NovelToon NovelToon
Anak Genius : CEO & His Private Chef

Anak Genius : CEO & His Private Chef

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Cintamanis / CEO / Anak Genius / Anak Kembar / Tamat
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: LYTIE

Penyakit eating disorder membuat Jackson tidak bisa mencicipi rasa makanan selama 20 tahun. Masakan Rossy, koki pribadi baru berhasil membuat pria itu memakannya dan secara perlahan mencoba mengatasi trauma masa lalu.
Terkuak misteri Rossy adalah ibu kandung dari bayi tabung IVF yang dibeli oleh Jackson lima tahun yang lalu. Berhasilkah Jackson mengatasi trauma masa lalu yang merupakan pemicu penyakitnya serta bersatu dengan Rossy dan putra kembarnya Chandra&Kelvin?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LYTIE, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 21. Koma

Beberapa saat kemudian ambulans datang dan membawa Dokter Erik ke rumah sakit terdekat, rumah sakit Medical Health.

Bagaskara mengemudikan mobilnya mengikuti ambulans dari belakang.

Ambulans berhenti di depan rumah sakit Medical Health. Bagaskara pun turun dari mobilnya dan menghampiri dokter yang keluar menyambut ambulans.

"Dokter! Tolong selamatkan pria ini. Berapapun biayanya akan aku bayar!" ucap Bagaskara.

"Baik Pak! Kita akan membawanya ke ruang operasi sekarang. Bapak bisa mengurus administrasi terlebih dahulu," kata dokter cowok.

Tanpa membuang waktu Bagaskara mengurus administrasi rumah sakit. Kemudian menunggu di depan ruang operasi.

Setelah menunggu hampir tiga jam, terlihat dokter cowok keluar dari ruang operasi.

"Bagaimana keadaan pasiennya dokter?" tanya Bagaskara.

"Pasien sudah melewati masa kritisnya. Tetapi pasien mengalami pendarahan di otak sehingga dalam keadaan koma sekarang," jawab dokter cowok.

"Koma? Kapan pasien bisa bangun dari komanya?" tanya Bagaskara dengan nada khawatir.

"Semua tergantung kepada pasien sendiri dan kehendak Tuhan. Bisa saja satu minggu, satu bulan, beberapa tahun. Bahkan ada yang tidak bisa bangun sama sekali dari komanya. Aku harap bapak mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk," jawab dokter cowok.

"Baik Dokter! Terima kasih," ucap Bagaskara ke dokter cowok.

"Akuharus menghubungi tuan Jackson untuk memberitahukan tentang hal ini," kata hati Bagaskara.

***

Jackson yang melihat panggilan dari Bagaskara ke handphonenya, mengangkat telepon dengan semangat.

"Bagaimana? Identitas asli Miss X siapa?" tanya Jackson ke Bagaskara.

"Maaf tuan Jackson! Aku sedang berada di rumah sakit Medical Health. Dokter yang melakukan persalinan Miss X koma karena tertabrak mobil," jawab Bagaskara.

"Apa yang telah terjadi?" tanya Jackson.

Jackson tidak menyangka kabar baik yang seharusnya di terimanya berubah menjadi kabar buruk.

"Sewaktu aku memperkenalkan diri sebagai bawahan tuan Jackson, Dokter Erik terkejut dan berlari kencang sehingga tertabrak mobil," jawab Bagaskara.

"Dokter itu melarikan diri dari Bagaskara? Apakah dia menyembunyikan sesuatu tentang persalinan lima tahun yang lalu?" kata hati Jackson.

"Bagaskara! Transfer Dokter Erik dari rumah sakit Medical Health ke Healing Hands Hospital. Aku akan meminta Felix memberikan perawatan terbaik untuknya. Dokter Erik harus siuman dari komanya!" perintah Jackson.

"Baik tuan Jackson! Aku akan mengurusnya sekarang," jawab Bagaskara.

Setelah menutup pembicaraan telepon dengan Bagaskara, Jackson menelepon Felix.

"Halo."

" Felix! Di manapun kamu sekarang, kamu harus ke Healing Hands Hospital sekarang juga. Bagaskara akan membawa seorang pasien koma dari rumah sakit Medical Health ke sana. Berikan perawatan terbaik untuknya. Kamu harus mengusahakannya siuman dari koma segera," kata Jackson.

Felix tahu pasien ini pastilah sangat penting untuk Jackson sehingga ingin mengetahui lebih jelas.

"Jackson! Siapa pasien itu?" tanya Felix.

"Dia adalah dokter yang melakukan persalinan Miss X lima tahun yang lalu. Aku yakin dia tahu identitas Miss X," jawab Jackson.

"Baiklah. Aku akan ke Healing Hands Hospital sekarang juga ,"kata Felix.

