My Hot Daddy

Hari berganti bulan, bulan berganti tahun, Nesya lewati dengan kesepian dalam hatinya. Delapan tahun sudah berlalu, Nesya tumbuh menjadi gadis yang cantik, secantik Mommynya yang sudah tenang di alam baka sana.

Tidak hanya cantik, Nesya tumbuh menjadi anak yang baik dan tulus. Pintar, kata itu selalu tersemat mengikutinya, di sepanjang masa remajanya. Benar sekali, Nesya merupakan anak yang pintar di sekolahnya. Gadis itu benar-benar belajar dengan giat, hingga menjadi seperti sekarang ini.

Seperti Ansell dulu, Nesya selalu menjadi perwakilan dari sekolahnya untuk mengikuti olimpiade tingkat kota, provinsi hingga negara. Kakek dan Nenek seperti mengalami deja vu, mengingat akan Ansell dulu yang sama seperti Nesya. Nesya sepertinya mengikuti jejak Daddy-nya.

Tahun ini menjadi tahun terakhir Nesya di sekolah menengah. Itu artinya tahun depan dia akan melanjutkan pendidikannya ke universitas. Sebagai siswa berprestasi, tentunya banyak universitas ternama dalam maupun luar negeri, menerima Nesya dengan senang hati. Termasuk Oxford dan Harvard yang hampir menjadi universitas favorit kalangan pelajar seluruh penjuru dunia.

Ada juga beberapa universitas lain yang dengan senang hati menerima Nesya sebagai mahasiswanya. Yaitu sebuah kampus terbaik di Jerman, yang tentunya akan jauh dari pilihan Nesya.

Tentunya kita tau alasannya...

Selama delapan tahun menjadi sosok yang berbeda dari dirinya yang dulu, Nesya merasakan tekanan batin dalam dirinya. Mengubah sifat sebenarnya ternyata begitu menyakitkan.

Kesepian. Hal itulah yang semakin menambah beban gadis itu. Kakek dan Neneknya yang sampai saat ini, aktif mengurusi bisnis mereka, sehingga mereka jarang bertemu.

Dan lagi, sang Daddy yang sampai saat ini belum pernah mengunjunginya, bahkan menghubungi dirinya pun tidak pernah sama sekali.

Untuk menjauhkan dirinya dari beban pikirannya, Nesya mengalihkan pikirannya dengan belajar. Karena belajar, semua bebannya seakan terlupakan.

Hari ini, tepat ulang tahun Nesya yang ke delapan belas tahun. Nesya merayakannya dalam kesepian yang sudah mendalam. Kakek dan Nenek sedang menghadiri perjamuan bersama kolega-kolega politiknya.

Tidak ada pesta tiup lilin dengan nyanyian selamat ulang tahun. Hanya dirinya seorang di dalam kamar ini, dengan satu cup kecil cake dengan lilin angka delapan belas di atasnya.

Selalu saja seperti ini, sudah delapan tahun Nesya merayakan hari ulang tahunnya dengan kesepian.

"Selamat Ulang tahun...Selamat ulang tahun... Selamat ulang tahun Nesya... Selamat ulang tahun...."

Aaaa....

Nesya menangis sejadi-jadinya ketika suara sang Mommy dari layar televisi di kamarnya.

"Mommy...." jerit gadis malang itu.

"Mommy...Aku kesepian..."

Sedangkan putaran video masih menampilkan Nita yang masih menyanyikan selamat ulang tahun.

Selamat ulang tahun sayang.... Hmm...nggak terasa yah kamu udah delapan belas tahun. Udah besar putrinya Mommy.

Gimana selama satu tahun ini? Senang nggak?

Nesya pasti udah punya pacar, Iya kan. Nesya kan cantik kayak Mommy, pasti banyak pria yang naksir sama Nesya.

Mommy nggak larang Nesya pacaran kok. Tapi ingat batasan ya Nak. Jangan salah pilih. Biar nanti Nesya nggak kayak Mommy. Satu lagi, jangan mau termakan rayuan-rayuan mereka. Ok.

Putri Mommy anak penurut kan. Pasti dengar kata-kata Mommy.

Oh ya... Gimana kabar Daddy Ansell. Daddy pasti baik sama Nesya. Daddy juga nurut sama Daddy ya. Daddy itu baik banget sama Mommy. Masih ingat kan cerita Mommy tahun kemarin? Daddy itu pria paling berjasa sama Mommy.

Jadi Nesya jangan nakal-nakal sama Daddy yah.

Anak Mommy...jangan nangis yah.

Hahaha

Malah Mommy yang nangis.

Mungkin tahun depan Nesya udah lulus kan? Nesya mau lanjut kuliah dimana? Hmm dimana pun itu, Nesya harus bisa jaga diri yah. Jangan tanggung-tanggung kuliahnya. Nanti Nesya jangan kayak Mommy dulu, belum sempat ngerasain bangku kuliah hehehe....

Sudah dulu ya sayang...Daddy Ansell bentar lagi pulang kampus, harus beres-beres dulu.

Sekali lagi selamat ulang tahun putri Mommy.... Makin pintar yah di sekolah, buat Nenek sama Kakek juga Oma Opa bangga sama Nesya....

Dada sayang ...

Mommy sayang Nesya. Titip salam buat Daddy Ansell, Kakek Nenek sama Oma Opa....

Lambaian tangan Nita berlanjut dengan layar hitam menutup perjumpaan virtual ibu dan anak itu.

TBC ☘️☘️☘️

...JANGAN LUPA LIKE DAN VOTENYA YAAA YAAA 😀😀...