Warning🌈
Novel ini penuh dengan cerita baper dan menegangkan. Jadi jangan lupa siapin tisu ama jantungnya..
Meisya Michelle seorang mantan Nona Muda berumur 19 tahun yang sudah menjadi yatim piatu karna ulah orang terdekatnya di umurnya yang masih muda.
=====
William Edison seorang CEO muda dengan wajah tampan dan coolnya yang bisa meluluhkan hati banyak kaum wanita. Namun di balik semua itu ada hal mengejutkan yang hanya segelentir orang yang mengetahuinya.
======
Pertemuan berujung cinta.
Itulah sebuatan yang tepat bagi mereka. Masa masa indah terjalani, sampai suatu badai besar datang ke hubungan mereka.
Apakah mereka bisa melewatinya?
Atau malah hanyut ikut terbawa badai?
Bagaimana kelanjutan dari ceritanya?
Yukk langsung aja di baca...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melisa stevani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana jahat
**Soryy update ga nentu**🙏🏼
**Ini hanya karya abal-abal othor**☺️
🌹🌹 Happy Reading 🌹🌹
Hingga setelah beberapa lama Stela muncul bersama keluarga nya. Ya langsung lah kami jepret sana jepret sini sampai bosan. Dan akhirnya acara kami lanjut dengan makan-makan bersama disebuah cafe di dekat kampus.
End POV
Bulan sudah pun datang menggantikan matahari yang sudah menyinari hari yang melelahkan namun berharga itu.
Saat ini Meisya baru saja keluar dari kamar mandi setelah membersihkan tubuhnya yang seharian lengket akan keringat. Di lihatnya William yang sedang duduk di sofa dengan laptop di depannya, dan jangan lupa dengan wajah serius nan menggoda itu.
Meisya menghampiri William dan berdiri di sampingnya. Menyadari keberadaan istrinya William menoleh dan tersenyum. Dia langsung menepuk nepuk pahanya, Meisya yang paham akan maksud William segera duduk di pangkuan suaminya.
"Apa aku tak mengganggu duduk di sini?" bisik Meisya dengan mengalungkan tangannya ke leher William yang membuat sensasi yang luar biasa bagi William.
"By, kau sudah mulai berani menggoda ku hm? Lihatlah kau bahkan memakai lingger pendek seperti ini" tanya balik William dengan mengecup bahu Meisya yang terbuka karna lingger yang di pakai Meisya hanya memiliki satu tali bahu.
"Mana ada, emang kamunya aja yang ga kuat, Aku ga berada tu kalo ngegoda kamu"
"Hmm, masak si?" Tanya William dengan tangan mengelus pucuk kepala istrinya.
"Ehm, bener lah"
"Oh iya by, kamu ga ke acara pesta wisuda sekarang?"
Kemarin sebelum acara wisuda, Meisya di undang oleh teman-temannya ke sebuah pesta yang diadakan oleh mereka. Usut demi usut ternyata pesta diadakan untuk merayakan kelulusan wisuda. Pesta akan di laksanakan pada malam setelah acara wisuda tersebut.
"Ga ah, Aku udah nikah jadi ga cocok dateng ke pesta kaya gitu"
"Lho ko gitu? Kamu emang udah nikah sama Aku by, tapi aku ga bakal larang kamu ngelakuin sesuatu yang masih ada di dalam batas wajar. Dan pesta hari ini, mungkin aja menjadi pesta terakhir bersama teman temanmu sebelum mereka memulai kehidupan baru" tutur William lembut.
"Emm, bener si. Kamu izinin Aku pergi kak? Terus nanti kalo aku pergi kaka sendiri dong"
"Iya by aku izinin kamu pergi, tapi janji ga boleh minum! Dan nanti aku akan jemput kamu"
"Ya aku ga maksa kamu, kalau kamu ga mau pergi kita bisa ada acara lain kok. Kaya buat William junior lah" sambung William seenaknya.
"Kamu mesum ya, dasar tampang luar aja datar tapi di dalemnya mesum tingkat dewa" gerutu Meisya.
"Hahaha, gitu gitu juga kan cuma sama kamu baby"
"Dih gombal"
🍀🍀🍀🍀🍀
Di sinilah Meisya sekarang, di sebuah cafe yang memang sudah di pesan untuk pesta tersebut. Pesta tersebut sangat meriah, bagaimana tidak? di sini bahkan Ada seorang musisi terkenal yang sengaja di undang untuk memeriahkannya.
Pesta pun di mulai saat semua di rasa sudah hadir. Pada pesta kali ini Meisya menggunakan dress panjang simpel lengan pendek dan dengan tatapan rambut yang sedikit di curly membuat penampilan Meisya sangat simpel namun anggun. Meskipun simpel tapi harganya tak simpel ya temen temen😆.
