NovelToon NovelToon
Takdir Cinta Sang Pramuria

Takdir Cinta Sang Pramuria

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Hamil di luar nikah / PSK
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: El Jasmin

Malam itu menjadi malam terburuk bagi Ranum. Sang kekasih tiba-tiba saja secara sepihak memutus jalinan asmara di saat ia tengah mengandung benih cintanya, diusir oleh sang ayah karena menanggung sebuah aib keluarga, dan juga diberhentikan dari tempatnya bekerja.

Ranum memilih untuk pergi dari kota kelahirannya. Ia bertemu dengan salah seorang pemilik warung remang-remang yang mana menjadi awal ia membenamkan diri masuk ke dalam kubangan nista dengan menjadi seorang pramuria. Sampai pada suatu masa, Ranum berjumpa dengan lelaki sholeh yang siapa sangka lelaki itu jatuh hati kepadanya.

Pantaskah seorang pramuria mendapatkan cinta suci dari seorang lelaki sholeh yang begitu sempurna? Lantas, apakah Ranum akan menerima lelaki sholeh itu di saat ia menyadari bahwa dirinya menyimpan jejak dosa dan nista? Dan bagaimana jadinya jika lelaki di masa lalu Ranum tiba-tiba hadir kembali untuk memperbaiki kesalahan yang pernah ia lakukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Jasmin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7. Dijodohkan

"Aaaaa Stevi, akhirnya kamu datang juga!!"

Miranda berteriak kencang setelah mendapati Stevi yang merupakan sahabat lamanya bertandang ke rumah. Dua wanita itu saling berpelukan seakan melepas kerinduan yang telah lama tak terluapkan.

"Seperti janjiku Mir. Aku pasti akan kembali lagi untuk bersua denganmu!" ucap Stevi masih di dalam pelukan Miranda.

Miranda melepaskan pelukannya. Mata wanita itu berbinar terang, wajahnya juga memancarkan rona kebahagiaan.

"Iya, aku percaya itu Stev. Karena kamu bukanlah seorang sahabat yang suka ingkar janji."

Stevi tergelak pelan. "Bagaimana aku akan mengingkari janji kalau aku masih punya hutang budi ke kamu Mir? Jika saat itu tidak ada kamu, mungkin aku tidak akan jadi seperti ini."

"Ckkckkckk... Sudahlah Stev, tidak perlu kamu bahas lagi. Yang terpenting saat ini kita sama-sama sudah menjadi wanita sukses," tutur Miranda sedikit bijak.

"Tapi itu memang benar Mir, tanpa kamu mungkin saat ini hidupku masih blangsak dan tak punya arah tujuan!" jelas Stevi memuji sahabatnya ini.

Miranda hanya berdecak pelan sembari menggeleng-gelengkan kepala sebagai isyarat agar Stevi berhenti memujinya. Ia menautkan pandangannya ke arah gadis cantik yang berada di samping Stevi.

"Ini pasti Lisa kan?" tebak Miranda.

Gadis bernama Lisa itu hanya mengangguk pelan seraya tersenyum simpul. "Betul Tante, saya Lisa. Tepatnya Monalisa."

"Ya ampun ternyata kecantikan mama kamu nurun ke kamu Sayang. Masa muda mamamu persis sekali denganmu. Sepertinya Tante tidak keliru memilih kamu untuk Tante jodohkan dengan putra Tante," puji Miranda kepada Lisa, anak dari sahabatnya.

Wajah Lisa tersipu malu. Gadis itu hanya bisa menundukkan pandangannya.

"Terima kasih untuk pujiannya Tante. Tapi sepertinya Tante sangat berlebihan. Saya merasa biasa-biasa saja," ucap Lisa sedikit grogi dipuji oleh Miranda.

"Tidak ada yang berlebihan dari apa yang Tante ucapkan Sayang. Semua benar adanya," ujar Miranda penuh penekanan. "Sudah, sudah, ayo masuk! Masa berdiri di depan pintu saja."

Miranda memandu tamu istimewanya untuk memasuki rumah. Mereka berjalan beriringan menuju ruang keluarga dan duduk di sofa mewah yang dipesan langsung dari Eropa.

"Sekarang kamu sibuk apa Sayang?" tanya Miranda membuka obrolan dengan Lisa.

"Oh, saya pengangguran Tante, hanya ikut bantu-bantu Mama di perusahaannya," jawab Lisa sembari tersenyum simpul.

Miranda tergelak. Bisa-bisanya gadis ini bercanda. "Ah kamu ini bisa saja Sayang. Kalau kamu memang menganggur, bagaimana kalau kamu Tante jadikan brand ambassador salah satu produk skincare milik Tante yang sebentar lagi launching?"

