NovelToon NovelToon
Kania Si Gadis Lugu

Kania Si Gadis Lugu

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Anak Yatim Piatu / Anak Genius / Diam-Diam Cinta / Romansa / Cintapertama
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Goresan_Pena421

Dibalik wanita yang lugu, ada laki-laki yang tegas dan selalu melindunginya, namun apakah Arkan akan terus bersembunyi dibalik kata persahabatan?

Ikuti kisah mereka di dalam novel yang bertajuk, Kania Si Gadis Lugu.

Happy Reading 😊.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Goresan_Pena421, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Curhat dan kedatangan tamu

Kania masih menemani ibunya mendesain diruangan kerjanya, dan itu membuat Mira mengajak Kania bercerita.

"Nak, apa yang membuat Kania selalu ingin bermain dengan Arkan?"ucap Mira.

"Pertama karena Kania gak punya ayah, dan Kania gak mau ibu kasih ayah baru buat Kania, terus Arkan itu perhatian sama Kania bu, walaupun Kania anaknya kan begini gak bisa tenang, maunya ditemenin padahal sering banget Kania buat Arkan kerepotan buat kenal sama Kania lagi dan lagi bu,"ucap Kania sambil menggoreskan ujung pensil milik ibunya di kertas yang belum terpakai.

Mira memperhatikan gerakan tangan dan jemari putrinya seperti ada hal yang baru ia sadari tentang Kania,"Apa Kania suka menggambar juga nak? Atau Arkan yang ajak Kania menggambar?"ucap Mira.

"Emm, kadang Kania ga ngerti harus bilang apa sama Arkan bu, tapi Kania selalu ambil alat tulis Kania, buat memahami Arkan, ibu, dan Aksa, Kania belajar ngeluarin apa yang ada di kepala Kania untuk kenal sama Arkan, ibu dan Aksa, kalau Kania bingung Kania coret-coret kertasnya pakai pensil, kalau Kania udah ga bingung ya Kania ambil warna-warna kesukaan Kania kaya warna merah muda buat Arkan artinya Kania tahu nih Arkan akan melakukan apa ke Kania, kadang Arkan itu bu suka banget marah kalau ada yang gangguin orang yang seharusnya ga di ganggu, atau kalau ada yang nakalin Kania pasti Arkan marah tuh, jadi simbol Arkan itu merah muda bu, kalau Arkan lagi diam artinya dia lagi berfikir atau lagi pusing sama Kania, jadi Kania harus diam juga buat Arkan ga tambah pusing bu, kalau Arkan happy ya keliatan aja dari ocehannya dia suka cerita tentang basket, padahal kak Lintang iri banget sama Arkan, karena Arkan lebih oke menurut Kania si ya bu,"ucap Kania.

"Kalau ibu Kania kasih warna apa sayang?"Mira mulai memahami putrinya yang masih berusaha memulihkan dirinya dan menerima kematian ayahnya dan memberanikan diri untuk bertanya lebih lanjut kepada Kania.

"Emm, kalau ibu itu seperti warna hijau ibu pasti tahu kalau daun itu warnanya hijau apa lagi kalau daunnya baru keluar dia warnanya hijau berarti ada hal baru yang buat ibu senang dan ada yang batu muncul di hati ibu ga tau ya tentang apa tapi yang Kania tahu ibu lagi tenang saat itu, kalau ibu sedih ibu meluk Kania atau Aksa, atau ibu lagi biarin Kania cari tahu sendiri tentang apa yang gak mau ibu kasih tau ke Kania, kalau ibu marah ibu milih menjauh sebentar dari Kania atau gak Aksa karena ibu gak mau marah dan buat Kania atau Aksa sedih, padahal Kania mau banget tahu apa si salahnya Kania, gitu bu,"ucap Kania dan jawaban Kania membuat Mira takjub karena apa yang diucapkan Kania benar adanya.

"Wah, Kania benar namun sayang ibu susah buat menjelaskan kepada Kania, tentang apa yang ibu rasakan, ibu tidak ingin membuat Kania kesulitan dalam memahami ibu, nah sekarang coba cerita tentang dek Aksa nak, adek mu kamu beri warna apa nak?"ucap Mira dan bertanya sekali lagi kepada Kania.

