seorang wanita yang selalu di perlakukan tidak baik,bahkan kedua orangtuanya saja selalu membuat dia menderita,dan saat wanita itu mengetahui kebenaran yang membuat dia merasa tidak percaya, keluarga nya justru membunuh nya,tapi takdir berkata lain,dia justru terlahir kembali dan memutuskan untuk memulai kehidupan barunya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon EMiliya PUtry S, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mulai Curiga
Kediaman Wilder Le
didalam ruang makan kediaman Wilder Le,disana terlihat anggota keluarga itu sedang melakukan makan malam, mereka makan dengan tenang tapi tidak dengan pemuda tampan yang bernama Alexander itu dia malah menatap warna mata milik ayahnya dengan serius.
" benar warna mata itu mirip sekali dengan warna mata wanita yang aku temui tadi, bukan hanya mirip tapi persis sekali dan warna mata itu hanya keturunan keluarga Wilder Le saja yang memiliki nya " gumam Alex dalam hatinya,entah kenapa dia merasa ada sesuatu yang tidak beres .
" kakak pertama?? ada apa ? kenapa dari tadi aku melihat kakak seperti melamun? apa yang kakak fikirkan? " tanya Aluna dengan lembut,yang membuat Alex tersadar dia menatap adiknya dengan datar.
" aku tidak memikirkan apapun" jawab Alex dengan singkat, dia menatap wajah adiknya dengan teliti dan matanya menatap tajam mata adiknya yang berwarna coklat, melihat itu dia baru tersadar jika warna mata adiknya berbeda dengan warna mata milik keluarga nya yang berwarna biru muda.
" kenapa aku baru sadar jika Aluna memiliki warna mata yang berbeda dari keluarga ku ? dan juga wajahnya sama sekali tidak mirip dengan ayah ataupun mama " gumamnya lagi dalam hati.
jensen dan Diana menoleh kearah Alex dahi kedua paru baya itu mengerhit heran,saat melihat tatapan Alex pada putri mereka.
" sayang..? ada apa kenapa kamu menatap adikmu seperti itu ? " mendengar pertanyaan Diana, Aluna tertegun dia menatap kakaknya dengan wajah yang terlihat tidak biasa.
" hmmmmm kakak apa ada sesuatu di wajahku ? " tanya Aluna dengan gugup,
" tidak aku hanya ingin melihat warna matamu yang berbeda dari warna mata milik keluarga kita " ucap Alex dengan jujur.
deg
Aluna mematung dia terdiam kaku dan matanya melirik kearah ayah dan ibunya, sedangkan Diana geleng-geleng mendengar ucapan putranya.
" Alex kamu tau sendiri kan jika Aluna sama seperti kakek mu dia juga memiliki warna mata yang berbeda dengan ayahmu,, Aluna sayang jangan tersinggung dengan ucapan kakak mu dia pasti sedang mencoba menjahili mu " ucap Diana mencoba menenangkan hati putrinya.
Aluna tersenyum canggung dia mengangguk dan melanjutkan makannya, sedangkan Jensen terkekeh kecil melihat wajah tegang putrinya dia mengelus rambut Aluna dengan lembut.
" sayang,, sebentar lagi hari ulang tahun mu ayah sudah menyiapkan semuanya dan juga ayah akan merayakan ulangtahun mu di hotel terbesar di kota ini " ucap Jensen dengan tersenyum lembut.
mata Aluna berbinar dia tersenyum senang mendengar itu,dengan manja dia memeluk ayahnya.
" terimakasih ayah,,,ayah memang ayah yang terbaik dunia" ucap Aluna yang membuat Jensen merasa hangat.
Diana tersenyum senang melihat kebahagiaan putrinya, sedangkan Alex hanya terdiam dan merasa bodoh dengan apa yang dia katakan tadi.
" bodoh!! kenapa kamu malah mengatakan kata-kata yang menyakiti hati Adik mu Alex ? jelas..jelas dia adalah adik kesayangan ku kenapa aku malah terpengaruh oleh ucapan wanita asing itu " gumam alex dengan tangan mengepal.
karna tidak ingin membuat adik nya sedih,Alex mengurung niatnya mencari tau indentitas wanita yang dia temui tadi,dan setelah makan malam dia akan berencana menemui adiknya untuk meminta maaf.
