NovelToon NovelToon
Bellaric

Bellaric

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:9.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: LidyaMin

Bella Cintia?" Gumam Eric. Dia seolah tidak asing dengan nama itu. Bahkan ketika menyebutnya namanya saja membuat hati Eric berdesir menghangat.

"Kenapa harus designer ini?" Tanya Eric.

"Karena hanya dia yang cocok untuk mode produk kita pak."

"Apalagi yang kau ketahui tentang designer ini?" Tanya Eric kembali.

"Dia adalah salah satu designer terkenal di dunia. Dia sering berpindah dari negara satu ke negara lain. Karena dia memiliki cabang butiknya hampir di setiap negara yang dia tinggali. Namanya Bell's Boutique. Tapi untuk rumah mode utama nya, dia hanya memilikinya di negara ini. Nama rumah mode itu adalah Bellaric."

Eric terkesiap kala manager produksi itu menyebutkan kata Bellaric.

"Bellaric?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LidyaMin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sayang Waktu Tak Bisa Kembali

"Apakah Nyonya akan jadi berangkat ke Paris hari ini?" Tanya Reyna, asisten pribadi Bella. Orang yang selama ini setia bekerja pada Bella, dan merupakan orang kepercayaan Bella.

"Ya. Selain mengurus pekerjaan ku di sana, aku juga sudah punya janji dengan sahabatku." Bella tersenyum melihat sebuah undangan untuk menonton sebuah Opera musik dan teater, yang Adelyn kirim padanya beberapa hari yang lalu.

Sudah lama dia tidak menontonnya. Biasanya saat dia masih kuliah di Paris, setiap bulan dia dan Adelyn akan ada di sana untuk menikmati semua pertujukan yang di tampilkan.

"Reyna tolong masukan semua barang ku ke mobil. Aku akan turun 15 menit lagi."

"Baik Nyonya."

Reyna mematuhi semua perintah bos nya. Bella menyukainya karena Reyna kalau bekerja tidak setengah-setengah dan konsisten. Sama seperti dirinya. Karena itulah Bella sangat percaya padanya. Semua pekerjaan pasti akan di kerjakan dengan baik dan tepat waktu, walaupun Bella sedang tidak ada di tempat.

15 menit kemudian, Bella turun dan keluar dari rumahnya kemudian masuk ke dalam mobil. Reyna mengantar Bella menuju bandara untuk melakukan penerbangan ke Paris.

"Terima kasih Reyna. Sampai jumpa."

"Sampai jumpa Nyonya." Setelah melihat bosnya sudah memasuki pesawat, Reyna kemudian kembali pulang menuju kediaman Bella untuk melanjutkan kembali pekerjaannya bersama pegawai lainnya.

.

.

.

"Bellaaaa..I miss you so much." Adelyn memeluk Bella dengan sangat erat ketika melihat sahabatnya sudah berada di depannya.

"Miss you too." Ucap Bella dan membalas pelukan Adelyn tidak kalah eratnya.

"Kamu semakin cantik dan juga sudah sangat sukses sekarang. Aku bangga padamu Bella."

"Ini semua berkat dirimu Al. Kamu yang selalu memberikan semangat dan dukungan untuk ku."

Mereka berjalan menyusuri bandara sampai pintu keluar. Kemudian menumpangi sebuah taksi.

"Bagaimana kabar Aunty? Aku merindukan masakannya." Ucap Adelyn dengan malu-malu.

Bella terkekeh kecil melihat ekspresi malu-malu Adelyn. "Mamah baik-baik saja. Pekerjaannya juga menuntut dia harus tetap di Indonesia. Padahal aku sudah meminta mamah untuk resign dari pekerjaannya dan tinggal bersama ku saja. Tapi dia menolaknya." Kata Bella.

"Kenapa?"

"Entahlah. Aku juga tidak tahu. Mungkin mamah merasa akan merepotkan ku. Padahal itu sama sekali tidak benar."

"Apa selama ini kamu pernah pulang ke Indonesia?"

Bella menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Tidak. Tidak sama sekali. Aku belum siap pulang dan belum siap untuk bertemu dengannya."

"Tapi belum tentu juga kamu akan bertemu dengannya Bella."

"Tapi siapa tahu." Ucap Bella sambil mengangkat kedua bahunya.

"Lalu kenapa nama Bellaric ada di sana? Berbeda dari nama butik kamu yang lainnya. Aku tahu Bellaric adalah gabungan nama kamu dan dia. Apa kamu masih mencintainya sampai hari ini?"

Adelyn menatap lekat sahabatnya yang tertunduk sambil memainkan jarinya sendiri.

"Aku hanya mengikuti kata hati ku. Kamu benar itu adalah gabungan nama kami berdua. Nama itu muncul begitu saja di kepala ku. Dan sampai detik ini perasaan ku masih sama padanya." Setetes air mata jatuh di punggung tangan Bella. Dia mengangkat wajahnya dan menatap sahabatnya.

"Apa aku salah memiliki cinta seperti ini padanya Al?" Terdengar sedikit suara isakan di sana.

Adelyn menjadi iba pada sahabatnya dan memberikan pelukan hangat untuk menenangkannya. "Kamu tidak salah Bella. Sama sekali tidak salah. Kalau kamu yakin akan cinta mu padanya, percayalah dia sendiri yang akan datang padamu."

Taksi yang mereka tumpangi sudah sampai tepat di depan rumah Adelyn. Bella mengeluarkan semua bawaannya dari bagasi. Dan Adelyn mengajak Bella untuk masuk ke dalam rumah. Orang tua Adelyn menyambut hangat kedatangan Bella, yang mereka anggap sudah seperti anak sendiri.

