Kisah ini menceritakan seorang gadis manis bernama Azizah yang diperebutkan oleh beberapa laki-laki. Parasnya yang memang cantik dari lahir, membuat orang yang dekat demagnnya merasa suka dan nyaman. Apalagi Azizah memiliki sifat yang baik dan lemah lembut. membuat hati para laki-laki yang ada di dekatnya menjadi sebuah rasa sayang. Perjuangan para laki-laki masih terus bergulir hingga salah satu dari mereka mendapatkan cintanya Azizah. Ikuti terus kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lifalifo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23
"Siscaaaaaaaa,,,,,,,, " Teriak Kaze dari arah parkir. Sang punya nama yang disebut lari terbirit-birit mendengar namanya dipanggil oleh petinggi di jajarannya itu. Sisca tunggang langgang meninggalkan aktivitas nya guna segera meluncur ke arah sumber teriakan.
"Siap bos. " Ucap sisca. Tangannya pun ja angkat sampai di kening.
"Ini kenapa motormu bisa ada di sini. Bukankah ini tempat parkir saya. " Ucap Kaze sambil menunjuk-nunjuk ke area di mana motor matic warna pink milik Sisca terparkir cantik di sana.
"Mmmmmm,,,, anu bos. Mmmmm,,,, bolehlah kita berbagi tempat bos. Gitu aja sewot. Ups. " Seketika Sisca menutup mulutnya dengan tangan kanannya. Ia memang sejak kemarin ingin menempati ruang parkir bosnya tersebut. Alih-alih berbagi tempat, sebab biasanya Kaze juga membawa motor gedhe milik abangnya.
Namun, tidak dengan hari ini. Kaze mengendarai mobil sport mewah warna hitam metalik miliknya. Kaze memang baru saja membelinya dengan hasil tabungannya selama ini. Hal ini di luar dugaannya Sisca. Sehingga mau tidak mau hari ini ia kena semprot oleh sang bos.
"Kalau motor kamu yang unyu-unyu ini parkir di sini. Terus mobil saya kamu suruh taruh dimana?? " Urat kemarahan Kaze sudah jelas terlihat. Ia kesal terhadap motor unyu miliknya Sisca.
"Hahhhhh!!!!! Bos bawa mobil? Mana bos? " Tanya Sisca. Kaze menjawab hanya dengan lirikan matanya saja.
"Wuuiiihhhhhh,,,, ini bos mobil barunya?? MasyaAllah bagus banget. Aku ijin elus ya bos, mau aku sholawatin biar ketularan. " Ucap Sisca girang. Polwan cantik itu seakan lupa jika ia sekarang sedang di kantor. Suaranya yang cempreng tersebut bisa saja didengar oleh semua penghuni kantor.
"Sisca,,,, kamu bisa tidak mengecilkan suaramu. " Ucap Kaze penuh penekanan.
"Ups,,, maaf-maaf bos. Maklum lah, mata saya ini baru pertama kali lihat barang bening begini bos. MasyaAllah,,, segera tularkan ke aku ya Allah. Jangan cuma bos Kaze doang yang bisa naik mobil mewah ini, Sisca juga mau ya Allah. "
Ucapan Sisca sukses membuat Kaze tertawa. Sisca begitu terlihat menggemaskan, ingin Kaze mencubit pipi polwan cantik tersebut. Namun ia urungkan, tertawanya pun ia tekan dan hanya keluar sebuah senyuman saja. Kaze akan selalu menjaga wibawa nya di hadapan Sisca. Apalagi terang-terangan Sisca menunjukkan rasa sukanya terhadap dirinya. Kaze tidak mau membuat Sisca kegeeran.
"Sudah, cepat enyahkan motor mu itu. Saya mau parkir. " Titah Kaze.
Dengan tangan yang bergetar, Sisca memindahkan motornya ke tempat semula dimana ia sehari-hati parkir di sana.
"Si unyu,,, aku memang cinta kepadamu. Tapi alangkah baiknya jika kamu berubah menjadi di keren hitam seperti punya bos itu. " Gumam Sisca sambil menuntun motornya.
Sisca memang berasal dari keluarga yang sederhana. Ia lolos polwan juga karena kepintarannya. Orang tuanya sama sekali tidak mengeluarkan biaya seperti kebanyakan orang yang konon katanya menghabiskan ratusan juta untuk menjadikan anak-anak mereka seorang polisi. Namun itu tidak terjadi dengan Sisca. Ia murni lolos karena kepandaiannya. Karena sejak kecil ia sudah bercita-cita ingin menjadi polwan, maka sejak duduk dibangku SMP Sisca menjaga tubuhnya dengan baik. Melakukan segala sesuatu yang bisa menunjang nya untuk meraih cita-cita nya tersebut. Alhasil, ia bisa meraih cita-cita nya dengan mulus tanpa hambatan yang berarti.
Setelah memindahkan motornya yang unyu, Sisca kembali lagi ke dalam kantor. Tentunya ia memasang wajah lesu namun tetap imut.
"Kenapa Sis?? Ditekuk gitu mukanya. Entar ketekuk beneran baru tau rasa kamu. Heheheh. " Ujar Lia, rakan se profesinya Sisca. Namun Lia tidak seperti Sisca yang mengejar-ngejar Kaze, Lia sudah memiliki tunangan sendiri.
