NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Pewaris Tahta

Terjerat Cinta Pewaris Tahta

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Mafia / Konflik etika / Masalah Pertumbuhan / Tamat
Popularitas:15.5M
Nilai: 5
Nama Author: Shan Syeera

Sebuah tragedi penyekapan membuat Maharaya bertemu dengan seseorang yang berhasil merenggut kesuciannya.
Seorang pria dingin dan kejam, pimpinan mafia bawah tanah yang sangat ditakuti.

Dia juga dibawa masuk ke dalam kehidupan pria itu yang ternyata bukanlah orang biasa, laki-laki kejam itu adalah seorang putra mahkota dan calon raja masa depan.

Sejak itulah perjalanan hidup Maharaya berubah drastis. Dia dipaksa masuk ke dalam kehidupan yang diluar bayangannya, dipenuhi oleh kekerasan, ketakutan, kesedihan sekaligus kesakitan, sampai akhirnya dia mengenali dirinya sendiri.

Mampukah Maharaya bertahan dengan kehidupan kerasnya dan mendapatkan cinta sejati dari pria dingin itu yang nyata-nyatanya masih dibayangi oleh cinta masa lalunya?

Yuuk... kita ikuti saja kisah selengkapnya di sini..!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shan Syeera, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24. Kapal Pesiar

❤️❤️❤️

Aaron dan Raya menoleh kearah sumber suara.

Di hadapan mereka telah berdiri Anzel dengan

tatapan tenang seraya menundukkan kepala.

Raya segera menjauhkan dirinya dari hadapan

Aaron dengan wajah kesalnya. Anzel menatap

Raya dengan sorot mata yang terlihat sangat

senang melihat wanita itu di sini.

"Selamat datang kakak ipar.."

Anzel kembali menyapa Raya yang langsung

terkejut, matanya bertemu dengan mata Anzel

yang tersenyum lembut kearahnya. Raya hanya

bisa balas menunduk dengan tatapan bingung

atas ucapan Anzel barusan, kakak ipar.? siapa

pria tampan ini sebenarnya.? Raya juga tidak

mengerti kenapa Aaron mengajaknya ke kapal

pesiar ini, dia tidak bermaksud mengajaknya

bulan madu kan ? itu akan terdengar sangat

konyol sekali.

"Tidak perlu basa-basi.!"

Aaron mendengus, dia segera menarik tangan

Raya dan menggengam nya kuat. Raya tampak bereaksi menolak, tapi Aaron tidak membiarkan

nya, dia mengekang tangannya dengan hentakan kasar seraya menatap tajam wajah Raya yang

hanya bisa memasang wajah kesal. Tidak lama

Aaron mulai melangkah, mau tidak mau Raya mengikuti tarikan tangan Aaron.

Dengan langkah tegap penuh wibawa dan

kharisma Aaron berjalan tenang menyusuri

jembatan sambil menggandeng Raya di ikuti

oleh Anzel, Alex dan Griz serta beberapa

pengawal pribadinya. Para penjaga berjajar

rapi sambil menundukan kepala di sepanjang

jembatan yang terhubung langsung ke dalam

kapal pesiar mewah dan megah tersebut. Dalam

hati mereka saat ini bergelayut pertanyaan dan keterkejutan melihat Tuan Berharga mereka

datang dengan menggandeng seorang wanita berparas sedikit berbeda dari mereka. Tapi

wanita ini benar-benar cantik luar biasa. Dan

ini adalah pertama kalinya mereka melihat

Sang Putra Mahkota menggandeng seorang

wanita, lalu siapakah wanita ini sebenarnya.??

Aaron masuk ke dalam kapal melalui jalur

khusus yang biasa di gunakan oleh orang-

orang tertentu saja yakni pemilik kapal besar

ini. Selama berjalan Raya tak henti berdecak

kagum melihat semua kemewahan yang ada

dalam kapal tersebut. Sungguh ini adalah

pertama kali bagi dirinya menginjakkan kaki

di dalam kapal pesiar sebesar dan semewah

ini, benar-benar seperti mimpi.

