

"Hadeuhhh...."

" Ingat bukan misi yang kita emban dari Ayahanda.?" ucap Canghy dengan nada lembut

" Jelas,Aku belum Pikun !" Ah lam menghempaskan pantatnya diatas kasur pinggiran ranjang tidurnya

" Misi kita untuk mencari bantuan ke ibukota,Bantuan Pasukan dan obat2an."

" Dengan pertemuan tadi dengan kedua tabib itu,

tiba2 Ah lam berdiri kembali

"Eittt...Jangan bilang kakak ingin minta bantuan tabib yang menyebalkan Itu !" Aku tak sudi !" Bentak Ahlam

" Adik...buang dulu egomu,ini demi kepentingan ayahanda dan masyarakat kota kita." Ingatlah itu !" seru Canghy sambil menatap serius kewajah adiknya

Ah lam terdiam sejenak,Hati dan pikirannya lagi menimbang2 masalah pribadi dengan tabib dan kepentingan ayahandanya.

" Tapi mereka telah membuatku malu didepan umum,Kak !" Seru Ah lam,lalu duduk kembali ditepian ranjangnya.

" Sudahlah,Tak ada guna aku bicara padamu." Istirahatlah !" Aku hendak menemui tabib !" canghy yang sudah tak sabar dengan sikap adiknya,Segera melangkah keluar kamar

"Ehhh...Kog kakak jadi marah2 juga !" Apa aku sudah tak berharga lagi !?" Ah lam bangkit berdiri,matanya melotot menatap kakaknya

Bukanya menanggapi adiknya yang keras perangai nya,Canghy lebih mempercepat langkah kakinya.

"Tidurlah ! Besok pagi kita berangkat !"

Dia segera mencari pelayan penginapan,untuk mencari tau dimana kamar tabib berada.Setelah pelayan memberitahukan,Canghy segera turun kelantai 2 langsung menuju kekamar lukita dan perbol.

" Sobat..tlg jangan buat keributan,Tujuan kita masih jauh dan tak tau persisnya dimana." Sebaiknya kita hindari hal2 yg menambah masalah kita." Terdengar suara Lukita dari dalam kamar

" Sekali2 kan boleh membalas,Bocin !" Dia mengejekku !" Hehehe

Sudah lama lukita tak mendengar panggilan akrab mereka dimasa kecil,Sambil menarik napas dalam2,Pemuda gundul alias lukita menggeleng2kan kepalanya.

" Hei...jangan bilang kau naksir dengan gadis itu,Sobat !?" Goda perbol sambil terkekeh diatas tempat tidur

" Kau ini,Bisa2nya mikir jauh kesana !" Lukita Tak menoleh sahabatnya,Matanya terus memperhatikan peta jalan negri yang diberikan walikota.

Perbol yang merasa sudah lama mereka berdua tak pernah bercanda mencoba menggoda raja nya tersebut.

"hmmm...Jangan2 gadis perompak kemarin yang kau taksir !" Ya...kan...!"

" Hei...Apa alasanmu terus menggodaku,Sobat !?"

" Banyak...Banyak sekali tentunya,Menolong nya dikapal,Terus mengobati,Aku rasa itu alasan yang kuat !" Sambil berbaring miring,Perbol terkekeh2 menatap lukita

Lukita menoleh melihat kearah sahabat sekaligus Punggawanya.Mau tak mau dia ikut tersenyum melihat sahabatnya.

"Kau berani menggoda rajamu,Punggawa !" Gertak lukita pura2 serius

Bukannya takut,perbol semakin tertawa tak tertahan

" Hahahahaha.."

" Aku rasa kakak dan adik,Kau lebih cocok dengan kakaknya." Perbol mulai beraksi kembali

" Hei...Sejak kapan kau jadi pengamat wanita,Dan tau apa kau dengan seleraku." Mau tak mau lukita ikut terkekeh melihat sahabatnya

" usiaku sudah 10x lipat darimu,tentu aku tau segala tipe wanita ." selera para wanita juga aku sangat tau." Hahaha...perbol tertawa lepas

" gayamu ***...coba kalau kau tau,selera dewi bintang seperti apa ?" wajah lukita rersenyum licik

" eh..."

Perbol terdiam sejenak

" Jangan curang sobat,Dia itu penghuni langit,Aku dibumi,Manalah aku tau!"

"Hahahaha..." Makanya jangan sembarangan Ngomong." Ledek lukita sambil tertawa puas

" Huhh...Ga seru ...!" Perbol membalikkan tubuhnya kearah berlawanan.

Hahahaha...

Lagi asik mereka bercanda,Tiba2 terdengar pintu diketuk dari luar.

"Siapa ?" seru lukita

" Aku tabib,CangHy." terdengar suara dari luar.

" Owh...tuan muda,Tunggu sebentar." Lukita segera melangkah membukakan pintu.