Miranda sengaja memberikan penawaran kepada Lisa mengingat wajah dan postur tubuh Lisa ini begitu sempurna. Wajah nan cantik, tubuh tinggi semampai, kulit putih bersih dan semua kriteria wanita cantik ada di dalam diri anak dari sahabatnya ini. Ia percaya jika menjadikan Lisa brand ambassador pasti produk terbarunya akan laku keras di pasaran.

Lisa sekilas melirik ke arah Stevi, sebagai isyarat untuk meminta pendapat kepada sang mama. Sedangkan Stevi hanya mengangguk pelan yang berarti ia menyetujui jika sang anak menerima tawaran dari Miranda.

"Baiklah Tante, Aku setuju untuk menjadi brand ambassador. Semoga keberadaanku nanti bisa membawa kebaikan untuk brand skincare milik Tante."

"Itu sudah pasti Sayang," ucap Miranda penuh keyakinan. "Oh iya kita ngumpul-ngumpul di sini sepertinya masih ada yang kurang."

"Ada yang kurang? Apa itu Mir?" tanya Stevi dengan ekspresi wajah penuh heran.

Miranda hanya tergelak. Ia sedikit memutar tubuhnya dan melihat ke arah lantai atas.

"Ren, turun dong! Ini loh ada teman kecilmu dulu!"

***

Di ruang keluarga, dua sahabat karib itu saling bercengkrama penuh kehangatan. Mengenang masa lalu di mana kenangan dan cerita-cerita itu terukir begitu indah.

"Ren, ajak Lisa ke taman belakang gih. Mama rasa kalian harus sering-sering berdua agar bisa kembali akrab seperti masa kecil kalian dulu!" titah Miranda.

"Aku setuju Mir. Aku rasa ada banyak hal yang akan mereka ceritakan setelah dua puluh tahun tidak berjumpa," timpal Stevi sependapat dengan Miranda.

Sekilas, Varen hanya menatap wajah sang mama dan Stevi secara bergantian. Tidak ada respon apapun yang menjadi isyarat sebuah penolakan dari lelaki itu. Namun tak lama kemudian dia beranjak dari posisi duduknya dan berjalan pelan menuju taman belakang seperti perintah sang mama.

"Lis, sana susul Varen! Ngobrol berdua biar komunikasi kalian kembali intens lagi!" perintah Stevi saat melihat sang anak yang hanya diam di tempat duduknya.

Mau tak mau, suka tak suka, Lisa menuruti perintah Stevi. Gadis yang sama usianya dengan Varen itu mulai mengayunkan tungkai kakinya untuk menyusul Varen.

***

Tubuh yang masih lunglai itu Ranum paksa untuk banyak bergerak. Suasana hati ternyata begitu berpengaruh terhadap kondisi raganya. Pikiran dan hati yang kalut ternyata membuatnya tak bersemangat untuk melakukan aktivitas.

Ranum masih sibuk dengan gawai di tangannya. Hati wanita itu diliputi oleh berjuta tanda tanya kenapa sampai saat ini Varen belum ada menghubunginya. Padahal biasanya sang kekasih begitu intens berkirim pesan. Namun hari ini rasanya begitu beda. Sejak ia menghubunginya via telepon sore tadi untuk mengajaknya bertemu besok sepulang kerja, ia sama sekali tak berkomunikasi lagi. Bahkan pesan yang ia kirimkan melalui whatsapp untuk menanyakan sedang apa pun sampai saat ini tak ada balasan sama sekali.

"Sedang apa ya Varen? Mengapa dia tidak membalas pesanku? Padahal posisi online dan biasanya dia begitu gercep membalas, tapi kenapa sekarang seakan ada yang berbeda?"

Berjuta pertanyaan perihal sikap sang kekasih menari-nari dalam benak. Mungkin akan menjadi penyebab tidurnya tak nyenyak. Wanita itu sungguh khawatir jika sampai sang kekasih melupakan keberadaannya yang saat ini tengah mengandung benih cinta yang akan menjadi garis keturunannya kelak.

"Kok belum tidur Mbak?"

Kedatangan Ranes yang tiba-tiba membuat Ranum sedikit terkejut. Pikiran yang sebelumnya berkelana, kini ia tarik paksa untuk kembali ke alam sadarnya. Ranum hanya tersenyum kecil melihat keberadaan adiknya ini.

"Nanti saja Nes. Aku masih belum ngantuk."

"Mbak lagi nungguin pesan dari pacar ya?" tebak Ranes. "Hati-hati tergoda wanita lain loh Mbak!" sambungnya yang membuat Ranum terkesiap.

"Ah apaan sih Nes? Kamu sok tahu!" timpal Ranum mencebik.