Tiba di dalam kapal mereka semua langsung

menaiki lift khusus yang akan membawanya

ke ruangan paling atas dalam kapal ini yang

terdiri dari 5 lantai dengan fasilitas dan fungsi

masing-masing yang berbeda-beda. Dan lantai

paling atas hanya berisi sebuah kamar super

mewah dan super besar milik Aaron. Selain

itu di sana juga ada fasilitas pelengkap lain

seperti taman buatan dan kolam renang

mewah yang tampak seperti kolam udara.

Lagi-lagi Raya hanya bisa terkagum-kagum

saat mereka tiba di lantai atas melihat apa

yang tersuguh di depan matanya. Sebuah

kemewahan yang tidak pernah terbayangkan

sebelumnya.

"Kalian tunggu aku di kantor.!"

Aaron memberi perintah pada Anzel dan Alex

yang langsung membungkuk hormat.

"Kakak ipar.. selamat beristirahat.."

Anzel berpaling sebentar menatap kearah

Raya yang menundukkan kepala sedikit.

"Anzel, pergi sekarang juga.!"

Aaron tampak tidak sabar, ada sedikit reaksi

kesal di wajah datarnya. Anzel tersenyum

tipis kemudian berlalu pergi bersama Alex.

Aaron kembali menarik tangan Raya di bawa

masuk ke dalam ruangan kamar pribadinya.

Mata Raya langsung melebar takjub melihat

semua kemewahan yang ada di dalam kamar

tersebut. Sebuah kamar yang di kelilingi oleh

kaca besar berbentuk cembung melengkung

keatas dengan pemandangan yang langsung

mengarah ke lautan lepas.

Dia berjalan ke satu sisi ruangan, kemudian

berdiri di sana menatap hamparan lautan

lepas yang berhias gemerlap cahaya lampu

yang terpantul dari kapal pesiar ini.

"Istirahatlah.. akan ada pelayan yang datang

membawakan semua keperluan mu.!"

Aaron berdiri di samping Raya yang langsung

melirik dan menatap sekilas kearah pria itu.

Aaron tampak santai, kedua tangan nya di

masukkan ke dalam saku celananya.

"Kenapa kamu membawaku kesini.?"

"Kenapa.? adakah tempat lain yang ingin kamu

datangi sebagai tempat bulan madu kita.?"

Raya sontak bereaksi terkejut. Mata mereka

saling menatap, sorot mata Raya jelas sekali

tidak terima ucapan Aaron barusan.

"Kau..kau tidak bermaksud mengajakku..."

"Katakan saja kalau ada tempat lain yang

ingin kamu datangi, kita akan pergi kesana.!"

"Tidak ! Aku tidak ingin pergi kemanapun.

Kau membawaku ke tempat ini bukan untuk.."

"Memang nya untuk apalagi aku mengajak

mu datang kesini kalau bukan untuk itu.!"

Aaron berkata dengan santai nya. Wajah Raya langsung memucat, tubuh nya juga kini mulai menegang. Aaron menatap lekat wajah Raya

dengan seringai tipis di bibirnya melihat reaksi kepanikan wanita itu. Kenapa dia rasanya suka

sekali melihat reaksi Raya yang seperti ini.

"Tidak, kau tidak boleh melakukan semua

kekonyolan ini..!"

Raya menggeleng sambil mundur saat Aaron

maju mendekat. Tatapan mereka semakin

terpaut saling mengantisipasi.

"Konyol.? kau pikir ini konyol.? ini adalah hal

yang sangat wajar Nona."

"Kau tidak bisa memaksaku melakukan

sesuatu yang tidak aku sukai.!"

"Sudah aku bilang..aku bebas melakukan

apapun yang aku mau.! Kau adalah milikku.!"

"Tidak ! aku bukan milikmu.! Kita menikah

hanya sebagai formalitas belaka.!"

"Ohh.. jadi menurut mu begitu ?"

Wajah Aaron tampak berubah keras, auranya

mulai membekukan. Dia semakin merangsek

maju membuat Raya semakin mundur dan kini tubuhnya terperangkap di dinding kaca. Kedua

Tangannya menyilang di dada berusaha untuk

mengirimkan sinyal penolakan keras atas

perlakuan Aaron.

