RAKSASA DUNIA

Anton yang terdesak mencoba untuk mundur beberapa langkah disusul dengan datang nya beberapa anggota dari Abil, membuat Anton semakin di pojokan. Tibat-tiba suara keras dari luar membuat Abil dan pasukannya, seketika langsung mundur. "Siapa didalam?" ucap salah satu penjaga yang berada diluar, mendengar keramaian yang ada didalam ruangan Anton, membuat beberapa penjaga berdatangan. "h... untung saja kalian datang tepat waktu, jika tidak mungkin aku sudah di bunuh oleh mereka" ucap Anton sambil berjalan ke arah pasukannya yang berada di depan pintu. melihat itu pasukan Anton pun segera bergegas mencari para penyerang Anton "temukan mereka! cari diseluruh wilayah kastil." pastikan mereka di temukan ucap salah satu komandan yang bernama suke.

melihat itu Anton mulai mengehela nafas panjang, dan mulai duduk kembali di kursi nya. tidak beberapa lama Anton terduduk tiba-tiba datang Ican bersama anggota lainya, dengan menangkap salah satu penyerang Anton "Hahaha seperti nya dia berasal dari kerajaan!" ucap ican sambil menunjuk tawanan yang dia bawah bernama Ali. Melihat itu Anton segera berggegas berdiri dari tempat duduknya, dan berjalan menuju Ican. Mungkin sebaiknya kita manfaatkan nya saja dia." ucap Anton semberi menyuruh bawahannya untuk memenjarakan nya.

mendengar itu para penjaga yang berjaga langsung bergegas untuk membawa Ali ke penjara yang telah mereka siapkan.

"apa kau memiliki rencana lain ucap Ican kepada Anton Anton yang mendengar itu Anton hanya tertawa, sambil berjalan menuju jendela yang ada didepan nya

"Hahaha... apa kau pikir aku tidak memikirkan sesuatu sebelum bertindak" ucap Anton yang menoleh keluar. "apa rencana mu?" ucap Ican yang penasaran. sambil tersenyum Anton mulai memandangi burung burung yang berkicau. "Apa kau melihat burung burung yang diluar sana? mereka membangun sarang mereka dengan rerumputan, yang dimana ketika angin keras menerjang rumput itu akan terbang. Namun tidak dengan sarang burung sana, dia di buat koko bakan angin keras pun belum tentu bisa menggoyahkan nya, mungkin kita bisa mencoba cara bertahan sarang burung sana!” ucap Anton semberi perlahan berjalan ke arah Ican.

“Jadi maksud kamu kita akan lebih ke bertahan untuk sementara ini?” ucap Ican yang kebingungan. “Tentu saja kita akan menyerang tapi kita akan lebih ke bertahan, untuk bisa memprediksi kemampuan lawan jika kita menyerang langsung sudah di pastikan kita akan kalah. Jadi bertahan dan menyerang itu hal yang jauh lebih baik untuk sekarang ini.” jawab Anton sambil memegang bahu Ican dan melangkah tiga langka kedepan. Mendengar itu Ican hanya terdiam aku benar benar kebingungan. 'apa maksud dari perkataan mu?" ucap Ican yang perlahan berjalan ke arah jendela sambil memandangi burung yang terbang di luar. 'Apa ka kita akan menjadi burung yang meninggal kan sarang nya, untuk terbang bebas tampa harus takut kehilangan tempatnya?" Ucap Ican. Mendengar itu Anton hanya mengaguk sambil mulai beralan keluar dari tempat itu.

Di luar Anton mulai mempersiapkan pasukan nya untuk menyerang istana 1000 bayangan. “Apa kalian siap untuk mati demi kemenangan kita, kita akan selalu di perbudak jika kita tak perna melawan, jika kita mati setidaknya kita mati dalam membela tana air kita!” ucap Anton yang memberikan semangat kepada para pasukan pemberontak nya, “ayo serang! bunu mereka! ayo kita habisi raja serakah itu!” sorakan keras dari para pemberontak membuat tempat itu menjadi menegangkan. "Baik sebelum kita berperang, kita harus mempersiapkan diri kita dan strategi yang baik agar kita tidak kala dalam perang pertama ini. Untuk yang mengatur barisan sy akan menunjuk 10 orang yang bisa di percaya dari kalian." Ucap Anton sambil memanggil sepuluh orang yang ada didepan nya untuk memimpin pasukan untuk perang pertama mereka.

Melihat sepuluh orang itu yang mulai maju kedepan Anton langsung masuk kedalam kastil disusul sepuluh orang yang di belakang nya.

Tak jauh berjalan Anton terhenti di sebuah ruangan yang telah disiapkan untuk mereka. Anton yang memasuki ruangan itu langsung bersandar di sebuah kursi disusul dengan sepuluh orang yang ada. “Aku memanggil kalian disini untuk membicarakan perang kali ini, bbabagai mana menurut kalian.” Ucap Anton yang meminta para bawahannya untuk memberikan ide mereka masing-masing.

“Mungkin kita bisa melawan langsung!” ucap salah satu orang yang ada di ruangan itu. Itu tidak mungkin jika kita melawan langsung kita sudah di pastikan akan kalah ucap Ican. Sambil mengusulkan sesuatu. "Bagai mana jika kita melakukan nya sesuai rencana kamu tadi?” Ucap ican kepada Anton. Mendengar itu Anton hanya tersenyum semberi memeberikan penjelasan kepada para angota nya.

"Mungkin kita bisa memulai perang dengan bertahan dan menyerang." ucap Anton kepada para bawahannya ditempat itu. bagaimana caranya kita bertahan sambil menyerang" ucap salah satu orang yang berada disitu. sambil berdiri Anton mulai berbicara. "jadi kita akan menggunakan pasukan kecil untuk melawan pasukan musuh, dan pasukan besar kita kita akan sembunyikan di hutan-hutan terdekat, untuk penyergapan." jawab Anton. Membuat Ican langsung angkat bicara. "Bagai mana mungkin pasukan kecil kita bisa bertahan melawan pasukan kerajaan" ucap Ican sembari memandangi pemuda yang berdiri didepan nya. sambil tertawa Anton mulai menjelaskannya. "hahaha aku tidak ingin mereka menyerang tapi aku ingin mereka untuk memancing para prajurit kerajaan, jika para prajurit sudah masuk di hutan kita bisa memanfaatkan itu untuk melawan mereka, dengan pasukan kita yang di sebarkan di berbagai hutan kita di pastikan akan menang dengan muda" ucap Anton dengan percaya diri.

"lalu bagaimana dengan bertahan, bukan ka kau bilang kita akan bertahan!" ucap salah satu bawahan Anton. mendengar itu Anton mulai Memperjelas kan rencana mereka. "jika kita sudah mengepung mereka di hutan, maka para prajurit itu akan mengirim bantuan oleh karena itu kita akan mempersiapkan pasukan lainnya untuk mengahadapi pasukan tambahan mereka di luar sana." mendengar itu para pemberontak yang didalam ruangan itu langsung terdiam mendengar rencana dari Anton yang begitu detail. "seperti nya kita benar-benar memiliki pemimpin yang hebat" ucap salah satu pemberontak di tempat itu.

"Baiklah untuk perang kali ini pasukan kita akan di bagi 3 kelompok, untuk pasukan penyerang akan di pimpin oleh Ican, dan untuk pasukan pengepungan akan di pimpin oleh Riswan, dan untuk kelompok bertahan akan di pimpin langsung oleh saya sendiri." ucap Anton yang mulai mempersiapkan anggota nya.