NovelToon NovelToon
MELODI CINTA: Tiba-Tiba Nikah

MELODI CINTA: Tiba-Tiba Nikah

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Fanfic / Perjodohan / Tamat
Popularitas:3.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Sata Erizawa

WARNING!!! CERITA INI HANYA UNTUK MEREKA YANG MENYUKAI ALUR SUPER LAMBAT DAN PERMAINAN KATA-KATA!

Layaknya Princess Hours, Melody Hwang tiba-tiba harus menikah dengan pewaris tahta tampan Emperor Group demi darah 250 cc dan uang 100 juta.

Menyelamatkan kakek yang sekarat, malah dinikahkan dengan cucunya.

Menikah tanpa cinta adalah lagu baru yang harus ia tulis dalam melodi romantisme kisah cintanya.

Berisi kisah sederhana yang sangat manis. Dialog yang ngegemesin. 😈

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sata Erizawa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bisa Membatalkannya

Malam pertunangan Melody dan Yudha tiba.

Di kamar Yudha..

Yudha menatap dirinya yang kata orang sangat sempurna itu di depan cermin. Bukan narsis, nyatanya wajahnya itu bak magnet yang bisa menarik banyak wanita yang melihatnya.

Namun ada dua fakta yang cukup mengejutkan dirinyam

Pertama, wajah tampannya tidak bisa menggaet Yura untuk menerima ajakkannya menikah.

Kedua, ada yang menerima menikah dengannya, Melody, tapi bukan karena wajahnya.

Yudha lebih tertarik dengan fakta kedua, gadis biasa dan sangat sederhana itu sama sekali 'tidak tertarik' dengan ketampanannya! Melody bersikap biasa saja padanya. Bahkan termasuk cukup kasar padanya. Ia ingat injakkan kaki Melody di kakinya. Meski sudah tak sakit lagi, tapi ia masih mengingat bagaimana rasanya.

"Aku akan bertunangan dengannya malam ini. Aku tak tahu harus senang atau bersedih. Yang jelas, gadis aneh itu tidaklah terlalu buruk. Hanya saja, aku tak menyangka jika dia adalah gadis pilihan kakek. Apa kakek sedang bermain-main? Jika iya, apa dia tidak memikirkan diriku yang merupakan cucu kandungnya? Keturunan darahnya? Dan apa kakek juga tak memikirkan bagaimana Melody ke depannya? Dia hanya gadis biasa yang tak mengerti apa-apa mengenai keluarga ini."

Kedatangan Shuhei menyudahi lamunan Yudha.

"Tuan Muda, ini jas yang harus Anda pakai." Kata Yudha. Ia membawa jas itu dalam gantungan pakaian.

Yudha menerimanya. "Hn, terima kasih, Shuhei."

"Ya."

.

.

.

Dari dalam kamar Melody, terdengar suara musik bertempo santai. Melody berjalan menuju balkon kamarnya untuk melihat suasana malam pesta pertunangannya.

"Ramai sekali. Apa mereka semua tamu undangan? Kapan kakek menyebarkan undangan itu? Dalam tempo yang sesingkat ini? Aku sungguh tak paham bagaimana orang kaya berpikir."

Melody melihat banyak mobil yang parkir di tempat parkir rumah Kakek Wijaya. Sudah dipastikan jika tamu undangan dari Kakek Wijaya sangatlah banyak. Lebih hebat lagi, Kakek Wijaya dapat mengurus pertunganan kurang dari setengah hari. Hal yang sulit untuk Melody nalar.

"Pakaian mereka terlihat sangat mahal."

Membayangkan betapa kayanya Kakek Wijaya saja sudah membuatnya tak mengerti. Apakah dengan uang semua akan terasa lebih ringan? Mungkin juga lebih cepat? Jawabannya tentu saja tidak. Uang bukanlah segalanya. Masih banyak hal berharga yang bisa ditebus tidak menggunakan uang. Itu pasti karena sudah direncanakan!

"Nona Melody, kemarilah!" Pinta Ayane.

Melody mengangguk dan meninggalkan balkon kamarnya.

"Pakailah ini!" Pinta Ayane.

"Apa isi kotak ini?"

