Tania yang tewas karena kecelakaan beruntun ketika sepulang nya dari supermarket tempat nya bekerja terbangun di sebuah ruangan yang tampak seperti kamar namun sangat asing bagi nya.
Disaat dirinya masih bingung, tiba-tiba ada banyak ingatan yang bukan miliknya satu persatu masuk kedalam otak nya.
Dia akhirnya sadar kalau saat ini sedang berada di sebuah novel bertema akhir dunia yang sebelum nya dia baca.
Bagaimana Tania menjalani kehidupan keduannya itu dengan terus berusaha dapat terus hidup di dunia apokaliptik tersebut..???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 𝑁𝑜𝑣𝑖𝑒25, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 7
Harii kedua hujan badai sesuai seperti yang telah di perkirakan, hujan deras di sertai angin kencang dan juga bongkahan bongkahan es batu mulai berjatuhan. Para tentara yang masih mencari para manusia yang masih selamat, namun sekuat apapun mereka tetap saja mereka kesulitan menghadapi hujan badai kali ini.
Meskipun terlihat kecil, namun bongkahan es yang jatuh cukup membuat tubuh mereka yang terkena merasakan sakit. Bahkan bagi para masyarakat biasa, bongkahan es berdampak lebih buruk untuk mereka. Ada yang membuat tubuh mengalami lebam lebam bahkan yang terparah membuat bagian kepala yang tidak tertutupi seperti helm para tentara mengalami luka.
Korban yang berjatuhan semakin banyak, rumah rumah sakit bahkan sampai kewalahan mendapatkan banyak nya korban luka-luka yang di bawa ke sana. Bahkan kini lorong-lorong rumah sakit beralih fungsi menjadi tempat untuk merawat para korban tersebut.
Di hari kedua ini masih belum banyak yang menyadari untuk menimbun banyak bahan makanan, mereka tetap berfikiran positif kalau kondisi cuaca saat ini tidak akan berlangsung lama.
Di saat banyak orang yang terluka karena hujan badai es kali ini, hanya Tania lah yang masih bersikap santai dan berusaha menikmati hidup seperti biasa tanpa terpengaruh oleh keadaan yang ada di luar sana.
☘︎☘︎☘︎☘︎☘︎
Satu minggu pun berlalu, hujan badai terus turun tanpa henti. Banyak tempat yang telah terendam banjir, bahkan sebuah apartemen pun terlihat sudah terendam hingga ke lantai 3 sehingga membuat banyak orang-orang yang sebelum nya berada di lantai tersebut mengungsi ke lantai yang lebih tinggi. Mereka memenuhi lorong-lorong yang ada di depan kamar apartemen, karena hanya itu yang bisa mereka lakukan.
Krisis makanan pun mulai terjadi dimana-mana, namun masih banyak orang yang mau saling membantu tanpa mereka sadari kalau hal tersebut membuat mereka pun akan mengalami hal yang sama dengan orang yang mereka bantu itu.
Banyak supermarket, mall, pasar bahkan minimarket yang telah tutup sejak hari ke dua hujan badai datang. Bahkan tempat-tempat tersebut beberapa telah terendam oleh banjir.
Di tempat Tania saat ini pun telah merasakan dampak dari hujan yang tak kunjung berhenti ini, Villa nya yang memiliki tiga lantai kini telah terendam banjir hingga ke lantai dua. Sehingga kini Tania hanya bisa berdiam diri di lantai paling atas villa milik nya tersebut.
Sebenarnya bisa saja dia pergi dari sana, tapi melihat curah hujan yang sangat deras seperti saat ini pergi menggunakan perahu karet akan sangat sia sia.
" Aku harus menunggu bantuan datang, menurut ingatan ku sejak hari ini akan ada banyak personil tentara yang akan di turun kan untuk mencari para penyintas yang masih selamat. " monolog Tania.
Sembari menunggu, Tania terus menyibukan dirinya di dalam ruang angkasa yang dia punya. Kini ada begitu banyak sayuran segar yang dia miliki di sana, bahkan buah-buahan juga begitu melimpah. Tubuhnya pun sudah semakin kuat berkat terus mengkonsumsi air spiritual yang ada di ruang nya, dengan latihan latihan beladiri yang dia lakukan setiap hari membuat kekuatan Tania melebihi kekuatan manusia pada umum nya.
Berkat air spiritual yang terus menerus dia konsumsi pun membuat Tania membangkitkan kemampuan elemen Petir bahkan bukan hanya atau kemampuan yang dia bangkitkan. Dia juga membangkitkan kemampuan elemen air serta elemen cahaya yang berfungsi sebagai penyembuhan. Jadi Tania memiliki kemampuan menyerang plus kemampuan penyembuhan, sebuah keajaiban yang sangat epik.
Selama berada di ruang angkasa nya Tania juga memperkuat kemampuan pikiran atau kemampuan mental yang bisa dia pergunakan sebagai kekuatan untuk nya nanti.
Tepat seperti yang Tania duga, keesokan harinya ada sebuah kapal militer yang datang ke area villa nya.
" Apakah ada orang di sini? " terdengar suara yang kencang membuat Tania yang tadi nya sedang tertidur langsung terbangun.
Menggunakan senter yang dia punya, Tania memberikan tanda kalau di sana ada yang masih hidup.
" Komandan saya melihat ada cahaya dari villa yang di sana. " tunjuk salah satu tentara yang bertugas memantau keadaan sekitar.
" Arahkan kapal ke sana, bantu mereka yang masih selamat. " perintah si komandan muda.
