NovelToon NovelToon
Tangan Nakal Daddy

Tangan Nakal Daddy

Status: tamat
Genre:Percintaan Konglomerat / Beda Usia / Pelakor / Romansa / Tamat
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Momoy Dandelion

"Apa kamu takut?" tanya Mark sembari mengusap pipi Jessy yang memerah.

"Sedikit."

Jawaban Jessy membuat Mark merasa gemas. Wajah polos wanita itu benar-benar menarik.

"It's okay. Kita memang baru pertama melakukannya," kata Mark.

Jessy mengalihkan pandangannya ke tempat lain. Ia tak kuasa menyaksikan tubuh indah Mark yang tampak kokoh sebagai tempat bersandar.

"Ayolah, kenapa kamu seperti malu-malu begini? Bukankah ini sudah biasa untukmu dan pacarmu?" tanya Mark yang melihat Jessy seakan tak mau melihatnya.

"Aku ... Belum pernah melakukan yang seperti in," lirih Jessy.

"Apa?" Mark terkejut. Ia kira hal semacam itu sudah biasa dilakukan orang yang telah berpacaran.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Momoy Dandelion, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24: Satu-Satunya Teman

"Fika, apa yang dikatakan Ibu Rosita benar?" tanya Bu Magda.

Kali ini Fika sendirian menghadapi beberapa dosen di ruangan Bu Magda. Selain Ibu Rosita, ada pula Pak Toro selaku dekan dan Pak Andro sebagai wakil dekan bagian kemahasiswaan.

Suasanya begitu serius. Keributan yang terjadi di kantin sebelumnya beralih ke sana.

"Sebagian benar sebagian tidak, Bu," jawab Fika pasrah. Ia tidak bisa lagi menyangkal tuduhan yang datang kepadanya.

"Bagian mana yang benar dan mana yang tidak benar dari tuduhan Ibu Rosita?" Bu Magda mencoba bijaksana menghadapi salah satu mahasiswanya. Meskipun Rosita teman baiknya, ia tak lantas menyalahkan Fika tanpa mendengarkan penjelasan dari anak itu.

"Saya bukan pelakor, Bu. Saya tidak pernah berniat merusak rumah tangga siapapun," kata Fika.

"Apa? Sekian lama tidur dengan suami orang kamu bilang bukan pelakor?" umpat Rosita.

Bu Magda menyuruh temannya untuk bersabar.

"Salahnya dimana? Suami Anda butuh teman tidur dan saya membutuhkan uangnya. Hubungan kami sebatas itu saja. Saya tidak pernah berniat merebut suami Anda!" tegas Fika.

"Wanita ini benar-benar ...." Rosita sudah mencapai puncak kesabarannya, namun Bu Magda tetap menyuruhnya tenang.

Bu Magda dan dosen lainnya kaget dengan pengakuan yang Fika berikan. Mahasiswi mereka sudah mengakui perbuatannya.

"Fika, apa kamu tahu kalau perbuatanmu itu salah?" tanya Bu Magda dengan tatapan serius.

"Saya tahu dan saya menyadarinya," jawab Fika.

"Kalau sudah tahu salah, kenapa dilakukan?" sahut Pak Toro yang sedari tadi menahan diri untuk ikut berbicara.

"Siapa orang yang masih bisa berpikiran logis saat dihina dan direndahkan karena tidak punya uang, Pak?" jawab Fika dengan berani.

"Bapak dan Ibu tidak pernah berada di posisi saya! Kalian tidak mungkin bisa paham." Fika menyuarakan apa yang dirasakannya.

"Ketika saya kesulitan keuangan, Mas Leon datang menawarkan bantuan. Ia mau memberikan apapun yang saya mau asalkan saya mau menjadi teman tidurnya."

"Tega kamu melakukan hal ini kepada keluarga seseorang. Apa kamu tidak pernah berpikir kalau kita sama-sama wanita?" Ibu Rosita menitihkan air mata.

Rasanya begitu menyesakkan melihat sendiri sosok wanita lain yang menjadi kesayangan suaminya. Sosok wanita yang jauh lebih muda darinya dan tentunya sangat cantik.

"Seharusnya Anda tidak perlu mencari tahu. Kalau Anda tidak tahu, rumah tangga kalian akan tetap baik-baik saja."

"Masih bisa bicara seperti itu padaku? Kalau kamu tidak mengganggu suamiku, rumah tangga kami tidak akan seperti ini!" bantah Ibu Rosita.

"Kamu sudah menyakiti hatiku dan anak-anakku. Kamu rampas waktu suamiku dari keluarganya untuk bersamamu. Aku harap kamu mendapatkan karma akibat perbuatan jahatmu itu!"

Fika terdiam mendengarkan sumpah serapah yang Rosita lontarkan. Ia tidak tahu lagi bagaimana harus membela diri. Dia memang salah meskipun tak merasa sepenuhnya salah.

"Fika, perbuatanmu bukan hanya merusak nama baikmu dan keluarga mereka, tapi juga kampus ini," kata Pak Andro.

"Maafkan saya, Pak," kata Fika.

"Maaf saja tidak cukup, Fika. Kamu harus mempertanggungjawabkan perbuatanmu dan menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang ada di fakultas kita," ucap Pak Andro.

"Apa kalian hanya akan memberikan dia skorsing? Kalau dia tidak dikeluarkan dari kampus ini, akan saya bawa kasus ini ke ranah hukum!" ancam Rosita.

