NovelToon NovelToon
Second Marriage With Young Master

Second Marriage With Young Master

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Selingkuh / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Nikma

Kehidupan sempurna. Paras cantik, harta melimpah, suami yang berkuasa. Nayla merasa hidupnya begitu sempurna, sampai ketika Stefan suaminya membawa seorang gadis muda pulang ke rumahnya. Kecewa dan merasa terkhianati membuat Nayla memutuskan untuk menuntut cerai suaminya ...
Dan di saat terpuruknya, ia menerima lagi pinangan dari seorang pria muda bernama Hayden yang menjanjikan kebahagiaan baru padanya ...

Apa yang akan terjadi selanjutnya? Mari bersama-sama simak ceritanya ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nikma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apa Keinginanmu?

Hari itu, sepulang Nayla bekerja ia ada janji makan malam dengan Hayden untuk membayar janji traktir sebelumnya. Walaupun, keduanya sama-sama tinggal di hotel yang sama.

Keduanya memutuskan untuk makan malam di tempat lain. Dan restoran yg mereka tuju malam itu, adalah sebuah restoran yang memiliki area santai semi outdor di setiap ruang VIPnya.

Setelah memesan makanan, keduanya terus asyik berbincang. Sampai Nayla melontarkan pertanyaan yang membuatnya penasaran.

"Tuan Hayden, maaf saya sangat penasaran akan sesuatu. Sudah cukup lama anda menetap di negara saya. Sampai kapan anda berencana tinggal di sini? Apa perusahaan anda tak apa, anda tinggal lama seperti itu?" Tanya Nayla penasaran.

"Apa anda mengkhawatirkan saya sekarang?" Goda Hayden sambil menatap mata Nayla. Nayla, cukup kebingungan mendengar godaan Hayden itu.

"Yah, anda kan teman saya. Saya rasa itu hal yang wajar saya tanyakan." Kata Nayla sambil mengalihkan pandangannya.

"Kalau anda mengkhawatirkan saya. Anda bisa bebas mengatakanya, My Lady. Anda bisa mengatakan apapun yang anda inginkan. Anda tak perlu selalu menahan perasaan anda." Ujar Hayden dengan senyum lembut.

Nayla hanya diam mendengarkan tanpa merespon. Ia masih belum terbiasa lagi dengan hal itu. Sudah sangat lama ia terbiasa menekan perasaannya. Perlu waktu baginya untuk berubah.

"Untuk jawaban pertanyaan anda tadi. Anda tenang saja My Lady. Saya punya orang kepercayaan yang mengurus semua pekerjaan lapangan di sana. Dan saya juga tetap bekerja dan memantaunya dari jauh. Terlebih untuk pekerjaan penting tetap saya yang mengambil keputusannya." Kata Hayden menjelaskan. Nayla mengangguk-angguk mengerti.

"Tapi ... Ada sedikit kendala, yang jauh lebih penting sekarang." Ujar Hayden tiba-tiba.

"Apa itu?" Tanya Nayla penasaran.

"Ulang tahun anda, My Lady ..." Kata Hayden antusias.

"Ah, anda tahu itu ...?" Ucap Nayla dengan senyum lemah.

Nayla tak menyangka, Hayden tahu hari ulang tahunnya. Pasalnya, selama ini walaupun sebagai nyonya Saverio. Ulang tahun Nayla tak pernah benar-benar di rayakan dengan megah. Karena, jarak hari ulang tahunnya juga tak berselang lama dari acara event akhir tahun sebelumnya.

Justru, sebagai nyonya Saverio ia sangat memperhatikan pandangan publik. Kalau dalam waktu berdekatan di adakan acara besar terus menerus, ia pasti akan dipandang sebagai nyonya rumah yang boros.

Alhasil, semenjak ia menjadi nyonya Saverio, acara ulang tahunnya hanya diadakan dengan sederhana. Biasanya hanya dengan makan malam keluarga dan kenalan yang dekat saja.

Hayden bisa melihat tatapan mata Nayla yang terlihat sendu serta senyumannya yang lemah.

"My Lady ..." Panggilnya lembut.

Nayla mendongak menatap Hayden. Dan saat mata mereka bertemu, dengan segera Hayden memberikan senyuman lebarnya.

"Apa ada yang anda inginkan?" Tanya Hayden lembut.

"Maksud anda sebagai hadiah?" Tanya Nayla bingung.

"Ya. Saya kan teman anda. Saya ingin memberikan apa yang anda inginkan. Bahkan, jika bisa, saya juga ingin menghabiskan waktu dengan anda di hari spesial anda itu, My Lady ..." Ucap Hayden dengan senyum lembut.

