NovelToon NovelToon
Takdir Sang Penakluk Hati

Takdir Sang Penakluk Hati

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa
Popularitas:550
Nilai: 5
Nama Author: Nocturne_Ink

Lin Chen hanyalah siswa biasa yang ingin hidup tenang di Akademi S-Kelas di Tiongkok. Namun, kedatangan Wei Zhiling, teman masa kecilnya yang cantik dan pewaris keluarga terkenal, membuat hidupnya kacau. Meskipun berusaha menghindar, Lin Chen malah menjadi pusat perhatian gadis-gadis berbakat di akademi. Bisakah ia menjalani kehidupan sekolah normal, atau takdirnya selalu membuatnya terjebak dalam situasi luar biasa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nocturne_Ink, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23 - Dia Memanggilku....

Sekarang…

Aku jadi mikir, ini gimana ceritanya.

Bai Ruyan ternyata bukan cowok, tapi cewek.

Apa si babi itu, “pacarnya”, benar-benar tahu soal ini? Dari kelihatannya sih, kemungkinan besar “nggak tahu”.

Makanya dia milih Bai Ruyan jadi pacarnya. Bukan karena dia cinta, tapi cuma karena “Bai Ruyan kelihatan ganteng”, “murid teater yang menonjol”, dan “anak cowok cakep yang beda dari yang lain”. Cuma sebatas itu. Dangkal banget, khas otaknya mamalia babi.

Ya sudahlah, abaikan saja si babi.

Aku yang diminta jadi penasihat mereka, sekarang harus gimana?

Sambil mikir begitu,

“Hei, Lin Chen!”

Sambil melambaikan tangan kanannya, si babi datang nyamperin aku. Rasanya mataku langsung busuk.

“Wah nggak nyangka ketemu kamu di sini! Senangnya! Kamu ngikutin aku karena pengen ketemu aku, kan?”

“Bukan, kamu yang datang ke arahku.”

Dia bahkan bisa muter-balik hukum sebab-akibat biar sesuai maunya. Memang begitulah caranya si babi.

“Tapi maaf banget ya~! Aku udah punya pacar! Pacar yang jauh lebih ganteng daripada kamu! Kasihan deh. Nih liat deh [nnnnnnnnnnnnn ngeselin banget nnnnnnnnnnnnnn!] Kalau mau, silakan guling-guling aja.”

“Uwa, ngeselin banget. Kayak gini maksudmu?”

Aku beneran nurut, tapi si babi malah nggak puas.

“Yah udah! Hari ini aku bakal nunjukin betapa dekatnya aku sama Bai Ruyan! Aku nggak akan berhenti sampai Lin Chen nangis dan minta maaf!”

“Serius?”

Apa cukup dengan aku nangis dan minta maaf, wajah babi ini bakal lenyap dari pandangan? Sempat kepikiran serius juga barusan.

Si babi megang gagang pintu.

“Hei, tunggu, kamu mau masuk ke ruangan itu?”

“Iya dong. Ini kan ruang tunggu klub drama.”

“Tenang dulu. Tunggu sampai ada irisan kol.”

“Kenapa sih, ini bukan pork cutlet!”

Dia buka pintu dan masuk.

“Ah, Wei Zhiling!”

Bai Ruyan, yang sudah rapi pakai seragam, duduk di kursi lipat. Rambutnya masih agak basah. Kayaknya baru selesai mandi.

Hhh… syukurlah, pas banget waktunya.

Si babi yang nggak tahu apa-apa cuma mengibaskan rambut pirangnya dengan gaya.

“Aku datang buat nonton latihanmu! Aku, seorang pengisi suara yang populer, bakal mengkritik penampilanmu! Harusnya kamu berterima kasih dong!”

“…… haha. Makasih.”

Senyum kikuk muncul di wajahnya.

Lalu dia terkejut begitu melihat aku berdiri di belakang si babi.

“H-hah?! Lin…… Senior Lin! K-kamu ngapain di sini?!”

“Ya, cuma mampir sebentar.”

Aku nggak mau jelasin panjang lebar, nanti malah jadi bahan ocehan si babi.

“Kita sering ketemu di kelas, tapi jarang ngobrol. Aku pikir bagus juga kalau kita ngobrol lebih lama.”

Kalau aku ngomong tiba-tiba gitu, mungkin dia bakal curiga. Tapi ternyata kekhawatiran itu nggak kejadian.