Fika sudah tidak bisa berpikir lagi mendengar dirinya hendak dikeluarkan.

"Sabar, Ibu Rosita. Semua harus dilakukan sesuai proses," kata Pak Toro.

"Jangan sampai kampus melindungi mahasiswa nakal seperti ini. Sungguh memalukan kampus sebagus ini memiliki mahasiswi bejat seperti dia!"

"Rosita, sabar ...," kata Bu Magda.

"Ah, aku sudah tidak tahu lagi dengan anak muda zaman sekarang. Nanti apartemen yang suamiku belikan untuknya juga akan aku perkarakan."

"Fika, sekarang kamu boleh keluar," kata Pak Toro.

"Baik, Pak. Terima kasih. Saya permisi dulu," ucap Fika seraya berjalan pergi keluar dari ruangan itu.

"Sebenarnya ini ranah privasi, tidak ada kaitannya dengan kampus," kata Pak Andro.

"Maksudmu kamu mau tetap mempertahankan Fika sebagai mahasiswa di sini?" tanya Pak Toro.

"Dia tidak pernah melanggar peraturan kampus, Pak. Terkecuali untuk poin melecehkan nama baik kampus. Tapi, apa yang Fika lakukan adalah urusan pribadinya," kata Pak Andro yang sepertinya lebih condong membela Fika.

"Jangan-jangan Anda juga pernah tidur dengan wanita itu!" sindir Rosita.

"Anda jangan bicara sembarangan, Ibu. Saya berbicara sesuai kapasitas sebagai dosen yang bertanggung jawab pada mahasiswanya," kata Pak Andro dengan nada sedikit kesal.

"Perilaku mahasiswa Anda juga seharusnya menjadi tanggung jawab kampus tentunya. Silakan saja jika kalian ingin membela anak itu. Tentunya saya tidak akan mau menyelesaikannya secara kekeluargaan. Saya benar-benar akan bawa permasalahan ini ke ranah hukum sekaligus menuntut kampus ini jika tidak mau mengeluarkan wanita itu!"

Jessy menutup mulutnya sendiri. Ia sengaja menguping di dekat jendela ruangan Bu Magda untuk mengetahui kondisi Fika. Usai makan dengan Justin, ia buru-buru datang ke kantor dosen hanya untuk tahu tentang Fika.

Jessy pergi meninggalkan tempatnya bersembunyi dan berjalan cepat ke area depan kantor dosen.

"Fika!" serunya.

Fika baru saja keluar dari ruangan dosen. Matanya tampak basah karena air mata. Sepanjag jalan ia menahan diri untuk tidak bersedih dengan pandangan sinis orang-orang terhadapnya.

"Kamu kenapa kesini?" ucap Fika sembari mengusap air matanya.

"Kita pulang bareng, yuk!" ajak Jessy.

"Sebaiknya kamu menjauh dariku sementara, Jessy. Mereka akan ikut membencimu jika terlihat bersamaku," kata Fika.

Jessy berpikir sejenak. Ia pasti juga akan dicap buruk, namun Fika pasti lebih membutuhkan dirinya karena semua orang terkesan sedang memusuhinya.

"Siapa yang peduli dengan omongan orang lain? Aku mau pulang nebeng mobilmu!" ucap Jessy seraya menarik tangan Fika agar mengikutinya ke tempat parkir.

"Jessy .... Huhuhu ...."

Fika melepaskan tangisannya di dalam mobil sembari memeluk Jessy. Ia menangis sesenggukkan saking sedihnya.

Jessy tak berkomentar apapun. Ia hanya membalas pelukan Fika dan berusaha menenangkannya.

1
Raflesia 4012
makasih hiburannya thoor/Sly/.selamat berkarya /Determined/
Yati Haryati
rumit bgt yak jdi jessi
Catur Rini
dasar jessy gatel, katanya gak mo ngrusak rmh tangga orng lain, mo dicium justin kok diem aja.....
Catur Rini
aneh ceritanya
Catur Rini
gobloknya jessy, orng yg biasa hidup mewah kok mo di ajak hidup kere, mbok ua punya otak tu dipaki to jess
Catur Rini
hah gemes,definisi org bodoh ni macam jessy
Catur Rini
katanya mahasiswa pinter, tapi pikirannya goblok, cerita harusnya disesuaikan dong sama karakter, mahasiswa sekarang tu pinter2, sebelum pergi ke negara orng tu mereka udh browsing dulu karakter negaranya, kan jd rancu ceritanya....padahal alurnya udh bagus lho...cuma agak rancu dikitlah.....
Catur Rini
ini kan ceritanya orng indo ya, kok mukanya bule semua, agak real dikitlah.....
Ayu Galih
Bagud alur ceritanya karya kk author is the best🤗🤗😍😍😍😍
Ana Rusliana
Luar biasa
♡Ñùř♡
suka🥰
Yuliana Rahmawati
Luar biasa
Dwisur
sentuhan pertamanya mana ..?
Dwisur
iih...Jesy..kok gitu sich .
realistis dunk
@Al**
/Good/
vj'z tri
what 😱😱😱😱😱
Sofiyana Sofi
plislah kalo buat tokoh cerita jgn yg baik kebangetan ya thor
Eva Nietha✌🏻
Jumpa lagi
Ibelmizzel
jessi terlalu Maruk😁😁😁
Ibelmizzel
Jessy murah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!