NovelToon NovelToon
Pewaris Terhebat 3

Pewaris Terhebat 3

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Balas Dendam / Menantu Pria/matrilokal / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:16.3k
Nilai: 5
Nama Author: BRAXX

Pertempuran sengit di akhir musim kedua mengubah segalanya. Xander berhasil menundukkan Edward dan sekutunya, namun harga yang harus dibayar sangat mahal: darah, pengkhianatan, dan tumbangnya Evan Krest—sekutu terkuat yang selama ini menjadi sandaran kekuatannya.

Kini, di season ketiga, badai yang lebih besar mulai berhembus. Cincin takluk yang melilit jari para musuh lama hanyalah janji rapuh—di balik tunduk mereka, dendam masih menyala. Sementara itu, kekuatan asing dari luar negeri mulai bergerak, menjadikan Xander bukan hanya pewaris, tapi juga pion dalam permainan kekuasaan global yang berbahaya.

Mampukah Xander mempertahankan warisannya, melindungi orang-orang yang ia cintai, dan menjaga sisa-sisa kepercayaan sekutu yang tersisa? Ataukah ia justru akan tenggelam dalam lautan intrik yang tak berujung?

Pewaris Terhebat 3 menghadirkan drama yang lebih kelam, pertarungan yang lebih sengit, dan rahasia yang semakin mengejutkan.

SAKSIKAN TERUS HANYA DI PEWARIS TERHEBAT 3

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BRAXX, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

"Apa maksudmu?" tanya Larvin.

"Larson bekerja sama dengan pria bernama Leonel dan Leandro dengan target menghabisiku dan keluarga Larvino . Kau harus bisa menghentikannya. Jika tidak, kau tidak akan bisa bertemu dengan keluarga Larvino ," ujar Xander.

"Menghabisimu dan keluarga Larvino ? Apa maksudmu?" Larvin terdiam. "Siapa kau sebenarnya? Apa mungkin kau–"

"Waktuku sudah habis." Xander mengambil jas Larvino , meninggalkan Larvin yang masih berusaha mencerna semua ini.

Larvin menatap kepergian dan tak lama setelahnya menyadari siapa Xander sebenarnya. "Dia adalah Alexander Ashcroft, sosok yang harus dihancurkan Larson secepatnya. Dia mengatakan jika Larson berniat menghancurkannya dan keluarga Larvino ."

"Apa hubungan Alexander dengan keluarga Larvino ?"

Larvin memejamkan mata erat-erat satu per satu petunjuk mulai tersambung dalam pikirannya.

"Larvino bergabung menjadi pasukan Alexander. Jika target Larson dan orang-orang yang menyewa jasanya adalah Alexander dan keluarganya, itu berarti Alexander–"

Larvin berbaring di ranjang, mengembus napas panjang. "Kau sudah kalah sebelum berperang Larson. Di sisa akhir hidupku, aku hanya ingin menjalani hidup yang tenang."

Xander keluar ruangan, memberi anggukan singkat pada Larson.

"Di mana Charles? Kenapa kau keluar seorang diri?" tanya Larson penuh penekanan.

"Dokter Charles masih memeriksa kondisi ayah Anda."

Larson melewati Xander, memasuki ruangan dengan terburu-buru. Ia melihat Charles tengah memeriksa keadaan Larvin yang terbaring tidak sadarkan diri di ranjang.

"Bagaimana dengan kondisi ayahku sekarang?"

Charles menjelaskan mengenai keadaan Larvin. Ia keluar setelah tidak memiliki keperluan.

"Larson memang sudah mencurigaiku. Dia mengawasi dengan ketat."

Larson memperhatikan Larvin, duduk di sisi ranjang. "Keadaan ayah masih sama seperti keadaannya sebelum Charles dan Logan datang. Aku sudah memeriksa keadaan di dalam, tapi tidak ada hal yang mencurigakan dari mereka."

Xander kembali ke rumah beberapa menit kemudian.

"Bagaimana hasilnya?" tanya Lizzy.

Govin memutar tayangan video saat Xander berbincang dengan Larvin.

Lizzy sangat terkejut ketika melihat reaksi Larvin ketika Xander menyodorkan jas milik mendiang ayahnya. Ia tak kuasa menahan tangis karena rindu dengan ayahnya.

