NovelToon NovelToon
Mas CEO I Love You

Mas CEO I Love You

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Kantor / Persahabatan / Romansa
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: triani

Aluna, 23 tahun, adalah mahasiswi semester akhir desain komunikasi visual yang magang di perusahaan branding ternama di Jakarta. Di sana, ia bertemu Revan Aditya, CEO muda yang dikenal dingin, perfeksionis, dan anti drama. Aluna yang ceria dan penuh ide segar justru menarik perhatian Revan dengan caranya sendiri. Tapi hubungan mereka diuji oleh perbedaan status, masa lalu Revan yang belum selesai, dan fakta bahwa Aluna adalah bagian dari trauma masa lalu Revan membuatnya semakin rumit.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon triani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Gedung itu berdiri megah di tengah kota, menjulang tinggi dengan arsitektur modern yang memadukan unsur kaca dan marmer putih. Nama gedung, Granada Hall, terpahat elegan di atas pintu masuk utama, disorot oleh lampu-lampu temaram yang menambah kesan anggun dan mewah. Di sekelilingnya, taman kecil tertata rapi dengan tanaman hias dan air mancur mini yang memantulkan cahaya senja. Suasana sore itu terasa hangat, dengan langit berwarna keemasan yang seolah ikut merayakan kebahagiaan dua insan yang akan mengikat janji dalam acara pertunangan mereka—Dirga dan Haira.

Deretan mobil mewah tampak sudah memenuhi area parkir. Beberapa tamu dengan balutan busana formal tampak memasuki gedung satu per satu, disambut oleh alunan musik instrumental yang mengalir lembut dari pengeras suara tersembunyi. Aroma bunga segar menyambut setiap langkah yang mendekati pintu utama, tempat red carpet dibentangkan rapi sepanjang lorong menuju aula utama.

Tifani dan Aluna melangkah keluar dari mobil taksi yang sengaja mereka sewa sore ini, mereka melangkah dengan anggun. Tifani mengenakan gaun satin berwarna burgundy dengan potongan sederhana namun elegan, rambutnya disanggul rapi, dihiasi jepit perak berbentuk bunga. Di sampingnya, Aluna tampak memukau dalam gaun dusty blue dengan detail renda halus di bagian lengan. Wajah mereka bersinar oleh makeup lembut yang menonjolkan kecantikan alami masing-masing.

"Nggak nyangka Dirga bakal menyewa gedung sebesar ini." ucap Tifani begitu menatap gedung tinggi nan mewah itu.

"Bukan Dirga kali, Fan. mungkin orang tuanya Haira. Kan gara-gara Haira kaya makanya Dirga mau sama dia."

"Lo beneran nggak sakit hati kan ditinggal tunangan Dirga?" tanya Tifani memastikan.

"Ya enggak lah, suami gue jauh lebih tampan kali." ucap Aluna dengan penuh percaya diri.

Seketika mendapat ledekan dari Tifani, "Cie ...., yang udah ngakui sebagai suami."

"Apaan sih ..., ledek gue sekali lagi gue tampol pakek sepatu gue." ancam Aluna sembari pura-pura membungkuk mengambil sepatu hak tingginya.

"Ihhh sadis bener."

Mereka berjalan beriringan menuju pintu masuk, langkah mereka penuh percaya diri namun tetap santun. Namun, baru beberapa meter mendekati pintu utama, dua pria berpakaian hitam dengan jas formal menghentikan mereka. Keduanya berdiri tegak, ekspresi serius terpahat di wajah mereka.

“Mohon maaf, bisa diperlihatkan kartu undangannya?” tanya salah satu penjaga dengan suara tegas namun tetap sopan.

Tifani dan Aluna saling berpandangan sejenak. Tifani segera membuka clutch-nya dan mengeluarkan selembar undangan berwarna krem emas, tercetak nama *Dirga & Haira* di bagian tengah dengan font kaligrafi yang mewah. Aluna juga menyerahkan undangannya, seraya tersenyum pada penjaga.

"Bagaimana, apa kami boleh masuk?" tanya Aluna dengan senyum menawannya.

Setelah memeriksa undangan mereka dan mencocokkan dengan daftar tamu di tangan, penjaga itu mengangguk pelan.

“Silakan masuk, selamat menikmati acara,” ujarnya sambil membungkukkan badan sedikit, memberikan gestur penghormatan.

Pintu besar pun terbuka, memperlihatkan interior aula yang menawan. Kilauan kristal dari lampu gantung raksasa menyambut kedatangan mereka, sementara wangi bunga lili dan mawar putih langsung menyeruak, menyatu dengan udara sejuk dari pendingin ruangan. Di tengah ruangan, tampak panggung utama dengan latar bunga dan nama pasangan calon tunangan tertulis dalam ukiran emas: *Dirga & Haira*.

Alunan musik klasik mengiringi langkah Tifani dan Aluna saat mereka memasuki ruangan. Sambil tersenyum kecil, mereka berjalan perlahan, tahu bahwa hari ini mungkin kejadiannya tidak akan sama dengan yang mereka duga.

Dan benar saja, baru saja membaur dengan tamu lain, tiba-tiba Haira menghampiri mereka.

"Ahhhh ..., males gue." ucap Aluna lirih tapi masih bisa didengar oleh Tifani.

"Sama, gue juga. Padahal gue cuma pengen makan, ngapain juga dia ke sini." keluhnya dengan bibir yang nyaris tidak bergerak karena Haira sudah semakin dekat.

