Tidak pernah terpikirkan dalam benak Aurora akan menjadi pelakor dalam hubungan rumah tangga seseorang notabene nya rumah tangga keluarga nya sendiri? bagaimana tidak dirinya pernah melakukan ' ONE NIGHT STAND ' dengan seorang pria bernama Arthur dan pria itu menjadi ayah tirinya.
Kaget dan tidak percaya itu yang Aurora Gabriella Vincci rasakan dan dia berpikir Arthur sudah melupakan kejadian satu tahun yang lalu itu namun semuanya salah.
Ternyata Arthur menikahi ibu Aurora karena memiliki tujuan tertentu bukan memikat hati Aurora. awalnya Arthur kaget ternyata sang anak tiri nya wanita yang selama ini dia cari-cari.
Karena tidak ingin menimbulkan kesalahpahaman Aurora memutuskan untuk pergi ke Kota J berkarir disana agar terhindar dari jeratan Arthur yang semakin menggila padanya.
Tapi suatu hari Arthur menemukan keberadaan nya dan meminta Aurora untuk menjadi istrinya sebagai bentuk tanggung jawab dan kerja sama dalam mengungkapkan penyebab kematian Allard.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adelita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
TOK...
TOK...
TOK...
KLEK...
" Eh, Nyonya Laura. " kaget Bibi Ina saat membuka pintu.
" Iya, urusan saya sudah selesai ternyata disana. dimana Aurora. " tanya Laura tersenyum terpaksa saat melangkah kaki masuk.
" Oh, Non Rora tadi pamitan sama saya katanya mau tinggal di apartemen sementara. " ucap bibi Ina.
" Oh, ya sudah saya ke apartemen nya dulu. barang-barang saya kamu letakkan di depan pintu kamar saja. " ucap Laura bergegas pergi.
Laura kembali melajukan mobilnya mendatangi apartemen wanita itu sembari menghubungi seseorang diseberang sana.
" Halo, Jacob. "
" Kau sudah temukan lokasinya? dia benar-benar di apartemen nya atau bukan? " tanya Laura membelokkan mobilnya masuk kawasan apartemen.
" Persiapkan dirimu, malam ini kau akan penerbangan ke Kota J. " ucap Jacob.
" Apa? jadi wanita itu ada disana bukan di apartemen nya? " tanya Laura.
" Ya, saat ini aku dan anak buah ku sedang di pesawat menuju kesana. "
" Kau menyusul saja, aku akan membawa wanita itu lebih dulu menyekap nya di markas. " sambung Jacob.
" Ya, beritahu aku jika kau berhasil mendapatkan wanita itu. " ucap Laura mematikan sambungan telepon sepihak.
" ARGH! SIAL! BERANI SEKALI DIA BERMAIN-MAIN DENGAN KU! " geram Laura kembali melajukan mobilnya menuju bandara.
...✿ ✿ ✿ ✿...
" Arthur, gawat! " teriak Bobby dari arah pintu depan berlari menghampiri Arthur di ruang tengah.
" Ada apa? kenapa kau panik begitu. " tanya Arthur.
" Jacob sudah tahu keberadaan Aurora saat ini, dia sedang menuju kemari sekarang. " ucap Bobby cepat.
" Bagaimana bisa kau kecolongan! " bentak Arthur.
" Maaf, aku juga tidak mengetahuinya. " ucap Bobby menyesal.
" Sial! kau siapkan semuanya hubungi Dante dan Sean . " ucap Arthur beranjak dari duduknya.
Arthur menaiki anak tangga ia membuka pintu kamarnya disana sudah ada Aurora yang sedang berkemas-kemas.
" Rora, kita harus pergi dari sini. " ucap Arthur menarik tangan Aurora.
" Kenapa? apa Laura sudah tahu keberadaan ku? " tanya Aurora yang dapat ia tangkap dari wajah Arthur saat ini.
" Ya, kita harus pergi dari sini sekarang juga. " ucap Arthur menarik kembali tangan Aurora.
