Cinta Untuk Ayunda

Cinta Untuk Ayunda (24)

" Siapa ?"

Arkana memperlihatkan layar ponselnya

Ayu pun membaca nama yang tertera.

" Mantan pacar Istriku ", Ayu mengerutkan keningnya.

💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞

" Rian?", Ayu tidak percaya dia menghubungi malam-malam. " Kenapa nama kontaknya begitu?",

"Hanya orang penting yang namanya bisa ada di ponselku"

Arkana memang memberikan nomor ponselnya saat Rian minta nomor ponsel Ayu. Awalnya Ayu merasa tak enak , namun ternyata lebih baik begitu. Ayu tidak menyangka Rian akan langsung menghubunginya.

Ayu memang memutuskan hubungan setelah ia mengalami malam naas itu. Ia merasa tak pantas bersama Rian. Apalagi selama ini, keluarga Rian pun tidak terlalu setuju dengan hubungan keduanya karena merasa Ayu tidak sepadan. Mereka tidak tahu Ayu adalah anak pengusaha juga. Mereka hanya tahu bahwa Ayu adalah pelayan di restoran Rian.

" Aku sudah bisa menebak, dia masih punya rasa padamu, sayang. Bisa-bisanya dia nelpon malam-malam. Sudah tahu kami bersuami. Benar-benar pengganggu ", gerutu Arkana.

Ayu hanya geleng-geleng kepala. Dia merasa melihat sosok Arkana yang berbeda dengan Arkana yang awal-awal menemuinya.

"Ayo kita lanjut di tenda. Ganggu momen romantis aja", Arkana yang kesal langsung menarik Ayu ke dalam tenda.

Karena tidak ingin ada yang mengganggu rencananya lagi, ia pun mematikan ponselnya.

"Matikan juga ponselmu!", perintah Arkana.

"Bagaimana kalau Alif nelpon?", Kilah Ayu. sebenarnya ia masih deg-degan.

"Ini jam sepuluh malam, Alif sudah tidur ", Arkana mematahkan argumen Ayu. "Jangan bilang kamu mau mengulur-ulur waktu ?"

Glekk

Ayu hanya cengengesan. Akhirnya, ia mematikan juga ponselnya.

" Siap!"

Semakin di beritahu, Ayu semakin tak bisa mengontrol debaran jantungnya.

" Sudah hafal do'anya?", tanya Ayu tiba-tiba.

" Sudahlah", jawabnya bangga.

" Alhamdulillah "

" Jadi, gak ada alasan lagi kan?" Arkana merasa senang karena semakin dekat dengan tujuannya.

Ayu pun mengangguk.

Untung aku sudah mencari tahu dan mempelajarinya. Kalau tidak, bisa-bisa malam ini akan gagal total. Batin Arkana tersenyum.

Flashback on

Ayu sedang menyiapkan sarapan pagi, Arkana yang hanya berdiam diri di kamar, sedang belajar kembali mengenai ibadah sholat. Baik bacaan dan lain sebagainya.

Setelah terus-menerus berfikir, akhirnya ia memberikan diri untuk jujur kepada Ayu tentang dia yang sudah lama tidak menjalankan ibadah sholat.

Ayu awalnya kaget, namun akhirnya dia mau mengajari kembali tatacara sholat yang benar juga bacaannya. Termasuk tata cara wudhu sebagai syarat di terimanya sholat.

Ibadah yang di terima itu harus memenuhi dua syarat, pertama ikhlas. Kedua, sesuai dengan yang di contohkan Rasulullah. Artinya, harus tahu ilmunya sebelum mengamalkannya. Jelas Ayu saat itu.

Sekarang Arkana sedang menghafalkan kembali bacaannya. Arkana cukup cepat dalam menghafal. Tidak aneh, ia mudah menguasai masalah bisnis yang di ajarkan oleh ayahnya.

" Kalau begitu, apa mungkin berhubungan suami istri juga ada tata caranya ? Bukankah berhubungan intim bagi suami istri adalah ibadah ?" gumam Arkana.

Akhirnya, iseng-iseng ia mencari tahu dan ternyata muncul banyak artikel yang membahas apa yang ia tanyakan.

" Ternyata ada!", serunya tidak percaya.

Akhirnya, ia mempelajari termasuk menghafalkan do'anya. Entah kenapa, Arkana yakin ia akan membutuhkannya dalam waktu dekat.

Flashback off

Hubungan *****al suami-istri dalam Islam bukanlah sekedar menyalurkan hasr@t biologis saja. Melainkan sebuah ibadah yang akan bernilai pahala.

Dan....

Terjadilah yang harusnya terjadi. Ayu menunjukkan bahwa ia berusaha menjadi istri yang baik yang tidak menolak keinginan suaminya.

