Seorang wanita modern, cerdas dan mandiri, mendapati dirinya terbangun di tubuh seorang wanita dari masa lalu,seorang janda muda di Tiongkok kuno. Tanpa tahu bagaimana dan mengapa, ia harus menjalani kehidupan baru di dunia yang asing dan penuh aturan kejam, di mana seorang janda tak hanya kehilangan suami, tapi juga martabat, kebebasan, bahkan hak untuk bermimpi.
Di tengah kesendirian dan perlakuan kejam dari keluarga mendiang suami, ia tak tinggal diam. Dengan akal modern dan keberanian yang tak lazim di zaman itu, ia perlahan menentang tradisi yang mengekangnya. Tapi semakin ia menggali masa lalu wanita yang kini ia hidupi, semakin banyak rahasia gelap dan intrik yang terungkap,termasuk kebenaran tentang kematian suaminya, yang ternyata tidak sesederhana yang semua orang katakan.
Apakah ia bisa mengubah takdir yang telah digariskan untuk tubuh ini? Ataukah sejarah akan terulang kembali dengan cara yang jauh lebih berbahaya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anastasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 28.Menfitnah.
Sore itu, di halaman belakang kediaman keluarga Zhao, langit mulai berwarna keemasan, menandakan mentari hampir tenggelam di balik atap-atap istana Lan Gya. Udara dipenuhi aroma melati dan daun mint dari taman herbal di sudut halaman belakang. Zi ning tengah menggiling ramuan obat di atas meja batu, ditemani Yue yang setia berdiri di sisinya.
Tiba-tiba, langkah-langkah tergesa terdengar dari arah koridor. Seorang pelayan perempuan berlari mendekat dengan wajah tegang.
“Li Mei! Nona Mei ling memintamu segera ke ruang tengah. Katanya… ada yang ingin dia bicarakan,” ucapnya dengan suara pelan, namun sarat makna.
Zi ning menoleh dengan tenang, hanya mengangguk tanpa berkata sepatah kata. Ia menyeka tangannya dengan kain, lalu berjalan mengikuti pelayan itu. Yue ingin menyusul, namun Zi ning menahannya dengan lirikan singkat seperti pertanda tetap di sini, awasi Tuan Zhao.
Yue pun mengerti maksud nona nya, tapi ia juga mencemaskan keadaan nona nya.
Bagaimana pun juga Mei ling tidak pernah baik dengan nona nya, ia hanya bisa menuruti perintah Zi ning.
Saat di ruang tengah kediaman Zhao,Mei ling berdiri di tengah ruangan seperti seorang ratu kecil, mengenakan jubah brokat berwarna merah muda dengan bordiran bunga persik. Di tangannya, sebuah kotak kayu kecil terbuka, memperlihatkan isinya yang kosong.
Beberapa pelayan berdiri di sudut ruangan dengan wajah menunduk, pura-pura tidak melihat drama yang akan terjadi.
“Akhirnya datang juga,” ujar Mei ling sinis, menyapu Zi ning dari kepala hingga kaki dengan tatapan menghina. “Gelang giokku…pemberian ayah… hilang dari kotak ini sejak tadi pagi. Dan hanya kamu yang datang ke ruanganku hari ini!”
Zi ning menatapnya, tak terkejut sedikit pun. Suasana mencekam.
$Gadis ini mencari gara-gara dengan ku!, pikir Li hua.
“Saya tidak pernah masuk kamar mu Mei ling tanpa izin,” jawab Zi ning tenang. “Kalaupun saya lewat, hanya untuk mengambil beberapa tanaman herbal yang ada di halaman mu.”
Enak saja tuduh aku mencuri, aku kesana, hanya..., tunggu dulu!.waktu itu pelayan rumah ini mengarahkan ku ke halaman Mei ling, katanya disana ada tanaman yang aku butuhkan untuk ramuan ku, pikir Li hua.
Mei ling tertawa dingin. “Kau bisa menyangkal sepuasmu, tapi semua pelayan tahu hanya kamu yang mondar-mandir disekitar kamarku hari ini. Dan sekarang… gelangku tidak ada!”
Zi ning tidak memperdulikan ucapan Mei ling, iya mencoba mengingat wajah pelayan itu dari pelayan didekat Mei ling.
Tiba-tiba
Salah satu pelayan tiba-tiba berkata, “Benar, saya melihat nona Li Mei keluar dari kamar Nona pagi tadi…”
"Mungkin kamu buta, atau kamu melihat hantu. Untuk apa aku masuk kedalam kamar nona mu? " Bantah Zi ning tegas.
Zi ning lalu melangkah pelan ke tengah ruangan. Tatapannya tajam menembus Mei ling.
"Aku kesana hanya untuk mengambil tanaman obat yang ada di taman mu, dan pelayan mu itu yang menyuruhku untuk mencari ke taman mu"
"Mana ada pencuri mengaku! " Seru pelayan yang menjebak Zi ning.
"Baik, aku akan buktikan kalau aku tidak bersalah" Ucap tegas Zi ning.
Mei ling tersentak. Ia tak menyangka Zi ning akan menantangnya secara terbuka seperti itu. “Memang..nya apa yang kamu buktikan?”
Zi ning lalu melepaskan kedua alas kakinya dan memperlihatkan lumpur yang menempel di taman Mei ling.
"Lihat ini!, ini jejak kaki ku yang penuh lumpur dan lihat alas kaki ku yang bersih. Itu tandanya aku baru ke taman sekitar kamarmu, dan jika kamu telusuri jejakku pasti berada di luar kediaman ayah"
"Nona..bisa saja melepaskan alas kaki dan masuk kedalam kamar nona Mei ling" Ucap pelayan samping Mei ling yang gugup.