***********
ke esokan harinya, Cantika dan Salma mencari keberadaan Wulan di kampusnya,mereka berdiri di bawah pohon yang terletak tidak jauh dari kampus itu.
kedua wanita yang sedang menunggu kedatangan Wulan merasa geram, karna mereka yang sudah berdiri begitu lamanya.
" dimana anak sialan itu ? kenapa dia lama sekali datangnya?? apa dia memang tidak masuk hari ini? " tanya Salma pada putrinya dengan serius.
cantika terdiam sejenak dia menatap kampus yang sudah banyak orang berdatangan,setelah itu dia melihat ibunya dengan gugup.
" ma seperti nya memang hari ini Wulan tidak masuk, atau bisa saja dia mungkin sudah tidak kuliah lagi karna beberapa hari yang lalu aku bertanya pada sahabat nya dan dia mengatakan jika Wulan sudah lama dapat surat peringatan tapi dia tidak pernah memperdulikan peringatan itu " ucap Cantika dengan suara lirih.
mendengar itu Salma menatap putrinya dengan tajam,wajahnya memerah karna merasa marah bukan marah pada Wulan tapi pada putrinya yang tidak memberitahu nya lebih awal.
" bodoh !!! kamu memang benar-benar bodoh Cantika !! kenapa kamu tidak memberitahu ku dari dulu ? kenapa kamu diam saja haaa...!!! sudahlah percuma aku memarahi mu karna semuanya sudah terlambat dan kita pasti akan kesulitan menemukan keberadaan Wulan " ucap Salma dengan nafas memburu.
dia merasa Wulan memang sudah mengetahui rahasianya, dan dia tidak akan pernah membiarkan putrinya tersingkirkan dari keluarga terpandang itu.
" apapun yang terjadi aku tidak akan membiarkan Wulan menemui keluarga nya,,bahkan melenyapk4n nyaw4nya saja pun aku tidak akan ragu ! semua ini demi putriku ya aku harus mencari keberadaan nya secepatnya " gumam Salma dengan tersenyum licik,dia berjalan meninggalkan putrinya dengan rencana yang sudah dia Fikirkan.
sedangkan Cantika yang di tinggalkan mendengus kesal dia menghentak kakinya dan berjalan memasuki gerbang kampus nya.
********
sementara disisi Wulan yang sudah merencanakan sesuatu untuk bisa masuk kedalam keluarga nya diam-diam mengikuti ayahnya , dan hari ini dia sudah memutuskan untuk menemui ayahnya yang terkenal dengan kehebatan nya dalam dunia berbisnis.
dia akan mencoba membuat sang ayah merasa ragu pada putri palsunya,matanya menatap tajam kearah luar jendela mobil lalu dia melirik pengawal nya dengan serius.
" hari ini tugasmu adalah membuat pria paruh baya yang ada disana dalam bahaya dan saat kamu melakukan tugasmu aku akan datang sebagai pahlawan,ingat jangan sampai rencana kita gagal jika semuanya berantakan aku akan mengembalikan mu pada tempat asalmu ! " ancam Wulan dengan dingin.
jantung Rangga sang pengawal itu berdetak kencang dia mengangguk dengan cepat,dan menatap Wulan dengan serius.
" nona saya akan menjalankan tugas saya dengan baik,dan saya tidak akan pernah mengecewakan anda,,mmmmmm tapi nona kenapa tidak melakukan tes DNA saja agar keluarga nona mengetahui jika anda adalah putri kandungnya,," ucap Rangga dengan suara pelan,yang membuat Wulan menggeleng dengan cepat.
" tes DNA saja tidak cukup mereka akan mengatakan jika aku memanipulasi bukti itu,jadi biarkan saja aku melakukannya dengan cara halus,aku ingin membuat mereka merasa ragu dengan begitu mereka akan menyelidiki semuanya dan aku tidak perlu susah payah membuktikan jika aku adalah putri kandungnya, aku hanya akan duduk santai menikmati pertunjukan itu dan juga mereka akan merasa bersalah karna tidak mengenali keturunan keluarga mereka sendiri " ucap Wulan dengan tersenyum licik.
mata Rangga berbinar dia mengangguk setuju dengan rencana nonanya, dan dengan semangat dia berbicara lagi.
