Eliza seorang gadis yang terlahir dari keluarga kaya, bahagia juga ceria harus angkat kaki dari rumahnya setelah menolak perjodohan
namun sial pelariannya malah berakhir dengan pertemuannya kembali dengan musuh bebuyutannya yang tak sudah lama pergi ikut bersama orang tuanya
Karena ketidaktahuannya Eliza kabur dari perjodohan yang sebenarnya pria ini adalah tipenya dan malah terjebak nikah kontrak dengan musuh bebuyutannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ai laelasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
eps 24 anakonda Zayn
"Sayang maaf... Aku gak bisa ikut, hari ini ayah nyuruh aku berangkat ke luar negeri" ucap Mario saat menelpon
Mario menelpon Eliza pagi pagi buta untuk membatalkan liburannya, begitupun dengan Renata yang tak bisa ikut dengan Zayn karena ada pemotretan
Hingga saat mereka di perjalanan mereka hanya diam dan tak bersemangat, Eliza sesekali melirik Zayn yang mengemudi sambil menguap
"Gue gantiin aja kalo ngantuk, bahaya kalo di terusin" ucap Eliza
"Yaudah" Zayn menepikan mobilnya lalu bergantian mengemudi bersama Eliza
Eliza sempat melihat jam tangannya yang menunjukkan waktu pukul 20:45, Eliza menghela nafas panjang karena perjalanan belum juga usai
"Ini masih jauh gak?" tanya Eliza
"Kayaknya setengah jam lagi sampe, kalo mau cepet agak kenceng aja" jawabnya sambil menyandarkan punggungnya
Eliza hanya mengikuti apa yang di katakan oleh Zayn, mobil melaju dengan kencang membuat rasa kantuk yang dirasakan Zayn sebelumnya hilang begitu saja
"Gila lo.. Pelan pelan El" Zayn sampai berpegangan
Eliza tak menggubrisnya sama sekali, yang ada di benaknya hanyalah tidur ditempat tujuan mereka
Tak butuh waktu lama hanya dalam 15 menit Eliza menyelesaikan perjalanan mereka, meskipun membuat jantung Zayn berdetak kencang tak beraturan
"Sampe... Ini tempatnya, kan?" Eliza melihat foto yang ada di ponselnya dan villa secara bergantian
"Lo gak bisa nyetir kayak tadi, El.. Bahaya" ucap Zayn
"Gak bahaya juga, buktinya kita baik baik aja sampe sini" jawabnya dengan santai sambil meraih tas di kursi belakang
"Gue duluan, bye" kemudian Eliza membanting pintu mobil
Sesampainya di depan villa mereka sudah di sambut pria paruh baya yang menjaga villa tersebut, mereka diarahkan menuju sebuah kamar yang estetik namun sangat kecil
"Ada kamar kosong lagi pak?" tanya Zayn
"Yang lain sedang dalam perbaikan hanya ada ini, kamar mandi juga terpisah di dapur" ucapannya
Eliza sempat melongo melihat ranjangnya begitu sempit untuk mereka berdua, di tambah kamar mandi berada jauh di dapur
"Yang bener aja pak, mertua saya sewa villa jauh jauh masa dapet kamar kayak gini?" protes Eliza
"Nyonya sudah tahu dan setuju, gak ada villa lain disini" jawab sang penjaga villa
Eliza hendak kembali melayangkan protes namun Zayn menarik tangannya, Zayn sudah tak ada tenaga untuk berdebat dan ingin segera istirahat
"Gak apa apa pak, terimakasih" jawab Zayn sambil menarik Eliza masuk ke kamar
Pintu kamar kembali di ketuk dari luar membuat Zayn mau tidak mau kembali membukanya, sang penjaga rumah memberikan sebuah kunci padanya
"Jangan lupa kunci rumahnya sebelum tidur, saya tinggal di belakang villa, kalau butuh sesuatu panggil saja" ucapnya lalu pergi
"Mami ngapain sih sewa villa begini? Masa iya gak ada kamar lain" Eliza tak percaya dan memeriksa setiap kamar yang ada namun ternyata di kunci
Eliza kembali ke dalam kamar melihat Zayn sudah tertidur, sebelum tidur Eliza berniat mengganti baju namun saat membuka tas teriakan Eliza membangunkan Zayn
"Zaaaaaayn... Lo ganti isi tas gue?" teriak Eliza
"Apa sih? Ganggu orang tidur aja" Baru saja Zayn duduk sebuah kain mendarat di kepalanya
"Ini apaan?" Zayn merentangkan kain tersebut
Rupanya baju baju Eliza yang dia siapkan sudah di ganti dengan baju tidur sexy oleh Gina, Eliza membongkar semua isi tasnya namun tak ada satupun bajunya yang ia kenal
"Gue gak tahu El, sumpah" Zayn mengacungkan dua jarinya
