NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta Dewi Hijab

Terjebak Cinta Dewi Hijab

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Mengubah Takdir / Romansa / Bad Boy
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Pearlysea

Hanina Zhang, merupakan putri seorang ulama terkemuka di Xi’an, yang ingin pulang dengan selamat ke keluarganya setelah perjalanan dari Beijing.

Dalam perjalananya takdir mempertemukannya dengan Wang Lei, seorang kriminal dan kaki tangan dua raja mafia.

Hanina tak menyangka sosok pria itu tiba tiba ada disamping tempat duduknya. Tubuhnya gemetar, tak terbiasa dekat dengan pria yang bukan mahramnya. Saat Bus itu berhenti di rest area, Hanina turun, dan tak menyangka akan tertinggal bus tanpa apapun yang di bawa.

Di tengah kebingungannya beberapa orang mengganggunya. Ia pun berlari mencari perlindungan, dan beruntungnya menemui Wang Lei yang berdiri sedang menyesap rokok, ia pun berlindung di balik punggungnya.

Sejak saat itu, takdir mereka terikat: dua jiwa dengan latar belakang yang berbeda, terjebak dalam situasi yang tak pernah mereka bayangkan. Bagaimana perjalanan hidup Dewi Hijab dan iblis jalanan ini selanjutnya?

Jangan skip! Buruan atuh di baca...

Fb/Ig : Pearlysea

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pearlysea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab_29 The Legend Word of Women 'Terserah'

Chen Jie menghabiskan sarapannya segera. Begitu selesai dia membayar dan melajukan motornya ke rumah lama bos Liang yang kini diakui rumah gadis berhijab itu.

Butuh kurang lebih setengah jam untuk dia tiba di halaman rumahnya. Chen jie mematikan mesin motornya, membuka helm lalu melangkah turun.

Dia merogoh saku mengeluarkan ponselnya seraya berjalan menuju pintu kemudian mengetuknya pelan.

"Hanina... Buka pintunya."

Tok.. Tok.. Tok...

"Hanina..." teriaknya lagi, namun hening tak ada yang menjawab.

"Lagi ngapain si dalem? Hanina!" teriaknya lagi terus tidak ada yang menyahut.

"Sialan! Jangan-jangan kabur terus pintunya di kunci?"

"Hanina!" teriaknya, kembali mengetuk dan memutar kenop pintu berulang kali.

Dia mendengus kasar, tiba tiba saja jantungnya berdegup kencang.

"Jangan-jangan di apa-apain sama si jablay itu? Astaga... Gimana nih?" gerutunya sambil meremas rambutnya, frustasi. Takut Wang Lei akan membunuhnya jika gadis itu terluka secuil saja, apalagi sampai kalau sampai hilang, bisa bisa di cincang hidup-hidup.

"Chen Jie!" sebuah suara nyaring terdengar di belakang. Pria itu langsung menoleh, mendadak ketegangan di wajahnya memudar begitu melihat Hanina dan Xiao Mei yang membawa keranjang berisi sayur dan buah-buahan.

"Kau kenapa? Nampak seperti orang gila," tanya Hanina, menatap Chen Jie yang rambutnya jebrik seperti habis kesetrum.

"Bukan gila, tapi hampir mati! Ku pikir kau kabur!" sembur Chen Jie kesal sambil mengelus dada bidangnya.

Hanina mendengus  melirik Xiao Mei, mereka terkekeh pelan. Melihatnya membuat wajah pria itu memerah dan melangkah maju ke arah mereka.

"Tertawa? Ada yang lucu? Kau tahu, aku sudah teriak-teriak kaya orang kesurupan di depan pintu, tahu!"

Hanina mengangkat sebelah alis dengan ekspresi santai.

"Suruh siapa kau teriak-teriak? Lagian kami cuma belanja sayur di warung depan, kau tak perlu lebay begini!"

"Lebay kau bilang? Tugasku ini taruhan nyawa, kau yang hilang aku yang di eksekusi!"

"Halah, kau memang lebay Chen Jie, lagipula Hanina tidak pergi sendirian, ada aku yang menemaninya."

Chen jie menoleh ke arah Xiao Mei, matanya menyipit tajam.

"Aku tidak bicara denganmu, jablay!"

"Chen Jie!" Hanina menegur tajam.

Chen Jie menoleh lagi pada Hanina, ekspresinya setengah menahan emosi, setengah tak percaya.

"Kau masih membelanya? Dia itu—"

"Diam!" potong Hanina, nadanya tegas dan membuat Xiao Mei mematung.

"Kalau kau tak bisa bicara baik, lebih baik diam." ketus Hanina.

"Ayo Xiao Mei, abaikan saja dia,"

Xiao mei mengangguk, mereka melangkah masuk tapi saat tubuh Xiao mei berpapasan dengan Chen Jie, bibir wanita itu menyeringai sinis menatapnya. Chen Jie semakin yakin kalau Xiao Mei memiliki niat jahat pada Hanina. Tapi bagaimana memberi tahu gadis keras kepala itu? Chen Jie menendang batu taman ke pagar hingga terdengar bunyi 'klontang' yang cukup keras. Mulai stress demi mendapat 1500 yuan, sampai lupa tujuan sebenarnya menemui Hanina.

