NovelToon NovelToon
Reinkarnasi: Istri Sempurna Sang CEO

Reinkarnasi: Istri Sempurna Sang CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Obsesi / Pelakor jahat
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Julie0813

Di kehidupan sebelumnya, Nayla hidup dalam belenggu Adrian.
Tak ada kebebasan. Tak ada kebahagiaan.
Ia dipaksa menggugurkan kandungannya, lalu dipaksa mendonorkan ginjalnya kepada saudari kembarnya sendiri—Kayla.
Ia meninggal di atas meja operasi, bersimbah darah, dengan mata terbuka penuh penyesalan.

Namun takdir memberinya kesempatan kedua.
Di kehidupan ini, Nayla bersumpah: ia tidak akan jatuh di lubang yang sama.
Ia akan membuka topeng dua manusia berhati busuk—mantan kekasih dan saudari tercintanya.

Namun kali ini... apakah ia bisa menang?
Atau akan ada harga baru yang harus ia bayar?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julie0813, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15: Mencari Perlindungan

Jika di kehidupan ini Nayla hanya mengandalkan dirinya sendiri untuk melawan Kayla dan Rayyan, itu jelas belum cukup. Ia masih membutuhkan bantuan dari Adrian. Meskipun tubuh dan hatinya sama-sama takut pada pria itu, Nayla tahu, selama ia bisa cukup berhati-hati dan tidak memancing kemarahan Adrian, ia tetap bisa memanfaatkan kekuatan pria itu untuk melawan Kayla dan Rayyan.

Setelah berpikir dengan tenang dan cermat, kecemasan dan kegelisahan Nayla yang selama ini menghantuinya sejak reinkarnasi perlahan-lahan menghilang. Kini, Nayla kembali tenang dan fokus. Sorot matanya menjadi jernih dan penuh keteguhan.

Saat kembali ke meja makan, Nayla kembali memainkan perannya sebagai istri yang lembut, cantik, dan penurut.

Adrian tidak tahu apa yang terjadi, tetapi ia cukup peka untuk menyadari perubahan kecil pada diri Nayla. Seolah-olah… Nayla terasa menjadi asing dan menjauh darinya.

Dengan kesal, Adrian mengetuk meja untuk menarik perhatian Nayla.

Nayla mengangkat kepala, menatapnya dengan tatapan bingung penuh kepolosan.

“Tak peduli apa yang kamu pikirkan, jangan coba-coba bertindak sembunyi-sembunyi dariku!” ucap Adrian dengan suara dingin dan penuh kuasa, seolah terus mengingatkannya pada posisi dirinya.

“Aku tidak berani...” Nayla menjawab dengan wajah pucat ketakutan, tampak begitu lemah dan menyedihkan. Ia lalu menambahkan pelan, “Boleh tidak… untuk beberapa hari ini aku tidak masuk sekolah dulu?”

“Alasannya.” Adrian langsung merasa hal ini pasti berhubungan dengan perubahan sikap Nayla tadi.

“Aku tadi melihat Kak Kayla dan Rayyan sedang makan siang bersama di ruangan sebelah. Beberapa waktu lalu Rayyan mencoba menciumku, dan aku panik, jadi aku tampar dia. Sekarang… aku merasa takut.”

Wajah Adrian langsung menggelap.

Di kehidupan sebelumnya, kejadian antara Rayyan dan Nayla di pesta malam selalu menjadi duri di dalam hati Adrian. Tetap mengusik dan menusuk. Terlebih lagi, Adrian adalah pria dengan rasa kepemilikan dan kontrol yang sangat tinggi.

“Waktu itu kamu sudah melakukan yang terbaik! Lanjutkan ceritamu,” ujarnya dingin.

Nayla memperhatikan ekspresi wajah Adrian dengan hati-hati, lalu dengan nada lembut dan mata berkaca-kaca, ia berkata:

“Sebenarnya aku tidak pernah menyukai Rayyan… Tapi Kak Kayla bilang kamu itu orang jahat. Aku takut, jadi aku sempat berpikir untuk meninggalkanmu. Dia bilang suatu saat akan membantuku kabur. Kayla bilang Rayyan itu datang untuk menyelamatkanku… katanya dia orang baik.”

“Kamu ingin meninggalkanku?” wajah Adrian kembali dipenuhi aura gelap.