"Hmm ... Saya tak pernah benar-benar memikirkan apa yang saya inginkan tuan." Jawab Nayla canggung. Sudah lama ia tak menginginkan sesuatu. Hadiah ulang tahun baginya hanyalah sebuah formalitas saja.

"Masih ada waktu sampai hari ulang tahun anda My Lady. Anda bisa memikirkannya dengan nyaman. Beritahu saya kapanpun tentang apa yang anda inginkan nanti." Ucap Hayden pengertian.

Nayla tersenyum kecil sebagai jawaban. Walaupun mungkin terlihat sepele, pertanyaan akan apa yang ia inginkan dari Hayden, ternyata cukup menghangatkan perasaan Nayla. Di situlah, Nayla juga tersadar betapa selama ini ia sudah banyak mengabaikan kebahagiaan dirinya sendiri.

"Terima kasih, tuan Hayden." Ucapnya dengan tulus. Melihat itu, Hayden tiba-tiba saja berdiri dan berjalan mendekat ke Nayla. Nayla sendiri jadi kebingungan melihatnya. Terlebih, tiba-tiba saja Hayden berlutut di samping Nayla, sambil menundukkan kepalanya.

"Tuan Hayden, apa yang anda lakukan ...?!" Seru Nayla panik.

"Usap puncak kepala saya, My Lady ..." Ucap Hayden sambil mendongak menatap Nayla.

"Hahh?" Seru Nayla bingung.

"Kalau anda ingin berterima kasih, tolong usap puncak kepala saya. Saya sangat suka saat seseorang melakukan itu pada saya. Sayangnya sekarang tak ada lagi orang yang bisa melakukannya. Karena, anda teman saya. Maukah anda melakukannya untuk saya?" Kata Hayden dengan tatapan memelas.

Nayla sempat diam seakan mempertimbangkan akan melakukannya atau tidak. Tapi, karna tak kuat melihat tatapan Hayden itu. Perlahan Nayla mulai mengulurkan tangannya ke puncak kepala Hayden. Hayden yang melihat itu juga segera kembali menundukkan kepalanya dengan senyum lebar.

Dengan lembut Nayla mengusap dan menepuk-nepuk puncak kepala Hayden. Dia seperti anjing besar yang ingin dipuji saat itu.

"Terima kasih tuan, Hayden. Kerja bagus, saya sangat menghargai perhatian anda." Ucap Nayla dengan tulus. Hayden segera mendongakkan kepalanya yang masih diusap oleh Nayla. Ia menatap wajah Nayla dengan senyum lebarnya. Hal itu, membuat Nayla juga ikut tersenyum.

...

Setelah selesai makan malam. Keduanya akan segera kembali ke hotel. Dan saat berjalan di lobby restoran. Mereka bertemu dengan seseorang yang paling tak ingin ditemui Nayla saat itu. Dan dia adalah Stefan.

Saat itu Stefan juga selesai makan malam di restoran itu. Sepertinya untuk keperluan bisnis. Namun, saat itu ia sudah sendirian. Bisa Nayla lihat mata Stefan membulat saat melihatnya bersama Hayden di sana.

"Nayla!!" Panggil Stefan dengan nada tegas sambil mengerutkan keningnya.

Tatapannya juga tajam mengarah ke Nayla. Tapi, Nayla sama sekali tak takut. Ia justru membalas menatap lurus ke arah Stefan.

"Ada apa ini? Kenapa kamu makan bersamanya?" Tanya Stefan sambil melirik Hayden yang berdiri di samping Nayla.

Nayla hanya diam dan tak menjawab. Ia masih enggan berkomunikasi dengan Stefan saat itu.

"Tuan Hayden, mari kita pergi. Udara di sini sudah tercemar." Ucap Nayla sambil melirik ke arah Stefan. Mendengar itu kerutan di dahi Stefan semakin dalam.

"Nayla!!" Seru Stefan sambil menarik sebelah tangan Nayla.

"Lepaskan tanganku Stef! Aku sudah mengatakannya berulang kali. Jangan sentuh aku dengan tangan kotormu!" Tukas Nayla sambil menarik tangannya dari genggaman Stefan. Ia juga secara reflek berlindung di belakang Hayden. Melihat itu Stefan semakin kesal dibuatnya.

"Tuan Hayden. Kenapa anda bersama istri saya? Dan kenapa anda masih di negara ini? Apakah anda tak berniat kembali pulang ke negara anda?" Tanya Stefan pada Hayden. Ia mengalihkan pertanyaan ke Hayden karena Nayla tetap tak mau menjawab pertanyaannya.

"Yah, ini hanya makan malam biasa antar teman tuan. Nona Nayla sangat baik hati mau menemani saya dan menjadi pemandu saya selama saya ada di negara ini. Dan memang saya berencana akan tinggal lebih lama di sini." Jawab Hayden dengan senyum lebar. Berusaha mengalihkan perhatian Stefan sepenuhnya padanya.