Wajahnya langsung berbinar, dia mengangguk kuat-kuat.

“I-iya! Aku juga pengen banget ngobrol sama Senior Lin! Aku senang banget!”

Jawaban yang nggak aku sangka.

Kenapa dia terlihat bahagia gitu?

“Ufufufu. Ada apa, Lin Chen? Mau bilang 'Jangan rebut pacarku!' gitu ya? Mau ngaku gitu ya? Ya ampun, kamu sayang banget sama aku, ya♪?”

Si babi makin heboh, kayak gorengan kering. Rasanya pengen langsung disajikan bareng kol iris.

“Baiklah! Aku tinggalin kalian berdua! Silakan duel atau rebutan aku! Besok kasih tahu hasilnya, ya!”

Oh, ternyata dia mau pergi. Untunglah.

“Kamu nggak boleh pake senjata apa pun ya!” kata si babi sebelum cabut dengan gaya sok. Entah mau ke mana dia.

Sekarang tinggal aku dan Isami berdua.

Tatapan Isami bersinar mengarah padaku. Seolah-olah sedang menunggu sesuatu.

Aroma sampo samar tercium.

Itu jelas bukan aroma cowok. Tapi aroma manis seorang cewek.

“Ketua klub drama minta tolong sama aku. Katanya aku harus dengerin apa yang mau kamu sampaikan.”

“Eh? Dari Senior Gao?”

Mata Bai Ruyan langsung melebar, menatapku penuh keterkejutan.

“Aku khawatir kamu nggak cocok sama anak-anak di klub.”

“Maaf. Sebenarnya semua anak teater baik banget. Aku cuma…… pemalu.”

Waktu dia ngomong begitu dengan wajah muram, cantiknya luar biasa, bikin jantungku deg-degan. Leher jenjangnya yang tampak dari rambut pendek itu kelihatan anggun banget. Mungkin karena aku udah tahu rahasianya, sekarang dia jelas terlihat sebagai cewek cantik.

Dengan rahasia kayak gini, wajar aja dia menghindari orang.

“Sejak pertama ketemu, aku penasaran. Kita pernah ketemu sebelumnya nggak?”

Dia tampak terkejut.

“Eh, apa kamu inget aku ……?”

“Nggak, aku nggak inget. Tapi kamu kayaknya tahu aku.”

Bahunya langsung merosot kecewa.

“T-tentu aja kamu nggak inget….. Mana mungkin.”

“Jadi benar ya, kita pernah ketemu?”

Dia mengangguk.

“Senior, inget Dojo Xiao Gong?”

“Tentu. Aku nggak mungkin lupa.”

Itu dojo yang aku ikuti waktu SD. Dojo yang ngajarin guwushu, cabang dari tajiquan. Tempat itu unik banget, soalnya yang ikut kebanyakan bodyguard, polisi, tentara, bahkan ada tentara bayaran luar negeri. Internasional banget lah.

Aku masuk ke sana karena disuruh kakeknya si babi. Katanya biar bisa jaga cucunya kalau ada bahaya. Waktu itu aku polos aja mikir, “wah bela diri kuno keren, kayak di komik.”

“Setauku, di dojo itu cuma aku anak kecilnya.”

“Iya. Aku dengar waktu itu Senior satu-satunya anak kecil yang tahan lebih dari setahun. Aku cuma bertahan dua bulan terus keluar.”

Kalau dia tahu sedetail itu, berarti memang bener.

“Waktu kecil aku gemuk dan pengecut……. Kakekku, yang kenal dekat dengan Guru Gu Gong, maksa aku ikut dojo itu.”

“Wah, itu keterlaluan juga.”

Dojo segalak itu bukan tempat buat anak kecil. Latihannya keras banget, kayak sekolah militer.

“Aku sering dimarahin sama orang dewasa. Tiap hari nangis. Tapi waktu itu ada ‘Chen-ge' yang selalu melindungiku. Walaupun masih anak-anak, Chen'ge keren banget. Aku kagum sama kamu.”

……Aaah, iya, iya!

Pelan-pelan ingatanku balik.

Itu waktu aku kelas tiga atau empat SD. Aku ingat ada anak cowok kecil masuk dojo, dan aku seneng banget punya teman.

Namanya aku udah lupa, tapi aku masih inget dia sebagai—

“Yanyan? Kamu Yanyan?!”

“Iya!”

