Menikahi Ayah Tiriku
Bunyi musik yang begitu keras dan suara teriakan menggema di seluruh ruangan berjoget tanpa tahu malu dengan lawan jenis berpose seintim mungkin menyalurkan hasrat yang membara ditambah minuman keras dengan berbagai macam rasa disajikan termasuk narkoba dan sejenisnya dilakukan melalui transaksi pihak ' CLUB XXIY ' .
Siapa yang tidak mengetahui Club terkenal dan terpopuler di kalangan semua masyarakat AS terutama kalangan petinggi dan anak orang kaya. hanya ada para artis , petinggi serta orang kaya saja yang mampu mendapat akses masuk sebab itulah Club XXIY mendapat penjagaan ketat dari pihak keamanan yang sudah dibayar ilegal para bersangkutan.
Seperti saat ini seorang wanita dengan pakaian dress bertali spaghetti warna hitam hingga mata kaki dengan belahan mencapai paha dan dress yang membentuk lekuk tubuh, rambut yang digelung menjadi satu tetapi sudah acak-acakan make-up yang berantakan mata sembab dan hidung merah.
Pertandakan wanita itu sedang patah hati yang mendalam dengan segelas vodka entah sudah berapa botol ia habiskan demi memuaskan rasa sakit hatinya.
" Dasar pria bajingan! ah tidak... kalian berdua sangat anjing! bastard! "
" IM HURT! " teriak wanita itu tanpa tahu malu sebab tidak akan ada yang memperdulikan teriakan nya semua orang sibuk dengan kegiatannya.
" Bisa-bisa nya kalian mengkhianati ku sialan! " umpatan wanita itu kembali meneguk vodka dalam gelasnya hingga tandas.
" Berikan vodka lagi. " ucap wanita itu menyodorkan gelas nya ke arah bartender yang sedari tadi hanya memperhatikannya seperti orang gila.
" Maaf nona, ini sudah botol 3 anda meminta nya. saya tidak berani memberikan nya lagi, anda sudah terlalu mabuk. " ucap bartender lelaki itu.
" Ck, aku masuk kemari untuk menghamburkan uangku! dan memuaskan diriku! cepat berikan lagi! kau mau ku laporkan pihak manager hah!!! " pekik wanita itu meletakan gelas nya kasar.
Bartender lelaki itu tampak ketakutan terlihat dari wajahnya tanpa bisa berbuat apa-apa ia kembali menuangkan vodka kedalam gelas wanita itu.
Baru saja wanita itu akan meneguknya tiba-tiba gelasnya direbut dengan cepat.
" Akh! sialan kenapa kau mengambil gelas ku hah! " pekik wanita itu marah-marah ia mengalihkan pandangan nya ke samping.
Disana seorang pria tengah berdiri disamping nya dengan jarak yang sedikit jauh menatap nya datar dengan gelas yang ia pegang.
" Berikan padaku! " titah wanita itu bersiap mengambil gelasnya tapi kalah cepat dengan lelaki itu yang sudah lebih dulu meminumnya hingga habis dan meletakkan kembali gelasnya.
" Kau sudah minum vodka terlalu banyak nona manis, dan vodka ini alkoholnya sangat tinggi. " ucap pria itu menatap wanita dihadapannya yang sudah mabuk berat.
" Apa peduli mu tuan aneh?! kita tidak saling kenal, dan jangan menghalangiku untuk meminum semua vodka nya. " racau wanita itu.
Lelaki itu tidak memperdulikan racauan dari wanita dihadapannya yang mulai melantur tidak jelas dalam bicara nya.
" Berapa totalnya. " tanya lelaki itu.
" 400 Dollar Tuan Silvano. " ucap bartender lelaki itu.
" Ambil saja semuanya. " ucap Tuan Silvano meletakan kartu limit tanpa batas.
" T-terimakasih Tuan Silvano anda sangat baik. " ucap bartender lelaki itu terkaget dan tidak percaya.
Sedangkan Tuan Silvano tidak memperdulikan bartender lelaki itu, ia segera membawa wanita dihadapannya yang mulai terkapar tidak berrdaya.
" Aku akan mengantar mu nona manis. " ucap Tuan Silvano menggendong ala Bridal Style.
" Lepaskan aku tuan? aku tidak butuh bantuan siapapun, aku bisa pulang sendiri. " racau wanita itu dalam dekapan Tuan Silvano.
" Kau mabuk, tapi mulutmu tetap tidak bisa diam rupanya. " ucap Tuan Silvano terkekeh pelan.
Tuan Silvano membuka pintu mobilnya dengan perlahan diletakkannya wanita itu disamping kursi kemudi.
" Jadi? dimana alamat rumahmu nona, dengan baik hati aku akan menawarkan diri untuk mengantarmu. " ucap Tuan Silvano menyalakan mesin mobilnya.
" Em.... ke hotel saja. " gumam lirih wanita itu setengah sadar.
" Apa yang kau katakan nona manis? aku tidak mendengarnya. " tanya Tuan Silvano mendekatkan telinga nya pada wajah wanita itu.
Wanita yang setengah mabuk itu semakin menempelkan bibir nya di telinga Tuan Silvano ia berbisik lirih namun sedikit Vulgar membuat tubuh Tuan Silvano merinding bukan ketakutan melainkan merasa tertantang.
