🏆 Novel Lomba Anak Genius 2023 🏆
Kisah seorang anak genius bernama Aaron Lee yang piatu sejak bayinya.
Dia dibesarkan dalam keluarga kaya yang memiliki tambang minyak, ayahnya yang bernama Lee Ryder adalah pria tertampan yang termasuk dari sembilan pria terkaya didunia.
Aaron Lee besar bersama seorang pengasuh yang masih muda bernama Margot Evans, gadis yatim-piatu yang diambil oleh keluarga Lee Ryder dari panti asuhan saat dia masih anak-anak.
Margot Evans menjadi bagian keluarga Lee Ryder yang diberi tugas kepercayaan untuk menemani Aaron Lee.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
Margot terdiam saat Lee Ryder meraih wajahnya dengan paksa.
Pria maskulin itu tidak berhenti untuk mengganggu Margot Evans sampai keinginannya tercapai.
''Kau masih tidak ingin melihatku ?'', ucap Lee Ryder.
''Mmmm...'', gumam Margot tanpa memperhatikan Lee Ryder dihadapannya.
''Cobalah kamu pahami aku, Margot'', bisik Lee Ryder.
''Apa...'', sahut Margot.
''Aku tidak bisa menghindarimu lagi bahkan hidupku telah terpasung kuat padamu dan aku tidak bisa untuk tidak menyukaimu'', ucap Lee Ryder.
''Aku tidak memahami ucapanmu, Lee Ryder'', jawab Margot.
''Kau tidak perlu memahami apapun karena kamu cukup untuk menerima seluruh perhatianku tanpa kamu harus mengerti'', kata Lee Ryder.
''Tapi aku masih tidak menginginkannya'', ucap Margot.
''Aku tidak perduli itu karena bagiku yang terpenting bahwa kamu hanya cukup menerimaku, itu saja'', kata Lee Ryder.
''Aku tidak bisa...'', jawab Margot.
''Margot, percayalah padaku ! Aku mohon, berilah aku kesempatan untuk mempererat hubungan ini...'', ucap Lee Ryder.
''Tapi aku tetap tidak bisa melakukannya'', sahut Margot.
''Lihat aku dan rasakan cinta di hati ini !'', bisik Lee Ryder.
''Aku mohon, Lee Ryder'', ucap Margot Evans.
''Cium aku ! Dan rasakan keberadaanku !'', kata Lee Ryder.
''Tidak !'', jawab Margot.
''Margot...'', gumam Lee Ryder.
Lee Ryder menekan tubuh Margot hingga gadis itu kesulitan bernafas bahkan dia tidak mampu menolak kehadiran pria tampan itu.
Sekuat apapun dirinya tetap dia tidak mampu menjauhkan Lee Ryder dari hidupnya sekarang.
''Tolong, lihatlah aku !'', ucap Lee Ryder.
''Aku mohon, Lee Ryder... Berilah aku waktu untuk menerimamu !'', sahut Margot.
''Aku tidak menginginkan tubuhmu tapi aku ingin kamu menerimaku sebagai bagian dari hidupmu, cintamu, kekasihmu bahkan aku ingin menjadi milikmu'', ucap Lee Ryder.
Lee Ryder menatap tajam ke dalam mata Margot Evans yang indah.
''Tidak seorangpun yang aku ijinkan untuk memilikiku selain dirimu bahkan seluruh ratu tercantik di dunia tidak aku ijinkan menyentuhku'', bisik Lee Ryder.
''Bukankah itu hanya bualanmu saja ?'', jawab Margot.
''Bualan ?'', ucap Lee Ryder.
Lee Ryder tertegun mendengar ucapan Margot tentang perkataannya yang menyebutnya hanya bualan.
''Kau pikir aku sedang bercanda denganmu ?'', kata Lee Ryder.
Pria tampan itu menarik tubuh Margot hingga menempel padanya.
Nyaris tidak ada celah diantara keduanya saat mereka berpandangan.
Margot hanya bisa menarik nafasnya dalam-dalam saat itu, dia sendiri tidak kuasa menolak gelora di hatinya terhadap Lee Ryder.
Dia tidak munafik jika dia juga sangat menginginkan Lee Ryder menjadi miliknya tapi dia sadar itu terlalu jauh untuknya berharap.
''Jawab aku, Margot !'', ucap Lee Ryder.
''Lee Ryder, aku mohon padamu...'', jawab Margot.
''Tidak ! Katakan bahwa kamu juga menginginkanku !'', ucap Lee Ryder.
''Lee Ryder...'', bisik Margot.
''Peluk aku ! Rasakanlah kehadiranku !'', kata Lee Ryder.
''Lee Ryder...'', gumam Margot.
''Margot Evans !'', ucap Lee Ryder gemas.
Lee Ryder menangkupkan kedua telapak tangannya ke wajah Margot Evans seraya memaksa wajah gadis cantik itu mendekat ke arah wajahnya.
''Lihat aku, Margot !'', bisik Lee Ryder.
''Ehk !?'', hanya itu yang keluar dari bibir gadis bermata indah itu.
''Aku tahu kamu masih terlalu awal untuk menerimaku tapi aku ingin kamu mengerti aku sedikit saja, pahamilah aku !'', ucap Margot.
''Lee Ryder...'', sahut Margot.
''Aku tidak akan memberikanmu kesempatan lagi untuk menolakku ataupun menghindariku karena mulai detik ini aku akan terus mengejarmu'', kata Lee Ryder.