" anda memang luar biasa nona, dan nona tenang saja aku akan membantu Anda untuk memasuki keluarga terpandang itu, dan sekarang aku jadi mengerti kenapa nona memilih rencana yang halus tapi tetap berjalan mulus " ucap Rangga dengan tersenyum dingin.
" baguslah jika kamu sudah mengerti sekarang lakukan tugasmu jangan sampai membuatnya curiga " peringat Wulan pada pengawal nya.
Rangga mengangguk, melihat anggukan pengawal nya Wulan keluar dari dalam mobil dan berjalan santai mendekati pria paruh baya yang ternyata adalah ayah kandung nya.
disisi pria paruh baya yang sedang berdiri didekat mobilnya sambil menelpon seseorang,dia tidak melihat mobil yang sedang melaju kencang kearahnya.
tapi tiba-tiba dia melihat seorang wanita yang sedang berlari kearah nya, dahinya mengernyit heran saat melihat wanita yang menurutnya sangat familiar.
disisi Wulan yang sudah mulai menjalankan aksinya,dia tersenyum licik tanpa sepengetahuan pria yang ternyata adalah Jensen wilder Le,dia berlari sembari berteriak keras wajahnya terlihat panik seperti sungguhan.
" awasssssss ommm ada mobil....." teriak Wulan yang sedang berlari, mendengar teriakan wanita itu Jensen tertegun dia berbalik badan tanpa sadar dia menjatuhkan handphone nya.
deg
tubuhnya mematung kaku saat melihat mobil yang sedang melaju kencang kearahnya,dia tidak bisa menggerakkan tubuhnya sama sekali.
sedangkan semua orang yang sedang duduk di dalam restoran sontak berlari keluar melihat seorang Jensen wilder Le yang ingin tertabrak mobil itu mereka berteriak keras mencoba menyadarkan Jensen yang sedang mematung disana.
" tuan Wilder awassss ada mobil, menyingkir lah dari sana jika ingin selamat "
" cepat kalian bantu tuan Wilder, jangan sampai dia terluka karna mobil itu "
" aku tidak mungkin membahayakan nyawaku hanya karna menyelamatkan nyawa seseorang,"
teriakan-teriakan terdengar nyaring di telinga Jensen dia menutup matanya saat mobil sudah mendekati nya.
brummmmmmmmmmmmm
aaahhhhhhkkkkkkkkkkkkk
brakkkkkkkkkkkkkkkkkkk
brummmmmmmmmmmm
brukkkkkkkkkkkkkkkkk
Wulan mendorong ayahnya kepinggir jalan, dan karna tidak ingin rencana nya sia-sia dia menggulingkan tubuhnya di jalan raya,semua orang yang ada disana terkejut mereka menahan nafas saat melihat seorang wanita menyelamatkan nyawa Jensen yang terpandang di negara ini.
sementara disisi mobil yang ingin menabrak jensen melaju pergi meninggalkan tempat kejadian itu, Wulan yang sedang tergeletak di aspal merasakan sakit dibagian punggung nya dia menatap Jensen yang sedang menatapnya dengan terkejut.
" akhirnya aku bisa menyelamatkan nyawa ayah,,dan aku tidak mungkin membiarkan ayah kandung ku terluka" gumamnya dalam hati ,setelah itu dia menutup matanya karna merasa pusing.
deg
jensen tertegun mendengar suara itu,dia menatap Wulan yang sudah pingan di tengah jalan, dengan sekuat tenaga dia berdiri dan berjalan mendekati wanita yang sudah menyelamatkan nyawa nya.
" nak,,,apa kamu tidak apa-apa?? heyy...apa kamu terluka,,,,kalian kenapa kalian semua masih berdiri disana?? cepat telpon ambulans!!! " teriaknya dengan keras,yang membuat semua orang langsung tersadar dan salah satu dari mereka akhirnya menelpon ambulans.
sedangkan Jensen dia berlutut dan menatap wajah wanita yang menurut nya sangat familiar itu.
" kenapa aku merasa dia mirip seperti ibuku ? " gumamnya dengan jantung berdebar kencang,setelah beberapa menit kemudian terdengar suara ambulans dan hari itu Wulan di bawa kerumah sakit yang ditemani oleh Jensen dia tidak akan meninggalkan wanita yang telah menyelamatkan nyawa nya.
#