"Kau harus sedikit bersabar, Lizzy. Jika Larvin bisa bekerja sama dengan kita, kau bisa menemui Larvin secepatnya."

"Aku mengerti."

Sementara itu, Larson masih berada di sisi kasur Larvin. Selama hampir lima jam lamanya ia tidak beranjak dari ruangan.

Larson memeriksa rekaman video di ruangan. "Meski aku tidak melihat keanehan, tapi firasatku masih tidak berubah. Aku mencurigai Charles dan Logan."

Larvin mulai sadarkan diri, membuka mata perlahan. Ia melihat Larson tengah fokus dengan ponsel. Pria tua itu seketika mengingat pertemuan bersama Xander tadi.

"Aku harus mencegah Larson meneruskan kerjasama itu jika ingin bertemu dengan Larvino ."

Larson terkejut ketika Larvin sudah sadarkan diri. Ia segera memijat tombol, menghubungi dokter.

Charles dan beberapa dokter memasuki ruangan, memeriksa keadaan Larvin.

Larson tidak melihat keberadaan Logan. "Aku tidak melihat asistenmu."

"Logan sedang menangani pasien di rumah sakit mitra," kata Charles.

Charles menjelaskan kondisi Larvin pada Larson, keluar dari ruangan.

Ruangan yang ramai kembali sepi.

Larson duduk di sisi kasur, memperhatikan Larvin. "Kau semakin membuatku kerepotan.

Apa aku harus menyiapkan pemakamanmu mulai sekarang?"

"Kapan pertemuanmu dengan orang-orang yang menyewa jasamu?" tanya Larvin dengan tatapan tertuju ke atas. Ia seperti tengah mencium jas Larvino sekarang.

Larson tidak langsung menjawab, mengamati Larvin. "Besok. Aku akan bertemu dengan mereka. Pertemuan itu akan berlangsung sangat rahasia."

"Hentikan kerja sama itu. Kau tidak akan mampu menang dari Alexander."

"Apa maksudmu?”

"Seperti yang aku katakan barusan, kau tidak akan menang melawan Alexander. Kau hanya akan membuang-buang waktumu jika kau bekerja sama dengan orang-orang itu."

"Kenapa kau tiba-tiba meragukanku? Bukankah kau yang mengatakan jika aku harus terus melangkah tidak peduli sesulit apapun rintangan di depanku. Kenapa kau tiba-tiba pesimis?"

Larvin memejamkan mata, tak membalas ucapan Larson.

Larson menatap Larvin dari atas hingga bawah. Ia merasa heran karena tidak biasanya ayahnya meragukannya. "Apa kau tidak ingin aku tinggalkan sehingga membuatku harus menyerah?"

Larson merasa berat untuk meninggalkan Larvin esok. Meski begitu, ia tidak bisa menggagalkan pertemuan dan kerja sama begitu saja.

Larson menarik selimut hingga menutupi dada Larvin. "Apa kau takut jika aku tidak berada di dekatmu ketika kau tiada?"

Larson memejamkan mata erat-erat. "Jangan mati sebelum aku berhasil mempertemukanmu dengan adikmu.”

Malam akhirnya berganti pagi. Larvin kembali tidak sadarkan diri.

Larson enggan meninggalkan Larvin meski ia bisa saja menitipkan penjagaan pada Xylo dan orang-orang kepercayaannya.

"Xylo, aku ingin kau menjaga ayahku dengan baik. Jangan biarkan siapapun masuk kecuali dokter yang menangani ayahku. Aku tidak segan menghabisimu jika sampai terjadi hal buruk pada ayahku," ujar Larson.

"Aku mengerti." Xylo mengangguk.

Larson menatap Larvin cukup lama sampai akhirnya meninggalkan ruangan. Perasaannya tak tenang karena merasa dihantui oleh kematian Larvin yang bisa terjadi kapan pun.

Larson keluar dari rumah sakit, pergi ke sebuah gedung. Ia memasuki sebuah ruangan dimana Leonel, Leandro dan beberapa orang perwakilan dari Edward, Caesar, Franklin, Theron, Troy, Tyler, dan perwakilan dari Hugh sebagai putra dari Hugo.

Setelah kedatangannya dan ayahnya ke Vistoria, Larson meminta pertemuan diadakan di Royaltown.