"Eits,,, ngomongnya itu lo. " Kata Sisca cemberut.
"Heheheee, maaf-maaf.. Bersyandaaaaaa,,,, bersyandaaaaaa,,,,, " Ucap Lia seperti gaya anak muda jaman sekarang. Semuanya pasti sudah tahu bukan.
"Kamu tahu nggak Li, itu pak bos bawa mobil kereeeeeeeennnnnnn banget Li. Kalau nggak percaya coba deh lihat ke depan. " Kata Sisca.
"Ngucap kerennya biasa aja kaleeeeee.. Coba deh aku lihat. Kamu kok sampai sebegininya cuma karena lihat mobil doang. "
Lia lantas berjalan ke depan. Tepat di sana masih ada Kaze di samping mobil barunya. Lia yang mempunyai tunangan seorang pengusaha kaya tidak heran melihat mobil yang dibawa oleh Kaze. Sebab tunangan yang sekaligus calon suaminya tersebut juga mempunyai mobil seperti milik Kaze. Hanya saja beda warna dan tahun keluaran. Yang jelas, Sama-sama mobil mewah.
"Kamu tuh Sis, lihat mobil gitu doang sampai lemes. Disholawatin aja Sis, siapa tahu nular. Atau kalau nggak gitu berjodoh, kan bisa ikutan naik juga kalau kamu berjodoh dengan pak bos. " Kata Lia lalu ia kembali ke mejanya. Duduk di kursi yang menemaninya sehari-hari di kantor tersebut.
"Aamiin ya Allah. Aamiin ya robbal aalamiin. " Sisca mengusap tangannya ke wajah setelah mengucapkan kalimat tersebut.
Sebagai seorang perempuan normal, yang juga mempunyai perasaan suka terhadap Kaze, tentu saja Sisca pun mengamini apa yang diucapkan Lia. Sisca juga berkeinginan semua usaha yang ia lakukan untuk mendekati Kaze membuahkan hasil. Walaupun Sisca belum tahu jika hati Kaze masih terpatri untuk Azizah. Cinta yang ia pertahankan semenjak masih kanak-kanak.
"Selamat pagi pak. " Sapa Lia saat Kaze masuk. Tidak hanya Lia saja yang menyapa Kaze, namun semua jajarannya di sana melakukan hal yang sama. Mereka menghormati Kaze sebagai atasan walaupun usia Kaze yang masih muda.
"Selamat pagi semuanya. Oh ya Lia, tolong kamu siapkan makan siang untuk kami semua. Saya mau mengadakan syukuran kecil-kecilan di sini. " Perintah Kaze pada Lia. Polwan yang tak kalah cantik dari Sisca itu memang terbiasa untuk menyiapkan acara-acara di kantor tersebut.
"Mau syukuran mobil baru ya pak? " Tanya Lia.
"Bisa dikatakan seperti itu. Ini uang nya. Jika ada yang kurang kamu nanti bilang saja ke saya. " Kaze menyerahkan amplop coklat yang berisi sejumlah uang kepada Lia.
"Mmmmm, bapak mau menu apa saja??? " Tanya Lia lagi. Ia tidak mau bertindak seenaknya sendiri. Ya walaupun ia sudah tahu bahwa Kaze akan mengatakan terserah.
"Terserah, kamu yang lebih tahu makanan apa yang disukai oleh orang-orang yang ada di sini. Saya masuk dulu. "
Tuh kan benar, Kaze akan bilang terserah. Namun dengan begini Lia bisa melaksanakan tugasnya. Ia sudah tahu makanan dan minuman seperti apa yang disukai oleh rekan-rekannya. Apalagi uang yang diberikan Kaze cukup besar. Lia akan menggunakan itu tidak hanya untuk dimakan di kantor, tapi juga untuk dibawa pulang semuanya juga cukup.
"Sis, kamu bantuin aku ya nanti. " Kata Lia.
"Bantuin apa?? " Sisca pura-pura tidak tahu.
"Ya bantuin menyiapkan untuk acara pak bos. Gitu aja nanya. " Sungut Lia.
"Kan kamu yang diperintah, kok main perintah aku sih. " Kata sisca.
"Yaelah gitu aja ngambek ini anak perawan. Justru kamu bisa menggunakan kesempatan ini untuk menarik simpatinya si bos. Dengan kamu membantuku menyiapkan acaranya bos, kamu kan bisa sambil menyelam minum air. Ya nggak. " Lia terus merayu Sisca untuk membantunya. Walaupun semuanya bisa pesan dan tinggal memencet tombol HP, namun tetap saja Lia membutuhkan partner untuk membantunya. Apalagi di kantor ini cukup banyak penghuninya.
"Ok-ok aku bantuin. Tapi jangan lupa ya do'ain aku supaya bisa dapetin pak bos. Hehehe. "
"Hhmmmmmm,,,, Dasar Sisca imoet... "
********
selamat membaca semuanya 🥰☺
jangan2 ntar azizah milih bang io malah/Angry//Angry//Angry//Angry/
lanjut thor makin seru
ndang gage/Angry/