"Yah ibu ga seru, kasih tahu Kania ya bu biar Kania ga nakal dan nyusahin ibu, ooo kalau Aksa bu, adek nya Kania ini hebat karena dek Aksa berusaha buat yang lebih oke dari Kania, dia sadar kalau Kania masih gagal membuat ibu tenang, tapi dek Aksa juga ga mau nyusahin ibu, makanya setiap ada Arkan, dek Aksa juga mencoba untuk mendekat dengan Arkan, karena yang dek Aksa butuhin adalah di dengarkan lebih banyak dari pada di beri penjelasan yang kadang dek Aksa ga paham maksudnya apa, jadi Kania kasih warna coklat, karena kalau kita makan coklat kan bisa buat mood kita baik bu secara bertahap, jadi gitu bu, tapi itu karena Kania juga suka baca buku ya bu, tentang karakter manusia, seru aja bacanya, ada yang *melankolis, *sanguin, *koleris dan *plegmatis, ini kepribadian bisa juga kaya tempramen seseorang bu dan berpengaruh sama karakternya,"ucap Kania panjang lebar.

"Wah sayang kamu hebat bisa memahami orang dari apa yang kamu lihat dan pelajari melalui bacaan kamu, iya sayang jadi itu tipe kepribadian berdasarkan teori humorisme yang di kembangkan oleh Hippocrates, tapi nak kenapa kalau di depan Arkan Kania manja?"pertanyaan itu sederhanakan tapi cukup mematikan untuk Kania.

1. *Melankolis*: Orang yang serius, analitis, dan perfeksionis. Mereka cenderung teliti dan bertanggung jawab, tapi bisa terlalu kritis dan pesimis.

2. *Sanguin*: Orang yang ceria, optimis, dan sosial. Mereka suka bersenang-senang, memiliki banyak teman, dan mudah bergaul. Namun, mereka bisa terlalu impulsif dan tidak sabaran.

3. *Koleris*: Orang yang kuat, tegas, dan ambisius. Mereka memiliki kepemimpinan alami dan suka mengambil kontrol, tapi bisa terlalu dominan dan agresif.

4. *Plegmatis*: Orang yang tenang, stabil, dan harmonis. Mereka suka menjaga keseimbangan dan menghindari konflik, tapi bisa terlalu pasif dan tidak tegas.

"Ibuuuu, kalau sama Arkan itu saatnya Kania bebas dan bisa sedikit buat Arkan kesal dan sebal ibu, kan Arkan sahabat Kania, kalau sama ibu dan Aksa ya Kania manja juga kok bu, gak ada bedanya cuma kalau sama ibu ga mau buat ibu sedih jadi Kania mau jadi anak yang imut,"ucap Kania.

Mira bersyukur karena bisa memiliki waktu untuk curhat, dan Mira terkesan dengan hasil goresan pensil Kania, desain gaun dengan detail yang sangat teliti.

"Wah sayang, ini bagus desainnya, boleh ibu buat gaunnya nak?"ucap Mira sambil bertanya kepada putrinya.

"Bokeb ibu, ini kan gaun Cinderella bu, Kania suka sama Cinderella, cantik,imut, gemas kaya Kania,"ucap Kania sambil tertawa di ujung kalimatnya.

"Anak ibu memang cantik, wajar jika Arkan senang sahabatan dengan anak ibu,"ucap Mira.

"Iya dong ibu, cuma jangan kasih tau Arkan ya bu, nanti mukanya merah kaya tomat matang karena malu-malu semut bu, karena Arkan suka manis jadi malu-malu semut kan semut juga suka gula yang rasanya manis bu,"ucap Kania.

"Anak ibu makin hari makin banyak perubahannya, cepat pulih ya sayang, buat ingatan Kania kembali sepenuhnya,"ucap Mira.

"Kania kangen ayah bu, kangen banget,"ucap Kania.

Pernyataan Kania membuat Mira segera memeluknya, dan benar ada air mata yang keluar dari netranya.

"Tuh kan ibu nangis, cup cup ibu, nanti kita beli ice cream ya bu, biar ibu nangisnya bukan karena sedih tapi karena dinginnya ice cream,"ucap Kania sambil tertawa di ujung ucapannya.

"Jus mangganya baru saja habis nak, masa udah mau makan ice cream lagi, sekarang ayo keluar dan menikmati masakan Arkan,"ucap Mira.

Mira dan Kania keluar dengan tawa yang menandakan bahwa keduanya bahagia dan Arkan melihat jelas pemandangan yang sudah lama tidak terlihat setelah kepergian Bayu suami Mira yang mengalami kecelakaan.

"Arkan, Kania mau tumis brokolinya,"ucap Kania.

