NovelToon NovelToon
Kau Sakiti Kakakku, Ku Ambil Putrimu

Kau Sakiti Kakakku, Ku Ambil Putrimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Pernikahan Kilat / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Harem / Angst
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mami Al

Nayla Marissa berpikir jika pria yang dikenalnya tanpa sengaja adalah orang yang tulus. Pria itu memberikan perhatian dan kasih sayang yang luar biasa sehingga Nayla bersedia menerima ajakan menikah dari pria yang baru berkenalan dengannya beberapa hari.

Setelah mereka menikah, Nayla baru sadar jika dirinya telah dibohongi. Sikap lembut dan penuh kasih yang diberikan suaminya perlahan memudar. Nayla ternyata alat buat membalas dendam.

Mampukah Nayla bertahan dan menyadarkan suaminya jika ia tak harus dilibatkan dalam dendam pribadi suaminya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mami Al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Nayla menjelaskan bahwa Kavi adalah adik sambungnya Dhea dan sengaja menikahinya karena ingin membalas rasa sakit hati Dhea kepada Papa Andreas. Nayla juga mengatakan alasan Dhea pergi ke luar negeri sebab kecewa Papa Andreas memilih Mama Yuna menjadi pendamping hidup.

Mendengar penjelasan putrinya membuat Yuna dan Andreas begitu terkejut, mereka tak menyangka jika Dhea sakit hati atas keputusan yang diambil Andreas.

"Mama tidak tahu kalau Dhea memiliki perasaan kepada Papa kamu," kata Yuna.

"Nayla, suami kamu sudah salah paham. Papa dan kakaknya hanya sekedar teman dekat saja. Papa juga bilang kalau sudah dijodohkan dengan wanita lain," ucap Andreas menjelaskan.

"Jadi, selama ini Kak Dhea sudah membohongi suamiku?" tanya Nayla kepada kedua orang tuanya.

"Kemungkinan dia memutar balikkan fakta, Nay!" jawab Yuna menebak.

"Hubungan Papa dan Dhea sebagai teman juga tak mendapatkan respon baik dari kedua orang tuanya. Mereka menganggap jika Papa dekat dengannya hanya untuk menguras hartanya saja. Kenyataannya tidak seperti itu, jadi ketika kakek dan nenek kamu mau menjodohkan Papa dengan Mama saat itu juga Papa setuju. Karena itu cara satu-satunya menjauh dari Dhea," jelas Papa Andreas.

"Aku akan memberitahu Kavi sebenarnya, Ma, Pa." Kata Nayla tersenyum lega.

"Seandainya Papa tahu jika Kavi adalah adiknya Dhea, maka Papa tidak akan menikahkan kalian!" Andreas merasa menyesal. "Papa juga tak terlalu mengenal nama kedua orang tuanya Dhea!" lanjutnya menjelaskan.

"Apa selama menikah dia sudah berbuat kasar kepadamu?" tanya Yuna khawatir.

"Awal menikah dia memperlakukan aku sebagai tawanan," jawab Nayla.

Yuna dan Andreas sangat terkejut mendengarnya.

"Papa akan menegurnya dan menyuruhnya menceraikan kamu!" kata Andreas begitu emosi.

"Pa, tenanglah!" Yuna memegang dada suaminya, ia takut sakit suaminya kambuh.

"Papa, Kavi sekarang berubah. Dia sangat menyayangiku!" ucap Nayla menenangkan ayahnya.

"Karena kamu lagi hamil," kata Yuna.

"Selama kami menikah dia memang tidak pernah melukai tubuhku, Ma. Tapi, kata-kata dan sikapnya membuatku tak betah. Mama dan Papa, jangan khawatir sekarang Kavi benar-benar jauh berubah. Dia lebih mendengar kata-kata aku daripada orang lain," jelas Nayla.

"Kamu yakin masih mau bertahan dengannya?" tanya Yuna menatap putrinya.

Nayla mengangguk mengiyakan.

"Bagaimana jika dia menyakitimu lagi?" tanya Andreas.

"Semoga saja tidak, Pa. Aku yakin sebenarnya Kavi adalah pria yang baik dan bertanggung jawab," jawab Nayla.

"Jika memang dia berubah, setiap Minggu kunjungilah kami!" kata Yuna memberikan ide.

"Aku akan coba meminta izin kepadanya, Ma!" ucap Nayla.

-

Sore harinya, Kavi pulang dari kantor. Ia bergegas menghampiri istrinya yang sedang berada di taman belakang.

"Obrolan apa saja yang kalian bicarakan?" tanya Kavi.

Nayla menoleh ke arah suara suaminya dan menjawab, "Obrolan antara anak dan kedua orang tua yang sudah lama tidak bertemu."

"Jangan berbohong!!" sergah Kavi.

"Buat apa aku berbohong?" Nayla yang duduk lantas berdiri.

"Kalian membicarakan Kak Dhea, 'kan?" terka Kavi.

"Dari mana dia tahu? Padahal saat aku memberitahu papa dan mama tidak ada Una atau Rio," batin Nayla heran.

"Asal kamu tahu, aku lebih percaya dengan Kak Dhea daripada kamu!" Kavi berkata dengan lantang.

"Terserah kamu mau percaya siapapun, aku tidak peduli!" ucap Nayla memilih pergi.

"Nayla, aku belum selesai bicara!" Kavi tampak marah.

Nayla memilih acuh.

Kavi pun menyusul istrinya ke kamar. "Aku tidak akan mengizinkanmu bertemu dengan orang tuamu!"

"Kenapa? Apa kamu takut kalau sebenarnya orang tuaku tidak seperti yang dikatakan kakakmu?" Nayla berkata secara blak-blakan.

"Orang tua kamu yang sudah menyakitinya!" tuding Kavi.

"Kakak kamu itu yang berbohong, dia memfitnah papaku. Padahal kedua orang tuamu yang dari awal tidak setuju dengan keakraban papa dan kakakmu!" Nayla tak mau kalah, ia pun menjelaskan secara gamblang.

Kavi terdiam.

"Kedua orang tuaku dijodohkan dan kakakmu sakit hati ketika papaku menerima perjodohan itu!" Nayla melanjutkan ucapannya.

Kavi masih membisu.

"Harusnya kamu mencari fakta sebenarnya. Jangan hanya cuma mendengar ucapannya, walaupun aku tahu kamu sangat menyayangi kakakmu itu!" kata Nayla lagi.

Kavi yang tak dapat berkata apa-apa lagi lantas berlalu meninggalkan kamarnya.

Nayla terduduk di ujung ranjang, ia begitu lemas karena tenaganya terkuras habis meluapkan kebenaran.

Sementara itu, Kavi mengendarai mobilnya seorang diri menuju kediaman kakaknya. Sesampainya di sana tampak Laura dan Erick. Ketiganya sedang menikmati makan malam.

"Kavi, ada apa malam-malam ke sini?" tanya Dhea heran. Biasanya adiknya itu akan mengabarinya.

"Aku tidak akan menuruti permintaan Kak Dhea untuk menceraikan Nayla!" jawab Kavi.

1
Randa kencana
Ceritanya sangat menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!