"Baiklah kalau itu maumu. Aku memang lebih

suka melakukan pemaksaan.! itu akan terasa

lebih menantang dan memuaskan bagiku.!"

"Kau gila.! Kau laki-laki kejam.!"

"Kau tahu pasti hal itu ! Aku bahkan bisa

lebih kejam dari yang kau bayangkan.!"

Aaron memepetkan tubuhnya ke tubuh Raya

membuat Raya semakin menegang dan mulai

bergetar ketakutan. Dalam satu gerakan cepat

tak terlihat tangan Aaron sudah membelit kuat

pinggang kecil Raya dan menariknya hingga kini

tubuh Raya terangkat. Sontak saja Raya panik,

dia langsung mendorong kuat dada Aaron.

"A-Aaron.. kumohon jangan..!"

Raya memejamkan matanya saat wajah Aaron

kini semakin mendekat. Aaron tertegun, suara

Raya yang lembut bergetar saat menyebut

namanya membuat jiwanya bergejolak oleh

satu perasaan aneh yang tidak bisa di jabarkan. Wajahnya terlihat memerah, matanya menatap

lekat wajah sempurna Raya yang kini berada

tepat di depan nya, memejamkan mata di

kuasai ketakutan berlebih. Bibirnya yang

merah alami menggoda membuat aliran

darah di tubuh Aaron terbakar seketika.

Tubuh bagian bawahnya menerjang keluar

ingin segera memperoleh bagiannya. Aaron menggeram, dia memejamkan matanya,

sekuat tenaga menahan serbuan gairah

yang sudah menguasai seluruh tubuhnya.

"Bagaimanapun kamu berusaha menolak,

kenyataan nya kau adalah milikku.! "

Bisik Aaron dengan suara serak tepat di depan

wajah Raya yang bergetar hebat. Napas panas

Aaron menyelubungi wajah Raya membuat dia

semakin terpejam. Perlahan Aaron melepaskan cengkeraman tangannya dari pinggang Raya

yang langsung mundur dengan wajah sudah

sepucat kapas. Mata mereka kembali saling

menatap. Sorot mata penuh kebencian itu kini semakin kentara terpancar dari mata Raya

membuat hati Aaron terasa aneh. Dia segera

memalingkan wajahnya dan memutar badan

mulai melangkah.

"Cobalah untuk rileks..!"

Ucapnya sambil kemudian melangkah pergi

keluar dari kamar mewah tersebut. Raya

menarik napas lega sambil memegang

dadanya kuat. Kenapa ketakutan dan rasa

panik itu seolah tidak bisa di kontrol nya

saat laki-laki itu melakukan kontak fisik

yang bersifat intim pada dirinya. Raya

melangkah kearah tempat tidur, kemudian

mendudukkan dirinya di sana, mencoba

untuk menenangkan diri dan hatinya.

***

Begitu tiba di dalam ruang kerja pribadinya

Aaron langsung duduk merebahkan kepala

di kursi kebesarannya. Dia melempar mantel

ke tangan Anzel kemudian membuka kancing

kemeja yang di pakainya karena tubuh nya

saat ini sedang terbakar hawa panas yang

hampir saja meledak dan membuat dia

kehilangan kontrol. Sial.! wanita itu selalu

saja membuatnya tersiksa seperti ini saat

dia berusaha menyentuhnya. Aaron

memejamkan mata mencoba mengontrol

dan meredam segala hasrat yang kini

sudah menguasai seluruh tubuhnya.

Anzel menautkan alis melihat reaksi aneh

yang di pertontonkan oleh kakak sepupu nya

itu. Tidak biasanya pria itu kegerahan seperti

ini saat dekat dengan wanita.

"Apa kakak ipar telah membuatmu gerah.?

Dia menolak sentuhan mu.? Ini keajaiban,

ada wanita yang menolak sentuhan seorang

Prince Marvell.!"

"Bicara sekali lagi aku akan membuangmu

ke dasar samudra.!"

Aaron menggeram sambil melirik kesal ke

arah Anzel yang terlihat menahan tawanya.

"Jadi kakak sudah menikahi wanita itu ?

Terlihat sekali kalau dia sangat tertekan

dengan pernikahan ini.!"

