Aku tidak menyangka kalau kedua orang tuaku membiarkan putri kandungnya sendiri menjadi istri kedua alias Di Madu.
Alasannya hanya karena kedua orang tuaku berhutang budi pada orang tua laki laki yang akan menikahiku.
Aku pun setuju dengan semuanya, karena tidak ada alasan untuk aku menolaknya.
Yuuk ikuti ceritanya.......!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jeny chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24. benar benar sultan
Adit tidak bisa berkata apapun karena istrinya begitu merakyat padahal Adit bisa membelikan dress batik yang harganya ratusan juta namun istrinya malah memilih membeli di emperan toko.
''Mau belanja yang lainnya gak?? Ayo Saya antar berkeliling dan sekarang juga kan masih sore. ''
tanya Adit saat Kamelia menghampirinya.
''Saya gak bawa uang cash, pulang ke Hotel ajah. ''
jawab Kamelia dan Adit langsung menarik tangan Kamelia lalu menggenggamnya.
Adit benar benar menggenggam tangan Kamelia menyusuri pedagang pedangan, Kamelia hanya diam karena ini pertama kalinya dia di genggam laki laki.
''Boleh memang kalau Saya belanja pakai uang yang ada di kamu, kan kamu sudah kasih uang buat saya loh kalau lupa?? ''
tanya Kamelia kembali meyakinkan ucapan suaminya.
Adit berhenti dan berbalik ke arah Kamelia ''Ingat Kamelia, uang yang saya punya milik kamu juga dan uang yang ada di kamu itu uang kamu, saya malah akan marah kalau kamu gak menggunakan uang dari saya kan patut di curigai. '' jawab Adit dan membuat Kamelia mendelik.
''Sudah jangan salahkan saya karena akan menghabiskan uang kamu. ''
ucap Kamelia dengan nada kesalnya dan Adit langsung tergelak.
Kehadiran Kamelia membuat hidup Adit berwarna, karena kalau dengan Cindi dia seperti di paksa menjadi seorang yang arogan dan sombong karena dia adalah pewaris tunggal keluarga konglomerat.
Adit memberikan uang cash yang ada di dompetnya semua pada Kamelia dan Kamelia langsung menerimanya, dengan riang Kamelia memilih pakaian bahkan tas juga dan sepatu.
Kamelia terdiam saat melihat pakaian batik cople tapi dia ragu membelinya, takut Adit enggan memakainya bahkan menolaknya, Adit sampai mengerutkan keningnya melihat istrinya terdiam.
''Kamu boleh belikan pakaian cople itu, kita pakai biar sama sama dan saya akan menerimanya, lalu saya akan memakainya dengan senang hati. ''
ucap Adit yang mengetahui kenapa istrinya terdiam.
''Gak apa apa memangnya?? ''
tanya nya kembali meyakinkan ucapan sang suami.
''Gak apa apa Kamelia dan nanti saya akan pakai. ''
jawab Adit dan Kamelia langsung senang lalu memilih pakaiannya.
Puas berjalan jalan Kamelia pun mengajak Adit kembali ke hotel, tubuhnya sudah lelah dan kaki nya pun sangat pegal karena saking antusiasnya berjalan kaki.
Kamelia langsung ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya karena terasa gak nyaman pada tubuh berkeringatnya.
Adit langsung sibuk dengan beberapa dokumennya serta leptop yang menjadikan pekerjaannya juga, Kamelia selesai dengan kamar mandinya dan menghela nafasnya saat melihat Adit sibuk dengan pekerjaannya kembali.
Kamelia berinisiatif membuatkan teh tarik hangat instan yang memang dibelinya tadi, Kamelia membuatkan untuk Adit juga sebagai pengganti kopi.
''Minumannya saya buatkan teh tarik hangat. ''
ucap Kamelia sambil menyimpan gelasnya dekat meja yang di pakai Adit.
''Terimakasih, kalau kamu mengantuk tidur duluan yaa dan saya mau mengerjakan pekerjaan sisa sedikit. ''
ucap Adit dan Kamelia mengangguk lalu beranjak sambil membawa minuman nya menuju ranjang.
''Liburannya seperti bukan liburan, ini seperti terkurung dalam sangkar. ''
gumam Kamelia dalam hatinya sambil duduk menatap Adit yang begitu sibuk dengan dokumen nya.
Di kediaman orang tua Kamelia......
Ternyata Papa nya Kamelia membeli motor untuk bekerja setelah Kamelia meminta pada Mamanya, Mamanya enggan membeli mobil karena baginya motor saja cukup.