"Yeee, bukan sok tahu Mbak. Tapi ini pengalaman pribadi teman satu bangkuku."

"Memang ada apa dengan teman satu bangkumu?" tanya Ranum yang mulai sedikit penasaran dengan cerita sang adik.

Ranes menghela napas sedikit panjang dan perlahan ia hembuskan. Tatapannya sedikit menerawang kala mengingat cerita hidup teman sebangkunya.

"Namanya Astri, Mbak. Sudah sejak lama ia berpacaran dengan seorang laki-laki yang juga bersekolah di tempat yang sama. Sudah sejak SMP mereka berpacaran. Sampai pada suatu hari pacaran mereka kebablasan sampai membuat Astri hamil.."

Ranes menjeda sejenak ceritanya. Ia mempersiapkan hati untuk menceritakan kisah hidup teman sebangkunya yang terasa menyesakkan dada.

Ranum masih belum terlalu menampakkan ekspresi wajahnya meskipun keadaan teman adiknya ini sama dengan yang saat ini ia alami yakni dalam kondisi hamil di luar nikah.

"Lalu apa yang terjadi?" tanya Ranum sedikit penasaran.

"Sejak mengetahui Astri hamil, lelaki itu tiba-tiba sulit untuk dihubungi. Bahkan terkesan menghindar saat ditemui oleh Astri. Sampai pada satu hari mereka bertengkar hebat, dan..."

Lagi, Ranes menjeda ucapannya. Suara gadis itu seakan tercekat di tenggorokan yang membuatnya sulit untuk bersuara. Hatinya terasa begitu sesak saat mengingat jalan hidup teman sebangkunya itu.

"Dan apa Nes? Jangan buat penasaran dong!" tanya Ranum semakin tertarik dengan cerita sang adik.

"Dan akhirnya Astri bunuh diri Mbak setelah dipaksa pacarannya untuk menggugurkan kandungannya!" pungkas Ranes mengakhiri ceritanya dengan air mata yang mulai menetes.

Tubuh Ranum terperanjat dengan bola mata yang terbelalak sempurna. Jantungnya berdegup kencang seiring dengan pikiran-pikiran buruk yang tetiba menyergapnya. Hatinya ikut ngilu mendengar cerita teman Ranes yang berakhir begitu tragis di mana pacaran yang kebablasan berakhir dengan hilangnya sebuah nyawa.

Ya Tuhan apa kisahku dengan Varen akan berakhir sama seperti cerita teman Ranes???

.

.

.

1
novi²⁶
ranum sepertinya dalam bahaya... duh takutttt
novi²⁶
bukti bahwa cinta seorang ibu itu besar untuk anaknya
novi²⁵
aduh aku ikut deg-degan,,, kira2 gimana ya kelanjutannya
novi²⁵
gak nyangka ya,,, ternyata dunia memang sesempit itu... bakal seru nih
Hanindia
waaaa bakal seru nih... jonas ketemu ranum... kira2 jonas bakal tau gak ya kalau ranum hamil anaknya varen
Hanindia
aku lebih fokus ke pras sih... ternyata di dunia nyata penyimpangan seperti itu benar2 ada
Hanindia
hmmm rasa yg gk Bisa-bisanya kamu lupain ya Ren.... ati2 bikin ancur rumah tangga mu
El Jasmin
selamat membaca semua... jangan lupa like, komen, share, subscribe dan rate ⭐⭐⭐⭐⭐⭐ya.. mkasih
Nunu
wow karya baru to udah bagus bgt
novi²⁵
hayolooohhh jonas punya selingkuhan dan saat ini dia mau nyamperin
novi²⁵
heleh heleh ngaku perjaka tp udah pernah bercinta sama Ranum. buaya kamu ren
novi²⁵
ternyata Pai sebaik itu loh... setuju sih klo ranum diangkat sebagai anak
novi²⁵
woyyy num... kamu gak ketawa liat wajah Pai???
novi²⁵
duh ranum dalam bahaya ini. khawatir sama anak dalam kandungannny
novi²⁵
seorang ibu pasti akan selalu mengkhawatirkan anaknya. pantas saja dia kepikiran terus
novi²⁴
tu kan kebayang2 wajah dan rasa nikmat yg ditinggalkan ranum..sukurin kamu ren
novi²⁴
wah wah kamu dah nikah ya ren??? selamat yaa,, tp lu udah gk perjaka loh
novi²⁴
ahaaaaaaaa ya ampun aku lupa klo si Pai gk bisa on, selamat kamu num... eh tp Pai sebaik itu loh ke ranum
novi²⁴
num.. lu gak salah ngelayanin Pai yang udah tua itu???/Joyful/
novi²⁴
bakal seru nih.. tp aku khawatir zama janin dalam rahim ranum
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!