"Itu satu set perhiasan hadiah dari Nyonya Mikan."

"Hah?" Ia tak menyangka jika calon ibu mertuanya itu akan memberinya kado. Bukankah kamar ini dan seisinya sudah lebih dari cukup?

"Nona duduklah! Saya akan membantu Anda memakai semua ini." Kata Ayane.

Melody menurut saja.

Ayane memakaian kalung dengan design sederhana tapi elegan di leher indah Melody. Kemuadian ia juga memakaian anting serta gelang.

"Karena nanti Anda akan bertukar cincin dengan Tuan Muda, jadi sebaiknya cincin ini tidak usah dipakai." Ayane tersenyum. "Nona, Anda sangat cantik malam ini." Pujinya.

Melody tersenyum kikuk. "Ah, terima kasih banyak, Ayane-nee."

Ibu Melody yang sedari tadi ada di kamar itu juga mengamininya. Anak tunggalnya memang sangat cantik.

"Lihatlah dirimu, Mel! Kau cantik, anggun, manis, dan mempesona. Ibu yakin akan banyak orang mencintaimu." Kata Ibu Melody.

Tsuchiya Hwang.

"Kakek Wijaya dan Nenek Chiyo terlihat sangat ramah padaku. Ibu Mikan sepertinya juga menyukaiku. Tapi aku tidak tahu dengan Yudha. Dia terasa sangat asing untukku, Bu. Jauh berbeda saat aku pertama kali bertemu kakek, nenek, dan ibunya. Mereka bertiga bisa mengekspresikan perasaan sayang mereka. Sementara Yudha, sepertinya dia memiliki dunianya sendiri."

Melody hanya ingin mengungkapkan apa yang ada di benaknya tanpa menutupinya. Ia ingin ibunya tahu apa yang ia rasakan. Ia ingin ibunya tahu tentang segala gundah di hatinya.

Semua itu adalah kesan kejujuran dari orang-orang baru yang akan menjadi keluarga barunya dalam waktu dekat ini.

Ibu Melody mendekati Melody. Ia merapikan rambut Melody yang sedikit kurang rapi.

"Melody, kau masih memiliki waktu. Jika kau merasa tidak yakin dengan pertunangan ini, kau bisa membatalkannya. Ibu nanti akan menjelaskan pada Tuan Besar. Untuk masalah uang Tuan Besar yang sudah kita pakai, Ibu akan berusaha mencari uang untuk mengembalikannya."

"Ibu, sudahlah! Aku akan segera bertunangan dengan Yudha. Aku juga tidak berniat untuk membatalkannya. Ibu tidak perlu mengkhawatirkanku. Aku sudah memutuskan jalan hidupku."

"Apa kau akan baik-baik saja, Melody?"

"Hm, aku akan baik-baik saja." Mereka saling berpelukan.

.

.

.

Melody berjalan bersama ibunya dan Ayane, serta beberapa pelayan wanita menuju ruangan dimana pesta pertunangannya dengan Yudha dilaksanakan.

Melody terlihat sangat cantik dengan gaun satin putih berenda yang ia kenakan. Gaun itu adalah gaun pendek di atas lutut dengan hiasan bunga berwarna pink di sisi dada sebelah kiri. Gaun itu juga tidak memiliki lengan, sedikit ketat di bagian atas, tapi mengembang di bagian bawah. Jadi jika dipakai akan menampilkan bentuk badan yang indah.

Melody juga memakai high heels cantik senada dengan warna pakaiannya. Rambutnya dikepang menyamping dengan hiasan mahkota bunga yang melingkari kepalanya.

Melody bersyukur karena ia dianugerahi tubuh proposional, tinggi semampai, putih, berkaki ramping, meski sebenarnya ia sedikit agak kurus. Malam ini, Melody benar-benar terlihat berbeda. Ia sangat cantik dan mempesona.

"Sekali kau melangkah ke pesta itu, kau tidak akan bisa kembali lagi, Melody. Kau masih memiliki kesempatan saat ini." Kata Tsuchiya, Ibu Melody saat mereka di ambang batas antara ruangan pesta.

Bagaimanapun sebagai seorang ibu, ia masih memikirkan perasaan anak semata wayangnya. Rasa khawatir yang besar itulah yang selalu menghantuinya.