Margot hanya terdiam tapi dirinya tidak mampu berbohong jika dia sangat menyukai Lee Ryder.
Namun, sekali lagi Margot berusaha untuk tetap sadar jika jurang diantara mereka sangatlah lebar dan itu tidaklah mudah untuk mempersatukan mereka dengan hanya ungkapan perasaan cinta.
Margot memandangi Lee Ryder dengan tatapan yang serba salah karena dia tahu bahwa dia tidak mampu menutupi gejolak hatinya terhdap Lee Ryder.
Lee Ryder mendekatkan bibirnya dengan bibir Margot Evans tapi yang dia dapatkan lagi-lagi penolakan dari gadis itu.
''Aku mohon...'', bisik Margot.
''Tidak, Margot ! Tidak !'', ucap Lee Ryder.
''Beri aku waktu untuk berpikir, Lee Ryder !'', pinta Margot.
Tampak kedua mata Margot berbinar-binar memohon akan belas kasihan dari Lee Ryder.
''Cium aku, Margot...'', bisik Lee Ryder.
''Lee... Ryder...'', Margot hanya bisa pasrah saat Lee Ryder mulai mencium mesra bibirnya.
Margot Evans sempat kehilangan kesadarannya hingga dia larut dalam cinta pria maskulin itu.
''Kau akan tetap menjadi kebanggaanku, Margot'', bisik Lee Ryder.
''Emmm...'', desah lembut Margot.
Kedua mata Margot mengerjap pelan ketika Lee Ryder memburu dirinya dengan serangan ciuman.
Ciuman Lee Ryder mendarat tidak hanya di bibir Margot tetapi juga di setiap inci tubuh gadis cantik itu.
''Lee Ryder...'', bisik Margot.
''Miliki aku, Margot !'', sahut Lee Ryder agresif.
Margot terlena dalam setiap ciuman Lee Ryder pada dirinya bahkan tanpa terasa tubuh Margot ikut memanas dan mulai menerima setiap rangsangan Lee Ryder.
Tubuh Margot bergetar cepat setiap kali Lee Ryder mendaratkan ciumannya di setiap jengkal tubuh ranumnya yang indah.
Lee Ryder mulai menurunkan tali gaun Margot hingga terbuka bagian atasnya.
Meraupnya dengan lahap hingga gadis itu menggelepar tak berdaya.
Apakah ini cinta ?
Margot Evans mulai mempertanyakannya akan perasaan yang kini dia rasakan terhadap Lee Ryder.
Antara cinta ataukah hanya desakan gelora di hati akan keinginan.
Margot mengerjap kembali bahkan dia tidak mampu menahan hasrat cintanya yang menggelora.
Dia mulai membalas rangsangan Lee Ryder dengan ******* yang membuat panas pria tampan itu semakin berani padanya.
''Lee Ryder... Uhk...'', ucap Margot gemetaran.
Kuku Margot mencengkeram kuat di tubuh pria maskulin itu hingga Lee Ryder mengeluh sejenak.
''Cium aku, Lee Ryder !'', pekik Margot membalas setiap perlakuan pria itu pada dirinya.
''Margot...'', bisik Lee Ryder.
Lee Ryder semakin brutal melahap seluruh bagian tubuh Margot Evans hingga gadis itu berkeringat deras.
Bulir-bulir keringat membasahi setiap tubuh Margot yang terbuka sebagian.
Lee Ryder tak kuasa menahan gelora cintanya dengan paksa dia menarik seluruh gaun Margot hingga terlepas.
Ketika Lee Ryder bertindak lebih jauh tiba-tiba Margot menghentikan gerakan tangan Lee Ryder dan menahannya kuat.
''Tidak ! Tidak saat ini !'', bisik Margot.
Lee Ryder hanya melirik sekilas tapi gerakan tangannya bertambah berani hingga gadis itu mulai memekik keras.
''Ahk ! Tidak !!! Hentikan Lee Ryder !'', ucap Margot terbelalak kaget.
Dijauhkannya jangkauan tangan Lee Ryder dari tubuhnya hingga pria itu agak terdorong pelan ke belakang.
''Tidak...'', kata Margot lagi.
Tergesa-gesa dia meraih gaun miliknya yang jatuh terserak di atas lantai kemudian dia berlari menghindari Lee Ryder.
Berlari cepat menuju ke kamarnya tapi Lee Ryder terus mengejarnya hingga keduanya jatuh ke lantai bersama-sama.
Saat Lee Ryder menarik tangan Margot dengan kerasnya.
BRUK...
Lee Ryder menahan tubuh Margot di atas badannya agar gadis itu tidak terjatuh keras membentur lantai.
''Ahk !!!'', pekik Margot.
''Tenanglah sayang...'', bisik Lee Ryder sambil mendekap tubuh Margot.
Posisi keduanya terbaring saling berpelukan erat di atas lantai ruangan tengah dekat kamar tamu dimana kamar untuk Margot berada.
Lee Ryder terdiam dengan tetap memeluk Margot yang terbaring di atas badannya.
Keduanya sama-sama tidak bergerak dan hanya saling membisu.
Canggung, yang kini ada di masing-masing pikiran mereka ketika menyadari tingkah laku mereka sendiri yang terasa lucu bagi mereka.
Senyum tipis mengembang di wajah Lee Ryder saat dia mengetahui bahwa Margot memeluknya erat saat gadis cantik itu berada di atas tubuhnya.
''Apa kamu menginginkan lebih dari ini ?'', bisik Lee Ryder seraya tertawa pelan.