" Kita pergi ke hotel saja menghabiskan malam bersama. " bisik wanita itu diakhiri dengan jilatan sensual di telinga Tuan Silvano.
" Oh Shit! gadis nakal kau rupanya. " umpat Tuan Silvano merasa ada yang mulai berdiri dibawah celana kerja hitam nya.
" Apa kau yakin ingin menghabiskan malam dengan lelaki seperti ku nona manis? " tanya Tuan Silvano menatap wanita dihadapannya yang memandangnya sayu dan mabuk.
" Tentu saja, selama aku hidup aku tidak pernah bermain dengan lelaki manapun. aku ingin merasakan apa yang dirasakan mantan pacarku sehingga dia rela meninggalkan ku demi wanita jalang itu yang tidak sebanding denganku. " racau wanita itu mengumpat dan sesekali memukul apa saja yang dihadapannya melampiaskan kemarahan nya.
" Jadi kau menganggap aku sebagai pelampiasan nona manis karena sakit hatimu? " tanya Tuan Silvano membelokkan mobilnya memasuki gedung perhotelan bintang lima terkenal di AS.
" Tentu awalnya seperti itu, tapi setelah aku memikirkan lagi apa salahnya mencoba nya dulu. aku lelah selalu dikhianati termasuk para mantan ku. cuman karena aku tidak mau berhubungan sex sebelum menikah. " ucap wanita itu mulai terisak pelan.
" Dengar, aku sebagai pria menganggap mantan-mantan mu terlalu bodoh melepaskan wanita yang menjunjung harga dirinya. di Zaman sekarang jarang sekali wanita yang melakukan itu sebelum menikah. " ucap Tuan Silvano menatap wanita dihadapannya dalam arti lain.
" Aku setuju, tapi sekarang tidak lagi. karena usia ku sudah 20 tahun aku ingin melepas masa perawan ku seperti teman-teman ku. mereka semua bahagia mengapa aku tidak merasakannya juga. " ucap wanita itu mulai berpikir bodoh.
" Ternyata kau begitu labil dan bodoh dasar bocah. jadi apa kau yakin dengan pilihan mu? " tanya Tuan Silvano lagi.
" Tentu saja aku sangat yakin. " racau wanita itu menganggukkan kepalanya bersemangat.
" Baiklah kalau begitu. " ucap Tuan Silvano tanpa berlama-lama ia membuka pintu mobil dan menggendong wanita dihadapannya dia berjalan cepat melewati Lobby perhotelan.
" Selamat malam Tuan Silvano. " tunduk semua para karyawan disana.
" Jangan biarkan siapapun tahu aku menginap bersama wanita malam ini. " ucap Tuan Silvano dingin.
" Baik Tuan. " ucap salah satu penanggung jawab kamar hotel pribadi Tuan Silvano dan semua karyawan yang bersangkutan disana.
...✿ ✿ ✿ ✿...
KAMAR HOTEL.
KLEK...
Tanpa berperasaan Tuan Silvano melempar tubuh lemah dan sexy itu keatas kasur. wanita itu tidak protes sama sekali karena memang ini yang dirinya tunggu-tunggu. berhubungan sex dengan pria tampan lalu membayarnya itu saja cukup.
Dengan tergesa-gesa Tuan Silvano menanggalkan jaz serta kemeja nya ke lantai memperlihatkan sixpack nya walaupun usia nya bisa dibilang tidak muda lagi.
Dirinya sudah tidak sabar sejak tadi saat pertama kali bertemu ada desiran aneh dalam tubuhnya melihat wanita yang tidak dia kenal itu.
Tuan Silvano mulai merangkak keatas kasur dan menindih tubuh wanita yang menatap sayu dan penuh gairah itu.
" Tubuh mu sangat sexy tuan. " bisik wanita itu membelai tubuh telanjang Tuan Silvano dengan tangan nya yang lentik dan putih..
Tanpa sadar Tuan Silavano sedikit mengerang lirih meresapi sentuhan telapak tangan wanita dibawah kukungan nya.
" Siapa nama mu nona manis. " tanya Tuan Silvano menatap wajah wanita itu penuh gairah.
" Aurora, panggil aku Rora. " ucap Aurora yang masih membelai dada bidang yang begitu hot itu tangan nya semakin nakal menyusuri kebawah hingga ke gundukan yang masih ditutupi celana kain kerja itu.
Tuan Silvano menahan tangan liar itu dengan cepat saat Aurora hendak membuka celana nya.
" Tidak sekarang nona manis, saat nya aku menikmati mu dulu. " ucap Tuan Silvano.
" Ya, lakukanlah aku tidak sabar bermain dengan mu. " ucap Aurora lirih.
" Jangan pernah menyesal apa yang kau perbuat sendiri di kemudian hari. " ucap Tuan Silvano mulai mencumbu leher jenjang putih dan harum peach itu.
" Aku tidak akan pernah menyesal melakukannya denganmu. " ucap Aurora diselingi desahan pelan.
" Panggil aku Arthur saat kita melakukannya. " bisik Tuan Silvano ditelinga Aurora dan menjilatnya sensual.
" Ahh.... Arthur. " desah Aurora saat Tuan Silvano membuat beberapa tanda di lehernya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments