Amyra Elisha dijual oleh Om Bagja pada Gavin Elvano Reynard . Pria tampan kaya yang sangat angkuh hingga Amyra hamil . Amyra pun kabur dari rumah Om nya itu . Sosok Bima Mahendra seorang pelukis menolong Amyra dan merawat nya .
Namun siapa sangka , ternyata Amyra kembali bertemu dengan Elvano .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KaMey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Takut Hujan
Amyra merasa malu karena kejadian itu . Walaupun dirinya pernah tidur satu kali dengan Elvano , namun dirinya tetap masih merasa sangat asing dengan Elvano .
Amyra berusaha bersikap biasa saja di hadapan Elvano , setidak nya sampai bayi yang di kandung nya lahir .
Amyra keluar dari kamar mandi dan berdiri di depan pintu kamar mandi itu cukup lama .
Amyra melihat Elvano yang tengah berbaring di sofa . Amyra memberanikan diri untuk menghampiri dan duduk di sofa itu.
" Kamu cape ?" tanya Amyra yang merasa kalau wajah Elvano terlihat kelelahan .
" Ya , lumayan . " jawab Elvano meregangkan tubuh nya kemudian duduk bersampingan dengan Amyra .
" Mau makan sekarang ?" ajak Elvano karena memang waktu sudah sore . Amyra menggelengkan kepala nya .
" Atau mau istirahat ?" tanya Elvano lagi , Amyra menggelengkan kepala nya lagi .
Amyra melihat sekeliling kamar Elvano dengan seksama .
" kata mama kamu , kamar ini udah lama gak di pake . " ucap Amyra .
" Ya , memang . " jawab Elvano singkat .
" Kenapa ? " tanya Amyra polos .
" Terlalu banyak orang di rumah ini , aku gak suka . " jawab Elvano seenak nya .
" Banyak orang ?" ucap Amyra penasaran .
" Sudahlah . Pokok nya kamu jangan terlalu banyak ngobrol sama orang orang disini , termasuk mama dan papa. " ucap Elvano .
" Tapi kenapa ? Mama kamu baik banget . " ucap Amyra .
" Yaudah , terserah . " ucap Elvano kemudian berlalu masuk ke kamar mandi .
Amyra hanya diam dan memikirkan ucapan Elvano .
Amyra merasa kalau hubungan Elvano dan keluarga nya memang kurang baik .
Amyra berdiri dan berjalan menuju sebuah meja di sudut kamar itu .
Terlihat tumpukan rapih buku dan beberapa pigura foto tersusun di sana .
Amyra melihat sebuah foto keluarga . Ada kedua orang tua Elvano yang terlihat masih muda dengan menggendong anak perempuan cantik dan Elvano yang berdiri diantara nya .
" Mungkin dia adik Elvano . Cantik . " gumam nya .
Namun mata nya tertuju pada seorang anak laki laki berusia sekitar 12 tahun di foto itu .
Wajah lucu dan tampan menggunakan kemeja putih dengan gaya elegan dan tegas .
" Aku yakin dia pasti Elvano ketika kecil . " ucap Amyra dengan tawa lucu nya .
Amyra cukup lama memperhatikan foto foto yang ada di meja itu . Sekilas pandangan nya ter alihkan pada sebuah bingkai foto yang berada di sudut meja namun dengan posisi tertutup .
Amyra mencoba mengambil nya .
Foto seorang wanita cantik yang sepertinya seumuran dengan nya .
" Foto siapa ya ?" tanya nya dalam hati . Namun Amyra tak mau terlalu memikirkan nya karena memang itu bukan urusan nya , pikir nya .
Amyra berjalan menuju jendela kamar itu . Melihat halaman yang sedang di bersihkan oleh para pelayan rumah itu .
" Banyak sekali pelayan disini . " gumam nya dalam hati yang merasa memang di rumah mewah itu cukup banyak pelayan dan penjaga . Amyra memperhatikan para pelayan itu .
Para pelayan langsung menundukkan kepala memberi salam kepala Amyra lewat senyuman mereka . Amyra pun membalas senyuman para pelayan wanita itu .