"Bukankah itu tidak baik. Anda adalah seorang pemimpin. Tak baik jika anda meninggalkan posisi anda terlalu lama." Sindir Stefan. Ia tak menyembunyikan sama sekali rasa tidak sukanya pada Hayden.

"Terima kasih atas perhatian anda tuan Stefan. Walaupun saya tidak duduk di posisi saya. Saya tetap menjalankan tugas saya, tuan Stefan. Saya tak hanya bergantung pada orang lain saja." Balas Hayden menyindir Stefan sambil tersenyum lebar yang terlihat sangat menyebalkan di mata Stefan.

Keheningan yang tegang melanda dua orang tersebut. Nayla yang mengamati itu dari belakang punggung Hayden juga tak nyaman dengan suasana canggung itu. Ia pun menarik pelan baju Hayden untuk memberikannya sinyal kalau ia ingin segera pergi dari tempat itu.

.

.

.

Bersambung ...

1
neng ade
sebentar lagi rahasia mu dengan Ricko akan terbongkar.. persiapkan diri mu untuk kehancuran mu Rose
neng ade
itu artinya Hayden cemburu sama Rio
jadi turutin ya Nay kata-kata Hayden
😁😍
Radya Arynda
semangaaah nayla hayden💪💪💪💪
Radya Arynda
semangaaat hayden nayla,,,,,
neng ade
tentang cincin berlian itu
neng ade
sungguh berat beban nya Nayla.. tak bisa sembarangan bercerai dari Stefan karena akan berdampak pada banyak orang termasuk perusahaan yang telah di pimpinnya
Nikma: Betul. Gitu, Stefan bisa²nya nyia²kan berlian kayak Nayla. hmm😌
neng ade: hati nya lembut masih memikirkan orang lain.. hebat nya lagi Nayla sosok yang kuat dan tangguh
total 3 replies
neng ade
Roselyn memang bisa untuk membuat pria terpesona.. andai Rio tau yang sebenarnya terjadi mungkin kah Rio tetap tertarik pada Roselyn
neng ade: ok ! pasti tambah seru nih. 😁
Nikma: Hehe, betul kakak .. Pokoknya ya sedikit clue dari author. Setiap karakter yg author masukkan itu pasti punya perannya masing². mungkin sekarang belum keliatan ya. tapi, author uda nyiapin kejutan² di next² chapternya.. hehehe ... jadi, pokoknya ikutin terus deh ceritanya😁🤭✌️
total 4 replies
Radya Arynda
bagus nayla,,,semangaat hancur kan laki2 lakna ber sama pelakor
Dewi kunti
mengatami ap ya
Nikma: hehe, bukan kak. murni kesalahan author yg agak oleng waktu nulis😅✌️
Dewi kunti: kirain bhs daerah dipakai gitu
total 3 replies
Radya Arynda
laaa kok malah pelakor yang banyak di bahas,,,,,
Nikma: bentar kakak, gak bisa di skip karna ada hubungannya di next² chapternya.. fokusnya jangan ke Roselyn. tapi ke Rio nya aja ya.. hehehe
total 1 replies
Heni Mulyani
lanjut
Radya Arynda
mantap hayden sekali pelacur,pelakor,serakah,,selamaya akan seperri sebelu ajal menjebut
neng ade
bener-bener udah putus urat malunya itu si Rose.. dia kira semua lelaki akan gampang di jerat dengan ekspresi sendu nya itu
neng ade
aku menantikan detik-detik terakhir Roselyn bersama Stefan
neng ade
tetap tegas sama Stefan .. jangan lemah lagi
Radya Arynda
ya alloh kok masih bodoh aja kamu nayla,,,sudah jangan takut sama suami sampah mu,,,kamu bilang saja sama keluarga mu tetang kelakuan bejat dia,,,haduh nayla,nayla
Radya Arynda
mantap nayla,,,jangan mau di sentuh sama suami sampah,,,
Radya Arynda
pelakor,,ternyata pepaya busuk,,,,semogah ada yang melihat manusia lakna ini,,,,stefan yang bodoh sebentar lagi menjadi gila🤣🤣🤣🤣yes yes yes,,,,
Radya Arynda: seneng pakai banget💃💃💃💃
Nikma: Haha. Senang kali kak, kalo Stefan menderita🤣🤣
total 3 replies
Heni Mulyani
lanjut
neng ade
kamu mulai serakah dan bertingkah seperti nyonya besar.. lihat aja apa yang terjadi nanti .. identitas mu akan terbongkar semuanya oleh pria muda itu yang menemukan mu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!