"Astaga! aku lupa, aku harus menelfon Wang Lei, sekarang juga."

Buru-buru pria itu mengangkat ponsel yang sudah di tanganya, jarinya mengetik kontak Wang Lei dan memulai panggilan dengan mendekatkan ponsel itu ke telinga.

"Halo, kau sudah sampai?" tanya Wang Lei begitu panggilan tersambung.

"Ya, sudah. kau mau telfon atau video call?" tanya Chen Jie.

"Video call, aku mau melihat wajahnya."

"Baiklah, tunggu!" pria itu melangkah ke arah pintu, memutar kenopnya yang untung tidak di kunci.

"Hanina..." panggilnya, memasuki ruangan, matanya menolek ke kanan dan ke kiri mencari keberadaan gadis berhijab itu.

"Aku di dapur!" teriak Hanina. Mendengar suarannya pria itu bergerak ke sudut ruangan dalam, lalu menemui Hanina dan xiao Mei di dapur. Mereka berdua berdiri di depan meja panjang, tengah menyiangi sayuran dan buah-buahan.

"Wang Lei ingin bicara denganmu, ini cepat!"

Hanina dan Xiao Mei saling pandang, gadis berhijab itu pun menoleh ke arah Chen jie yang mengulurkan ponsel padanya.

Tangan Hanina terulur ragu saat menerima ponsel itu, sementara Xiao Mei nampak mengeratkan rahangnya, menyembunyikan kekesalan di hatinya.

Hanina mentap ponsel dimana Layar menampilkan sosok rupawan. Tubuhnya bergeser agak jauh dari Xiao Mei sebelum menyapa pria dalam layar tersebut.

"Halo, Wang Lei..." sapa Hanina, gugup. Entah kenapa hatinya tiba tiba berdesir tak karuan.

Di sebrang Wang Lei tersenyum tipis, menatap Hanina yang sangat cantik dengan kerudung maroon yang dikenakanya, hatinya berdebar setelah mendengar suaranya.

"Halo Senorita... Kau baik-baik saja?"

Hanina mengangguk. "Aku baik, bagaimana denganmu?" tanya Hanina.

"Aku baik, aku akan pulang malam ini. Kamu mau aku belikan apa?" tawar Wang Lei.

Hanina menegang sejenak, dadanya makin bergemuruh, padahal hanya sebuah tawaran, tapi kenapa hatinya seolah tertawan?

"Aku... aku.. Ah, tidak perlu repot-repot Wang Lei. Kau pulang dengan selamat, itu sudah cukup." jawabnya gugup, membuat Chen Jie yang mendengarnya cengar-cengir sendiri, berbanding terbalik dengan Xiao Mei yang menggigit bibirnya, penuh rasa cemburu.

Wang Lei terkekeh singkat menatap wajah Hanina yang salah tingkah, seolah tahu gadis itu tengah menyembunyikan perasaanya.

"Senorita, kau tidak perlu sungkan lagi. Dari awal kau sudah merepotkanku, apa bedanya? Besok-besok kau juga akan merepotkanku lagi. Jadi katakan saja, kau mau apa?"

'Swieuwittt!!!'

Chen Jie baru saja bersiul panjang dengan jarinya, sontak membuat tatapan Hanina menusuknya tajam.

"Diam kau!" bentak Hanina setengah malu, pipinya merona.

Chen Jie hanya mengangkat kedua tangan, pura-pura tak bersalah, padahal matanya berbinar penuh godaan.

Xiao Mei, yang sejak tadi diam, menunduk sambil memotong ujung wortel dengan gerakan agak kasar, merasa muak mendengar percakapan di antara mereka.

Di layar Wang Lei justru menatap Hanina dengan senyum yang menenangkan.

"Baiklah..." Hanina akhirnya menghela napas.

"Kalau kamu memang mau membawakanku sesuatu... mungkin kamu bisa membawakanku beberapa buku."

Wang Lei mengangguk.

"Buku, Buku apa?" tanyanya.

"Terserah." jawab Hanina, membuat Wang Lei menghela napas.

"Terserah, ya? Baiklah itu berarti kau memutuskan aku yang memilih, dan kau tidak berhak mengeluh nantinya." jawab Wang Lei.

Hanina mengernyit. '

"Bagaimana kalau buku tentang... Cinta yang bisa menciptakan bayi? Atau kau ingin tata cara ritual malam pertama pengantin?"

"Apa?!" Hanina tercengang.

"Hahaha!" Spontan Chen Jie menyembur tawa keras.

'Klontang!'

"Ah! Haha..." sebuah tutup panci yang dilempar Hanina melayang di kepalanya, Chen Jie mengerang tapi tetap melanjutkan tawanya yang makin menggelitik perut.

Hanina menatap Wang Lei, pria itu menahan senyum.

"Kamu bilang apa barusan? Aku beri tahu, aku tidak suka dibecandakan seperti itu, kau pikir itu lucu?"