"Silahkan masuk,Tuan Muda." Lukita menyambut tamunya dengan senyum ramah

"Terima kasih,Tabib.Maaf,Sudah Mengganggu Istirahat kalian." ucap Canghy tersenyum pula

mereka berdua duduk dipojok kamar dekat jendela.walaupun kamar mereka tak mewah,Namun isinya termasuk lengkap.Tempat tidur yang besar,Kamar Mandi juga kursi tamu tersedia.

" Ahh...tuan muda keliatan lelah,Sebaiknya kita minum jamu ramuan dari negri kami."

"Sobat,Bisakah Kau buatkan kami jamu ginseng terbaik kita." Pinta lukita pada sahabatnya.

" Tentu,Apa yg tidak buat kawan baru kita." Ucap perbol yang segera beranjak dari ranjang.

Kebetulan Dimeja kecil dekat ranjang,telah disediakan air panas dan dingin didalam teko,servis dari penginapan.

"Terima kasih sekali tuan tabib,Jujur,Aku jadi sungkan dengan kalian.Kalau boleh tau,dari manakah Negri tabib ?" Ucap Canghy penasaran

" Negri kami bernama Nusantara,Letaknya jauh disebrang lautan.Ditempat asal kami,Tamu adalah raja,Buat kami,Sudah menjadi kebiasaan untuk menjamu para tamu.Jadi,Tuan muda tak perlu sungkan2 dengan kami." Lukita tersenyum menjelaskan dengan rinci

" Sepertinya,Pengalaman ku belum cukup Luas,Tabib.Sehingga aku belum pernah mendengar tentang negri tuan.Aku dan adikku terbiasa dengan lingkungan kota kecil,Jarang menempuh perjalanan yang jauh." Baru kali ini,Kami berdua kebetulan mendapat amanat dari ayahanda,Untuk menuju ibukota." Tanpa merasa khawatir,Canghy membuka diri

" Silahkan diminum Jamunya,Tuan,Mohon maaf,Hanya ini yang bisa kami sediakan." Ucap perbol,Lalu kembali duduk ditepi ranjang

"Mari tuan muda" Lukita mengambil cangkirnya terlebih dahulu,Lalu meneguk sedikit minumannya.

tanpa ragu,Canghy segera mengikuti lukita.begitu air masuk.kedalam tenggorokannya,turun kedalam perutnya,Dia merasakan Jamu ginseng langsung bekerja.

"Waaaw..."

"Ini minuman terenak yang saya minum selama hidup,Dan tubuhku tiba2 terasa hangat,Seperti sumber tenagaku pulih bahkan lebih baik dari sebelumnya." Terkejut dengan kasiat jamu yang diminumnya,Tanpa basa basi lagi, Canghy kembali meminumnya.

" Jamu ginseng ini kami buat sendiri tuan,Dari rempah2 pilihan,Dan rasa manisnya berasal dari gula yang terbuat dari air nira." Khasiatnya,Bisa memulihkan tenaga,Mengobati sakit tenggoran,Demam Dan Batuk."lukita menjelaskan Secara rinci

" Waaaw...Banyak sekali khasiatnya,Apakah Jamu ini Diperjual belikan,tuan tabib ?!" Tanya Canghy serius,Dia ingin sekali membelinya,Memberikan pada ayahandanya.

" maaf Tuan Muda,Minuman Ini hanya buat kami,Atau buat mengobati saja.Kami hanya membawa sebatas yang kami butuhkan selama perjalanan." Jawab lukita apa adanya.

" Sayang sekali,Seandainya Tabib mau menjualnya,Harganya pasti menarik,Dan aku jamin,Pasti banyak yang membeli." Ucap Canghy dengan nada sedikit kecewa.

singgg...Jlebb...

Tiba2 terdengar suara sesuatu diluar jendela.

dengan sigap,Lukita segera Berdiri dan membuka jendela,Terlihat jelas,Pisau kecil tertancap tepat dan dalam dikayu pinggiran jendela.

"Sepertinya ada tamu tak diundang,Maaf Tuan muda." Ucap lukita,Lalu segera mencabut pisau yang tertancap dengan cepat.

Digagang pisau kecil tersebut,Terlilit sebuah kain hitam.Dengan sigap lukita membuka lipatan kain tersebut.

# Kalian harus tanggung jawab,Aku akan buat perhitungan sekarang.Temui aku di Luar penginapan dekat Pohon Beringin." Pengecut Lari ! Punya Nyali Mati ! #

Lukita menarik napasnya dalam2,

" ada apakah tuan tabib ?" Tanya Canghy penasaran,Pandanganya tertuju pada kain ditangan tabib

" Peringatan Dari seseorang,Entah Siapa,Kami baru datang kenegri ini,Bagaimana mungkin kami punya musuh." Ucap lukita dengan jelas

" Apa maksudMu sobat !" Dengan Sigap melangkah,Perbol segera mengambil kain ditangan sahabatnya.

" Cari Mati !" Geram perbol sambil meremas kain ditangannya.