Bagaimana reaksi orang tua, di kala sang anak meminta hadiah ulang tahun nya yang ke 18 tahun meminta hadiah yang sangat berbeda dari semua gadis remaja seperti Keysa Amanda.
Keysa Amanda gadis yang akan berusia 18 tahun sebentar lagi, yang kini menginjak kelas 12 SMA di salah satu sekolah ternama, meminta sebuah hadiah ulang tahun nya berupa menikah dengan seorang Polisi muda yang tampan berusia 25 tahun yang dia temui di Polres, dimana Ayah Keysa adalah seorang Kapolres.
Bryan Teguh Wicaksana, seorang Polisi tampan yang membuat hati Keysa langsung jatuh Cinta dan ingin menikah dengan nya.
Apakah Bryan akan menerima Keysa menjadi istri nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Herliyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Salah Paham
"Yank... sakit Yank, awwww sakit Yank." Teriak Bryan saat dirinya sedang di pukuli oleh Keysa saat ketahuan minum.
"Ini apa Mas di leher apa ini? " Teriak Keysa yang sudah marah sampai ubun - ubun saat melihat leher Bryan.
"Apa yank apa nya? " Ucap Bryan yang melindungi kepala nya takut kena pukul gagang sapu.
"Di leher banyak sekali gigitan drakula, ini, ini, dan ini. " Ucap Keysa saat melihat leher Bryan yang terangkat sedikit.
"Mas jelaskan Yank. "
"Mau jelaskan apa hah.. mentang - mentang saya belum boleh di unboxing Mas cari di luar kan ya kan..?? "
"Yank dengar kan Mas dulu, kamu salah paham."
"Salah paham apa Mas? Kalau Mas ingin bilang saja hiks.. hiks.. hiks.. saya sudah siap Mas asal jangan jajan di luar hiks... hiks.. hiks.. "
"Yank Mas bisa jelaskan ya asal kamu jangan menangis." Ucap Bryan yang menahan perih di area punggung nya karena pukulan gagang sapu yang di layangkan Kesya.
"Cerita apa maksud nya ada gigitan drakula sama bau minuman." Bentak Keysa.
"Mas kan bilang tadi malam habis razia ke lokalisasi, disana Mas harus jadi tamu pura - pura pesan P*k , kamu tahu gimana wanita seperti itu kan, dia duduk di pangkuan Mas, minum sama - sama, mabuk sama - sama, hingga dia menggigit leher Mas."
"Mas diam saja nggak ada penolakan?"
"Mas nggak akan menolak karena ini profesional kerja."
"Tapi jijik ah.. bekas. " Ucap Keysa bergidik.
"Mas nggak sampai main sayang, tadi malam mabuk juga buat penyamaran ini Kepala pusing sekali di tambah kamu pukul Mas pakai gagang sapu sakit Yank."
"Rasain, bilang nya profesional kerja padahal mencari kesempatan dalam kesempitan."
"Sumpah Yank, nggak percaya tanya Leon dia itu saksinya yang mengawasi Mas dari jauh." Ucap Bryan menyakinkan Keysa.
"Kalau nggak percaya lagi, tanya sama Ayah Yank.Mas nggak akan nakal di luar sana."Ucap Bryan.
Keysa masih dengan wajah kesal nya, Bryan pun mengalah dan mendekati Keysa untuk memeluk nya namun Keysa mendorong tubuh Bryan.
"Nggak mau bau. " Ucap Keysa kesal.
Bryan mencium kedua ketiak nya namun tak terasa bau.
"Nggak bau Yank, ini wangi." Ucap Bryan.
"Nggak mau, jangan dekat - dekat bekas wanita itu."
Ya sudah Mas mandi dulu. " Ucap Bryan beranjak berdiri menuju kamar mandi.
Keysa melihat punggung Bryan yang memar akibat pukulan yang sangat keras langsung ke kulit nya.
Keysa merasakan meringis sendiri, suaminya di pukul oleh nya hingga memar luka.
"Mas." Panggil Keysa.
"Apa yank? "
"Mas mau mandi? "
"Iya, badan Mas sudah nggak enak Mas mandi dulu ya. "
"Tapi itu punggung nya? "
"Nggak apa - apa, rasa sakit ini tidak sebanding dengan rasa sakit hati kamu sayang. Dah ya Mas mandi dulu."
Keysa merasakan sangat bersalah namun ada sedikit kesal karena mengingat pekerjaan suaminya yang seperti itu.
Keysa pun pergi ke dapur untuk membuat mie rebus untuk Bryan, setelah berkutat di dapur Keysa tak mendapatkan suami padahal pintu kamar mandi sedikit terbuka.
Keysa membawa mangkok mie rebus nya ke dalam kamar tapi melihat suaminya tengah berbaring.