" Siappp laksanakan.. " ujar bawahan nya.
Kapal tersebut pun lalu mendekati villa dimana Tania berada, terlihat seorang gadis cantik yang telah berdiri di balkon dengan membawa sebuah tas ransel yang cukup besar. Sebenarnya ransel tersebut hanya sebagai alat untuk mengecoh, karena Tania tak ingin ada orang yang tahu soal ruang angkasa nya yang memiliki banyak perbekalan makanan ataupun semua barang yang berguna.
Setelah kapal. mendekat, Tania langsung di bantu untuk naik ke atas kapal, " Apa hanya anda yang selamat nona? " tanya komandan muda kepada Tania.
" Disini hanya ada saya seorang diri, karena memang saya hanya tinggal sendirian disni. " jawab Tania.
" Baik lah kalau begitu, apa di sekitar sini masih ada yang selamat seperti anda? " tanya komandan itu lagi.
" Saya tidak tahu, tapi villa di kawasan ini termasuk kawasan yang full terisi semua. Kemungkinan masih ada yang selamat . " jelas Tania.
" Terima kasih infonya nona, silakan duduk di sana terlebih dahulu. Karena kita masih akan mencari para manusia yang masih hidup. "
" Terima kasih kembali tuan. "
Kapal pun kembali mencari-cari dua orang yang masih bisa di selamat kan, ternyata hanya sedikit orang yang masih bertahan di daerah itu karena kebanyakan yang tinggal disana adalah para lansia yang ingin menghabiskan waktu tua nya menjauh dari keramaian.
Kapal pun kembali menuju ke arah zona aman yang berhasil para militer bangun untuk para penyintas yang masih selamat.
Zona aman yang di maksud ternyata sebuah bunker milik milter yang berada di atas perbukitan, merupakan sebuah tempat rahasia dulu nya sebelum bencana ini terjadi dimana-mana.
Sesampainya di zona aman, Tania dan juga beberapa orang yang di selamat kan selama perjalanan di minta untuk masuk dan berkumpul di sebuah aula untuk di data dan akan satukan dengan para penyintas lainnya yang terlebih dulu sampai di sana.
Hal pertama yang melintas di pikiran Tania adalah zona aman ini sangat kacau dan juga cukup kotor, karena para penyintas yang lain bergeletakan begitu saja di sana sini. Bahkan terlihat beberapa belas makanan berserakan di sana. Tania yang terbiasa bersih merasakan perasaan yang agak tak nyaman.
Setengah jam kemudian terlihat beberapa tentara datang membawakan roti dan juga air mineral yang di bagikan kepada para penyintas yang ada di sana.
" Pak masa setiap hari kami hanya di kasih makan roti terus, apa tidak ada makanan lain yang lebih mengenyangkan? " protes salah satu wanita paruh baya kepada tentara yang baru saja memberikan nya roti.
" Persediaan makanan sudha sulit di cari, bankir ada dimana-mana. Banyak tempat yang menyimpan bahan makanan telah terendam banjir sejak beberapa waktu yang lalu. Roti ini pun sudha lebih dari cukup nyonya, dari pada anda tidak bisa memakan apapun. " jawab tentara tersebut.
" Tapi kami butuh makanan yang lebih layak lagi, kan kalian yang membawa kami kesini. Jadi sudah seharusnya kalian menanggung makan kami semua. " sahut salah seorang pria dewasa.
" Silakan keluar dari sini kalau anda merasa disini tidak nyaman, " tiba tiba suara barito yang tegas terdengar.
" Komandan... " ujar anggota tentara yang tadi memberikan roti.
" Anda komandan nya, harus nya anda dan para anggota anda memberikan kami makanan yang lebih layak dong. Toh gaji kalian selama ini di bayarkan oleh pajak kami semua, jadi sudah sepantasnya kalian memperlakukan kaki dengan baik. Dan apa yang anda katakan tadi? Anda meminta saya ke luar dari sini? Anda pikir anda siapa? Anda hanya an***g yang di perintahkan untuk menyelamatkan kami semua... cuiihhh.. " ujar pria dewasa tadi semakin keterlaluan.
" Eehhh tuan, harus nya anda bersyukur telah kami selamat kan. Kalau tidak kami bawa kalian kesini apakah kalian yakin akan bisa bertahan di luar sana ? " salah satu tentara merasa emosi karena ucapan pria tersebut.
" Lah kalian kan memang di perintahkan untuk membantu kami semua, dan saya yakin pasti kalian korupsi itu makanan enak dan sengaja hanya roti yang kalian berikan kepada kami. " pria itu semakin keterlaluan.
" Diammm... " teriak Tania membuat atensi semua orang menatap kearah nya. " Ehhh pak tua, kalau mau makan enak cari aja sendiri di luar sana. Bukannya berterima kasih sudah di bantu, malah ngelunjak. Disini korban bukan hanya anda sendiri tapi ada banyak orang yang menjadi korban. Dan bukan hanya anda sendiri yang di berikan sebungkus roti, tapi semua nya. Dasar beban negara, bukan nya mikir malah berkomentar aja bisa nya. " maki Tania karena merasa sangat kesal dengan pria itu sejak tadi.
" Ada hak apa kamu mengomentari saya, suka suka saya mau berbicara apa. Lagian apa yang saya katakan itu benar kok. " pria itu masih saja ngotot dan terus berucap dengan suara yang besar.
To be continued🔥🔥🔥
Novel berjudul zombie ini yang paling ku suka😍
Semangat nulisnya Thor💪