"Itu bukan masalah.! Pernikahan ini juga

hanya sementara saja.!"

"Kalau begitu biarkan aku mendekatinya.

Aku janji tidak akan macam-macam.!"

"Anzel.!! Dia adalah kakak ipar mu.!"

Aaron menatap tajam wajah tampan Anzel

yang terlihat sedikit bereaksi kecewa. Aaron

beranjak dari duduknya, berjalan kearah sisi

ruangan, menatap hamparan lautan lepas

yang terbentang sepanjang penglihatan.

Saat ini kapal sudah mulai bergerak setelah

orang yang menjadi otak kapal ini datang

dan berada di dalamnya.

"Apa kakak tidak akan mengubah rencana.?

Walau bagaimanapun wanita itu adalah istri

sah mu, kau bahkan sudah mengubah haluan

hidupmu hanya untuk menikahi wanita itu.!

Yang Mulya Raja dan Ratu tidak akan bisa

menerima semua ini dengan mudah.!"

"Status wanita itu memang nyata tapi tidak

ada di mata dunia. Dia hanyalah sekretaris

pribadiku."

"Itu tidak cukup adil untuk nya.!"

"Itu yang terbaik untuk nya saat ini.!"

"Bagaimana kalau dia sudah mengandung.?"

Aaron terdiam, mata tajam mereka saling

bertemu, sampai akhirnya Aaron kembali

menatap datar lurus ke depan.

"Dia akan tetap berdiri dengan kondisinya.!"

Anzel tampak bereaksi tidak suka, dia maju

mendekat kearah Aaron.

"Apa kakak tidak berpikir kalau dia tidak

akan bisa menjalani hal itu dengan mudah.

Dia adalah wanita yang memegang teguh

prinsip hidup dan keyakinan nya.!"

Aaron kembali terdiam, mencoba berpikir.

"Biarkan aku yang mengambil alih tanggung

jawab itu, berikan wanita itu padaku !"

Anzel berkata dengan yakin. Aaron masih

terdiam dengan tatapan lurus ke depan.

"Jangan coba-coba bermain di belakang ku.!"

Desis Aaron kemudian sambil kembali duduk

di kursi kebesarannya. Dia membuka berkas-

berkas yang menumpuk di atas meja kerjanya.

Aaron harus segera memulai aktifitas padatnya

yang beberapa hari ini terbengkalai karena

kesibukan nya mengurus semua hal yang

terjadi di luar kendali.

Sebagai seorang pewaris tunggal perusahaan

otomotif terbesar di dunia yang bergerak di

bidang pembuatan kendaraan dan kapal pesiar

mewah, waktu Aaron sekarang memang hanya

di habiskan untuk semua urusan pekerjaannya.

Perusahaan raksasa ini adalah warisan leluhur keluarga De Enzo, dari garis keturunan ayahnya.

Belum lagi perusahaan lain yang di miliki oleh

keluarga ibunya yang kini di kelola oleh ayah

Ansel sebagai paman Aaron.

"Berikan aku jadwal hari ini.!"

"Pagi ini kakak ada jadwal sarapan pagi dengan

Raja dan Ratu.Pukul 10 ada pertemuan dengan

para pengusaha dari Asia Tengah. Makan siang

bersama dengan klien penting dari Afrika. Jam

2 ada pertemuan dengan para petinggi istana,

jam 4 bertemu dan menemani Lady Catharina.

Nanti malam barulah hadir di acara utama.!"

Aaron tampak terdiam, jemarinya bertautan

di bawah dagu. Jadwalnya benar-benar padat.

"Apakah Miss Raya akan mulai bekerja hari

ini juga.?"

Raut wajah Aaron tampak bereaksi sedikit.

Dia kembali pada aktifitas nya semula.

"Untuk hari ini biarkan dia istirahat.!"

***

Sementara itu...

Raya keluar dari kamar setelah membersihkan

diri dan berganti pakaian dengan yang telah di

siapkan oleh para pelayan yang datang begitu

Aaron keluar dari kamar. Dia hanya bisa terdiam

menatap barang bawaan para pelayan tersebut

yang terlihat begitu hormat dan segan padanya.

Ada sorot mata penasaran dan tanda tanya

dalam raut wajah mereka begitu melihat Raya.