Ia merasa bersalah karena sudah 'menjual' anaknya sendiri untuk melunasi hutang keluarga. Tidakkah ia sudah menjadi ibu yang kejam?

"Ibu, aku tidak akan menarik ucapanku. Aku juga tidak akan menyesali keputusanku di kemudian hari. Ibu hanya perlu ada untukku saat aku terpuruk karena keputusanku suatu hari nanti." Melody menatap jauh keramaian pesta pertunangan itu.

"Ibu akan selalu ada untukmu, sayang. Tangan ibu selalu terbuka untukmu."

"Aku menyayangi Ibu."

"Aku lebih menyayangimu, Sayang."

Dan dengan tetesan air mata, Melody melangkah menuju pesta pertunangannya dengan Yudha sang pewaris tahta Emperor Group.

"Maafkan ibu, Mel! Berapa kalipun ibu meminta maaf padamu, kau pasti akan memaafkan ibu. Namun ibu tahu, kau menderita akan perjodohan ini. Senyummu itu mewakilinya. Kau berat menjalaninya. Ibu sudah tak mampu lagi berandai-andai dengan kemungkinan 'jika saja'. Semua sudah sampai sejauh ini. Uang seratus juta itu juga sudah terpakai untuk pelunasan hutang. Bahkan tadi, Tuan Aron datang ke rumah dan kembali memberi ibu satu kota uang dan pakaian pesta. Ibu sungguh menjualmu, Mel. Ibu memang yang terburuk... Dean-san, gomenasai.."

Gomenasai: Maaf.

1
Siti Mukminah
Luar biasa
Siti Mukminah
lucu ya 😊
Jeny Juwan Alfa
aku baca ulang Lg Thor.
Bru ngeh ternyata likenya masih dikit mungkit alurnya terlalu lambat dan di situ2 aja
pdhal berharap bnyak adegan romantis nya tp masih gtu2 aja udh berjalan stengah thun dan jg udh hubungan suami-istri terlalu aneh mungkin .
Jeny Juwan Alfa
pdhal ceritanya bagus bnget sampai ngulang 3x tp gk di lanjutkan ke anak2 mereka .sayang sekali padahal aku tunggu2 pasti lebih keren LG.
Sata Erizawa: makasih bgttt say, aku sangat terharu loh... ya Allah, sampai dibaca ulang... hiksss...
total 1 replies
Pertiwi Intan AL
menurutku menarik untuk novel satu ini 🥰
kavena ayunda
sumpah jahat bgt kurenai
kavena ayunda
oh mantan pelacurr pantes serakah gk bs lah di bandingkan mikan yg baik
kavena ayunda
kasian mikan dia paling tersakiti ma suami ma madunya🙄
kavena ayunda
si pelakor ttep egoiss sok baik ternyata emaknya alvin
kavena ayunda
helehh ttep gk suka ma yuda ma jalang ini
Jeankoeh Tuuk
suami macam apa Yudha itu ....
Jeankoeh Tuuk
Thor....buat Yudha yang sangat cemburu ....spy seimbang dg sakitnya melody
Jeankoeh Tuuk
jengkellll......lihat Yudha yg sok baik dg melody
Jeankoeh Tuuk
jadi emosi lihat Yudha ......untung ada Alvin yg bisa mengerti
Maizuki Bintang
bgs
melodyfatma
Thor , ini karakter melody nya sama bener kayak aku . nama aku kan melody , tomboy , nada dering handphone ku juga lagu nya Naruto yaitu blue bird . juga kalo gk salah kata kata " Aigo " itu Kayak nya dari film IPA IPS deh , biasanya yang sering bilang " Aigo " itu si Rara . kalo menurutku sih ~~~
Sata Erizawa
terima kasih untuk semuanya yg udah baca...
Reni Noor Aeni
yeayy aku tamat baca nyaa,😍
makasih thor untuk karyanya
Sata Erizawa: wow... padahal ini karya yg membosankan... anyway, thanks so much ya... best luck for you ❤️❤️
total 1 replies
Anonymous
Mmmkmmmm
Hatin Lihawa
next
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!