" Kenapa tidak kita hadapi saja mereka bersama? apa susahnya? " tanya Aurora.
" Kau pikir menghadapi orang-orang seperti mereka sangat gampang? tidak Rora, mereka bukan orang sembarangan sama sepertiku. " jawab Arthur.
" Kau sudah tahu kan mereka sepadan dengan mu kenapa tidak kita lawan saja mereka langsung? kenapa harus kabur-kaburan begini. " ucap Aurora.
" Dengar Rora, kau tidak akan mengerti jika harus ku jelaskan,dunia gelap lebih mematikan dari pada yang kau bayangkan terutama saat ini aku tidak ingin mereka mengetahui kehamilan mu dan membahayakan nyawamu. "
" Tugasku melindungi mu sebagai calon istri dan calon anak-anak kita, cukup aku saja yang menghadapi mereka. " sambung Arthur.
" Calon istri matamu! " batin Aurora mendelik kesal.
" Kalau begitu, buat apa kau meminta kerja sama denganku jika aku tidak boleh terlibat dalam kasus ini! kau gila ya! " sentak Aurora.
" Huh! untuk sekarang tidak dulu karena nyawamu sedang diujung tanduk yang bisa meregang kapan saja, mungkin ada masa dimana kau dibutuhkan nanti. " jelas Arthur.
" Baiklah, perkataan mu masuk akal juga. " ucap Aurora menarik kopernya keluar kamar meninggalkan Arthur yang tampak frustasi.
Arthur melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi tapi baru setengah perjalanan tiba-tiba dari arah belakang mobil mereka....
DOR...
PRACH....
Suara pecahan kaca yang hampir menembus bagian dalam mobil beruntungnya mobil milik Arthur dilengkapi kaca anti peluru jadi hanya terdapat goresan dan retakan saja.
Bobby memberhentikan mobil nya mendadak di tengah jalan dan Arthur langsung merengkuh cepat tubuh Aurora yang hampir terpelanting ke depan.
" Arthur, sepertinya itu anak buah Jacob. " ucap Bobby melihat situasi sekitar dari balik kaca mobilnya.
" Dia sudah tahu kalau kita akan kabur malam ini, pintar juga dia mengirim anak buahnya mengikuti kita. " jawab Arthur.
Sedangkan Aurora dia tampak syok sampai-sampai tidak bisa bergerak dalam pelukan Arthur saking tidak percaya nya dengan kejadian barusan.
" Apa anak buahnya sangat banyak? " tanya Arthur melihat dari balik jendela nya untungnya jendela kaca mobilnya warna gelap jadi tidak bisa dilihat dari luar.
" Sekitar ada 2 mobil dari jarak dekat dan jauh. " jawab Bobby.
" Hubungi Dante bawa beberapa anak buah kemari. " titah Arthur.
" Apa kita perlu menyerang duluan Arthur? " tanya Bobby.
" Jangan, kita tidak boleh gegabah saat ini. kita tunggu apa yang akan mereka lakukan saat ini. " jawab Arthur yang masih memeluk Aurora dengan wajah yang dibanjiri keringat dingin.
" Kau sampai kaget begitu, sampai berkeringat banyak? " tanya Arthur mengelap keringat wajah Aurora.
" Kau pikir manusia normal mana yang tidak syok saat disuguhkan kejadian barusan apalagi mobil mu berhenti seperti pemain balap saja. " sahut Aurora tampak kesal ia mendorong tubuh Arthur menjauh darinya.
Tidak lama beberapa orang keluar dari dalam mobil dibelakang mobil mereka dan mengetuk kaca mobil bagian kemudi.
" Hei, apa ada orang nya? atau sudah mati semua? " tanya salah satu nya tertawa sembari menggedor kaca mobil.
" Biar aku yang keluar dulu. " ucap Bobby menginterupsi.
Saat Bobby berada diluar sedangkan Arthur diam- diam mengambil pistol yang ada di bawa kolong tempat duduk dan Aurora yang melihat itu hanya diam saja ia malahan memperhatikan dari sudut pandang nya ada berapa buah pistol itu.