"Masa gue tidur pake baju ini lagi? Besok gue keluar gimana? Masa liburan gak jalan jalan?" Eliza merengek
"Pake baju gue aja, gue pengen tidur jangan tantrum sekarang " ucap Zayn sambil kembali merebahkan diri
Eliza akhirnya membuka tas Zayn namun baju kaosnya pun tetap harus memakai celana karena terlalu pendek, akhirnya Eliza memakai kaos serta celana pendek milik Zayn yang kebesaran
Menjelang subuh suasana dikamar seperti berada di dalam kulkas, Eliza dan Zayn saling menarik selimut yang begitu tipis
Keduanya menggigil kedinginan membuat tidur mereka terganggu, Eliza bangun dan menarik seluruh selimut lalu menggulung ke tubuhnya
"Bagi dong El.. Gue juga kedinginan" Zayn menarik ujung selimutnya namun Eliza memegangnya kuat
Akhirnya Zayn bangun dan melepaskannya dengan paksa, selimut kembali mereka pakai berdua karena Zayn tak tega melihat Eliza kedinginan
"Sini, kalo kita pelukan pasti lebih hangat" Zayn merentangkan tangannya
"Iihh... itu akal akalan lo aja, gue lebih milih kedinginan sampe pagi" ucap Eliza
Namun beberapa menit kemudian karena terlalu dingin akhirnya Eliza masuk dalam pelukan Zayn, suasananya menjadi tak begitu dingin karena suhu badan keduanya yang berdekatan
Tanpa sadar dalam tidurnya tangan Eliza masuk kedalam baju yang di gunakan oleh Zayn, Zayn terkesiap saat bagian tubuhnya diraba oleh Eliza
"Gak gini juga El, ini bahaya buat gue" Zayn hendak mengeluarkan tangan Eliza namun perkataan Eliza selanjutnya membuat Zayn membiarkannya saja
"Dingin Zayn.. Biar gini bentar aja" gumamnya
Memang tangannya terasa begitu dingin menyentuh perut dan dada Zayn, semakin lama Zayn semakin mengeratkan pelukannya
Saat pagi tiba mereka masih berpelukan dibawah gulungan selimut, tangan Eliza berniat keluar dari dalam baju Zayn
Ketika menarik tangannya Eliza menyenggol sesuatu yang keras, matanya terbuka menyingkap selimut yang mereka gunakan
"Gila... Gue nyenggol anakonda" ucap Eliza lalu bangun dari ranjang
Eliza kembali menutup tubuh Zayn lalu pergi keluar kamar sambil bergidik ngeri, senyum Zayn terbit setelah Eliza benar-benar keluar dari kamar
Zayn tidak benar-benar tertidur dia hanya menunggu Eliza bangun sambil terus memeluknya, Zayn mengacak rambutnya saat merasakan sesuatu dalam dirinya semakin naik sampai ke ubun-ubunnya
...🍒🍒🍒🍒🍒🍒...
"Semua perintah awal dari nyonya sudah saya lakukan, nanti malam saya akan berikan sesuai arahan nyonya" ucap penjaga villa saat menerima telpon
"Bagus... Jangan sampai gagal, pastikan kamu kunci mereka " ucap seseorang di sebrang telepon
"Baik nyonya"
Penjaga villa tak menyiapkan makanan apapun saat mereka ingin sarapan, Eliza mendatanginya namun apa yang di katakan penjaga villa membuat Eliza kesal
Eliza kembali ke villa sambil menggerutu lalu duduk di samping Zayn
"Kenapa sih El?" tanya Zayn
"Dia gak masak, katanya harga sewa villa gak sama bayaran dia masak, tapi yang lebih gila gue mau bayar dia buat masak tapi dia nolak" Eliza menceritakannya Dengan menggebu
"Terus kita sarapan apa? Apa kita cari aja di luar?" ucap Zayn
"Lo aja cari sendiri gue tunggu di sini, lagian baju gue gak ada yang bener dan baju kemarin kotor, gue nyesel pergi kesini" Eliza dengan malas merebahkan tubuhnya di sofa
Tanpa bicara Zayn pergi kedapur memeriksa bahan makanan, rupanya sayuran segar, daging dan bahan makanan lain sudah tersedia di kulkas
Eliza sedang memainkan ponselnya mencium harum masakan di dapur, kakinya melangkah mengikuti bau tersebut
"Lo bisa masak? Kenapa gak dari tadi aja" ucap Eliza
"Seenggaknya gue bisa masak mie instan, gak kayak lo laper koar-koar doang " ledek Zayn
"Gue juga bisa tapi males, maksud gue buat apa bayar villa mahal mahal kalo makan aja harus masak sendiri " ada saja alasan Eliza
"Alasan.. Bilang aja lo males El " ucap Zayn
"Hehe.. Gue udah biasa di layani" Eliza hanya terkekeh sambil menerima semangkuk mie instan penuh toping dari Zayn
Buat kalian yang mampir di karya author jangan lupa like komen dan gift nya ya 🥰🥰🥰
terimakasih sudah membaca 🙏