NovelToon NovelToon
Doa Dalam Sujud(Bait Cinta)

Doa Dalam Sujud(Bait Cinta)

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Poligami / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:354
Nilai: 5
Nama Author: @Dianamega.P

manusia yang hebat adalah manusia yang bisa mengendalikan diri saat di kuasai amarah,tenang saat di permalukan.tersenyum saat di remehkan.

bersabar saat menemui cobaan dan bersyukur untuk semua kekurangan dan kelebihan yang di milikinya


*********

Allah subhanalahu Wata'alah berfirman,Dialah Allah yang menundukkan lautan(untukmu)agar kamu dapat memakan darinya daging yang segar(ikan),dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang engkau pakai dan kamu melihat bahtera berlayar padanya.supaya kamu mencari(keuntungan)dari karunianya serta supaya kamu bersyukur..




ARSHAN


FATIMAH


AISYAH

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @Dianamega.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bait cinta bab 17

"Ya Allah kemana saja kau fatim.selama ini bibik sangat menghawatirkan dirimu di saat kamu tiba tiba menghilang tanpa ada kabar bibik sangat menyesal cemas saat itu"

"bibik kuatir dengan keadaan mu.sunguh bibik merasa sangat bersalah terhadap orang tuamu karena telah menelantarkan mu,syukurlah kau baik baik saja dan tidak kenapa kenapa"

"bibik sempat prustasi mencari mu kemana mana waktu itu tapi bibik gagal sehingga tidak menemukan keberadaanmu"tangis bik Itoh pecah meraung raung.bik Itoh sendiri adik kandung bapak Fatimah yang tiba tiba menangis histeris memeluk Fatimah

"Halah sekarang saja melihat Fatimah sudah kaya pura pura baik,kemarin kemarin bukannya rumah Fatimah akan di jual sudah di tawar tawarkan"batin mak ratih tidak suka melihat drama bik itoh

"sudahlah jangan menyebut nama Allah seperti itu bik di hadapan saya.bahkan saya tau bibik hanya drama saja lebih tepatnya bohong"

"andai saya datang dalam ke adaan yang sama seperti dulu miskin bukan seperti sekarang apakah bibik yakin masih akan mengakui saya adalah keponakan bibik"tanya Fatimah pedas menjauhkan dirinya dari pelukan Bik Itoh

"jangan berkata begitu Fatimah mau gimana juga dia tetap bibikmu saudara sekandung dengan bapakmu.jangan mentang mentang sudah kaya jadi sombong Arogan"

"asal kau tau bibik mu sempat sakit saat tau kau menghilang begitu terpuruk nya bibik mu bahkan dia telah mencarimu ke mana mana tapi tidak ketemu"timpal salah satu ibu ibu yang tidak lain geng bik Itoh

"benarkah ucapanmu itu bik kalau bik itoh menghawatirkan saya,apakah saya tidak salah mendengar tapi hati saya mengatakan kalau ucapan kalian bohong belaka"

"seharusnya kalian sedar dengan ucapan kalian memang sekarang saya sudah kaya raya banyak uang jadi terserah saya dong mau sombong mau Arogan itu hak saya jadi terima saja kenyataan bahwa saya itu bukan gadis miskin yang sering kalian hina"

"sekarang saya bukan Fatimah yang kalian kenal seperti dulu Fatimah sekarang berbeda memiliki kekayaan yang berlimpah tidak akan habis dalam sepuluh keturunan"

"Sekarang baru mengakui saya sebagai keponakan sebelum nya kemana saja ibu ibu bukanya kalian sendiri yang menyebutkan bahwa saya dan orang tua saya manusia pembawa sial"

"sudahlah saya malas berdebat melayani ucapan kalian semua orang orang miskin munafik jadi jangan bermimpi terlalu tinggi untuk mendekati saya"

"saya tidak kenal siapa kalian termasuk kamu bik itoh saya tidak memiliki saudara seperti anda jadi jangan bermimpi untuk menikmati harta milik saya"senyum sinis Fatimah menatap bik itoh

" mari Mak mending kita pulang saja dari pada di sini banyak manusia penjilat.di gubuk ada Abah kan"ajak Fatimah berdiri membimbing Mak ratih

"Iya nak Abah juga ada di gubuk" senyum Mak Ratih berjalan mengikuti langkah fatimah

"dasar anak tidak tau diri tidak punya akhlak sombong mentang mentang sudah kaya jadi lupa diri,namanya manusia pasti ada berubahnya contohnya seperti bi Itoh yang kuatir terhadap dirinya yang tiba tiba menghilang saat itu"

"tapi tanggapan nya begitu mau bagaimana juga dia tetap lah bibik nya tidak ada namanya bekas saudara malah memilih pergi dengan orang asing yang bukan sanak saudara seperti Mak Ratih"kesal mereka para ibu ibu geng bik itoh