Wang Lei mengangkat alisnya, bibirnya melengkung.

"Aku tidak bilang itu lucu, Senorita. Aku cuma mengeluarkan isi kepalaku, tentang buku-buku yang kamu bilang 'terserah' itu. Tapi belum apa-apa kamu sudah marah-marah."

Mata Hanina menyipit tajam.

"Bagaimana tidak marah, kau buat aku tidak nyaman. Lagipula kenapa harus buku itu yang ada di kepalamu? Oh... Aku tahu, itu karena kau pria cabul!" cibir Hanina, membuat Chen Jie makin terkocok-kocok perutnya.

"Hahaha... Sudah salah, malah balik menyalahkan... Sebaik-baiknya perempuan, ternyata sama saja.. Haha..." Gumam Chen Jie di tengah tawanya, tapi tak terdengar gadis itu.

"Aku bukan cabul, aku realistis. Sebagai pria itu fantasi menyenangkan yang selalu ada di kepalanya. Kau tidak perlu tersinggung harusnya. Kan, kau yang bertanya tadi, kalau kau tidak setuju, bilang saja, tidak perlu marah-marah begini."

"Makanya jangan bilang 'terserah' kalau ujung-ujungnya bakal marah. Ahaha..." timpal Chen Jie, dia Membungkuk badan sambil meremas perutnya.

Hanina menarik napas dalam, mencoba menahan diri agar tidak semakin terpancing oleh celetukan Wang Lei dan tawa Chen Jie yang menyebalkan.

"Baiklah, aku mau buku Novel romantis dan buku sejarah. Itu saja."

Wang Lei menyeringai gemas.

"Nah, kalau begini kan, jelas spesifiknya. Tidak perlu muter-muter sampai nuduh orang cabul segala,"

"Maaf."  Hanina mengigit bibir bawahnya, merasa sungkan, tapi kagum sama ketenangannya.

Di sisi lain, Xiao Mei hampir menghancurkan wortel yang ia pegang. Rahangnya mengeras, menahan cemburu hingga membuat ujung pisaunya bergetar.

......................

...Hai Readers... plis dukung karya ini dengan like, koment, vote dan hadia sebanyak-banyaknya yaa... ...

...Terimakasih🌹...

1
Siti Nina
Waduh ketauan gak tuh sama bos nya,,,🤔 lanjut thor semangat ya up nya 💪💪💪
Siti Nina
Ko blm di lanjut thor cerita nya makin seru 🤗
Nalira🌻: Sudah up ya kak sayang😍. Makasih banyak udah setia menunggu kelanjutannya.
total 1 replies
Siti Nina
Jangan mudah percaya sama orang yg baru saja kita kenal,,,benar kata si wang lei klw dia mau merusak si hanina udh dari pertama kali dia lakukan,,,lanjut thor makin seru cerita nya 👍👍👍
Siti Nina
Salah faham
Siti Nina
Bodoh banget kamu hanina percaya pada jalang apa yg akn di lakukan wang lei ya bikin penasaran 🤔🤔🤔
Siti Nina
Kena fitnah si xiamei jalang 😏 bagaimana kah kelanjutannya di tunggu thor makin penasaran 🤔🤔🤔
Siti Nina
Wahh berengsek emg si xiamei
Nalira🌻: Emang paling bener di cekik aja ya 😏
total 1 replies
Siti Nina
Tetep semangat thor dlm berkarya 💪💪💪 cerita nya bagus kok bikin penasaran sama kelanjutannya 👍👍👍
Siti Nina
Wahh,,,ga beres nih si xiomei tapi sayang juga sih gadis suci harus dpt bekas suka celap celup kya si wang lei
Siti Nina
👍👍👍👍👍
Siti Nina
Lanjut thor makin seru cerita nya,,,bikin penasaran gmna akhirnya kisah cinta mereka 🤔🤔🤔
Siti Nina
Wahhh,,,wang lei sudah jatuh cinta nih bagaimana kelanjutannya makin penasaran 🤔 Lanjut thor makin seru cerita nya 👍👍👍
Nalira🌻: Terima kasih masih mampir kak... aku bakal update setiap hari di jam 10 in sya Allah..
total 1 replies
Siti Nina
Wahh kena fitnah nih si wang lei jgn percaya henina dia hanya ingin kamu membenci si wang lei,,,,lanjut thor 👍👍👍💪💪💪
Siti Nina
Di tunggu kelanjutannya thor ttp semangat 💪💪💪
yumi chan
thor jgn bt wanita yg jd prn utma lmh thor..agar critanya gk memboskn ..
Siti Nina
Lanjut thor ttp semangat ya 💪💪💪👍👍👍
Siti Nina
Lanjut thor makin seru cerita nya semangat ya up nya 💪💪💪👍👍👍
Siti Nina
Wahh,,wang lei terpesona pada hanina tapi ga mau ngaku gengsi di gedein 😄
Nalira🌻: Badboy emang gitu😂
total 1 replies
Siti Nina
Astaga ada" saja tuh kakek" bikin emosi jiwa 😅
Siti Nina
👍👍👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!