Perjuangan untuk tetap hidup untuk mencari keberadaan keluarga nya
apa masih hidup.
dengan bersabar walaupun nyawanya hampir Melayang
kesengsaraan tiada hentinya.
tidak sengaja latian sendiri dari buku usang yang akan dibuang.
latihan untuk mengisi kedukaan nya membuahkan hadil.
Tampa sengaja ada kabar ternyata orang tuanya masih hidup dalam Penyekapan
pemerasan yang dengan paksa mengambil harta sawah rumah kebon milik orang tuanya.
penyekapan dan tindakan berlangsung hingga kedua orang tuanya berhasil melarikan diri.
tetapi tertangkap lagi
ada saat ini Pemuda Bayu Buana datang menolongnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sony Suprapto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pengantin Kedatangan Tamu Sembilan Pendekar Naga
Ibu Siti paham karena dulu sering disuruh Ayahnya Patih Yaman saat mereka Para beliau itu datang dirumah Lereng Gunung Lawu.
Di panggung Podium utama terlihat tamu tiada henti memberikan ucapan Selamat bahagia. Kepada kedua mempelai.
Paduka Bramajaya dan istri berdiri disebelah mempelai Wanita.
Raden Suryo dan istrinya di sebelah kanan mempelai Pria. Mereka semua sibuk menyambut jabat tangan dari Para tamu.
Pembawa acara kewalahan karena tidak sesuai dengan urutan Acara yang sudah disusun.
Tetapi ternyata hasilnya malah lebih baik.
Alunan musik merdu merayu menghibur sekali.
Para tamu terhibur tanpa disadari ada yang berdiri dan ikutan bergoyang ria.
" Asik hayoo sini joget Mas..!!
Dang..!! Duutt..!!
dut. Duutt..! Dang..!
Ada juga dagelan lawak yang membuat tertawa terpingkal pingkal lucu .
Tamu dalam maupun luar kota masih banyak dilokasi karena juga ingin menyaksikan pelantun lagu yang cantik dan berani.
Penyanyi Cantik berani mencium Penonton
Pria...Hwooo.!!
Ada hal yang membuat seorang Istri marah karena suaminya dicium oleh penyanyi cantik.
" Heei! Jangan kurang Ajar Ya.!
Suamiku dicium..??! "
" Kurang Ajar..! "
Tetapi jadi tertawa ternyata penyanyi cantik itu seorang waria pria yang berdandan seperti Wanita.
Pria berdandan seperti wanita dan bergabung jadi penyanyi dalam acara hiburan itu.
Hahaha....! Suasana semakin ramai tamu benar benar terhibur dan senang .
Tetapi beda dengan para petugas keamanan. Hal ini harus diperhatikan dengan waspada. Suasana ini bisa lengan terabaikan.
Senopati Darma juga Komandan Karna dan bawahannya selalu memantau Situasi.
*
Tiba tiba terdengar suara petir diatas berkilat.
Craaass..!!
Taarr..!! Jgaarr..!!
Petir dan bola api berpijar dan terbang mengelilingi atas Istana acara pesta pernikahan Putri Kirana sari dan Bayu buana.
Crush tras..!!
Wuunngg.. !! Siinngg..!!
Taarr..!!
seperti kilatan naga terbang berekor api. mengelilingi di atas istana kerajaan tempat kedua mempelai bersanding. Sebanyak Tiga kali.
Petir bersayap itu seperti memberikan tanda akan kedatangan nya
Seketika Suasana jadi sunyi musik berhenti.
Para penjaga keamanan juga para senopati dan jajarannya terkejut dan Bersiap siaga.
Kemudian jilatan petir sudah menghilang berganti Ada tiga Kereta Kuda berwarna merah Dari angkasa dan berputar mengelilingi atas Istana Kerajaan Banjar Raya kemudian kembali kedepan diatas Acara pesta itu.
Kemudian tiga kereta turun dan terhenti didepan Podium Utama Kedua Rombongan Mempelai.
Patih Yaman dan Tujuh Kyai segera menyambut tiga Kereta berkuda itu.
Patih Yaman dan Para Kyai sudah paham siapa tamu yang datang ini.
Sebanyak sembilan Orang Pendekar berseragam Merah semua. Berjubah merah selendang juga warna merah.
Semuanya Tampak Gagah Dan tampan.
turun dari kereta langsung mendatangi Patih Yaman dan Para Kyi Harimau.
" Ya. Hahaha. ! Selamat Datang Pendekar Naga selamat datang.!! "
Seru Patih Yaman diikuti oleh Tujuh Kyai Harimau.
" Raden Yaman..!! Saudaraku..maafkan Kami datang Terlambat.karena tadi ada halangan di jalan ketika sudah sampai perbatasan sini.
