Meilika seorang siswi kelas 11 berparas cantik dan pintar...tapi akibat ulahnya sendiri dia merasakan akibat dari permainannya sendiri...
"Stop...hentikan..mas, aku hamil anak kamu". Semua orang terkejut mendengar ucapan gadis cantik yang menangis terisak, yang ditujukan pada mempelai pria tersebut.
Ya gadis itu adalah Meilika yang usianya baru 17 tahun
"Siapa kamu, aku tak mengenalmu..bagaimana aku bisa menghamilimu" ucap mempelai pria yang terkejut dengan ucapan meilika.
Penasaran? baca aja yuk
oh ya kak jika berkenan follow Instagram aku mamika759🤭🤭
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mamika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dia kira gue anak kecil?
Sst..sst..sst
Suara Cindy memanggil Mei yang berada di depannya, Mei mendongakkan kepalanya ke arah Mei.
" Siapa cogan ini?" tanya Cindy berbisik, sambil melirik ke arah Kaka yang masih berdiri di samping meja mereka. Mei sedikit menoleh ke arah Kaka yang berdiri di sampingnya.
" Hmm... Hai..an-da di-si-ni juga ru-pa-nya," ucap Mei gugup dengan suara terbata-bata.
" Kenapa, kaget?" ucap Kaka dengan senyum penuh arti.
" ya iyalah, gue kaget. Tiba-tiba loh datang ke meja gue. Apa dia mau culik gue lagi ya?gumamnya dalam hati.
" I- iya, sa-ya kaget. An-da ada disini" ucap Mei yang terlihat gugup.
Cindy hanya melihat Mei dan Kaka, ia merasa aneh melihat raut wajah Meilika yang nampak gugup dan ketakutan.
" siapa ni cogan, kenapa gue nggak tau ya Mei punya stok cogan kayak ini. Tapi kenapa Mei kayak ketakutan gitu yah," ucap Cindy dalam hati.
" Duduk mas, dari tadi berdiri aja di situ," ucap Cindy mengajak Kaka bergabung di meja mereka. Kaka pun menyetujui ajakan Cindy dan duduk di samping Cindy dan menghadap Meilika. Kaka tak henti menatap wajah Meilika dengan sorot mata tajam.
" apaan tuh si Cindy ngajaki dia duduk di sini. Emang dasar ganjen ni anak, gak bisa liat cowok bening dikit! Duh kenapa juga dia duduk di depan gue, liatin gue kayak gini, kan salting jadinya. Mending gue cepet-cepet pergi aja dari sini," Mei merutuki Cindy yang sudah mengajak Kaka bergabung di mejanya.
" Hmm...Sin, tu-an saya permisi dulu ke toilet," ucap Mei pada Cindy dan Kaka, diangguki oleh Cindy. Mei langsung berdiri ingin segera pergi meninggalkan Cindy dan Kaka
" Mau kemana Kamu?" ucap Kaka dengan suara tegas. Seketika Mei menghentikan langkah kakinya menoleh ke arah Kaka.
" Mm... sa-ya ma-u ke toilet tuan," ucap Mei dengan suara bergetar.
" Lex," panggil Kaka pada Alex yang masih duduk di kursi yang ia pesan tadi. Alex berjalan mendekat ke arah Bosnya.
" Kamu antarkan dia ke toilet dan awasi dia," perintah Kaka pada Alex dengan menunjuk Mei yang sudah berdiri. Alex mengiyakan perintah bosnya.
" Tidak usah. Saya bisa sendiri tuan," ucap Mei cepat.
" Gimana gue mau kabur kalo ceritanya kaya gini. Apa dia kira gue anak kecil mau dikawal segala," ucap Mei dalam hati
" Duh apaan sih bos, emang gue bapaknya apa? mau ke toilet aja harus pake di anteri dan di awasi segala," rutu Alex dalam hati.
" Biar saya saja yang menemaninya," ucap Cindy gugup. Kaka pun menoleh pada Cindy dengan tatapan tajam. Tubuh Cindy pun bergidik ngeri melihat tatapan mata Kaka lalu ia menundukkan kepalanya.
" Apaan nih orang, mukanya aja yang ganteng, tatapan matanya itu iih... menyeramkan. Tapi orang ini siapa yah? Setahu gue Mei nggak punya kakak laki-laki deh dan sepupunya juga yang gue kenal cuma mas Bima. Apa nih cowok sepupunya yang lain kali yah?Tapi kok Mei manggilnya tuan," tanya Cindy dalam hati.
Suasana pun hening
Mei pergi ke toilet yang berada dalam restoran diikuti oleh Alex.
" Tuan, saya bisa sendiri. Tuan duduk saja di sana. Tuan nggak usah khawatir, saya nggak akan kabur kok," ucap Mei pada Alex.
" Nggak papa, kamu masuklah ke dalam. Saya tunggu di sini," ucap Alex menyuruh Mei segera masuk ke toilet.
Mei melangkahkan kakinya ke toilet. Ia mencuci tangan dan Mukanya dalam toilet lalu mengeringkannya dengan tisu. Setelahnya, Mei mondar mandir di dalam toilet. Ia memikirkan cara agar bisa kabur dari tempat ini.
" Ngapai juga sih tuh orang, mau-maunya disuruh nungguin aku di toilet?" rutu Mei
" Oh ya... Mas Bima, gue harus hubungi Mas Bima. Kalau-kalau ni, gue di culik lagi. Tapi amit- amit deh diculik lagi," Mei menjentikkan jari telunjuk dan ibu jarinya. Mei langsung mencari-cari ponselnya di dalam tas, lalu menghubungi Bima.
" Lama banget sih angkatnya. Mas Bima kemana?" rutunya.
Tak lama sambungan teleponnya tersambung.
" Hallo... mas... Mas tolongin aku mas, aku ketemu Kaka. Sekarang ia menyuruh anak buahnya menunggu aku di toilet," ucap Mei.
" Kamu dimana sekarang?" tanya Bima panik.
" Aku di restoran AB di mall Xy," jawab Mei.
" Mas kesana sekarang, kamu tunggu di sana dan cari cara jangan sampai kamu dibawa pergi sampe mas datang, Oke," ucap Bima yang langsung mematikan teleponnya.
Setelah cukup lama Mei berada di dalam toilet, akhirnya ia keluar dari sana. Ia melihat Alex yang masih menunggu di samping toilet.
" Udah," tanya Alex melihat Mei yang sudah keluar dari toilet.
" Maaf Tuan, lama," ucap Mei pada Alex dan hanya dijawab senyuman oleh Alex.
Mereka pun berjalan menuju mejanya. Dia mencari-cari Cindy, karena ia tidak melihat keberadaan Cindy di sana.
" Kemana Cindy?" ucapnya pelan.