Tak lama kemudian terdengar suara ketukan pintu , Amyra bergegas membuka nya .
" Mama ?" Amyra merasa canggung.
" Makan yuk , mama sendirian di ruang makan . " ajak mama Rosa lembut .
" Hmm , tapi . Elvano masih mandi ma . " ucap Amyra .
Amyra sebenar nya tidak mau menolak ajakan mama Rosa , namun dirinya juga tidak mau pergi makan tanpa Elvano .
" yasudah , kalo Elvano udah selesai . Langsung ajak makan ya , mama tunggu di ruang makan . " ucap mama Rosa .
" Baik , Ma . "
Mama Rosa pun berlalu pergi meninggalkan kamar itu . Amyra menutup kembali pintu kamar itu kemudian duduk di sofa menunggu Elvano .
" padahal ibu nya Elvano baik banget , tapi kok sikap Elvano justru gitu ya . " aneh nya dalam hati .
Elvano keluar dari kamar mandi dengan rambut yang masih basah . Dengan menggunakan handuk yang di lilitkan di setengah badan nya , membuat badan kekar Elvano yang masih basah terlihat sangat jelas .
" Elvano !" Amyra segera menutup mata nya dengan kedua telapak tangan nya .
" Apa ?" tanya Elvano merasa aneh .
" Kenapa gak pakai baju di kamar mandi . " ucap Amyra yang masih menutup mata nya .
" Lemari nya kan di sini ." ucap Elvano kemudian membuka lemari untuk membawa pakaian ganti .
Dengan santai nya Elvano memakai baju di hadapan Amyra yang masih terlihat canggung dan serba salah .
" Udah , gak perlu tutup mata lagi . " ucap Elvano yang baru selesai memakai baju .
" Mama kamu suruh kita makan bareng sama dia , kasian dia sendirian kata nya . " ucap Amyra .
" Mau makan bareng ?" tanya Elvano .
" Boleh . " Amyra mengangguk senang .
" Yaudah , Ayo . " ajak Elvano kemudian berjalan keluar kamar , Amyra pun segera mengikuti nya sampai ruang makan .
Amyra sangat kaget dan tercengang melihat kondisi ruang makan di rumah mewah itu .
Meja besar dan mewah yang di penuhi berbagai makanan dan minuman seperti sedang pesta .
" Makanan sebanyak ini ? siapa yang mau makan ? atau akan ada tamu ?'' gumam Amyra dalam hati yang masih heran dengan makanan yang begitu banyak nya .
" Duduk , sayang . " ajak Mama Rosa di seberang meja . Amyra dan Elvano pun duduk .
" Mama gak tau kamu suka nya makan apa , jadi mama siapin ini semua biar gak bingung . Semoga kamu suka . " ucap mama Rosa tersenyum .
" Tapi , ma . Ini ,, " ucap Amyra terbata .
" Ini berlebihan . Kebiasaan . " ucap Elvano ketus . Amyra menatap Elvano .
" Mama siapin ini khusus buat Amyra , semua makanan sehat dan bergizi buat ibu hamil . " ucap mama Rosa .
" Makasih ma . Tapi ini terlalu banyak ma . " ucap Amyra ragu karena takut mama Rosa akan tersinggung .
" Abis nya mama kan gak tau kamu suka nya apa . " ucap mama Rosa .
" Aku gak banyak pilih makanan kok ma , jadi mama gak perlu repot repot siapin semua ini ma . Lain kali biar Amyra yang masak buat mama . " ucap Amyra ingin menghibur mama Rosa yang pasti sudah berusaha menyiapkan semua itu .
" Baiklah , ayo makan . " mama Rosa terlihat senang .
Amyra masih bingung dengan makanan yang harus dia makan , semua memang terlihat menggiurkan . Namun Amyra yang masih dalam masa ngidam memang menjadi lebih sensitif dengan beberapa makanan .
Amyra mengambil sedikit nasi dan beberapa lauk , kemudian memakan nya . Elvano terlihat makan namun seperti nya kurang bersemangat , Amyra pun menyadari nya.
" Lain kali , jangan berlebihan ma . Lagian nanti kalau El sudah menikah , El gak tinggal disini . " ucap Elvano .