Felix tahu hal terpenting sekarang adalah menemukan Miss X supaya bisa mendapat darah tali pusat baru untuk mengobati Chandra. Felix pun ingin Chandra segera sembuh dari penyakitnya.

"Terima kasih Felix! Aku akan ke Healing Hands Hospital setelah menyelesaikan pekerjaan di kantor," kata Jackson.

***

Felix menyetir mobilnya menuju Healing Hands Hospital Pria itu juga menelepon Healing Hands Hospital untuk menyiapkan kamar pasien VVIP yang akan dipakai oleh pasien transferan dari rumah sakit Medical Health.

 

***Healing Hands Hospital***

Hari ini Michelle bekerja shift malam karena menggantikan rekan kerjanya, Winona yang berhalangan datang ke Healing Hands Hospital.

Michelle dan Winona sering bertukar shift kerja apabila salah satu dari mereka berhalangan bekerja sesuai dengan jadwal yang sudah diberikan oleh Healing Hands Hospital.

Seperti biasa Chandra berada di ruang bermain anak sambil menunggu Michelle selesai bekerja.

Sekarang Chandra selalu mengenakan topi dan jaket Kelvin ke Healing Hands Hospital .

Chandra selalu berjalan sambil menunduk sehingga wajahnya tidak kelihatan jelas.

Chandra melakukan hal itu untuk menghindari rekaman CCTV di Healing Hands Hospital dan juga menghindari bertemu dengan orang-orang yang mengetahui identitas aslinya.

"Michelle! Kamu tunggu kedatangan ambulans dari rumah sakit Medical Health. Seorang pasien pria yang koma ditransfer ke Healing Hands Hospital," kata Dokter Anna, dokter senior ke Michelle.

"Baik Dokter Anna," jawab Michelle.

Michelle berjalan menuju pintu masuk Healing Hands Hospital untuk menunggu ambulans dari rumah sakit Medical Health.

Felix yang berjalan dari tempat parkir ke pintu depan Healing Hands Hospital merasa senang bisa bertemu dengan Michelle.

"Halo Michelle!" sapa Felix.

Michelle pun sama terkejutnya bisa bertemu dengan Felix hari ini. Biasanya Felix jarang muncul di Healing Hands Hospital.

"Halo Felix!" kata Michelle sambil tersenyum.

"Angelku," kata hati Felix sewaktu melihat senyuman Michelle Angela.

"Hari ini kamu shift malam ya? Kamu lagi menunggu siapa?" tanya Felix yang melihat mata Michelle menatap ke jalan raya di depan pintu masuk.

"Iya Felix. Aku shift malam hari ini. Aku sedang menunggu pasien transferan dari rumah sakit Medical Health," jawab Michelle.

"Pasien transfer? Pasien yang koma ya?" tanya Felix.

"Iya Felix!" jawab Michelle sambil bertanya-tanya dalam hati, kenapa Felix bisa tahu pasien itu koma.

"Aku datang ke Healing Hands Hospital malam ini karena pasien itu juga," kata Felix.

Michelle menganggukkan kepala mendengar penjelasan Felix.

"Aku senang bisa bertemu denganmu," ceplos Felix.

"Maksudmu?" Michelle yang masih jomblo dan polos tidak mengerti maksud perkataan.

"Mak... maksudku aku senang bisa bertugas bersamamu," ucap Felix dengan gugup.

Michelle membalas perkataan Felix dengan senyum tipis di wajahnya.

***

Beberapa saat kemudian ambulans dari rumah sakit Medical Health tiba.

Seorang dokter muda dari rumah sakit Medical Health ikut turun dari ambulans bersama Dokter Erik yang terbaring koma.

Dengan sigap Michelle berlari mendekati dokter muda itu sambil menanyakan segala hal tentang pasien transfer yang koma itu. Mereka berjalan bersamaan masuk ke dalam Healing Hands Hospital.

Felix melihat Bagaskara turun dari mobilnya, yang mengikuti ambulans dari belakang sehingga Felix berjalan menghampiri Bagaskara terlebih dahulu.

"Pak Felix!" sapa Bagaskara.

"Bagaskara! Jackson sudah meneleponku. Aku akan mengusahakan semampuku untuk membuatnya siuman dari koma," kata Felix.

"Iya Pak Felix," kata Bagaskara.

"Kamu belum makan malam ya?" tanya Felix

"Belum Pak Felix," jawab Bagaskara.

"Makanan di kantin Healing Hands Hospital lumayan enak. Kamu bisa makan dulu di sana. Jackson akan datang sebentar lagi. Aku yang akan menunggunya," kata Felix.

"Terima kasih Pak Felix," jawab Bagaskara dan berjalan menuju kantin Healing Hands Hospital.