"Akhirnya kalian datang juga, aku kira kalian tidak akan datang." ucap Haira. Haira tampak anggun dengan gaun berwarna putih satin di bagian dalamnya dan bagian luarnya dilapisi dengan brukat senada dengan Payet yang menghiasi setiap sisi brukat hingga gaun itu tampak begitu mewah.

"Kami pastilah datang, kan di undang." ucap Tifani dengan sikat tegasnya.

Haira beralih menatap Aluna, "Katanya mau ke sini sama suami kamu, mana suami kamu? Masing ngojek ya? Atau tadi, jangan-jangan sopir taksi tadi ya?" Haira bertanya dengan ekspresi mengejeknya.

"Itu bukan urusan kamu, kita ke sini kan cuma memenuhi undangan kamu, suamiku nggak ada urusan." ucap Aluna tidak begitu suka.

"Ehhhh teman-teman ..., di sini ada pengantin baru loh." ucap Haira keras membuat tamu yang lain yang memang sebagian besar mengenal Aluna juga karena mereka satu kampus.

"Siapa, Haira?" tanya salah satu dari mereka yang posisinya dekat.

"Ini loh ..., Aluna udah nikah katanya. Tapi nggak mau kirim undangan." ucap Haira dan berhasil menarik perhatian lebih banyak tamu, karena bagaimana pun Aluna cukup terkenal di kampus. Ia termasuk primadona di kampus.

"Serius ...? Kenapa nggak kasih undangan? Siapa suami kamu Lun?" tanya salah satu dari mereka yang mewakili pertanyaan teman-teman yang lainnya.

"Itu bukan urusan kalian, ya." ucap Tifani dengan keras.

"Kita ngomong sama Aluna, bukan sama kamu." celetup salah satu dari mereka.

Aluna pun segera menahan tangan Tifani saat Tifani hendak menjawab lagi.

"Kami belum melakukan resepsi. Nanti kalau kami adakan resepsi kalian pasti akan aku undang." ucap Aluna.

"Kenapa sekarang nggak di ajak ke sini? Di kenalin sama teman-teman, iya kan teman-teman?" tanya Haira sengaja memojokkan Aluna.

"Dia sibuk." jawab Aluna singkat.

"Sibuk ngapain? Kejar setoran ya?" tanya Haira dengan nada mengejek membuat yang lainnya saling berbisik.

"Jadi suami kamu tukang ojek, Lun?" tanya salah satu dari mereka.

"Ihhh habis putus dari Dirga, masak malah nikah sama tukang ojek sih...," ucap salah satu dari mereka.

Siapa juga yang putus dari Dirga. Pacaran aja enggak..., batin Aluna kesal. Ia mulai terpojok. "Memang apa salahnya kalau tukang ojek. Ojek juga pekerjaan bagus."

"Memang pantes sih kamu sama tukang ojek, anggep saja ada yang bantu hidupin keluarga kamu." ucap Haira semakin menghina Aluna.

"Jangan bicara sembarangan ya kamu Haira. Kalau kamu tahu siapa suami Aluna, kamu bakal nangis semalaman." ucap Tifani sudah mulai terpancing amarahnya.

"Ohhhhh ...., masak sih ....," Haira menampakkan ekspresi sedih yang dibuat-buat. "Kalian itu sering mimpi ketinggian. Mau mimpi dapetin Dirga ..., ngaca dulu kamu itu nggak selefel sama aku ...," ucap Haira lagi.

Sangat dimaklumi, Haira adalah putri satu-satunya dari pengusaha kaya. Hal itu yang membuat keluarga Dirga memilih Haira sebagai calon istri Dirga agar usaha mereka semakin kuat. Berbeda dengan Aluna, ia hanya anak yatim yang tinggal bersama ibunya, ibunya juga bukan orang yang berada.

Bersambung

Happy reading

1
Entin Fatkurina
tetap semangat
yuning
dia jodohmu Tifani 😁
yuning
asisten sama bosnya sama
yuning
pak CEO keren
Entin Fatkurina
sebelas dua belas dengan bosnya.
Lina Herlina
yg bner aja pagi sampe jm 11 malem
Entin Fatkurina
revan benar benar keren.
Entin Fatkurina
menunggu detik detik penyelamatan aluna.
Entin Fatkurina
intinya, tetap semangat aluna.
yuning
Revan gak mau nurunin gengsi , Aluna gak punya kepercayaan diri 🥴
Entin Fatkurina
lanjut kak tri.
Tri Ani: siapppppp
total 1 replies
yuning
hmmm
Tri Ani: hmmmmm
total 1 replies
Entin Fatkurina
kuatkan imanmu Aluna😊😊😊
Tri Ani: mantap
total 1 replies
yuning
Revan tukang gengsi 😁
Tri Ani: setuju
total 1 replies
Entin Fatkurina
so sweet.
Tri Ani: makacihhhhhh😘😘😘😘
total 1 replies
yuning
pak Revan, sweet juga ya
Tri Ani: menyala
yuning: langsung lunglai kita 😅
total 3 replies
Entin Fatkurina
jadi terharu.
Tri Ani: aku juga kak
total 1 replies
yuning
terhura 🥺
Tri Ani: 🥲🥲🥲🥲🥲
total 1 replies
Entin Fatkurina
lanjut kak tri.
Tri Ani: siap kak
total 1 replies
yuning
kejutan ulang tahun
Tri Ani: mantullll
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!