Semua yang Hadir akhirnya kembali tenang .
Paduka Bramajaya tidak menyangka kalau kang mas Seperguruannya ini ternyata juga berhubungan dan juga Banyak kenalan bangsa Halus juga bangsa Jin.
Kali ini Bramajaya menyaksikan langsung ini Tamunya Adalah Sembilan Naga dan Bisa menjelma Sebagai manusia menjadi sembilan pendekar naga.
Paduka Braja jaya dan Raden Bayu buana menyambut Sembilan Pendekar Naga.
Dan Langsung menjamu mereka apa yang disukai oleh mereka.
Patih Yaman yang paham segera menyampaikan Kepada Para pelayan Agar disiapkan Ayam panggang setengah Matang. Entok panggang Setengah matang Sate kambing juga setengah Matang. Dan minumnya air putih Susu sapi tanpa dimasak langsung dari perasan. Buah Buahan bebas apa saja.
Pendekar Naga tampak senang. Tertawa riang dan bercanda dan ada tiga Pendekar Naga yang turun berjoget bersama tamu yang lain.
Suasana yang semula tegang menjadi Riang terhibur.
Good woo!!
Oohaayyoo..!
Suara Salah seorang Pendekar Naga ikut menyanyi nyumbang Lagu.
Banyak tamu dari Kerajaan Tetangga menyaksikan kejadian itu yang baru diketahui oleh mereka semakin hormat dan kagum Kepada Kerajaan Banjar Raya.
ternyata ada hubungan dengan alam Halus terbukti ada Tamu dari alas Halus tersebut.
Kemudian Pendekar Naga menjelaskan ada rombongan tamu menuju kesini dari Kerajaan Bandarlaju dirampok penjahat !
harap sekarang mereka dijemput.?!"
Patih Yaman terkejut mendengar itu.
Tamu Undangan kerajaan dirampok dijalan ? Patih Yaman cepat menerawang gaib dimana lokasinya.
Dan Langsung perintahkan Senapati Darma dan Raden Giran harap membantu.
Anggap saja ini mewakili Patih Yaman.
Sang Brajajaya juga terkejut dan khawatir.
Akan Keadaan Raja Linggar dan keluarganya saat ini.
Ketika Patih Perintahkan dengan cepat Agar Raden Giran juga membantu.
mewakili Patih Yaman. Sebagai Menantu Patih Yaman.
Paduka Brama Agak tenang Senopati Darma dan Raden Giran menantu Patih Yaman.
sudah langsung berangkat.
Paduka Melihat Raden Giran melesat cepat diikuti Senopati Darma.
kemudian terlihat Pasukan Sebanyak Seratus Personil bersiap menyusul.
Senopati Darma ditemani Raden Giran untuk segera jemput Raja Linggar diLokasi Pinggir Kota Karanganyar.
Senopati Darma dan Giran dengan mengunakan lari cepat sudah lumayan menguasai walau Raden Darma masih dibawahnya.
Tetapi lebih Cepat daripada pakai kuda tunggang.
sweett..!!!
Hiiaatt..!!.
Hanya dalam waktu setengah jam Raden Giran sudah sampai Lokasi.
Dilihatnya banyak mayat bergelimpangan disana.
" Paduka Linggar..!"
" Ah.. Siapa.tuan..!!?" Ternyata Paduka Linggar adalah Tamu dari Kerajaan Tetangga yang akan menghadiri pernikahan Bayu dan Kirana tapi ditengah jalan dirampok dan ada yang menolong Sembilan pendekar merah.
Tetapi keadaan Raja Linggar dan keluarganya sudah banyak luka memar. dan berdarah.Perlu Cepat diobati.
" Paduka Linggar jangan takut saya dari Kerajaan BanjarRaya menjemput anda..
Anda sekarang aman..!"
Kata Raden Giran menenangkan Paduka Linggar dan keluarganya yang masih ketakutan.
Dengan keterangan Raden Giran itu.
Mereka merasa tenang.
Kemudian Senopati Darma juga datang dan memberikan keterangan bahwa Orang Pendekar merah adalah pendekar Naga sahabatnya Patih Yaman dari kerajaan Banjar Raya.
Mendengar itu Paduka Linggar lebih tenang.
Karena 40 Rampok yang akan membunuh dirinya dan keluarganya.
30 Rampok tewas disambar naga terbang yang bersama Pendekar merah itu.
Paduka Linggar bersama istri Ibu Siti Ratih dan dua putra putrinya kini sedang terluka karena dihajar Gerombolan rampok.
Sedangkan sepuluh pengawalnya yang lima tewas dan yang lima terluka.
itu mereka masih tergolek lemas.
Tak lama Kemudian datang seratus Pasukan yang menyusul Raden Darma dan Raden Giran, dengan tiga kereta kuda.