Sewaktu Felix berjalan masuk ke dalam Healing Hands Hospital, dirinya berpapasan dengan dokter muda dari rumah sakit Medical Health.

"Di mana pasien itu, Dokter Michael?" tanya Felix sambil melihat name tag di baju dokter muda itu.

"Pasien itu sudah berada di kamar pasien VVIP. Dokter Michelle sedang mengobservasinya,"jawab Dokter Michael.

"Thank you," jawab Felix dan berjalan menuju kamar pasien VVIP.

***

Kamar pasien VVIP Dokter Erik bersebelahan dengan kamar pasien VVIP Kelvin.

Felix masuk ke dalam kamar pasien VVIP Dokter Erik dan melihat Michelle sedang membaca data pribadi serta medical file milik Dokter Erik.

"Nama pasien : Erik. Umur : 30 tahun. Pekerjaan : Dokter Kandungan. Riwayat : Tertabrak mobil di dekat lokasi tempat prakteknya. Operasi selama tiga jam di rumah sakit Medical Health. Karena ada pendarahan di otak, pasien koma dan ditransfer ke Healing Hands Hospital untuk perawatan." Michelle membaca isi medical file dari rumah sakit Medical Health.

Michelle merasa iba karena pasien seprofesi dengannya.

Michelle menatap wajah Dokter Erik yang terbaring di tempat tidur. Michelle merasakan pernah melihat wajah Dokter Erik di suatu tempat.

"Dokter.... dokter kandungan!" kata hati Michelle setelah mengingat di mana dirinya bertemu dengan pasien yang terbaring di atas tempat tidur di depannya.

Michelle berjalan lebih dekat ke tempat tidur supaya bisa melihat lebih jelas pria yang sedang koma ini.

"Astaga! Tidak salah lagi. Dokter inilah yang membantu persalinan Rossy dan menyerahkan Kelvin ke Rossy," teriak hati Michelle.

Michelle masih ingat dengan jelas wajah Dokter Erik yang datang ke kamar pasien Rossy dan menyerahkan Kelvin yang masih bayi kepada Rossy.

Tanpa sadar Michelle mundur ke belakang dua langkah dan hampir menabrak Felix yang berada di belakangnya.

"Maaf! Maaf! kata Michelle ke Felix.

"Tidak apa Michelle," kata Felix dengan tenang.

Dari tadi Felix sudah mengamati sikap Michelle terhadap pasien koma ini.

"Apakah kamu mengenal pasien ini, Michelle?" tanya Felix dengan nada menyelidiki.

"Mengenalnya? Oh tidak tidak. Aku tidak mengenalnya. Aku hanya iba kepadanya karena seprofesi," kata Michelle sambil berusaha menenangkan hatinya.

Alasan yang diberikan oleh Michelle sangat masuk akal sehingga Felix tidak mencurigainya lagi.

"Sekarang pasien ini adalah pasien pribadiku. Aku akan bilang ke Dokter Anna untuk mengizinkanmu membantuku merawat pasien ini," kata Felix.

"Baik Felix," jawab Michelle.

***

Apakah Michelle akan memberitahukan Rossy tentang Dokter Erik yang koma?? Nantikan kelanjutan ceritanya besok ya.

Author mengucapkan Terima Kasih banyak ke para pembaca yang sudah memberi like, favorit, rate 5🌟, vote dan komentar positif.

Dukungan dari para pembaca akan membuat author semakin bersemangat menulis ceritanya.

1
Winny Anpooh
Luar biasa
Trissiyanah
pengen tahu kelanjutannya , JD penasaran
Trissiyanah
bagus ceritanya , suka
Oke Banget
Luar biasa
Oke Banget
Lumayan
Sumiati 32
Thomas kenapa ngasih tau mau dinner dengan Rosi
Fuziie_aN
Luar biasa
Sri Tanjung
jackson malu2 kucing.d bllakang meong2😍😍😍😍😍
Sri Mulyaningsih
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Sri Mulyaningsih
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Sri Mulyaningsih
ya Tuhanku 🤣🤣🤣🤣🤣🙈
Sri Mulyaningsih
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Sri Mulyaningsih
😂😂😂😂😂😂😂🙈
Sri Mulyaningsih
Luar biasa
Sri Mulyaningsih
lah....yg kesamber petir u tong 🤣🤣🤣🤣🤣
Mohd Nor Kasih
senjata makan tuan..😁
Mohd Nor Kasih
PD amat lu bang Jackson...😂
Mohd Nor Kasih
pertemuan yg mengharukan dan membahagiakan.. mantap Thor cerita mu
Mohd Nor Kasih
waduh GK bahaya ta...😁
Mohd Nor Kasih
awal cerita yg bagus... semangat Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!