Meisya melihat semua orang berusaha menampilkan yang terbaik dari mereka pada malam ini. Mulai dari lulusan yang memiliki fashion elegan, menawan, seksi, juga menor banyak menghiasi meriahnya pesta tersebut.
Suara musik yang awalnya tenang kini mulai naik sedikit demi sedikit. Orang orang yang tadinya menikmati makanan mereka mulai bangun dan menari riang. Seperti biasa Meisya pasti akan selalu bersama Stela yang baru saja datang.
Banyak orang yang sudah ikut menari begitu juga Stela, bahkan sekarang cafe ini lebih mirip bar, di mana orang orang bisa bebas menari dan melakukan apapun. Namun jangankan menari, Meisya bahkan tak menyentuh minuman alkohol seperti pesan William.
Beberapa saat setelah Stela meninggalkan Meisya, datanglah seorang wanita yang langsung duduk di sebelah Meisya. Meisya menoleh, dirinya sedikit terkejut dengan siapa yang duduk di sebelahnya.
"Lo sendiri? gak minum lo?" tanya Gita tanpa menoleh.
Ya benar, wanita yang duduk itu adalah Gita, sepupu dari Meisya.
"Gita? ga biasanya dia menyapaku. Pasti ada sesuatu yang tak beres akan terjadi" batin Meisya
"Ada angin apa lo ngomong baik baik gitu sama gue"ujar Meisya sedikit sinis.
"Heh, gue cuma pengen aja, Lo ga minum"
"Gue hanya minum jus satu gelas kecil, walaupun saya boleh minum minuman beralkohol tetapi saya bukanlah peminum"
"Dasar ga berubah, bodoh ya tetep bodoh masih saja punya jawaban seperti itu." batin Gita.
"Pelayan" panggil Gita.
Tidak lama datanglah salah seorang pelayan wanita cafe tersebut.
"Maaf Nona ada yang bisa saya bantu?"
" Bawakan aku wine dan cemilan apapun" perintah Gita.
"Kau tak memesan?" sambungnya.
"Hmm, satu jus jambu saja" jawabku singkat.
"Baik Nona, mohon di tunggu"
Beberapa saat...
"Silakan Nona" ucap pelayan itu.
Gita mulai meneguk wine-nya di temani cemilan dengan pandangan mengarah pada orang orang yang manari riang. Sedangkan Meisya juga langsung meminum jus yang di pesannya. Tanpa Meisya sadari Gita telah tersenyum licik melihat Meisya yang meminum minumannya.
Beberapa menit setelah Meisya meminum jus-nya, kepala Meisya merasa pusing. Dia menyentuh kepalanya yang sakit dan sedikit terasa berputar.
"Lo ga papa Sya?" tanya Gita berpura pura tidak tau.
"Ga tau Ta, rasanya kepalaku sakit banget" jawab Meisya yang masih memegang kepalanya.
"Biar gue yang anter lu pulang, lagipula lu ga bakal bisa pulang sendiri" tawar Gita.
Meisya diam tidak menjawabnya, yang sekarang adalah kepalanya terasa sangat pusing. Hingga tanpa sadar Meisya telah meninggalkan cafe dengan di bantu Gita.
"Git, kita mau kemana?" tanya Meisya masih memegang kepalanya yang semakin terasa pusing bahkan tubuhnya sudah mulai merasa panas.
"Gue bakal anter lu ke rumah"
"Git badan gue panas banget" keluh Meisya.
Beberapa menit kemudian mereka sudah sampai di sebuah hotel mewah di kota itu.
Meisya sudah lemah, dirinya tidak bisa berjalan sehingga membuat Gita harus memapahnya.
"Kerjanya nyusahin aja, liat aja lo nanti. Lo pasti akan menderita" batin Gita.
Gita langsung melangkah menuju lift karna sebelumnya dia telah memesan sebuah kamar.
Ting...
Pintu lift terbuka, segera Gita mengetuk pintu yang telah di pesannya.
Kenapa diketuk?
Bukannya dia yang memesan?
Ya karna Gita sudah menyiapkan seseorang yang akan membuat Meisya menderita.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
**Makasih buat yang selalu nungguin cerita othor yang up ga nentu ini😉**
**Sorry kalo rada-rada garing ya man teman, othor masih baru, jadi mohon di maklumi 🙏**
Tambahkan ke Favorite ya teman-teman.
Like, Coment, Vote, dan Hadiah ya.
Biar author makin semangat.
Hehehehehehehehhe.
Tap Be Continue.
Terima kasih.
bay bay.
🙏🏼
dengan istri kecilku steve
ceritanya bagus.. semoga happy ending. ditunggu up y. kalo bisa sampai anak William dan Meisya y..