"Iya Kania duduk yang benar dulu baru Arkan kasih, Tante Mira ini salad sayurnya Arkan juga sediakan buah potong untuk tante, kalau Aksa baru mau Arkan bangunkan tante,"ucap Arkan sambil memberikan salad sayur dan buat potong untuk Mira.

"Iya Arkan aku duduk benar,"ucap Kania.

"Terima kasih Arkan, Aksa di bangunkan terus di ajak makan juga ya Arkan,"ucap Mira.

"Iya tante,"ucap Arkan sambil memberikan nasi dan tumis brokoli untuk Kania, seraya beranjak dari ruang makan sejenak untuk membangunkan Aksa.

Arkan segera membangunkan Aksa yang masih tertidur lelap di sofa bed, bahkan saat Arkan sibuk mempersiapkan semuanya, Aksa masih tertidur pulas.

"Dek Aksa ayo bangun dek,"ucap Arkan.

"Iya ka, aku bangun,"ucap Aksa.

"Kaka buat tempe goreng kesukaan dek Aksa, ayo makan dek, ibu dan mbak Kania sudah ada di ruang makan,"ucap Arkan.

"Yeay tempe goreng, terima kasih kak Arkan,"ucap Aksa.

"Iya dek Aksa sama-sama, cie yang habis ngobrol sama Key,"ucap Arkan menggoda Aksa.

"Cuma ngobrol aja ka Arkan, soalnya ga sekolah, kalau sekolah kan bisa ngobrol ga usah pakai handphone ibu,"ucap Aksa.

Arkan melihat wajah Aksa yang memerah seperti tomat matang membuat Arkan menahan tawanya, dan mereka pun sampai di ruang makan yang ada di dekat ruangan kerja Mira.

"Makan yang benar ya dek, ini tempenya,"ucap Arkan saat keduanya sudah di ruang makan.

"Terima kasih ka Arkan buat tempe gorengnya,"ucap Aksa yang menikmati tempe goreng buatan Arkan.

"Arkan kamu juaranya buat anak-anak tante mau makan, biasanya Aksa dan Kania kalau makan nya masih sore menjelang malam begini mood nya tidak mau diajak kerjasama, tapi kalau tau Arkan yang masak mereka langsung mau, sepertinya tante juga harus ganti menu tiap sore,"ucap Mira.

"Iya tante dicoba saja,"ucap Arkan.

"Arkan, nasinya panas,"ucap Kania yang mengambil nasi, tadi ia hanya makan tumis brokolinya dan sedikit nasi dingin sisa tadi siang.

"Bentar, biar aku kipasin dulu ya Kania,"ucap Arkan.

Dengan sigap Arkan mengipasi nasi Kania, agar tidak terlalu panas untuk di makan karena memang nasinya baru Arkan masak di rice cooker bersaman saat ia masak tadi.

'Nak, kelak kamu akan mengetahui kebenarannya, biar waktu yang membuat mu paham nak,'monolog Mira.

Arkan sebenarnya memiliki keluarga yang sangat Cemara dahulu, namun saat Arkan usia lima tahun ayah dan ibunya tengah menuju tempat meeting mereka yang ada di kota, jadi Arkan di titipkan kepada Mira dan meminta tolong untuk menjaga Arkan, jika terjadi sesuatu dengan mereka diperjalanan, mereka berharap dan meminta tolong agar Mira yang menjaga Arkan, karena keluarga mereka tidak berdomisili di Indonesia, namun kecelakaan tunggal yang mereka alami membuat Arkan kehilangan kasih sayang kedua orangtuanya, tetapi sebelum hal itu terjadi mereka telah mempersiapkan warisan untuk Arkan, dan mereka juga sudah memberi tahu adik kandungnya Taka dan istrinya Dini agar sering untuk menjumpai Arkan, namun karena pekerjaan yang mengikat membuat mereka belum bisa mengunjungi Arkan, dan Taka meminta tolong agar Mira mau menjaga Arkan karena bagaimanapun Mira adalah sahabat dekat orangtua Arkan yang bernama Anggara dan Ayunda.

Tok....tok....tok....

"Sebentar ya anak-anak ibu buka pintu dulu,"ucap Mira.

Ketukan pintu membuat Mira beranjak dari tempat duduknya di ruang makan, dan segera membuka pintu utama rumahnya.

Saat pintu itu dibuka menampakan om dan tante nya Arkan yang sudah lama bekerja di luar untuk mengembangkan bisnis obat herbal milik keluarga Arkan.

"Taka, Dini, silahkan masuk, akhirnya kalian punya waktu untuk mengunjungi Arkan,"ucap Mira.