"Mas makan dulu ya, saya buat kan mie rebus pakai telor. "
"Taruh saja yank di atas meja." Ucap Bryan dengan suara sangat lemah.
Keysa merangkak naik ke atas tempat tidur, lantas memegang tangan nya namun terasa sangat hangat, dan meraba kening nya dengan punggung tangan nya pun sama.
"Mas demam? "
"Mas ingin tidur dulu yank, mas capek."
"Kita ke Dokter ya. "
"Nggak usah Yank, Mas ingin tidur dulu ya nanti juga sembuh."
Bryan memiringkan tubuhnya terlihat sangat kesakitan, rasa menyesal pun timbul pada diri Keysa.
"Mas Maaf ya.. tadi mukul. "
"Iya nggak apa - apa kamu pantas marah."
"Keysa obati ya Mas."
"Nggak Yank, Mas ingin tidur ya.. Mas pusing."
"Tapi Mas demam, terus punggung nya ini lihat lecet gara - gara Kesya."
"Udah nggak apa - apa. " Ucap Bryan yang memejamkan matanya.
"Mas, di obati dulu. "
"Stop Keysa, Mas ingin tidur ini kepala pusing. Kata Mas nggak apa - apa ya nggak apa - apa." Bentak Bryan.
"Kok Mas bentak Keysa sih? "
Bryan membuka matanya dan membalik kan badannya terlihat Kesya dengan mata berkaca - kaca.
"Yank, ma - maaf bukan bentak Yank. "
Hiks... hiks...hiks....
"Ayah nggak pernah bentak Keysa hiks... hiks... Mas sekarang malah bentak Keysa hiks.. hiks.. " Ucap Keysa terisak.
"Maaf Yank, maaf ya... " Ucap Bryan lalu bangun dan memeluk tubuh Kesya.
Hiks... hiks... hiks...
"Mas jahat bentak Kesya hiks.. hiks... "
"Maaf Yank, maaf ya. "
Hiks... hiks... hiks..
"Sudah jangan nangis begitu jelek tahu." Ucap Bryan sambil mengusap punggung istri nya.
"Mas jahat. "
"Iya Mas jahat, maaf ya.."
******
"Terima kasih. " Ucap Pak Brata pada Dokter setelah memeriksa kondisi Bryan yang semakin demam tinggi.
"Sama - sama Brata, nanti tolong untuk istirahat beberapa hari. " Ucap Dokter Hamid.
"Nanti saya akan suruh menantu saya untuk istirahat." Ucap Dokter Hamid.
"Kalau begitu saya permisi. "
"Hati - hati. "
Pak Brata pun masuk kedalam kamar Bryan, terlihat Keysa sedang memberikan salep pada punggung suaminya setelah mendapatkan salep luka dari Dokter Hamid dengan berbagai alasan agar tidak di curigai KDRT.
"Kamu itu kasar banget sih sama suami di siksa begitu. " Ucap Pak Brata.
"Ayah lain kali jangan kasih tugas yang berhubungan dengan wanita lebih baik kejar maling ayam saja atau jadi waria yang kata Ayah bilang. "
"Ayah, cerita apa saja tentang pekerjaan saya saja Keysa. " Ucap Bryan yang tertidur terbangun saat mendengar Bryan pernah berubah jadi seorang wanita.
"Ya Ayah katakan kamu pernah jadi waria."
"Ayah itu nggak hargai perasaan menantu nya, kalau begini ke macho an saya hilang."
Plaaaakkk
Aaaaaaaaawwww
"Yank, kamu kenapa lagi sih?" Ucap Bryan sambil meringis kesakitan.
"Mulai sekarang kalau ada razia prostitusi Mas nggak boleh ikut, kalau Razia perempuan jadi - jadian nggak apa - apa. " Ucap Keysa dengan tersenyum.
"Kamu senang suami kamu berubah penampilan?" Tanya Bryan.
"Banget." Jawab Keysa.
"Sudah - sudah Ayah mau pamit, Ayah kasih ijin kamu rawat suami kamu. Besok kan hari minggu, kamu rawat suami kamu." Ucap Pak Brata.
"Makasih Ayah." Ucap Keysa.
"Iya, cepat sembuh." Ucap Pak Brata.
"Iya Ayah, makasih."
Setelah mengantar Pak Brata ke depan, Keysa pun masuk kembali ke dalam kamar, terlihat Bryan yang sudah memejamkan matanya kembali.
"Mas, nama saat jadi Waria siapa?"
"Sudah yank Jangan bahas itu terus." Ucap Bryan masih memejamkan matanya.
"Siapa dulu dong, cepat katakan." Ucap Keysa memaksa.
"Buat apa sih Yank, itu pekerjaan Yank."
"Iya tahu tapi ingin tahu namanya siapa?"
"Mau tahu?" Ucap Bryan yang akhirnya mengalah.
"Iya siapa? "
"Bryliana."