Odi berjanji akan mencari keluarga yang telah menyebabkan kematian kedua orang tuanya dan akan membalaskan dendamnya. Bertahun - tahun dia mencari keberadaan keluarga pembunuh itu hingga akhirnya dia menemukannya.
Cinta gadis yang ceria menjalani hari - harinya sebagai gadis sederhana. Pernah terlahir kaya tetapi nasib yang membuatnya kini harus berjuang hidup sendiri.
Dengan bekerja dia bisa melanjutkan hidupnya dan juga kuliahnya. Tapi siapa sangka sebuah kejadian yang membuat dia terjebak dan harus hidup bersama pria dingin dan keras.
Akankah dendam Ody terbalaskan? Ataukah dia malah terjebak sendiri dalam dendamnya?
Selamat membaca semoga kalian suka..
*sebelum baca klik tombol favorit ya 🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon winda siregar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
Akhirnya tiba juga akhir pekan. Biasa kalau akhir pekan seperti ini Melodi sengaja main ke apartement Wildan agar Cinta bisa membersihkan apartementnya.
Atau Melodi akan bersembunyi di ruang kerjanya sedangkan Cinta bekerja di luar. Hari ini Melodi malas pergi ke apartement Wildan.
Dia takut Wildan akan mengajaknya pergi nanti malam, sedangkan dia sudah ada janji dengan Cinta malam ini.
Melodi ingat kalau dia belum memberikan informasi tempat, alamat dan kapan waktunya mereka janjian bertemu. Melodi dari tadi sibuk mencari tempat yang asik dan nyaman untuk mengajak Cinta.
Dia mencari dari Googl* tempat makan yang enak dan ramai serta nyaman untuk Cinta masukin. Tanpa sadar Melodi sedah bertingkah sepet anak ABG yang sedang mencari tempat kencan.
Hingga akhirnya Melodi menemukan tempat yang pas untuk mereka kunjungi. Lokasinya juga tak jauh dari apartementnya yang artinya masih berada di pusat kota.
Sebaiknya dia segera memberikan alamatnya juga waktu yang tepat untuk mereka pergi. Melodi segera mengetik alamat tempat mereka bertemu dan mengirimkan pesan kepada Cinta.
Melow Dingin
Nanti malam kita akan makan di Restoran Ninety Nine di Grand Indonesia Mall Jalan M. H. Thamrin. Kita ketemu di sana pukul tujuh tiga puluh. Hari ini kamu masak untuk makan siang aja yang simpel gak usah ribet. Biar kamu pulangnya tidak kesorean.
Ponsel Cinta bergetar, dia langsung membuka dan membacanya. Kemudian Cinta langsung membalasnya singkat.
Cinta
Oke Bos 👌
Cinta segera mempercepat pekerjaannya dan hanya masak ayam goreng dan sayur tumisan untuk menu makan siang Melodi.
Setelah masak Cinta membawa seporsi makanan untuknya kemudian dia berpamitan dengan Melodi.
"Bos pekerjaanku sudah selesai aku pulang ya" ucap Cinta sambil melambaikan tangannya ke arah kamera.
Tapi tidak mendapat sahutan dari Melodi.
"Mungkin si Bos lagi tidur. Ya sudah aku pulang saja" gumam Cinta.
Cinta keluar dari apartemen Melodi sambil membawa sampah dan pakaian kotor Melodi. Dia berjalan dengan riang turun ke lantai dasar.
"Ceria banget neng udah gajian ya?" sapa karyawan loundry.
"Belum masih seminggu lagi" jawab Cinta.
"Kalau begitu kamu menang lotre ya?" tanya pria itu.
"Tidak.. tidak.. haram" jawab Cinta cepat.
"Mmm.. coba aku tebak. Ini kan malam minggu, ahaaa kamu mau kencan ya sama pacar kamu?" tebak pria itu penasaran.
"Mau tau aja apa mau tau bangeeet?" goda Cinta. Cinta tertawa lalu berjalan menjauh.
"Udah ya aku mau pulang cepat daaaah" pamit Cinta.
Cinta berjalan menuju halte Bus dan menunggu Bus jurusan kosnya datang. Tak henti - hentinya Cinta berdendang sepanjang jalan hingga akhirnya dia sampai di kosan.
"Senang amat, nemu uang seratus ribu ya di jalan?" tebak Ratna.
"Yeeee emangnya aku pemulung" sembur Cinta.
"Hihihi habis senang banget wajahnya, dari tadi nyanyi sambil senyum - senyum?" tanya Ratna penasaran.
"Nanti malam aku mau makan sama si Bos. Dia janji traktir aku karena aku lulus sidang skripsi dengan nilai yang bagus" ungkap Cinta.
"Haaaa... serius Cin?" tanya Ratna tak percaya.
"Serius lah masak boongan" jawab Cinta.
"Kamu gak takut ketemu sama dia? Siapa tau dia cacat?" tanya Ratna khawatir.