"Iya kak Mira maafkan kami karena merepotkan ka Mira terlalu sering, hanya dua bersaudara jadi hanya kami yang bisa di percaya oleh almarhum kak Anggara dan Kaka ipar kami kak Ayunda, mereka itu terlalu lelah untuk berangkat meeting kala itu namun memaksakan dan akhirnya kecelakaan itu terjadi mereka menabrak pembatas jalan sampai membuat mobil mereka kehilangan kendali dan kecelakaan tunggal itu terjadi, sampai membuat mobil kak Anggara terbalik kala itu, bagaimanapun juga semua sudah terjadi ya kak, sekarang kami akan selalu berusaha mengunjungi Arkan, dimana Arkan kak?"ucap Taka yang sempat menjelaskan kronologi kejadian yang sudah berlalu itu.

"Iya kak, tampaknya sepi sekali ruang depan, tidak ada suara mereka,"ucap Dini.

"Anak-anak dibelakang lagi makan sore menjelang malam, ayo bergabung saja dengan kami Taka,Dini,"ucap Mira.

"Baik kak, maaf langsung merepotkan seperti ini,"ucap Taka.

"Tidak lah,"ucap Mira.

Mereka pun masuk ke ruang makan, dan melihat Arkan yang asik bermain dengan Kania dan Aksa, setelah makan mereka merapikan meja makan dan mencuci piring mereka masing-masing, ditempat cuci piring yang sudah di siapkan oleh Mira, dan ketika Arkan melihat Taka ia langsung menyongsongnya dan memeluk erat tubuh Taka.

"Om kenapa baru datang? Kenapa om meninggalkan Arkan? Apa Arkan bukan keluarga yang layak untuk di kunjungi ya om?"ucap Arkan menangis di pelukan Taka.

Taka berusaha menenangkan keponakannya,"Nak, kami semua ingin sekali mengunjungi mu, namun bisnis almarhum kakek juga tidak bisa di tinggalkan, jangan merasa seperti itu lagi ya nak,"ucap Taka.

"Iya Arkan, tante juga minta maaf ya karena terlalu lama kami berkerja sampai kami baru bisa datang, tapi percayalah om dan tante sayang sama Arkan, keluarga yang lain juga demikian,"ucap Dini yang tengah mengandung anak Taka, karena mereka baru menikah setelah mereka sudah matang dan siap usia 32 tahun dan 30 tahun bukan usia yang terlambat untuk menikah kan, bahkan kehamilan Dini benar-benar di jaga oleh dokter baik yang ada di Jepang maupun saat mereka berkunjung ke Indonesia.

"Terima kasih sudah mengunjungi Arkan ya om, tante eh dan adek kecil yang ada di perut tante Dini,"ucap Arkan mulai melepaskan pelukannya terhadap Taka.

"Arkannnn, kenapa peluk-peluk? Kania ga disayang lagi ya?"ucap Kania ditengah perjumpaan Arkan dan om serta tantenya.

"Mbak ih jangan teriak,"ucap Aksa.

"Gak teriak biar kedengeran aja dek, kan Aksa tau suara mbak Kania kecil,"ucap Kania.

Arkan memilih untuk bergabung dengan Kania dan Aksa untuk melanjutkan bermain gelembung sabun yang mereka buat dengan sabu cuci piring, meskipun hari mulai gelap dan lampu taman sudah mulai dinyalakan, namun sebelumnya ia ijin kepada Taka,Dini dan Mira.

"Om, tante, makan dulu ya sama tante Mira, Arkan lagi menemani Kania dan dek Aksa meniup gelembung sabun cuci piring, nanti kalau udah puas main di taman yang diterangi lampu taman pasti kami kembali,"ucap Arkan sopan.

"Iya Arkan, sebentar lagi gelap jangan lama-lama ya,"ucap Taka.

"Iya Om,"sambil berjalan kearah taman.

"Aduh anak ku memang masih pemulihan, tapi untungnya ada Arkan yang mau membantu Kania memulihkan ingatannya dan menerima kematian ayahnya,"ucap Mira.

"Perlahan tapi pasti ya kak Mira, kita semua tengah di uji untuk semakin tangguh,"ucap Taka.

"Kamu betul Taka, ayo makan dulu, ini semua masakan Arkan, tadi aku hanya masak sedikit, setelah anak-anak makan ya habis, ini tadi aku mengerjakan tugas ku dulu, dan Arkan ijin mau kesini mau buat pizza dan masak untuk dimakan di sore yang menjelang malam ini, jadi aku hanya membelikan apa yang di butuhkan, dan nikmat juga jus mangga buatan Arkan,"ucap Mira.