"Welcome home my dear Bella." Ujar mommy Adelyn sambil memeluk Bella.

"Thank you mom." Bella juga membalas pelukan mommy Adelyn dan memberikan kecupan di pipinya.

"Hello dad." Bella menyapa daddy Adelyn.

"Hello sweety." Daddy Adelyn memberikan pelukan hangat untuk Bella.

"Aku akan membawa semua barang mu. Duduk lah di sini bersama mom and dad."

Adelyn melangkah masuk ke dalam kamarnya sambil membawa koper dan juga barang yang lain milik Bella.

Setelah berbincang cukup lama untuk melepas rindu bersama dengan orang tua Adelyn, usai sarapan tanpa istirahat Bella dan Adelyn keluar untuk menonton Opera di Opera Garnier yang terletak di pusat kota Paris.

Bella terus memandang takjub dan mengagumi gedung Opera yang termuka di dunia ini. Meskipun gedung Opera ini sangat tua karena di bangun pada abad ke-19, tapi tetap terlihat kokoh dan mewah. Opera Garnier sering mengadakan pertunjukan balet dan juga Musik konser klasik, Opera dan juga lainnya.

Selama pertunjukan konser musik klasik, perhatian Bella tidak beranjak sama sekali dari panggung. Dia sangat mengagumi kepiawaian mereka dalam memainkan alat musik. Sesekali senyum lebarnya terbit dari bibirnya. Dia juga ikut bertepuk tangan dengan semangat saat pertunjukan usai.

"Kamu lihat mereka sangat hebat Al. Aku menyukainya." Ucap Bella dengan sangat antusias.

"Karena itulah aku mengajak kamu ke sini." Adelyn merangkul sahabatnya sambil berjalan beriringan.

"Terima kasih Al. Kamu memang sahabat yang mengerti diriku."

"Kamu juga sahabat terbaik ku."

Mereka melanjutkan rencana untuk menghabiskan waktu di mall. Adelyn mengajak Bella untuk berbelanja. Bella menyetujuinya karena ingin menghilangkan rasa penat yang selalu di padati dengan pekerjaannya.

***

Eric baru saja sampai di rumah setelah mengantar Clara pulang ke apartemennya. Setelah melepas pakaiannya Eric masuk ke kamar mandi. Usai membersihkan diri, dia membaringkan tubuhnya sambil memainkan ponselnya.

Tapi sesaat kemudian Eric bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju balkon kamarnya. Die berdiri sambil memandangi langit sore yang terlihat mulai berwarna jingga. Eric teringat seseorang yang sangat menyukai langit di sore hari.

Ada rasa nyeri dan juga desiran hangat di hati Eric kala mengingat hanya namanya saja.

Eric membuka satu pesan yang masih setia berada di ponselnya selama bertahun-tahun. Tidak pernah sekalipun Eric ingin menghapusnya apalagi mengganti ponselnya. Dia sendiri juga tidak tahu kenapa.

Tidak terhitung mungkin sudah ratusan atau bahkan ribuan kali Eric membaca pesan terakhir yang Bella kirim padanya, sebelum keberangkatannya ke Paris. Rasa rindu, dan bersalah bercampur jadi satu dalam hati Eric. Dia berharap suatu hari nanti dia bisa bertemu lagi untuk meminta maaf pada Bella.

"Gue harap gue bisa bertemu lo lagi Bell.. mungkin saja saat gue ketemu lo nanti, lo dah punya pasangan sama kayak gue.

Anak lo pasti lucu" Ucap Eric sambil terkekeh kecil membayangkan Bella yang memiliki anak yang lucu dan menggemaskan.

"Sayang waktu gak bisa kembali." Ucap Eric lirih sambil kembali memandang langit sore dari balkon kamarnya.

1
Ta..h
kocak juga nih temen temennya dev 😅😅
Ta..h
nah pertanyaan bella itu gong nya erik.
Ta..h
so sweet 🥰🥰 banget banget sih.
Ta..h
ko gemess ya 😅😅
Ta..h
udah dandan abis abisan senyum senyum g jelas malah gagal ketemu ya ric 😅😅.
Ta..h
berarti eric sebetulnya udah jatuh cinta sama bella.
Asri Indah Nur 'Aini
berarti secara ga langsung semua masalah datengnya dari Ardi, mulai dari yang terjadi antara Daniel sama Rara maupun yang terjadi antara Clara dan Eric. tapi bagus deh Eric bisa bersatu sama Bella, daripada sama Clara munafik
Magda lena
Luar biasa
Gaulisia
baca yang kedua kalinya💃💃
Deistya Nur
keren, semangat terus thor 👍💪
Farida Deka
Luar biasa
Tiwik Firdaus
masih gagal aja erik kamu belum berhasil membobol gawang dan mencetaknya
Alejandra
Kalau dicerita Daniel seolah" Erick sangat mencintai Clara dan melupakan Bella begitu saja ...
Ester Abidano
great novel
Ester Abidano
great story
Arni Khayanti
Cakeepp mmng itu yg harus dilakukan blokir Daniel, David apalg Clara n Ardi itu juga akan saya lakukan.
Arni Khayanti
Daniel, David n ardi sahabat yg harus ditinggalkan itu kalau saya
Arni Khayanti
jgn percaya sahabat baik laki or perempuan 😂
Arni Khayanti
ditikung sahabat
Mita Karolina
Cerita jane dan David di sebelah mana thor?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!