"Nggak, dia sehat tidak cacat dan ganteng kok. Kan setiap hari aku lihat fotonya di ruangan tamu apartementnya. Aku juga dapat informasi dari karyawan loundry kalau dia tidak cacat" jawab Cinta.
"Jadi kenapa dia selama enam bulan ini tidak mau bertemu kamu? Dia malah memilih keluar apartement atau bersembunyi di ruang kerjanya?" selidik Ratna.
"Kata karyawan loundry dia emang dingin orangnya" ungkap Cinta.
"Kamu bilang dia suka jajan Cin, kamu gak takut dibawa ke hotel sama dia?" tanya Ratna masih khawatir.
"Aku udah minta tempat yang nyaman untuk aku. Aku udah jelaskan pada si Bos kalau aku kan pakai jilbab, jadi aku gak mau dibawa ke diskotik dan hotel. Dan dia menyetujuinya" jawab Cinta.
"Tapi kamu harus tetap waspada Cin, siapa tau dia sikopat" ujae Ratna khawatir.
"Tenang, kami makan di tempat umum. Lebih berbahaya di apartement cuma ada kami berfuat. Lagian aku ini bukan level dia. Dia pasti suka cewek sexy yang mau diajak ke ranjang" komentar Cinta.
"Ya udah deh serah lo" sambut Ratna.
"Oke Rat aku mau ke kamar dulu ya mau siap - siap. Takut telat entar si Bos murka dan mecat aku" ucap Cinta sambil tersenyum.
"Good luck Cin" balas Ratna.
Cinta berjalan ke kamarnya dan mulai mempersiapkan segala sesuatunya untuk pertemuan pertamanya dengan majikannya. Dia memilih baju yang akan dipakai nanti malam tapi Cinta bingung.
Akhirnya Cinta memilih kemeja putih, celana jeans biru dan jibab yang senada. Cinta memadukannya dengan sepatu putih kets dan tas selempang.
"Sempurna" pekik Cinta.
Cinta bersiap - siap mandi dan shalat ashar. Setelah itu dia langsung pergi menuju Grand Indonesia Mall dengan menaiki bus.
"Masih banyak waktu, sempat nih kalau aku naik bus aja. Lumayan biar irit, pulangnya aja nanti aku naik taxi " ucap Cinta.
Sesampainya di Mall Cinta langsung menuju mushalla untuk shalat magrib. Biar perjalanannya lebih tenang karena tugasnya sebagai muslimah sudah dia laksanakan.
Baru setelah shalat Cinta berjalan menuju restoran yang dijanjikan majikannya.
Kini sampailah Cinta di depan pintu masuk restoran. Dia tidak berani masuk ke dalam karena belum melihat pria yang mirip dengan majikannya.
Tiba - tiba ponselnya bergetar.
Melow Dingin
Masuk aja jangan berdiri di situ, kayak anak panti minta sedekah.
"Iiih si Bos bisa gak kasih perumpamaan yang lebih bagus dikit. Masak iya gaya anak panti asuhan sekeren aku" gumam Cinta kesal.
Cinta masuk ke dalam restoran dan disambut oleh seorang pelayan.
"Mbak Cinta ya?" sapa pelayanan itu ramah.
"I.. Iya Mbak" jawab Cinta.
"Mari Mbak, Pak Melodi sudah menunggu Mbak" ajak pelayan itu.
Cinta berjalan mengikuti pelayan tersebut berjalan menuju ruangan khusus. Perut Cinta rasanya mules, tiba - tiba dia merasa menyesal datang ke sini sendirian.
Apakah si Bos mau menjebakku? tanya Cinta dalam hati.
Sampailah mereka di depan ruangan khusus.
"Silahkan masuk Mbak" ucap pelayan.
"Ma.. maaf Mbak, di dalam ini ruangan apa ya?" tanya Cinta lugu.
"Ini ruangan khusus untuk tamu yang menginginkan privasi mereka tetap terjaga" jawab pelayan itu ramah.
"Apakah berbahaya untuk saya masuk?" tanya Cinta.
"Nggak Mbak, di dalam ini aman kok. Ada kamera CCTV di setiap ruangan jadi Mbak gak perlu takut" jawab wanita itu.
"Oh baiklah. Terimakasih ya Mbak" balas Cinta.
Cinta menarik nafas panjang dan mendorong pintu lalu dia melangkah masuk ke dalam ruangan khusus dimana di dalam Melodi sudah menunggu kedatangannya.
"Silahkan duduk" ucap Melodi.
Kepala Cinta langsung tegak dan menatap wajah pria yang ada di hadapannya. Cinta ingin memastikan apakah dia tidak salah bertemu dengan majikannya.
"Ii.. iya Pak eh Boos... " jawab Cinta terbata - bata.
Tubuhnya seketika memanas padahal ruangan ini di penuhi dengan penyejuk ruangan.
Cinta duduk tepat di hadapan Melodi. Untuk sesaat mereka saling tatap. Berkelana dalam pikiran masing-masing.
.
.
BERSAMBUNG
a