“Tidak… Aku tidak ingin lagi… Sekarang aku tahu, yang Kak Kayla katakan itu tidak benar. Kamu adalah orang yang baik. Mungkin karena Kak Kayla tidak benar-benar mengenalmu. Dulu aku juga takut padamu, karena... karena kamu memang selalu terlihat dingin...” Suara Nayla makin pelan, nyaris seperti bisikan.

Ia tahu—itulah titik paling sensitif milik Adrian. Dan jika ia bisa memanfaatkannya dengan baik, maka ia akan mendapat apa yang ia inginkan dari pria itu.

“Hmm, jangan takut.” Adrian masih memasang wajah dingin, namun suaranya tanpa sadar menjadi lebih lembut. Tatapannya pun sekilas menunjukkan kegugupan yang samar.

Nayla tersenyum malu-malu, tak mempermasalahkan interupsi Adrian, lalu melanjutkan penjelasannya,

“Setiap kali Kak Kayla selalu sengaja menempatkanku bersama Rayyan. Aku tahu dia melakukannya demi kebaikanku. Kali ini, dia pasti akan khawatir lagi soal aku yang menampar Rayyan. Tapi... aku benar-benar takut, aku tidak ingin bertemu Rayyan lagi.”

Nayla terus mengamati perubahan ekspresi di wajah Adrian dengan hati-hati. Ini adalah pertama kalinya ia mencoba memainkan strategi "meminjam tangan orang lain untuk menyerang musuh", tentu saja ia harus ekstra waspada.

“Kalau begitu, jangan temui dia. Selama ada aku, Rayyan takkan berani menyentuhmu.” jawab Adrian dengan dingin. Dalam hatinya, ia tak menganggap Rayyan sebagai ancaman sama sekali.

“Kak Kayla itu sangat baik padaku. Aku tidak ingin membuatnya sedih. Kalau suatu hari aku bertemu Rayyan lagi... bolehkah aku meneleponmu?” Nayla menatap Adrian dengan ekspresi penuh harap.

Adrian mencibir dalam hati. Kayla baik padamu? Bodoh sekali! Tanpa aku, kamu pasti sudah dibohongi sampai habis-habisan. Dia bahkan sudah melupakan bagaimana ia sendiri pernah memperlakukan Nayla di masa lalu.

Melihat Adrian tidak segera menjawab, Nayla mulai panik. Ia langsung menghitung dengan jari sambil buru-buru menjelaskan,

“Aku tahu kamu pasti sibuk dengan pekerjaan, tidak mungkin selalu ada untukku. Tapi... aku benar-benar takut. Kalau aku bisa bicara denganmu lewat telepon saat itu terjadi, aku pasti akan merasa jauh lebih tenang… Boleh, ya?”

Nayla merajuk manja, matanya bersinar penuh harapan saat memandang Adrian.

Adrian diam-diam menikmati sikap manja dan ketergantungan Nayla padanya. Bodoh sih bodoh, tapi setidaknya tahu harus berlindung padaku, pikirnya puas.

“Hmm,” gumam Adrian sambil mengangguk. Suasana hatinya membaik, dan pada saat yang sama, makanan pun dihidangkan ke meja mereka.

“Makan!” ucap Adrian sambil berdeham pelan, mengalihkan pandangan dari mata Nayla yang berbinar itu.

1
Ari Peny
hidup keduakan tp kok rasanya msh bodoh aja
Jul: Hihi, kadang meskipun hidup kedua, pelajaran tetap harus dijalani pelan-pelan ya... Terima kasih kaka udah baca dan komen, semoga bab selanjutnya lebih memuaskan😄
total 1 replies
Duwie Sartika
ni orang suruhannya ga bener...
Jul: Makasih udah komen! Semoga kamu terus suka sama alurnya ya, kritik dan sarannya selalu aku terima dengan senang hati 😊
total 1 replies
Aisyah Binti Eddie
susah move on ih...aku suka banget baca kalo bisa mampir di novelku yok aku takut ada kesalahan gpp aku gak paksa
Legato Bluesummers
Ngga bisa move on!
Jul: Makasih udah baca dan komen ya! 🥹🫶🫶🫶Tenang aja, update segera datang 💪😉
total 1 replies
Alea Thya
Bikin susah move-on, semoga cepat update lagi ya thor!
Jul: Terima kasih yaa! Komentarnya bikin aku semangat nulis lagi 😍
Doain aja semoga inspirasinya nggak kabur, biar bisa update cepet~🫶🫶🫶
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!