Pengembara Yang Terluka
Didermaga yg sangat besar diPelabuhan Sunda Kalapa,Seorang pemuda bersama sahabatnya sedang bertanya pada seorang Petugas Pelabuhan
"Tuan,Adakah Kapal yg menuju kenegri sebrang?" Tanya nya
"Hendak kemanakah Kalian,Kisanak?" Tanya petugas itu
"Kami hendak menuju Negri tirai Bambu,Tuan?" jawab pemuda Gundul
"Negri yg sangat jauh,Kisanak! Kalian Harus Naik Kapal pedagang yg menuju kesana.Tapi sayang,Kapal pedagang telah berlayar sehari yg lalu." Jawab petugas pelabuhan tersebut
Akhirnya perbol mengambil inisiatif meminta bantuan siluman penyu.
Selama dilautan luas,Seorang pemuda gundul dan sahabatnya yg cebol hanya duduk diam diatas tubuh Siluman Penyu yang mengantar Rajanya.
"Penyu,aku melihat sebuah kapal didepan sana,Bisakah kau mengejarnya?"tanya pemuda gundul yg tak lain adalah lukita
"Akan hamba usakan baginda" Lalu siluman penyu mengerahkan ilmu nya
2jam kemudian disaat hari telah malam,Tanpa terlihat mereka telah sampai didekat Kapal Dagang yg sangat besar,Karena Malam itu tak terlihat bulan,memudahkan mereka naik keatas geladak kapal.
Perjalanan Dari Nusantara ke Tiongkok atau Negri China dari selat sunda menuju selat Malaka lalu menuju laut cina selatan memakan waktu perjalanan 3bulan lebih.Apalagi kapal yg dinaiki Lukita dan perbol adalah kapal pedagang,Yang selalu berlabuh disetiap negri yg mereka singgahi.
Dengan Menyelinap diantara bangunan kapal,Lukita dan perbol akhirnya memasuki Ruang Bawah Kapal.
"Sebaiknya kita tidur dibalik peti ini saja" bisik lukita pada sahabatnya
Ketika Hari telah berganti terang,Terlihat kesibukan Didalam kapal.Para anak buah kapal,Disibukkan Dengan pekerjaan rutin mereka.
"Heiii...Bangun!! Siapa Kalian??" Bentak Seorang ABK ( anak buah kapal )
Sambil mengusap2 mukanya Lukita terbangun,Dia melihat Laki2 dengan kulit yg putih dan mata sipit.
"Maaf Tuan,Kami kelelahan,Kami tertidur disini." Jawab Lukita dengan Bahasa Kanton yg lancar
"Kalian pasti penumpang gelap dikapal ini!" Bentak Abk Itu.
"Bawa Saja Pada Komandan,Biar Beliau yg Menghukum mereka!" Ucap Temannya
"Ayoo Ikut Kami!!" Bentak abk itu lagi
Lukita dan perbol tak melawan,Mereka hanya Mengikuti ketiga Abk yg menawannya.
mereka Dibawa kesebuah Ruangan Yg lumayan luas Didalam Kapal,Diruangan itu,Terlihat Laki2 Gagah Bertubuh Tinggi besar,Dengan Rambut Panjang yg Diikat Sedemikian Rupa.
"Lapor Komandan,Kami Menangkap 2 penumpang gelap didalam Geladak." Ucap Abk Bertubuh Kurus berkulit Hitam
Laki2 itu melihat kedua penumpang gelap tersebut
"Apakah kau seorang Biksu?" Tanya Komandan pasukan Pengawal kapal tersebut yang bernama She Kho
"Hamba Seorang Tabib,Tuan pemimpin." Jawab Lukita
"Hendak kemana tujuan,Tabib?" Tanya Komandan She Kho
"Kami Hendak Menuju Kuil siau liem shi,Tuan Pemimpin." Jawab Lukita
"Tempat itu sangat jauh,tabib.Kapal Kami Hanya Sampai DiKota Kanton." Jawab Panglima She Kho,Laki2 itu Seorang pemimpin yg gagah berani dan Baik hati juga bijaksana.
"Kalau Kalian Ingin ikut Kapal kami,Sebaiknya Tabib Bekerja Pada Kami.Obatilah para penumpang yg sakit dikapal ini selama perjalanan." Ucapnya Tegas
"Dengan Senang Hati,Tuan Pemimpin." Jawab Lukita
"Baiklah,Panggil Aku Laksaman She Kho.Mulai Hari Ini,Kalian Berdua Bekerja Dikapal Ini.Perjalanan Ke Kota Kanton Memakan Waktu 80 hari dari sekarang.
Abk,Bawa mereka Kekamar Kalian,Beri Tempat tidur dan Makan Yg layak.Apabila Ada Yg sakit,Segeralah Panggil mereka." Perintah Laksaman She Kho
"Siap Komandan!" Mari Ikut Kami!" Ucap Abk Tersebut.