Hal yang di takutkan pun tidak terjadi, walau ada rasa yang tak biasa. Karena bagaimanapun ini adalah pengalaman pertama bagi Ayu saat ia sadar.

Ia menikmati setiap apa yang Arkana lakukan. Ayu lebih banyak menerima. Arkana pun tidak masalah soal itu.

" Terimakasih, sayang," Arkana mencium kening Ayu dan memeluknya erat.

Arkana luar biasa bahagia. Jadi, jika Alif bertanya tentang adik bayi, aku kan bisa bilang masih otw. Batin Arkana sambil senyum-senyum sendiri mengingat apa yang sudah mereka lakukan.

Ayu hanya bisa mengangguk. Sekarang ia tahu, bagaimana melelahkannya aktivitas ini. Dan tidak aneh mereka menyebutnya olahraga malam.

Ditempat lain, Rian membanting ponselnya. Ia merasa kesal saat telponnya malah di reject oleh Ayu. Karena yang Rian tahu, nomor telepon itu adalah milik Ayu. Tidak ada prasangka bahwa itu nomor Arkana.

Rian sebenarnya tambah panas saat ia melihat foto profilnya adalah foto Ayu dan Arkana yang terlihat mesra.

Arkana memang langsung merubah foto profilnya sesaat setelah memberikan nomor teleponnya kepada Rian. Benar-benar antisipasi yang luar biasa.

"Apa aku tidak punya kesempatan untuk kembali padamu? Apa kamu sudah melupakan ku ?", lirih Rian.

Melupakan ? Rian seolah menertawakan dirinya sendiri.

Mereka bisa menjalin hubungan pun sebenarnya karena ada sedikit paksaan dari Rian. Ayu menolak pada awalnya. Setelah Rian tahu alasannya karena Ayu hanya ingin fokus pada kuliah dan pekerjaannya saja, Rian menjamin bahwa hubungan ini tidak akan mengganggu kuliah maupun pekerjaannya.

Akhirnya, Ayu menerima. Selama itu pula, Rian yang lebih bersikap layaknya seorang pacar. Memberikan bunga, perhatian dan lain sebagainya. Ayu sendiri ia hanya membalas jika ada pesan dan tidak pernah berinisiatif melakukannya lebih dulu.

Mungkin seperti cinta sendiri atau bertepuk sebelah tangan bagi Rian. Namun, karena Ayu tidak pernah menolak apapun yang Rian lakukan, akhirnya semua tetap berjalan. Sampai tiba-tiba Ayu menelponnya untuk memutuskan hubungan. Telepon dari Ayu setelah lama tidak di ketahui keberadaannya. Telpon pertama dan terakhir karena setelah itu tidak ada komunikasi lagi.

...****...

Ayu sedang bersiap karena mereka akan pulang saat itu juga. Ayu diam sambil beres-beres sementara Arkana malah senyum-senyum sendiri sambil melihat Ayu.

" Jangan terus melihatku begitu!", Seru Ayu menyadari tatapan Arkana hanya tertuju padanya.

" Suamimu ini sedang menikmati ciptaan Tuhan yang paling indah ", gombal Arkana.

Ayu memang hanya memakai pakaian rumah saja. Gamis dan kerudung tidak ia pakai. Apalagi Jika hanya ada di kamar, Ayu diminta untuk hanya memakai dress yang sudah disiapkan oleh suaminya. Karena ini perintah suaminya, maka Ayu menurutinya.

Padahal, biasanya setelan celana panjang dan atasan lengan pendek yang selalu ia kenakan. Tapi, ini dress dengan model bahu yang terbuka yang sebenarnya agak malu ia gunakan sekalipun di depan suaminya.

Mini dress Sabrina dengan motif floral, entah sejak kapan sudah ada di villa. Ayu pikir hanya ada tiga buah saja, ternyata Arkana sudah memesan lebih banyak untuk ia simpan di lemari pakaian Ayu di mension.

" Tapi, aku masih merasa tidak nyaman",

" Biasakanlah. Lebih baik memandangi yang sudah halal daripada yang tidak. Bukankah menyenangkan hati suami adalah ibadah ?. dan berdosa jika tidak menuruti perintah suami. Apalagi perintahnya masih dalam koridor yang benar. Tidak menyalahi aturan Islam."

" Baiklah, apapun untukmu "

"So sweet "

Arkana bahagia karena sekarang ia punya jurus andalan. Kata-kata yang ia baca semalam pun cukup membantunya.

Hingga tiba-tiba Arkana terdiam saat membaca pesan dari seseorang.

TBC

...----------------...

...Jangan lupa tinggalkan jejak like, komentar dan subscribe...

...Terima kasih atas dukungannya...

...🥰🥰🥰...

...Mampir juga di karya Author ya 😉...