NovelToon NovelToon
My Wife Is Arumi

My Wife Is Arumi

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Konflik etika / Pengantin Pengganti / Keluarga / Romansa / Mantan
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: LaQuin

Mungkin berat bagi wanita lain menjalankan peran yang tidak ia inginkan. Tetapi tidak dengan Arumi yang berusaha menerima segala sesuatunya dengan keikhlasan. Awalnya seperti itu sebelum badai menerjang rumah tangga yang coba ia jalani dengan mencurahkan ketulusan di dalamnya. Namun setelah ujian dan cobaan datang bertubi-tubi, Arumi pun sampai pada batasnya untuk menyerah.

Sayangnya tidak mudah baginya untuk mencoba melupakan dan menjalani lagi kehidupan dengan hati yang mulai terisi oleh seseorang. Perdebatan dan permusuhan pun tak dapat di hindari dan pada akhirnya memaksa seseorang untuk memilih diantara mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaQuin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24. Saingan Lain

Bab 24. Saingan Lain

POV Arumi

Meski canggung kembali tapi aku senang Dimas tidak kembali dingin seperti dulu. Jika memang dia kembali kepada Renata, bukankah harusnya gelang ini tidak ada di lingkaran tangan ku bukan?

Begitu lah pikiran ku menguat diriku. Berharap apa yang Dimas katakan waktu itu, tidak berubah dan kami benar-benar memulai hubungan awal yang kami sepakati bersama.

"Jika kamu canggung di sana nanti, jangan berada jauh dari ku. Kalau ada perlu apa-apa selagi aku sibuk, mintalah bantuan kepada Arif. Dan jangan dekat-dekat dengan Tante Yuni."

"Iya. Nanti kado ini bagaimana?"

"Berikan saja pada Mama. Bilang itu dari kamu sebagai hadiah ulang tahun."

"Baiklah."

Kami lalu tidak mengobrol lagi. Aku larut dalam lamunan dan Dimas fokus menyetir. Dan tidak lama kami pun tiba. Aku cukup terkejut melihat begitu ramainya orang yang datang. Bahkan terlihat seperti beberapa wartawan pun hadir meliput acara tersebut.

Aku bedebar kembali. Ini acara yang tidak biasa ku hadiri. Apa seperti ini keramaian para orang kaya setiap membuat acara? Aku takut berbuat salah dan mempermalukan Dimas dan keluarganya.

"Kita sampai. Ayo, turun."

"Oh! Iya."

Aku segera keluar mobil mengikuti Dimas. Ikut menyalami orang-orang yang Dimas salami dan mendekat kepada ibu mertua.

"Selamat ulang tahun Ma, semoga Mama selalu sehat."

"Terima kasih sayang."

Dimas dan ibu mertuaku berpelukan.

"Selamat ulang tahun Ma. Ini buat Mama." Ucap ku menyalami Ibu mertua dan memberikan kado yang kami beli padanya.

"Terima kasih Arumi. Oh, apa ini? Kenapa repot-repot memberi hadiah buat Mama?"

"Tidak repot kok Ma. Semoga Mama suka."

"Coba di buka Mbak, penasaran sama isinya apa. Jangan-jangan menantu Mbak malah tidak tahu selera Mbak seperti apa."

Aku sedikit terkejut tantenya Dimas berkata seperti itu, di depan orang ramai pula. Seperti sengaja ingin menjatuhkan ku. Atau aku hanya salah sangka saja?

"Buka saja Ma. Mama pasti suka." Kata Dimas.

Dimas terlihat tenang-tenang saja. Tetapi aku deg-degan sampai tanpa sadar memegang ujung pakaian tangan suamiku itu. Dimas kemudian melepas tanganku dari bajunya, dan malah menggenggam tangan ku dengan erat.

Aku sedikit terkejut, kemudian ada perasaan tenang mulai menyelimuti diri. Begitu hangat dan kokohnya telapak tangan Dimas sehingga membuatku nyaman dan juga berdebar-debar karena senang.

"Wah, cantik!"

Syukurlah ibu mertuaku terlihat senang. Dan sebaliknya, tante Yuni terlihat manyun dan memandangku sinis. Bisa ku rasakan dia tak suka padaku.

"Eh, Princess datang!" Seru si tante kemudian.

Sebuah mobil memasuki halaman panti. Lalu turun seorang wanita yang berparas cantik dan anggun, dengan dress selututnya berwarna putih.