Mereka langsung membantu dan menolong Paduka Linggar dan keluarganya, juga lima pengawal Yang terluka.
Mereka segera dinaikan ke kereta dan dibawah ke pusat Kerajaan.
Setelah sampai istana Kerajaan mereka
Langsung ditangani dan diobati oleh Patih Yaman.
Sehingga rasa nyeri lembam sakit karena dihajar Rampok diobati Dengan Doa mantra Patih Yaman melalui Air Doa Mantra. Dan Tenaga dalam.
Rasa sakit mereka banyak berkurang.
Patih Yaman minta agar Kyai Tabib tetap didatangkan agar tamunya Raja lebih cepat Sembuh.
" Terima kasih Paduka Bramajaya.
Terimakasih Patih Yaman, atas pertolongannya "
Ucapan Raden Linggar.
Raja Kerajaan Tetangga Bandarlaju
Paduka Brama juga minta maaf dengan kejadian ini. Nanti saat kembali akan Dikawal Sampai Kerajaan Bandarlaju
Saat ini tinggal di sini saja sampai Sembuh agar nanti kembali pulang sudah sehat agar keluarga Besar Istana Karanganyar tenang.
" Dengan Kejadian seperti ini kita harus tingkatkan keamanan sampai wilayah perbatasan." Kata Patih Yaman dan Raja membenarkannya
" Perlu tambahan Pasukan dari Senopati, komandan Regu, dan pasukan khusus yang memiliki Kanuragan cukup.! "
Ucapan Patih Yaman tepat sekali Paduka menyerahkan semua itu kepada Patih Yaman.
Paduka juga sempat berkata agar Raden Giran juga bisa membantu dalam Keamanan kerajaan Yang ternyata di wilayah nya masih banyak yang harus diamankan.
" Baik. Paduka Raja. Saya pastikan Raden Giran bisa bergabung kepada Kerajaan Banjar Raya. Kita jadikan salah satu Senopati Kita."
Giran mendengar kalau dirinya akan dijadikan Senopati Senang Sekali Istrinya Siti ibunya Shinta tidak menyangka secepat ini suaminya diterima menjadi seorang Senopati.
Sebuah Jabatan yang tidak muda didapat.
Ini semua adalah Atas bantuan Ayahnya Ayahanda Yaman.
" Terimakasih Ayah " Ucapannya ketika Patih Yaman Pulang.
" Giran, Kamu harus belajar dan memahami tugas seorang Senopati. Juga perhatikan jajaran anak buahmu agar Kamu dihormati mereka.
karena Minggu depan sudah ada tugas buatmu yaitu Mengawal Raja Linggar Sampai Istana Kerajaan Karanganyar.
Dan kamu bisa membawa Pasukan yang mendampingi mu sampai dua ratus Pengawasan Prajurit."
Raden Giran berpikir cepat akan bersama Senopati Darma untuk mendampingi dirinya dalam Pengawalan Raja Linggar Nanti.
Karena memang mereka sudah kenal baik sejak tiga bulan tanggal dirumah mertua nya Patih Yaman.
Penampilan dan gaya kesopanan bicara juga ketegasan harus diperhatikan.
Istrinya Siti pada Sore hari dilihatnya di depan rumah ada tamu gagah berpakaian Seperti Senopati berjubah ada dirumahnya.
ada perlu apa sama siapa ?
barangkali menunggu Ayahnya Patih Yaman.
Tetapi Siti Terkejut ketika dari dalam Siti melihat Putrinya Shinta datang Langsung memanggilnya Ayah.
" Ayah nanti kalau ke alun alun Kota Shinta mau Naik Komidi putar yang berputar kencang dulu itu, Ya !"
Ucapan Putrinya itu menyadarkan Ibu Siti.
" Kang Mas Giran ? Kau kah itu ?
Aku sampai Pangling Tidak mengenalmu
dengan Pakaian ini Tampak Gagah..! "
Ucapan istrinya itu membuat Giran senang.
" Ah. Siti ! ini Seragam Senopati yang dikasih Kerajaan. Ada tiga Pasang tadi Siang diberikan oleh bagian pengadaan Seragam Senopati dan Komandan."
Giran menjelaskan dirinya dalam Minggu ini mendekati Jajarannya dan mempelajari tugas tugas yang diberikan oleh Paduka Brama Jaya.
" Itu tinggal tanyakan sama Ayah saja.
Kalau Lewat mereka, mereka bukan kelas itu.
Nanti malah salah paham.
Langsung tanya Ayah atau Bayu saja."
*
Mungkin kedepanya lebih teliti dlm pengetikanya.
SEMANGAT...
perasaan ini saya
jangan putus asa
lanjut nya jangan lama ya crita perjuangan hidup ya
jangan lama tar lupa
ya pemasaran