"tidak usah di dengar Mak ocehan mereka,anggap saja omongan mereka makanan basi yang telah terjatuh di selokan tidak layak untuk di pungut"

" Kerena telah tercemar jadi tidak usah di perdulikan"Fatimah kembali tersenyum angkuh berjalan menuju gubuk kontrakan mak Ratih

"maafkan ucapanku bukan maksud diriku untuk sombong pada kalian semua,dari lubuk paling dalam sedikitpun tidak ada niatan ingin berucap kasar hanya saja manusia seperti kalian harus di perlakukan seperti itu supaya sadar ke depan nya tidak semena mena dengan orang lain yang tidak berdaya butuh uluran tangan"batin fatimah sesak

"jangan diam saja Bik Itoh di sini saudara Fatimah itu bi Itoh bukan Mak ratih jadi ikatan persaudaraan itu lebih erat dari pada orang lain"

"benar itu Bik itoh.fatimah tidak bisa mengabaikan ikatan tali persaudaraan kalian,bik Itoh jangan diam saja yang ada nanti hidup mak Ratih yang enak ikutan kaya raya sedangkan Bik Itoh hanya jadi penonton"ucap para ibu ibu terus berbicara tidak ada hentinya

Fatimah hanya menggelengkan kepala tersenyum mencemooh mendengar bisik bisik mereka

"memang dasar benalu ya tetap akan menjadi benalu"batin Fatimah jengah dengan para ibu ibu rumpi

"Abah"panggil Fatimah ke suami Mak ratih yang sedang membersihkan tutup minuman untuk di jual ke pengepul rongsokan

"ini saya fatimah Abah "ucap Fatimah kembali melihat si Abah kebingungan tidak ada respon sama sekali saat melihat Fatimah

"Fatimah"

"iya Abah ini saya Fatimah"

"ya tuhan mimpi apa Abah bisa kembali bertemu kamu nak"si Abah sama halnya seperti mak Ratih sebelumnya terkejut dengan penampilan baru Fatimah

Mak Ratih mempersilahkan Fatimah duduk saat ini ketiga nya duduk di antara tumpukan rongsokan sambil Fatimah bercerita menjawab setiap pertanyaan yang di tanyakan Mak Ratih dan suaminya

Fatimah bercerita dirinya tinggal dimana tetapi Fatimah tidak menceritakan pekerjaannya,tidak lupa menu suguhan emak Ratih rebus singkong yang selalu setia hadir menemani hari hari beserta teh manis

"maaf nak Fatimah,emak hanya ada ini saja yang biasa kamu makan saat ini nak Fatimah pasti tidak pernah lagi kan setiap hari merasakan makan rebusan singkong dingin untuk menyambung hidup"ucap mak Ratih tersenyum

"justru Fatimah rindu Mak dengan rebusan singkong ini karena banyak kenangan nya di balik rebusan singkong dingin ini"

"gimana pahitnya kehidupan Fatimah saat itu tidak ada yang perduli tidak ada yang mau membantu Fatimah selain emak dan Abah setelah Fatimah menjadi yatim piatu"

"semua orang menjauh dari Fatimah hanya emak dan Abah yang perduli yang sering memberi Fatimah singkong untuk di rebus saat Fatimah tidak memiliki makanan untuk di makan"

"andai tidak ada emak Abah mungkin Fatimah sudah mati kelaparan"lirih Fatimah pilu saat mengingat kehidupan pedih yang pernah dirinya lalui

"sudahlah jangan di ingat ingat lagi masalalu yang pahit itu tetaplah menatap ke depan jalani hidupmu dengan baik doa kami selalu menyertaimu nak"

"semoga berkah panjang umur selalu dalam lindungan yang maha kuasa.abah ikut bahagia melihat dirimu yang sekarang nak Fatimah"

"silahkan di makan,oh iya nak Abah mau bertanya dengan surat rumah milikmu ada di mana sekarang"tanya Abah

"iya bah terimakasih banyak,surat rumah ada di Fatimah saat Fatimah pergi dahulu surat rumah di simpan dengan baik untuk sekarang Fatimah simpan di Apartemen memang nya ada apa bah"

"syukurlah kalau ada di kamu nak,Abah fikir masih di rumahmu"ucap Abah bernafas lega membuat Fatimah penasaran

"ada apa bah kenapa Abah terlihat cemas apakah ada sesuatu yang telah terjadi selama Fatimah tidak ada di kampung ini"

"sebulan yang lalu setelah nak Fatimah tidak kembali kembali dan menghilang tanpa kabar,keluarga bi Itoh anak suaminya datang ke rumahmu menggeledah seluruh isi rumahmu nak"