Aku terpesona, dia sesuai dengan panggilannya yaitu Princess bahkan dia lebih mirip malaikat.

Tante Yuni terlihat senang sekali dengan kedatangan si Princess itu. Senyumnya melebar kemana-mana dan terus melekat padanya. Wanita itu pun tersenyum. Cantik... benar-benar sangat cantik.

"Selamat ulang tahun Tante."

"Terima kasih. Oh, apa ini?"

"Buka saja Tante. Semoga suka ya. Maaf kalau kadonya tidak seberapa." Jawab si Princess.

"Buka dong Mbak, aku pengen lihat!"

Kembali si tante berbuat ulah.

"Tidak apa-apa ini?" Tanya Mama merasa tidak enak.

"Tidak apa-apa Tante, buka saja." Ujar si Princess.

Ibu mertuaku pun membuka hadiah dari Princess yang tidak aku ketahui siapa nama sebenarnya. Dan banyak mata juga memperhatikan kami yang mungkin mereka juga sangat ingin tahu, hadiah apa saja yang di terima ibu mertua.

"Wah, jam mahal ini!"

Tante Yuni lebih antusias dari pada ibu mertuaku. Bisa ku lihat dia begitu membanggakan hadiah pemberian si Princess.

Ibu mertuaku tersenyum.

"Terima kasih ya, Tante suka."

"Ya Tante. Syukurlah."

"Oh, ya Dim. Kamu belum kenalan kan?"

Tante Yuni menggandeng si Princess mendekat pada Dimas. Bisa ku lihat wanita itu tampak malu-malu kepada Dimas.

Aku merasa tidak nyaman. Sampai ingin melepas genggaman tangan Dimas pada tanganku. Namun Dimas malah semakin menggenggam erat tanganku begitu menyadari aku berniat melepaskan. Sungguh, membuat debar jantungku semakin menggila saja.

"Hai Dim, kamu pasti lupa sama aku." Sapa wanita itu.

Ku lihat ekspresi Dimas datar, namun ada sedikit kerutan di dahinya. Sepertinya dia sedang berpikir untuk mencoba mengingatnya.

"Aku Sofia, Sofia Herlambang. Kamu ingat? Kita pernah menjadi bagian OSIS waktu SMP."

"Aaahh..."

Sepertinya Dimas mulai ingat.

"Ingat kan?"

Wanita itu tersenyum senang.

"Iya. Sofia, wakil ketua OSIS."

"Bagaimana kabarmu?"

Wanita bernama Sofia itu mengulurkan tangannya kepada Dimas. Dimas pun meraih tangan itu sebentar, untuk berjabat tangan pada umumnya.

"Baik."

"Syukurlah, ternyata kalian sudah saling kenal toh... Akan lebih mudah, ya kan Mbak?"

Ibu mertua menyenggol tante Yuni dan terlihat tidak nyaman. Bisa ku lihat beliau sedikit marah kepada tante Yuni.

Sebenarnya, apa maksud Tante Yuni berkata demikian? Apakah ini sama dengan yang aku pikirkan?

Entahlah, rasanya hatiku sesak. Belum lepas dari kehadiran Renata yang tiba-tiba, ada wanita lain lagi yang sepertinya hendak di dekatkan pada Dimas. Aku jadi merasa rendah diri lagi. Sadar akan posisiku di awal kalau aku hanyalah pengganti.

"Pak, bisa di mulai sekarang?"

"Ya." Jawab Dimas.

Syukurlah timing Arif datang pas sekali. Serangkaian acara pun di mulai. Mulai dari kata sambutan, pidato singkat sampai pembacaan doa. Dan acara utamanya, adalah membagikan bantuan kepada panti asuhan, juga warga sekitar yang tergolong kurang mampu.

Aku sendiri ikut membagi-bagikan beberapa sembako seperti beras dan gula kepada warga. Senang rasanya melihat wajah-wajah bahagia yang menerima bantuan.

"Capek?" Tanya Dimas datang menghampiri.

Aku menggeleng sembari tersenyum. Meski ada keringat yang mengalir di pelipis karena matahari yang bersinar terang, namun aku senang bisa ikut membantu dalam acara ini.

"Baiklah. Aku kesana dulu."

"Iya."

Dimas kembali menemui beberapa tamu dan tokoh masyarakat yang ikut terlibat. Aku pun kembali membagikan di temani Arif yang berada tidak jauh dariku.

