Gadis cantik bernama Clara Arabelle yang hanya mengantongi ijasah SMA, bukan karena tidak mampu untuk melanjutkan pendidikannya, melainkan kesibukannya di dunia entertainment.
Karena suatu hal, kedua orang tua Clara memutuskan untuk mendepaknya ke kampung halaman sang ibu di lahirkan.
Disanalah Clara bertemu dengan Reyhan dan Bastian yang akan terlibat di kehidupan Clara.
" Berarti kita gak pernah akan begitu-begituan dong? "
" Jangan harap! "
" Terus seumur hidup mas Babas mau jadi perjaka ting ting gitu? "
" Bukan urusanmu! "
Bagaimana kelanjutannya? ikuti kisah ini yak...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon susi sartika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Boneka piglet
Bastian dan Clara memutuskan untuk pulang dengan menggunakan taxi. Bastian lebih dulu mengantarkan Clara. Sesampainya di rumah Clara, Bastian masih menggendong Clara masuk ke dalam rumah. Rumah yang terasa asing bagi pria itu.
" Non, non Clara kenapa? " si mbok terlihat cemas saat melihat Clara pulang dengan keadaan dalam gendongan seorang pria tak di kenal.
" Clara gak papa mbok.. cuma terkilir. " jawab Clara.
" Mau mbok panggilkan tukang urut? " si mbok menawarkan jasa tukang urut yang ia kenal.
" Boleh mbok. biar cepet sembuh. besok Clara kan mau ke Jerman. " Clara setuju dengan usulan si mbok untuk memanggil tukang urut.
Bastian berjalan menuju sofa, berniat untuk menurunkan Clara.
" E... ee.. kok disini? aku mau ke kamar ku aja. " ucap Clara sebelum Bastian menurunkan dirinya di sofa.
Bastian mendengus kesal, " Dimana kamar mu? "
" Di atas. " jawab Clara.
" Menyusahkan! " kesal Bastian.
Untuk pertama kalinya ada seorang pria asing yang masuk ke dalam kamarnya. Bahkan, Reyhan sang kekasih pun belum pernah ke kamar itu. Jangan kan ke kamar, ke rumahnya saja belum.
Bastian mengamati setiap sudut kamar Clara yang terlihat sangat rapih. Kamar yang bernuansa girly, mencerminkan kepribadian Clara.
Bastian menurunkan Clara di ranjang yang penuh dengan boneka karakter. " Kamu udah dewasa tapi mengoleksi boneka, seperti anak kecil! " celetuk Bastian mengomentari apa yang ia lihat.
" Biarin! " seru Clara. " Kalo kamu mau, bawa aja nih... buat kamu.. " Clara mengambil salah satu boneka miliknya, memberikannya pada Bastian.
" Cih! gak mau. " tolak Bastian.
" Terimalah.. sebagai tanda terimakasih ku.. " Clara masih kekeh memberikan boneka piglet pada Bastian. " Ini boneka kesayangan aku loh.. kalo tidur suka aku peluk.. tapi gak papa buat kamu aja. Kamu udah dua kali gendong aku.hihi.. makasih ya. meski galak kamu baik juga. "
Melihat kesungguhan Clara, membuat Bastian menerima boneka berwarna pink itu. Tidak tga rasanya menolak pemberian Clara.
" Oke.. aku pulang. " ujar Bastian berlalu pergi.
Clara mengangguk. " Makasih mas Babas... " teriak Clara agar di dengar oleh Bastian yang sudah menjauh dari pintu kamarnya yang masih terbuka lebar.
Bastian pulang dengan menggunakan taxi yang masih menunggu di depan rumah Clara. Hari ini sungguh melelahkan bagi Bastian. Bekerja di rumah sakit, melakukan operasi besar. Setelah itu langsung ke perusahaan untuk membantu Davon. Malamnya yang seharusnya di manfaatkan untuk beristirahat malah membuatnya berlari-lari menghindari kejaran wartawan, lalu menggendong dan mengantarkan Clara.
Setibanya di rumah, Bastian langsung beristirahat. Sebelumnya Bastian membersihkan tubuhnya terlebih dahulu. Bastian tersenyum dengan sendirinya saat melihat boneka piglet pemberian Clara yang ia letakkan di atas nakas.
*
Pagi harinya, kaki Clara sudah membaik setelah tadi malam di urut oleh tukang urut legendaris di komplek ia tinggal.
Jam sembilan pagi, Clara harus sudah ada di bandara. Karena itu, Clara sengaja bagun pagi-pagi untuk bersiap.
" Non Clara udah bangun.. " tanya si mbok yang tidak biasanya melihat Clara bangun sepagi ini.
" Iya mbok. "
" Mau sarapan sekarang non, mbok buatin nasi goreng mau? "
" Gak usah mbok. buatin toast aja. " ucap Clara. " Mama sama papa mana mbok? "
" Belum bangun non. "
Clara melangkah menuju kamar orang tuanya, untuk meminta Passport dan tiketnya untuk ke Jerman yang masih di simpan oleh Adrian.
Tok.. tok.. tok...
" Mah... pah... passport Clara mana? " teriak Clara.
" Mama... papa.... " Clara menggedor pintu yang masih saja tertutup rapat.
Sedangkan di dalam kamar.
" Mas.. udah.. itu Clara manggil kita.. " Elsa berusaha mendorong tubuh Adrian yang masih mengungkungnya.
" Tunggu.. bentar lagi.. tanggung nih.. " Adrian masih saja berpacu di bawah sana.
" Mama... papah.... bangun.... !!! " Clara belum menyerah menggedor pintu kamar kedua orang tuanya
" Anak itu selalu menganggu! " gerutu Adrian sembari mempercepat pergerakannya.
" Kamu ini, udah tua masih aja doyan! " ketus Elsa.
" Kaya gini gak akan bosen sayang.. " Adrian.
" Buruan! " Elsa.
Teriakan Clara membuat kegaduhan seisi rumah. Hingga sang oma keluar dari kamar dan menghampiri Clara.
" Clara.. kenapa sih masih pagi berisik banget! " Wina.
" Ini oma.. mama sama papa di panggil gak nyaut-nyaut. Clara mau ambil passport."
" Udah.. lagi tanggung kali.. " ucap Wina yang sudah tau tabiat putranya itu. " Mending sarapan yuk sama oma. " ajak Wina.
Dengan malas Clara mengikuti Wina untuk sarapan terlebih dahulu.
*
*
*
...Jangan lupa berikan dukungan kalian....
...Like. komen. vote....
...Bye.. bye.....
vote ✌️
Clara noh👍👍👍👍👍👍
Clara di lawan 👍🌹
nga pernah bosan baca berulang kali 🤣