Hallo namaku adalah echayanti aku adalah gadis yang begitu menyayangi kekasihku, bahkan aku menabung uang gajihku selama 5 tahun ini hanya untuk membangun cita-cita kami untuk hidup bersama❤️ Aku adalah davin marcos aku sangat benci wanita-wanita yang seperti ulat bulu, bahkan aku paling benci yang namanya cinta🫵
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ekawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
manis sekali aku sangat suka
Didalam kamar inap vvip seorang gadis memegang kepalanya yang terasa sangat nyeri
"aaawww sakit sekali badanku semua" keluhnya dan melihat kaki dan lenganya sudah ada beberapa bekas membiru
"yaampun, mereka mengeroyok sampai seperti ini" keluhnya dan memegang sudut bibirnya yang sakit
Echa menghempaskan nafasnya kasar lalu ingat seseorang yang telah membawanya kemari
"tuan Davin!" lirihnya dan hendak turun dari dari bed rumah sakit
Belum sempat Echa turun pintu kamar sudah dibuka seseorang, seseorang yang sangat Echa khawatirkan. Mereka saling pandang sehingga membuat pandangan mereka bertemu
Davin dengan langkah cepatnya menghampiri gadis yang membuatnya sangat khawatir
Gleepp
"bodohh!!" satu kata yang terucap dari mulut Davin, Echa hanya diam dan melihat perban yang melingkar diarea pundak davin
ia tahu jika Davin terluka karena melindunginya, echa memang bodoh karena selalu saja membuat bossnya dalam kesulitan dan bahkan hari ini ia membuat bossnya dalam bahaya
"maaf" kata yang terucap dari mulut Echa lalu ia membenamkan wajahnya di dada bidang Davin dan menangis
"heyy,, jangan menangis!!" Davin mengelus punggung gadis itu lembut lalu ia melepaskan pelukan dan menghapus air mata Echa dengan ibu jarinya
ia melihat sudut bibir Echa yang terluka dan merabanya pelan "ini pasti sangat sakitkan??" ucap Davin pelan dan Echa hanya menggelang pelan
"tidak, ini tidak seberapa dibandingkan luka tuan!" ucap gadis itu membuat Davin tersenyum, senyuman itu sangat manis membuat jantung Echa berdetak sangat kencang
"aku akan pergi kekantor sebentar!! Jadi istirahat disini, aku akan kembali nanti setelah urusan selesai,, jadi jangan dirimu baik-baik jangan membuat orang lain khawatir lagi mengerti!! dan satu lagi jangan biarkan orang lain masuk kekamar ini!"
Ucap Davin panjang Lemar, membuat Echa tercengang, ini adalah kali pertama Davin berbicara panjang lebar seperti sekarang
gadis itu hanya mengangguk dan tersenyum, senyuman itu sangat manis Dimata Davin hingga pada akhirnya Davin mendekatkan wajahnya dan
cupp
Ciuman yang sekilas membuat Echa kembali melonggo, sudah 2 kali Davin mencium bibirnya hari ini
Davin yang tidak merasa berdosa sama sekali langsung pergi begitu saja
Setelah ia keluar dari kamar Echa ia langsung pergi kekantor dengan senyuman manis dibibirnya membuat semua staff di rumah sakit merasa ada yang aneh pada bossnya itu
ia memegang bibirnya dengan ibu jari miliknya sambil tersenyum-senyum "manis sekali, aku sangat suka rasanya" ucap Davin lalu ia pergi dengan mobil hitam sportnya
didalam kamar pasien Echa masih sangat terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Davin, jantungnya bertedak sangat cepat
"apa aku harus bersikap biasa saja, apa dunia luar memang sebebas ini??!" tanyanya membuat dirinya frustasi
tok
Tokk
"permisi nona" Jhonson masuk keruangan itu membuat Echa terkejut
Wajahnya saat ini sangat merah, ia bahkan sangat gugup saat Jhon masuk kekamarnya
"santai nona, saya datang untuk mengecek keadaan anda" dengan mata yang memincang Jhon sangat penasaran apa sebenarnya yang sudah mereka lakukan tadi
"yang satu senyum-senyum yang satunya lagi gugup apa sebenarnya yang mereka lakukan tadi?" pikirnya dengan sangat penasaran
"nona, apakah anda kekasih Davin?" pertanyaan Jhon tentu saja membuat Echa sangat terkejut
"apa, tentu saja tidak dokter, saya hanya sekretaris pribadi tuan Davin" jelasnya lagi membuat Jhon hanya manggut-manggut mengerti
"baiklah, sekarang mari kita lanjutkan pemeriksaa" jelasnya dan diangguki kembali oleh gadis itu
Didalam ruangan Davin kini ada 6 orang yang sedang berlutut
Saat Davin datang, ruangan berubah menjadi sangat tegang, ia berjalan melewati 6 orang yang saat ini sedang ketakutan dan gemetar
"Andrew bawa drue pergi dari ruangan ini, pastikan ia mendapatkan hukuman yang setimpal karena sudah berani mengelapkan yang perusahaan!"