Namun tentu saja, mereka tidak punya hak

untuk bertanya ataupun mencari tahu siapa

wanita cantik yang ada di dalam kamar

pribadi Tuan Berharga mereka.

Pagi ini Raya mengenakkan dress cantik

warna putih di bawah lutut berlengan pendek

yang menampilkan lekuk pinggang kecil nya

dengan bagian bawah yang sedikit melebar.

Rambut indahnya tergerai bebas. Wajahnya

di biarkan polos hanya memoles bibir nya

dengan lipstik tipis warna pink natural.

"Tolong.. biarkan aku sendiri dulu. Aku tidak

akan kemana-mana.!"

Raya menatap Griz dan para pengawal yang

tampak bergerak bersiaga begitu melihat dia

keluar dari kamar. Mereka menundukkan

kepala tanpa berani berucap.

Raya mulai berjalan mengelilingi seluruh

tempat yang ada di lantai teratas itu. Semuanya membuat dia terpukau dan terpesona. Cukup

lama dia menikmati sunrise di ujung geladak

yang memang di siapkan untuk itu. Dalam

diamnya Raya terus berkutat dengan segala pertanyaan yang bersarang dalam otaknya.

Tuhan.. siapakah sebenarnya laki-laki yang

sudah sah menjadi suaminya ini.? Apakah

semua kemewahan ini merupakan miliknya.?

Apakah dia sekaya ini ? Kenapa dirinya harus

berada dalam lingkaran kehidupan yang

serba mengejutkan ini.?

Raya menghela nafas panjang, dia melipat

kedua tangan di dadanya. Tatapannya lurus

ke depan pada bentangan lautan lepas yang

terlihat begitu indah dan memukau.

Dia tidak sadar sama sekali..di bawah sana,

tepat di sebrang nya ada sepasang mata elang

yang sedang menatapnya tajam, menembus

angin dan kabut dengan sorot mata terpesona

sekaligus ketertarikan serta keterkejutan luar

biasa saat melihat sosoknya.

"Luar biasa.. wanita yang sangat istimewa.!"

Sosok tinggi tegap dengan paras dan bentuk

fisik yang mampu membuat lutut wanita gemetar

saat pertama kali melihatnya itu bergumam..

***

Happy Reading...

1
Merlani Hidayat
baca ulang ke 3x nya
Anonymous
Buat authornya 💗💗😭😭makasih udah bikin cerita sebagus ini plisss pengin jadi raya aron bener bener keren bgt karakternya jatuh cinta arghhhhh😭😭😭😭
Putu: Aku juga dari th 2025. Untung ketemu judulnya. Udah dari SMA love bgt sama ini😭
total 1 replies
Anonymous
Baper banget plis udah 5 tahun baca ini ga bosenin 😭😭
soso
Luar biasa
Momy Haikal
dari semua novel author aku suka cerita Agra kiran Devan Sherin dan raya aron sisanya aku kurang srek sm pemeran laki lakinya
Lismawati Salam
Luar biasa
☘️⃟🆑🍾⃝🎐⃟ͧC͠ʜᴀᷫғͧɪᷠɪ̽ɴⷡᴛᷧ͜ᴀͤ
dibaca berapa x pun tetap nyangkut dan serasa terhanyut dlm cerita ini
Teh Lis Putri
woooo kerean
Naila fikri sho Fiya
luar biasa karyamu thor
Sri Suhartati
Biasa
Sri Suhartati
Buruk
Naila fikri sho Fiya
Kecewa
Naila fikri sho Fiya
Buruk
Ita Setiana
Luar biasa
Sur Tini
sebener nya kenapa yah..ap aroon susah punya anak sampe terkejut begitu
Serevina Simanjuntak
Luar biasa
𝓛𝖊𝖊𝖈𝖍𝖞𝖗𝖆
cerita menarik klo bisa ada lanjutan nya donggg
Naila Azmi
kk mau kelanjutan kisahnya keanu donk kk
pasti lebih seru
Heti Supriyati Laela
luar biasa bikin yang baca ketagihan
Naila Azmi
gk bisa ngebayangin thor gmna tampannya seorang marvel de enzo 😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!