Sesekali aku melihat ke arah Dimas. Ada rasa khawatir menyelimuti hati ketika melihat wanita tadi selalu ada di dekatnya. Mungkin aku berlebihan, karena ku tahu mereka pernah bersekolah bersama. Tapi caranya memandang Dimas, dan bagaimana dia tersipu, aku merasa wanita itu memiliki perasaan terhadap Dimas.

Apa ini ya cemburu? Salahkah aku bila aku merasa cemburu?

Sejenak aku ingin beristirahat. Rasa lelah tiba-tiba menjalar sekujur tubuhku. Entah itu karena benar-benar capek atau kah lelah menahan hati melihat Dimas didekati wanita lain dan takut Dimas berpaling sebelum kami melangkah bersama lebih jauh. Apalagi tante Yuni seperti sangat ingin mendekatkan Dimas pada si Sofia itu.

Aku duduk di bawah pohon yang disediakan kursi. Kurasa ini kursi tukang parkir yang bertugas mengatur kendaraan agar terparkir rapi. Memandangi mereke para orang kaya disana, seketika membuta aku tersadar akan posisiku yang hanya orang biasa.

Jika di lihat dengan seksama, Dimas memang terlihat lebih cocok bersanding dengan Sofia. Ah, hatiku tercubit rasanya.

Bersambung...

Jangan lupa dukung Author dengan like dan komen ya, terima kasih 🙏😊

1
💜Bening🍆
walah pembukaannya sesi panas dingin pembobolan arumi🙈🙈🙈

apa ini... jgn bilang ini akal2an renata n mau jebak dimas.. mau bikin huru hara itu kayaknya si ulet bulu🙄🙄🙄 moga arif bisa nolong dimas andai semua ini jebakan si renata
Md. Wulan 𝐙⃝🦜ᵇᵃˢᵉ༄⃞⃟⚡
nahkan Arif lebih pinter dibanding Dimas bih
Md. Wulan 𝐙⃝🦜ᵇᵃˢᵉ༄⃞⃟⚡
adeuh dim bisa jadi itu hanya trik si renata
Md. Wulan 𝐙⃝🦜ᵇᵃˢᵉ༄⃞⃟⚡
astga Dimas cosplay jadi Tarzan🤣
Md. Wulan 𝐙⃝🦜ᵇᵃˢᵉ༄⃞⃟⚡
ciee sayang gak tuh🤣
Md. Wulan 𝐙⃝🦜ᵇᵃˢᵉ༄⃞⃟⚡
perabotan apa/Facepalm/
Md. Wulan 𝐙⃝🦜ᵇᵃˢᵉ༄⃞⃟⚡
gas gass dimm
Md. Wulan 𝐙⃝🦜ᵇᵃˢᵉ༄⃞⃟⚡
jadi menuju puncak Himalaya
🏘⃝Aⁿᵘ🍒⃞⃟🦅ᴳᴿ🐅.🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦Kᵝ⃟ᴸ
busett pagi" udh liat dimas oalahraga maju mundur aja..
mom...aku terkontaminasi ini..🙃🙃🙃🙃🙃🙃🙃
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
paling jga akal²n si Renata biar km bisa nolongin dia
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
ngapain sih dim km mau ngebantuin si Renata biarkan aja dia diculik/dibunuh jugaaa yg penting km urusin Arumi aja ?
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
gmn dim enak kan kalau udh ketagihan 🤭
🍁𝔉𝔰❀𝐍𝐨𝐨𝐧𝐚 𝕸𝖆𝖓𝖉𝖆🪷
laa ini bawahan yg punya insting bener
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
hooh, paling juga akal akalan renata doank sii, biar arumi cemburu.. tuh bukti kalo dimas masih peduli renata gituuu
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
perabotan gak tuu 😭
🍁𝔉𝔰❀𝐍𝐨𝐨𝐧𝐚 𝕸𝖆𝖓𝖉𝖆🪷
udh ngebucin ini
Md. Wulan 𝐙⃝🦜ᵇᵃˢᵉ༄⃞⃟⚡
pengen deh ngehempaskan Renata ke laut
Md. Wulan 𝐙⃝🦜ᵇᵃˢᵉ༄⃞⃟⚡
tapi org yg jatuh cinta itu kadang terlihat seperti org yg gak waras
Md. Wulan 𝐙⃝🦜ᵇᵃˢᵉ༄⃞⃟⚡
iyalah Arumi udh cinta duluan
Md. Wulan 𝐙⃝🦜ᵇᵃˢᵉ༄⃞⃟⚡
sakit diawal doang kok🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!