''Kalau kita membeli mobil sama saja kita menjual anak gadis kita Papa dan Mama gak mau itu. ''
ucap Mamanya kamelia dan di benarkan oleh sang suami.
''Motor juga sudah bersyukur kebeli Maaa, Kamelia sudah lama meminta Papa membeli motor tapi Papa selalu menolak karena gak mau membebani anak itu, dia begitu banyak berkorban untuk kita bahkan saat kuliah kita sebagai orang tua tidak mengetahui biaya apapun malah kita yang selalu di berinya uang. ''
ucap Papanya Kamelia yang mengenang masa masa putri sulungnya begitu mandiri tanpa butuh bantuannya bahkan hanya sekedar uang sekolah.
''Sudah lah Papa, yang penting sekarang Kamelia kita mendapatkan bahagia dan dia sudah berada di tangan keluarga yang tepat. ''
ucap sang istri menenangkan kegelisahan suaminya.
''Semoga Kamelia bahagia dengan pernikahannya, walaupun menjadi istri kedua tapi dia di sama ratakan dengan istri pertamanya. ''
ucap Papa Kamelia yang tulus mendoakan kebahagiaan putri sulungnya.
Pagi menjelang di kota Jogja.....
Kamelia saat ini sedang bersiap dan memeriksa barang barangnya, dia dan Adit akan kembali ke ibu kota karena siang nanti Adit ada rapat dadakan, Handi masih sibuk dengan urusan Akuisisinya yang membuat Adit turun tangan langsung ke perusahaan.
''Sarapan di pesawat saja yaa, Saya sudah siapkan soalnya. ''
ucap Adit saat pekerja hotel membawakan tiga koper nya yang sudah Kamelia rapihkan.
''Iyaa gak apa apa. ''
ucap Kamelia sambil memakai tas selempangnya.
Saat ini Kamelia memakai dress batik yang semalam di belinya cople dengan Adit, semalam Adit langsung meminta petugas hotel untuk laundry kan pakaiannya agar bisa di pakai saat pulang.
Hanya dua jam menunggu pakaian pun di antarkan kembali dalam keadaan bersih, rapih juga wangi dan Kamelia langsung tersenyum senang menerimanya membuat Adit damai sekali saat melihat tawa Kamelia hanya karena hal sederhana saja.
Kamelia berjalan berdampingan dengan Adit, Adit masih takut kalau harus menggandeng tangan Kamelia, takut di tolak sedangkan Kamelia malah masih merasa canggung saat Adit berjalan di sampingnya.
Tiba di lantai dasar ternyata mobil sudah terparkir di depan lobi utama hotel, Adit langsung membuka kan pintu mobil lalu melindungi kepala Kamelia agar tidak terbentur, setelah Kamelia masuk dan Adit meminta Kamelia bergeser, Adit pun duduk di samping Kamelia yang sudah tenang.
Mobil langsung bergerak menuju bandara internasional di Jogja, Kamelia sibuk dengan pemandangan yang di lihatnya sepanjang menuju bandara.
Beberapa menit melaju akhirnya tiba di bandara, Adit keluar terlebih dahulu dan di ikuti oleh Kamelia, barang barang langsung di bawa oleh orang suruhan Adit.
''Kita mau kemana?? ''
tanya Kamelia saat menyadari berbeda jalur dengan penumpang pesawat lainnya.
''Pesawat kan?? Kita menuju pesawat dan memangnya kamu mau kemana?? ''
jawab Adit yang malah berbalik bertanya dan Membuat Kamelia melototkan matanya karena Adit malah balik bertanya.
Saat Kamelia akan menjawab ucapan Adit, tiba tiba dia di suguhkan dengan sebuah jet pribadi yang begitu megah, Kamelia sampai menutup mulutnya karena takjub.
''Benar benar Sultan ternyata. ''
celetuk Kamelia namun Adit masih bisa mendengarnya.
''Ini juga milik kamu kalau lupa, kamu kan menantu SAH keluarga Prapta, jadi Jet pribadi ini juga otomatis milik kamu. ''
ucap Adit sambil berjalan menaiki tangga dan Kamelia hanya mendelik saja mendengarnya.
Tiba di dalam pesawat nya Kamelia di buat takjub karena pesawat lebih mirip hotel dari pada pesawat, Adit hanya tersenyum memperhatikan wajah terkejutnya Kamelia.
.
.
Bersambung.....