"kami sebagai orang luar tidak bisa berbuat banyak.entah apa yang mereka cari tapi setelah seminggu kemudian Bik Itoh dan suaminya menawarkan tanah beserta rumah milikmu"

"kami bersyukur ahirnya kamu datang juga sebelum rumahmu laku terjual"timpal Mak ratih menceritakan semuanya sepeninggal Fatimah

"ya tuhan memang dasar benalu ya tetap benalu tidak punya malu apa coba maksud mereka ingin menjual rumah beserta tanah peninggalan keluarga mendiang ibu"

"sereot reotnya gubuk itu masih ada harganya mengingat luas nya tanah cukup lumayan,peninggalan tanah beserta gubuk itu tidak ada ikut campur tangan dari hasil keluarga bapak"

"semua murni warisan dari mendiang orang tua ibu bahkan surat rumah beserta tanah pun atas nama Ninik yang di wariskan kepada mendiang ibu"

"sedikitpun tidak ada warisan dari keluarga bapak"geram Fatimah mendengar cerita Mak Ratih

"maaf nak Fatimah kami tidak bisa membantu atau mencegah apa yang mereka lakukan saat itu mengingat siapa kami hanya sebatas tetangga kami tidak memiliki kekuatan kau juga tau seperti apa bik Itoh beserta para Genk nya"

"iya bah tidak apa apa,saya juga paham seperti apa sikap mereka semua Arogan tidak tau malu penjilat,lagi pula tidak semudah itu untuk menjual sesuatu yang bukan hak milik mereka.biarlah saya akan menemui mereka"jawab Fatimah geram

"apa maksud dari semua ini dan saya akan membawa pengacara untuk membungkam mulut mereka Jagan mereka fikir fatimah dulu sama dengan Fatimah yang sekarang"senyum remeh Fatimah

tidak terasa waktu terus berjalan cepat jam menunjukan pukul 17:00 ketiga nya sampai lupa waktu saat berbincang

Fatimah pamit undur diri kepada mak Ratih beserta Abah,fatimah juga tidak lupa meninggalkan sebuah amplop untuk kedua sepasang suami istri paruh baya itu

Meskipun Abah dan ma Ratih sempat menolak tetapi bukan Fatimah namanya Kalau kedua nya tidak bisa menerima uang dari Fatimah

Fatimah merasa berhutang Budi dengan keluarga ma Ratih beserta suaminya yang selama ini sangat baik dengan Fatimah

Ma Ratih dan Abah memiliki seorang anak perempuan yang telah menikah dan ikut suaminya merantau ke hidupan anak ma Ratih sama susah seperti kedua orang tuanya hanya cukup untuk makan dari hari ke hari

Ma Ratih dan Abah memiliki 2 cucu dari putri tunggalnya,anak menantu beserta cucunya jarang berkunjung mengingat jarak jauh tempat tinggal yang di tempuh tidak memungkin kan untuk terus berkunjung melihat orang tuanya hitung hitung menghemat pengeluaran untuk makan sehari hari

Meskipun ada rasa rindu yang mendalam tapi apa boleh buat karna keadaan,makanya selama ini ma Ratih dan Abah sangat sayang dengan Fatimah karna dia merindukan putri mereka

Hanya Fatimah lah pengobat rindu mereka di saat merindukan putrinya,Fatimah meminta ma Ratih dan Abah berhenti mencari rongsokan

Fatimah membuka kan sebuah kedai makanan dan minuman di pinggir jalan untuk Abah dan ma Ratih beserta ruko tempat tinggal mereka,karna selama ini kedua suami istri itu hanya menyewa di sebuah lahan gubuk untuk tempat tinggal mereka

Hadiah dari Fatimah bentuk rasa syukur dan berterimakasih atas perhatian dan kebaikan Abah dan ma Ratih selama ini terhadap keluarganya,ruko pribadi yang telah Fatimah beli dengan harga kes beserta seluruh isinya

Fatimah juga meminta anak menantu beserta cucu Abah dan ma Ratih untuk kambali ke kampung supaya bisa membantu ma Ratih dan Abah menjaga kedai,dari pada hidup jauh dari orang tua untuk makan saja susah maka Fatimah menyarankan keputusan seperti itu

Lagi lagi ma Ratih dan Abah hanya bisa menangis haru tidak percaya hidup mereka akan berubah drastis atas bantuan Fatimah,mereka tidak bisa berkata apa apa lagi selain hanya bisa mengucap kan banyak terimakasih

"hanya Abah dan emak yang Fatimah miliki saat ini andai emak dan Abah menolak ini semua sama saja emak dan Abah tidak menganggap Fatimah ada"

"sedangkan Fatimah telah menganggap emak dan Abah i abarat orang tua kandung sendiri bagi Fatimah semenjak Fatimah menjadi yatim piatu"ucap Fatimah tulus

1
MEGA.P
🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!