"Aku tidak memiliki cukup banyak waktu saat ini. Katakan apa yang kalian inginkan," kata Larson.

Pertemuan membahas seputar rencana penyerangan Xander.

"Aku mendapatkan kabar jika Alexander sudah memiliki istri bernama Lizzy dan seorang anak laki-laki bernama Alexis. Alexander memperkenalkan istri dan anaknya sekitar beberapa minggu lalu dalam pertemuan keluarga. Meski kita tidak bisa menargetkan Alexander, kita bisa menargetkan istri dan anak laki-lakinya," ujar Leonel.

Di tempat berbeda, Xander baru saja melepas sebuah pasukan khusus. "Larson, aku akan menangkapmu sebelum kau menangkapku. Aku juga akan memberimu kejutan yang tidak bisa kau lupakan."

Xander memasuki rumah. Ia melihat Lizzy dan Alexis tengah menuruni tangga.

"Kau yakin dengan keputusanmu, Xander?" tanya Samuel untuk kesekian kalinya.

"Aku yakin ayah. Kita akan mengalahkan Larson dan Larvin dengan Lizzy, Alexis, dan mendiang Larvin."

Alexis turun dari pangkuan Lizzy, memeluk kaki Xander. "Aku ingin segera bertemu dengan kakek. Aku mendengar jika dia sedang sakit. Aku ingin menghiburnya."

Lydia memeluk Lizzy. "Kau harus menguatkan hatimu, Lizzy."

Xander, Lizzy, dan Alexis meninggalkan kediaman utama dengan penjagaan sangat ketat. Rumah sakit sudah diperiksa berkali-kali dan dipastikan keamanannya.

Larson segera keluar dari ruangan begitu pertemuan selesai dilaksanakan. Ia menghubungi Xylo untuk tahu bagaimana kabar ayahnya.

Larson berjalan di lorong dengan agak terburu-buru, memasuki elevator. Empat orang pengawal berbaju dokter ikut memasuki lift.

Larson seketika waspada karena mendapatkan firasat buruk. Ketika akan menekan pintu tombol, seseorang mengarahkan pisau ke arah punggungnya.

1
Suris
Good.. Lanjut thor... /Good/
Suris
Lanjutkan thor
Ablay Chablak
keren thor....sayangnya cm 2 bab sehari
MELBOURNE: insyaallah kalau ada waktu luang kita kasih bonuss
total 1 replies
Ablay Chablak
cm 1 bab doang thor....
Wulan Sari
ceritanya bener2 cip 👍 trimakasih salam sehat selalu ya Thor semangat 💪❤️🙂🙏
MELBOURNE: kakaknya jugaa sehat sehat jugaa
semangat juga bacanya😘😘
total 1 replies
Suyudana Arta
kau bukan orang jahat. karena berani mengaku kalah.
bahkan ada keluarga yg sudah kalah tapi gak mau mengakui kekalahan.
Suyudana Arta
belum juga perang, sudah kalah😂😂😂
Ashwarya
keren thor... 2 bab ini yg aq tunggu. pengen tau endingnya ketika akhirnya keluarga serravia bertemu😍
MELBOURNE: semangat terus bacanya KK😘😘
total 1 replies
Ablay Chablak
sempurna ini cerita... klw dibuat film kayanya bagus jg...
MELBOURNE: disupport terus ya kk
total 1 replies
cokky
up thor
cokky
seeuu
cokky
seruu
cokky
🔥🔥🔥🔥🔥
Rocky
Luar biasa alur cerita yang terangkai Thorr..
Sungguh di luar prediksi pembaca..
Tetap semangat & sehat selalu Thorr...
MELBOURNE: terimakasih support nya kk
total 1 replies
Akta Fernanda S
👍👍👍
Suyudana Arta
nah kan, sodaraan larvin x larvino.
livy sepupu larson
Ashwarya
keluarga serravia muncul. bagaimana nanti Larsson pas ketemu govin sama Lizzy? nantikan kelanjutannya pemirsa... hahahaaa
MELBOURNE: terimakasih kak
tetap saksikan teruss
total 1 replies
Rocky
awal dari permasalahan muncul dengan pertanyaan Ezra Blair 🤣🤣🤣
Rahmat BK
nah looooo...ruby jelasin
y@y@
🌟👍🏻👍🏾👍🏻🌟
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!