Andrew mengangguk mengerti ia lalu memanggil 2 orang body guard untuk membawa drue keluar dari ruangan itu
"tuan tolong, maafkan saya tuan.. Saya tidak akan mengulanginya lagi.. Tolong tuan tolong saya!!!" pintanya tapi tidak ada sedikitpun belas kasihan yang ia dapatkan dari Davin
"lalu kau!!" tunjuknya pada gadis yang tadi berlari keruangannya untuk memberitahu jika Echa dalam bahaya
gadis itu adalah seorang petugas kebersihan, ia bernama lala gadis yang saat ini masih berumur 24 tahun seumuran dengan Echa
"i..iya tuan" jawabnya dengan kepala yang menunduk
"jelaskan padaku apa yang sebenarnya terjadi!" Davin meminta gadis itu sebagai saksi, ia sangat yakin jika gadis itu tahu segalanya
"tuan" ia melirik kesamping dimana vio saat ini sedang menatapnya tajam
lala menghembuskan nafasnya dalam, saat ini ia tidak ingin bersembunyi lagi, cukup hari ini Lala tidak ingin lagi merasa takut
"tuan, sebenarnya tadi nona itu ingin membantu saya, dia membela saya yang sedang ditindas oleh nyonya vio dan juga ke 3 temannya ini, tadi nona itu ingin membantu saya untuk mengobati luka saya karena saya sempat dikeroyok juga, tapi nyonya vio malah menjambak rambut nona itu dan mengeroyoknya bersama teman-temanya tuan,, sebenarnya saya ingin membantu tapi saya tidak bisa melawan mereka karena itulah saya pergi untuk meminta bantuan tuan!"
penjelasan dari Lala membuat Davin mengeraskan rahangnya. Marah. iya, itulah yang saat ini Davin rasakan
Tanpa berkata apa-apa lagi Davin berjongkok dan mendekati vio, dengan wajah yang memerah ia mencekik leher vio
"kau sudah berani menyakiti wanitaku!! bahkan kau ingin membunuhnya dengan botol sialan itu!!!" tegasnya
Sedangan vio saat ini sangat ketakutan, ia tidak menyangka sama sekali jika gadis itu adalah kekasih bossnya
ketiga temannya sangat takut bahkan mereka sampai memohon-mohon ampun pada Davin
"tuann" Andrew sangat terkejut melihat Davin mencekik vio, ia mencoba menenangkan tuanya tapi nihil Davin sangat marah karena kejadian itu
"saya harus menelpon nona Echa, jika tidak tuan Davin pasti akan membunuhnya" bisiknya dalam hati
tuttt
Tuut
📞Echa :"hallo selamat siang tuan andrew" jawab seorang gadis diseberang sana
📞Andrew:"nona, bisakah anda berbicara dengan tuan Davin!" pintanya dengan cepat
📞Echa:"oohh, tentu saja saya juga ingin menyampaikan sesuatu padanya" jelas Echa membuat Andrew sedikit lega dan dengan cepat ia melangkah mendekati davin
"tuan, maaf nona Echa ingin berbicara dengan anda" ia menyerahkan benda pipih yang saat ini ada ditanganya
Davin melepaskan cengkraman itu dan menghempaskan gadis itu kasar, ia lalu duduk di kursi kebesarannya dan menempelkan handphone Andre ditelinganya
📞Davin: "hhmmm" ucap Davin singkat tapi masih terlihat jelas senyuman dipipinya
📞Echa: "tuan apa urusannya sudah selesai? saya sangat bosan disini, saya ingin pulang. Apa tidak apa-apa saya pulang sendiri??" tanyanya hati-hati
📞Davin: tidak-tidak aku akan menjemputmu sekarang juga, kita akan pulang bersama!" perintahnya
📞Echa: "tap" tu tut tuttt..... belum sempat Echa berbicara Davin sudah menutup telepon secara sepihak, Echa hanya bisa mengelus dadanya pelan sambil melihat kearah ponselnya
"Andrew, tolong urus mereka, setelah ini jangan sampai biarkan mereka hidup tenang!!" perintahnya lalu pergi dari ruangan itu untuk menjemput Echa dirumah sakit