" Loh , kenapa ? padahal mama mau nya kamu dan Amyra tinggal disini El . " mama Rosa kaget .
" El mau tinggal di apartemen . " ucap Elvano .
" Tapi , El. Kenapa gak tinggal disini ?" ucap Mama Rosa berharap .
Elvano tak menjawab nya dan hanya melanjutkan makan nya. Amyra bingung mendengar percakapan ibu dan anak itu , Amyra tak bisa berkomentar ataupun ikut berbicara .
" Mama udah seneng banget kamu kesini El . Sekarang kamu bilang gak mau tinggal disini . " ucap mama Rosa sedih . Amyra tak tega melihat nya .
" Kasian kan nanti kalau kamu pergi , di sana Amyra sama siapa ?" tanya mama Rosa .
" Dia bukan anak kecil , dia bisa sendiri . " ucap Elvano ketus .
" tapi dia sedang hamil , gak boleh di tinggal sendirian . " ucap mama Rosa .
" nanti aku sewa banyak pelayan untuk nya . "
" Elvano . " Amyra menyela pembicaraan.
Amyra merasa kalau nada bicara Elvano yang ketus sudah berlebihan .
" Ma , aku gak apa apa kok . " ucap Amyra .
" Mama mau nya kamu tinggal disini . Lihat , mama tiap hari sendirian . Elvano dan papa nya sibuk terus bahkan sampai gak pulang . " ucap mama Rosa sedih .
Elvano menghela nafas .
" nanti kita bakal sering kemari , tapi bukan untuk tinggal disini . " ucap Elvano .
" iya ma , nanti aku bakal sering kesini kok . " ucap Amyra meyakinkan agar calon ibu mertua nya itu tidak sedih .
" baiklah . " jawab mama Rosa yang masih terlihat sedih .
Mereka bertiga pun menyelesaikan makan .
Amyra mencoba membereskan meja yang baru selesai di pakai itu .
" Sayang , udah . Nanti ada yang beresin kok . " ucap Mama Rosa menyela tangan Amyra yang hendak membereskan piring .
" tapi , ma . "
" Udah . Kamu istirahat gih . " ucap mama Rosa lembut , Amyra pun mengangguk .
Amyra berjalan mengikuti Elvano untuk kembali ke kamar .
" Elvano . " panggil Amyra ketika Elvano baru saja duduk di dalam kamar .
" Apa ?" tanya Elvano .
" kamu gak boleh gitu sama mama kamu , dia udah cape siapin semua itu buat kamu . " ucap Amyra .
" siapa yang suruh. " ucap Elvano santai .
" Elvano. " Amyra kesal .
Amyra ikut duduk di sana .
" El. " panggil Amyra . Elvano tengah sibuk memainkan ponsel nya .
" Elvano . " Amyra menggoyangkan lutut Elvano .
" kenapa ?" tanya Elvano .
" Emang gak bisa kita tinggal di sini saja ?" tanya Amyra .
" Gak ." jawab Elvano singkat kemudian kembali memainkan ponsel nya .
" kenapa ? "
" jangan banyak tanya . Cepat tidur sana . " ucap Elvano .
Amyra kesal namun juga heran dengan sikap Elvano yang sangat cuek ketika itu .
Amyra pun berjalan menuju tempat tidur .
" Hujan ?" ucap Amyra mengintip ke sela jendela .
Amyra mendengar suara hujan yang mulai deras di luar sana , bahkan cukup deras hingga sesekali terdengar suara petir menyambar .
Amyra duduk di tempat tidur dengan posisi kaki berselonjor dengan punggung bersandar .
Amyra memang sangat takut dengan hujan besar apalagi dengan suara petir .
" Cepat tidur . " ucap Elvano . Amyra bingung .
" Kenapa lagi ?" tanya Elvano yang melihat Amyra tak kunjung berbaring .
" Aku takut . " ucap Amyra ragu .
" Takut apa ?"
" Takut hujan . " jawab Amyra .
...**********************...
jgn ngilang lagi yah ,semangat nulisnya ,up tiap hari ,kami pembaca mu setia nunggu novel ini up 😉😉😉