Baru saja Aurora hendak bertanya mereka mendengar suara gebukan dari luar dari jauh Arthur dan Aurora melihat tubuh Bobby di serang oleh 7 orang-orang itu disusul dengan suara langkah kaki cepat dari arah belakang mobil.
Disana keluarlah 12 orang lain yang menghampiri si Bobby. buru-buru Arthur mengambil ancang-ancang untuk menyergap tapi sebelum itu ia menolehkan kepalanya pada Aurora yang sedikit gemetar.
" Tunggulah disini, jangan kau bersuara sedikitpun. " interupsi Arthur.
" Jangan takut oke. " sambung Arthur.
" Siapa yang takut? tangan ku saja yang tremor. " sahut Aurora ketus.
Arthur tidak mengindahkan ia segera keluar dari mobil dan menutupnya kembali dengan pelan. baru saja Arthur keluar tubuh Arthur langsung diserang dari ke lima anggota ber-12 kan orang tadi.
Terjadilah baku hantam ah lebih tepatnya adu senjata, Aurora berpikir sepertinya mereka ingin menculik dirinya.
Aurora yang dasarnya takut tetapi dirinya selalu mengantisipasi keadaan buru-buru mengambil pistol yang berada di bawah bangku tempat Arthur mengambilnya tadi. ia juga mengecek isi peluru pistol itu.
" Aman. " batin Aurora melihat isinya masih ada 5 buah berarti memang belum dipakai sama sekali.
Aurora menegakkan tubuhnya kembali ke posisi awal dengan pistol yang ia sembunyikan di balik saku celana longgarnya. betapa terkejutnya Aurora saat melihat ada sekitar dua orang mengintip dibalik kaca mobil.
Baru saja Aurora akan mengunci pintu nya keburu di bagian pintu mobil sebelahnya terbuka dirinya di seret keluar paksa oleh kedua orang yang mengintip isi mobil itu.
" Wah, lihat mangsa bos benar-benar mantap sekali! " puji seorang lelaki dengan tubuh besar nya ia mengambil alih tubuh Aurora yang masih dipegangi kedua orang tadi.
Aurora mencoba memberontak dari posisinya sangat sulit sekali karena mereka memegang kedua lengan nya begitu kuat sekali. Saat tubuhnya diambil alih oleh pria besar dan mengerikan itu disana Aurora mengambil ancang-ancang.
BUGH....
Tubuh pria besar berotot tapi mengerikan itu tersungkur di aspal yang kasar dengan cepat anak buahnya yang disekitar Aurora langsung menyerang brutal mereka menggunakan senjata masing-masing.
Berbekalkan dengan teknik bela diri nya dan juga dirinya sempat mengikuti pelatihan tentara sebelumnya dengan lihai ia berhasil mengimbangi para manusia-manusia itu hampir tidak sebanding dengan Aurora.
Di sisi lain Arthur dan Bobby tidak menyadari bahwa Aurora saat ini berada diantara mereka yang sedang dibantai para manusia-manusia bandit itu.
Tak berselang dari itu datang lagi sekitar dua mobil dari arah depan Arthur dan Bobby saling mendekat mereka berhasil menumbangkan sebagian.
" ARGH! BUNUH WANITA JALANG ITU! " teriak lelaki bertubuh mengerikan itu.
Dan berhasil mengalihkan pandangan Arthur dan Bobby mereka menatap kearah Aurora yang dikeroyok habis-habisan Arthur yang teramat marah hendak menolong Aurora.
" Tidak Arthur, bukan saat nya kita menolong dia. " ucap Bobby menyadarkan Arthur.
Benar yang dikatakan Bobby saat ini mereka datang lagi otomatis bertambah lebih banyak dan mereka kalah jumlah.
Bertepatan dengan itu anak buah Arthur telah tiba mereka semua berlarian menghampiri sang tuan nya dan membantu begitu juga dengan Aurora yang tampak kewalahan.