Karena Kebaikan Hati Laksamana She Kho,Akhirnya Lukita Dan Sahabatnya,Bekerja Dikapal Jung tersebut.Mereka mendapat jatah sebuah tempat tidur dan makanan 3x sehari selama perjalanan.
Malam hari dikapal Jung Ho,Para pedagang yg ikut berlayar mengadakan pesta,Karena Hasil yg lumayan besar setelah singgah diselat malaka.
Kapal Yg Mempunyai 3 ruangan atau 3 lantai itu,Membawa 400an lebih penumpang.Dilantai paling atas atau lantai 3 Tempat Mereka melaksanakan pesta.Makanan Dan Minuman Arak Tersedia sangat banyak.
"Kau Untung Besar Kemarin kam Sian! Kau sangat hebat!" Puji Khui Kian pedagang Kain,Sementara kam sian adalah pedagang Sutra
"Ahhh... Saudara Kian,Engkau juga sama bukan!" Jawab Kam sian
"Yaa..yaa...Kalau terus Begini,Dalam Setahun Aku akan Menjadi Saudagar kaya raya.Sungguh Aku menyesal,Kenapa baru sekarang aku ikut berlayar." Jawab Khui kian
"Hahaha...Tak Ada Kata Terlambat untuk menjadi Kaya,Saudara Kian.Lihatlah aku,Sudah 5tahun berdagang dijalur sutra ini,aku sudah mempunyai cabang dibeberapa kota yg dilalui jalur sutra." Ucap Kam sian membanggakan Diri
lukita dan perbol yg sedang berjalan2 mendengar pembicaraan para pedagang tersebut,
"Ternyata berdagang itu sangat menyenangkan Sekali"Ucap Lukita pada sahabatnya
"Bagaimana Kalau kita berdagang,Sobat?" Ucap Perbol Seketika
"Apa yg kita Dagangkan?" Tanya lukita
"Kita Punya Obat2an Langka,Tentu Harganya Sangat Mahal,Juga Keahlian Kita Mengobati Orang Sakit,Bagaimana Kalau Kita Meminta Upah!" Ucap Perbol memberi pendapat
"Itu namanya kita minta pamrih Sobat,Aku tak Suka Pamrih." Jawab Lukita
"Hemmm...Biaya Hidup kita Dinegri sebrang ini Pasti Sangat Besar,Ini Bukan Negeri kita.Ingat Itu sobat!" Ucap Perbol kembali
Lukita berpikir sejenak,membenarkan ucapan Sahabatnya.
"Kita Lihat Saja Perkembangannya nanti sobat. Sekarang,Kehidupan kita disini terjamin,Makan Dan Tidur telah tersedia.Pekerjaan kita juga tak terlalu berat." Ucap Lukita
"Tabib...Tabib...dimana kalian??" teriak seseorang
"Kami disini Tuan,Ada apakah?" Jawab Lukita,Lalu segera Masuk Kelantai dua.
"Ada Pedagang yg terluka,Cepat Kalian Obati." Ucap Seorang Abk Kapal
"Baik,Kami kesana Tuan." Jawab Lukita,Lalu segera Memasuki Geladak kapal.Mereka Melihat pedagang Sutra yg tadi berbicara dengan Temannya.terkapar ditempat tidur dengan darah yg banyak diatas perutnya.
"tolong Aku Tabib,Lukaku sangat parah." Ucapnya Lirih
"Tenanglah Tuan Besar,Aku akan menyembuhkanmu." Jawab Lukita,Lalu Membuka Baju Pedagang sutra yg bernama Kam sian itu.Luka Yg sangat dalam,Untungnya,Usus lambungnya Tak terluka.
"Lukamu lumayan dalam tuan,Untungnya usus besarmu tak terluka." Ucap lukita setelah memeriksa luka tersebut.
"Kalau tabib bisa menyembuhkan aku,berapapun biayanya,Akan Aku bayar." ucap Kam sian pedagang sutra
"Mengobati orang memang sudah tugas kami dikapal ini tuan besar.Masalah biaya,Silahkan tuan besar tanyakan pada pada laksamana She Kho saja.
Tapi,Bagaimana Tuan Bisa Terluka?" Tanya Lukita,Lalu menaburkan Serbuk obat yg telah diambil perbol dari kamar mereka.
"Tadi sewaktu kami berpesta dilantai 3,Sedang asyik berbincang dengan sahabat ku pedagang kain,Tiba2 seorang laki2 berbangsa hindia mengamuk karena mabuk,Mereka berkelahi sesama temannya.Aku sendiri hendak melerai mereka,Tetapi seorang laki2 tiba3 menusuk perutku.Dan Tau2 aku sudah berada dikamar ini." Jawab Kam Siam terbata2
"Luka tuan Akan Segera sembuh setelah meminum serbuk obat ini,Beristirahatlah dahulu." Ucap lukita,Lalu meminumkan Obat Kedalam mulut saudagar kaya raya tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Andy Awaludin
sama saja atuuh kain .. cuma bahan kain yg membedakan. sutra atau kapas kl zaman dulu
2023-02-13
1
neng aya
🤗
2022-12-10
0