Yanyan alias Bai Ruyan langsung tersenyum cerah.

“Akhirnya, akhirnya kamu ingat! Chen-ge!”

Yanyan langsung maju dan menggenggam tanganku erat.

“Oh gitu. Aku beneran nggak ngenalinmu tadi.”

“Hehe. Waktu itu aku gendut banget sih.”

“Kamu harusnya bilang dari awal.”

“Aku sendiri juga nggak sadar pas baru pindah. Aku nggak nyangka Chen-ge ada di Tiankai Academy. Lagian, Chen-ge kan sengaja nggak mau menonjol, kan?”

“Iya, bisa dibilang begitu.”

Memang dulu aku disuruh keras sama si babi dan kakeknya, “jangan menonjol”, “anak laki-laki harus selalu ada di bayangan dan jaga Wei Zhiling”. Kalau dipikir sekarang, konyol banget. Waktu kecil aku beneran percaya tugas cowok itu melindungi cewek. Padahal yang itu babi, bukan cewek.

Untung aku menjauh waktu itu.

“Eh, anehnya, Wei Zhiling malah jadi naksir aku. Pas tahu kalau Wei Zhiling ternyata teman masa kecil Chen-ge, aku kaget. Takdir terasa aneh, ya?”

“Hubungan itu udah putus kok.”

Yanyan terlihat bingung, tapi nggak nanya lebih dalam.

“U-umm….. Ada rahasia yang aku sembunyiin dari Chen'ge sejak dulu.”

Wajahnya merah padam, dia menggeliat sambil mainin paha dalamnya. Kebiasaan lama yang masih sama.

“Aku… sebenernya…… aku ini cewek.”

“……”

Iya, itu aku udah tahu.

“Aku cewek yang suka sama Chen-ge.”

“……”

Nah, bagian itu aku belum tahu.

“Will you marry me?”

Tunggu dulu sebentar.

[BERSAMBUNG]

1
🟡⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ 【≛PATRICK>⃟🌐】
Hati-hati kalo keseringan pake "—" di kira AI/Blackmoon//Pray/
𝓝𝓸𝓬𝓽𝓾𝓻𝓷𝓮 𝓘𝓷𝓴: Yups. Sering banget di ingetin begini. Memang lebih baik menggunakan tanda baca seperti (.) (,) (:) (;)
total 1 replies
🟡⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ 【≛PATRICK>⃟🌐】
Nak bikin novel juga, tapi mager banget pas nulis/Scream/
𝓝𝓸𝓬𝓽𝓾𝓻𝓷𝓮 𝓘𝓷𝓴: Penyakit itu mah klo mager 🙂‍↔️
total 5 replies
my story
betul tuh,harta mu harta ku,uang mu uang ku ibaratnya kan gitu
𝓝𝓸𝓬𝓽𝓾𝓻𝓷𝓮 𝓘𝓷𝓴: Salah dong kak. Kan mereka hanya sebatas teman masa kecil aja. Bukan pasangan juga mereka.
total 1 replies
my story
lah baru aja baca udah ada kata aku benci🤣🤣🤭
𝓝𝓸𝓬𝓽𝓾𝓻𝓷𝓮 𝓘𝓷𝓴: Aseekk, ada dua orang yang bilang begitu 🤣🤣
total 1 replies
𝗔𝗹𝘄𝗮𝘆𝘀 𝗬𝗼𝘂'𝗛 <𝟯
my kisah/Doge/
𝓝𝓸𝓬𝓽𝓾𝓻𝓷𝓮 𝓘𝓷𝓴: Sama-sama kak. Mari semangat 💪
total 9 replies
☕︎⃝❥ Anul (PPSRS)
mau dirundungkah?
𝓝𝓸𝓬𝓽𝓾𝓻𝓷𝓮 𝓘𝓷𝓴: Mencoba percaya diri uy
total 1 replies
☕︎⃝❥ Anul (PPSRS)
maksa kau dekkk😡
𝓝𝓸𝓬𝓽𝓾𝓻𝓷𝓮 𝓘𝓷𝓴: Namanya juga cewek 🤭
total 1 replies
☕︎⃝❥ Anul (PPSRS)
baru masuk dah saling benci ga tuh🗿
𝓝𝓸𝓬𝓽𝓾𝓻𝓷𝓮 𝓘𝓷𝓴: Tau mahkluk bernama cewek? Kalau tau pasti ngerti 👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!