"Wah Arkan sangat perhatian ya ka Mira,"ucap Dini

"Ya begitulah Dini,Taka kalian bisa memastikan sendiri bagaimana Arkan benar-benar mewarisi karakter baik dari almarhum Anggara dan Ayunda, ayo makan dulu,"ucap Mira, yang mempersilahkan Taka dan Dini untuk menikmati makanan buatan Arkan.

"Iya kak, mari makan,"ucap Dini dan Taka serempak.

Mira tersenyum dan menikmati kembali salad buatan Arkan.

1
Kutipan Halu
autornya suka beli momoyoo nih🤣
Goresan_Pena421: hahaha authornya bahkan udah hidup sehat kak mengurangi asupan gula hihi jadi Momoyo enggak dulu, biar Kania aja yang menikmati Momoyo hehe.
total 1 replies
Kutipan Halu
kenapa nggk mixue ajaaaa🤭🤭
Goresan_Pena421: kalau kata Arkan kenapa gak Miss you aja Kania 🤣. Gitu kak kata Arkan.
total 1 replies
Iqueena
Hehhhh anak kicikkk😭. Sekolah yg baik dulu lahhhh baru mikir adik adikan 😭🫵🏻
Goresan_Pena421: hehee oke kak aku bilang ke Kania.
total 1 replies
Saila Alka
semoga aja bisa ada tuh yang beneran kayak gitu
Saila Alka
kata katanya penuh makna
Goresan_Pena421: Tante Mira emang the best si kalau udh berkata-kata kak.
total 1 replies
Saila Alka
kan bukan kamu yang nyuruh😅😄
Goresan_Pena421: idaman lah kak ini hehe
total 3 replies
Alyanceyoumee
ini mah udah semati itu cintanya sih buat Kania 🥰
Goresan_Pena421: Sayangnya Kania belum terlalu peka sama perasaan dia kak.
total 1 replies
Alyanceyoumee
salut sama Arkan nggak pernah ada merasa malu apa ya?
Goresan_Pena421: Engga kak, soalnya Kania kalau tantrum malah bikin Arkan pusing hehe. 🙂
total 1 replies
Bulanbintang
Kania sepolos dompetku di akhir bulan.🫠
Goresan_Pena421: duain kak 😭😑
total 1 replies
CumaHalu
like a father to daughter,..
Goresan_Pena421: betul ka
total 1 replies
CumaHalu
Kalo mau gampang tali aja tangannya Kan, jadi kamunya rada relax.🤔
Goresan_Pena421: 🤣 iket aja Arkan biar ga lepas
total 1 replies
TokoFebri
aku bantu jawab " iya dong."
Goresan_Pena421: Biar semakin yakin ya ka
total 1 replies
TokoFebri
eemm emm.. semakin semakin bucin.
Goresan_Pena421: di pantau terus kak hehe
total 1 replies
CumaHalu
kantin berjalan nih Arkan
Goresan_Pena421: jaga-jaga Ka takut Kania laper tiba-tiba
total 1 replies
CumaHalu
lah, sekolah malah bawa mainan😂
Goresan_Pena421: 🤣 Kania anak khusus kak. mama nya udh ke sekolah jelasin keadaan Kania.
total 1 replies
Iqueena
Astaga kaniaaa, betul2 kayak bocill😭
Goresan_Pena421: 😭 panas dingin kak kadang kaya bocil kadang dewasa
total 1 replies
Iqueena
Jangankan Kania, akupun trauma kalau lihat langsung hal seperti itu, bukan hanya kpda org tua aku, orang lain pun yg jadi korban ak tetap trauma 🙃
Goresan_Pena421: nah itu lah kira-kira Kania kak banyak trauma nya dan sakit yang belum di ungkap aja
total 1 replies
TokoFebri
tuh tuh. kania batuk aja telinganya auto denger. dahal ada jarak diantara mereka
Goresan_Pena421: 😭 soalnya Arkan udah tandain cara batuknya Kania kak 🤣 jadi hapal deh
total 1 replies
Kutipan Halu
jangankan kelindes truk meningal baik2 aja karna sakit juga bikin trauma😭😭😭
Goresan_Pena421: makanya ini kak Kania lagi trauma 😭
total 1 replies
TokoFebri
jadian aja bisa ga? kania juga udah suka kan sama Arkan?
Goresan_Pena421: iya kak Kania peka tapi ada hal yg ga bisa untuk saat ini.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!