Dan semua orang disana sependapat dengan pelayan itu, Zi ning hanya tersenyum.
"Pelayan mu itu buta Mei ling, aku sudah memperlihatkan kaki ku tanpa alas bersih tidak ada noda maupun debu yang menempel itu berarti aku tidak pernah melepaskan alas kaki ku"
Mulut mereka pun terdiam, mereka seperti kalah untuk menjebak Zi ning. Lalu tiba-tiba Shen li yang baru pulang dari istana, langsung masuk membela Zi ning.
"Hentikan Mei ling!, jangan buat dirimu malu lagi"
"Kakak, kakak mau membela adik kampungan kakak itu! "
"Aku tahu sifatmu, kalian berusaha menjebak Li mei untuk mengusirnya dari rumah ini. Apa pun yang kamu lakukan, Li mei adalah keluarga kita! "
"Aku... "
"Sudah cukup!, Li mei harus menjaga ayah dan aku tidak mau lagi kalian menjadikan Li mei kambing hitam" Ucap tegas Shen li.
Shen li lalu mengenggam tangan Li mei, dan menariknya untuk ikut dengan dirinya pergi dari sana.
"Ayo kita pergi Li mei!, tempat mu bukan disini. Ayah sudah sadar dan sekarang ia sedang mencari mu"
"Tunggu kak, aku mau membuat perhitungan dengan seseorang dulu"
Zi ning menatap Shen li dengan tajam, dan meminta Shen li melepaskan tangannya.
Lalu Zi ning berjalan menghampiri pelayan yang sudah menjebaknya, pelayan itu terlihat gugup dan tertunduk.
Tanpa banyak bicara, Zi ning mendaratkan tamparan keras di wajahnya berulang kali. Saat pelayan itu mengangkat kepalanya, Zi ning malah terus menamparnya dengan keras.
"Kau yang menyuruhku ke taman itu!, dan kau yang malah menuduhku! " Ucapnya dengan tegas sambil terus menampar pelayan itu.
Mei ling pun marah, ia beranjak dari kursinya dan pelayan di samping Mei ling merasa ketakutan melihat itu tanpa ada yang berani menghentikan Zi ning.
"Apa yang kamu lakukan pada pelayan ku?, hentikan Li mei! " Bentak Mei ling dengan lantang.
Bukannya berhenti, malah pukulannya semakin keras sampai membuat pelayan itu terjatuh tersungkur didepan Mei ling dan meminta bantuan tuannya.
"Tolong saya nona! " Seru pelayan itu sambil memegang kaki Mei ling.
"Kakak hentikan Li mei, pelayan ku bisa mati! " Ucap Mei ling.
Tapi Shen li hanya diam, dan melihat yang dilakukan Zi ning.
Zi ning bukannya berhenti, ia menjambak rambut pelayan itu dan berkata lantang agar didengar oleh semua orang yang ada disana.
"Beraninya kamu menjebak nona rumah ini!, kalau aku mau aku akan ambil semua milik nona mu itu. Kau tahu gadis kampung ini tidak punya kesabaran tinggi jika di fitnah seperti itu apalagi oleh pelayan rendahan seperti mu!. Jika kamu tidak bisa menjaga mulutmu, aku akan jahit mulutmu seperti aku menjahit tubuh mayat yang sudah aku bedah dan aku keluarkan isi mulutnya. Mengerti! "Ucap tegas Zi ning dengan tatapan tajam.
Setelah mengatakan itu Zi ning melepaskan pelayan itu, dan menatap Mei ling dengan tajam.
" Tenang saudara ku!, kamu tidak perlu turun tangan langsung untuk menghukum pelayan mu. Mungkin saja, pelayan mu sendiri yang telah mengambil gelang mu sebelum kamu memanggilku untuk hal seperti ini, sebaiknya kamu selidiki dari orang terdekatmu dulu yang mengetahui tempat persembunyian perhiasan mu itu! "Ucap tegas Zi ning.
Membuat Mei ling ketakutan, hanya bisa terdiam kaku mendengar setiap ancaman yang di lontarkan oleh Zi ning.
Setelah itu Zi ning kembali bersama Shen li, setelah melihat Zi ning dan Shen li pergi kaki Mei ling terasa lemas setelah melihat keganasan Zi ning.
Sedangkan pelayan yang kena pukul itu pingsan terluka parah, terutama pada pipinya yang memerah lebam.
Dalam perjalanan ke kamar tuan besar Zhao, Shen li menyukai sikap Zi ning yang tidak mau disalahkan dan menghukum orang yang sudah menjebaknya walaupun ia tahu orang yang menyuruh pelayan itu adalah adiknya.
"Maafkan aku kak, kamu tidak takut kan atau marah karena memperlakukan kekerasan didalam rumah keluarga Zhao? "
"Tentu saja tidak, justru aku yang meminta maaf karena kelakuan adikku padamu"
"Kakak dari istana? "
"Benar, dan aku mau menyampaikan kalau aku tadi bertemu dengan kakak pertama mu dan aku sudah menceritakan yang terjadi padamu"
"Kak Yun hao"
"Benar, besok aku akan mengantarmu ke rumah keluarga Liu. Jadi besok kamu bersiap-siaplah keluar sebentar dari rumah keluarga Zhao"
"Terima kasih kak" Jawab Zi ning dengan senyum.
Walaupun Li hua tidak mengenal kakak Zi ning, tapi mulai malam ini ia harus dapat informasi tentang keluarga Zi ning dari Yue.
tunggu saja kamu tuan muda hu akan ada yg akan membalasnya Zi Ning😡😡😡