Mala dan ketiga sahabatnya terkejut ketika tahu orang tua mereka telah menjodohkan mereka dengan anggota OSIS yang terkenal tegas dan selalu menghukum mereka. Akankah mereka bisa menerima jodoh tak terduga ini dan akan kah mereka menemukan cinta di balik keputusan orang tua?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kak Nya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
JDTO
Sebuah mobil melaju kencang menyelusuri jalan raya kota Jakarta, diiringi dengan rintik-rintik hujan yang mengguyur kota Jakarta. Tepat di persimpangan jalan ada seorang remaja menghentikan kecepatan laju mobil tersebut.
Cittt...
Sopir mobil itu mendadak menghentikan laju mobilnya, dengan mengerem mendadak.
"Astaghfirullah.. ada apa ini?" ucap pria paru baya yang ada di dalam mobil tersebut sembari mengelus dadanya
"Maaf, stad, di depan ada remaja laki-laki menghalangi jalan." ucap sang supir
"Mas, gimana ini? Jangan-jangan itu perampok." timpal sang istri sembari memeluk lengan suaminya
Tok.. Tok.. Tok..
Pintu mobil itu di ketuk oleh remaja laki-laki dengan penampilan acak-acakan.
"Mas kamu mau ngapain?" ucap Halimah saat melihat suaminya itu membuka kaca mobilnya, namun tak dapat sautan dari sang suami.
"Kenapa nak?" tanya ustadz Adam
Pemuda itu menatap ustadz Adam dan istrinya secara bergantian, bahkan Halimah sudah takut dengan tingkah remaja tersebut. " Ustadz boleh saya minta tolong gak?" ucapnya
"Minta tolong apa, nak? Kalo saya bisa insyaallah saya akan bantu."
"Tolong adik saya, stad, dia terluka para tolong bawah dia dan rawat dia karena kita tidak memiliki keluarga. Tapi seseorang ingin membunuh kami, stad." ucap pemuda itu
"Astagfirullah ..." mereka yang ada di dalam mobil kompak mengucap kala mendengar penuturan pemuda tersebut
"Mana adik kamu, nak? Biar kita bantu." ucap ustadz Adam tanpa berpikir panjang
Pemuda itu mengangkat tubuh seorang gadis dengan banyak luka di sekujur tubuhnya, "ini adik saya, ustad."
"Ayo nak, kamu juga ikut kami." ustadz Adam mengajak pemuda tersebut, namun pemuda itu menolak ajaknya.
"Ustadz bawah adik saya saja, saya masih ada urusan disini. Bawah dia sejauh mungkin ustadz, lindungi dia."
Ustadz Adam 'pun menyetujuhinya, dan melesat pergi meninggalkan tempat tersebut.
"Kehancuranmu segera dimulai Rakha." ucap Senja
Yah, pemuda itu ialah Senja, sebelum dia tewas pemuda itu lebih dulu membawa Mala menjauh dari tempat itu sehingga pada saat orang-orang mencari keberadaan mereka sulit ditemukan, Senja juga telah memastikan Mala hilang ingatan ia memukul bagian kepala gadis itu hingga puluan kali.
Ia sempat ingin menghabisi Mala, namun tenaganya sudah tak kuat lagi hingga ia akhirnya menyeret gadis itu hingga dipinggir jalan raya dan menghentikan sebuah mobil untuk menitipkan gadis itu.
Kalau ditanya kenapa tidak ia tinggalkan Mala di hutan itu saja, jawabannya adalah jika Mala tetap berada disana kemungkinan besar Rakha akan menemukannya. Jika sudah di bawah pergi oleh seseorang ketempat yang jauh dan Mala dalam kondisi hilang ingatan maka sulit untuk mereka menemukan Mala dan hidup Rakha pasti akan hancur karena di hantui rasa bersalah.
Saat ini, ustadz Adam tenga merenung dikediamannya sambil mengingat kembali kejadian 7 bulan yang lalu, saat ia menemukan Naura. Namun, seseorang datang membuat lamunannya buyar.
"USTADZ ADAM!" pekik seseorang dari luar rumah
Mendengar suara teriakan dari luar rumah membuat ustadz Adam langsung keluar dari rumahnya.
"Ada apa cup?" tanya Adam pada Ucup, pegawai di sawahnya.
"Non Naura, stadz... non Naura..." ucapan Ucup terputus-putus
"Kamu atur napas terlebih dahulu, cup, setelah itu jelaskan apa yang sebenarnya terjadi."
Laki-laki itu menurut, mengatur napasnya. "Non Naura pingsan ditenga sawah stad ..."
"Astagfirullah.. ayo cup, kasih tau saya di mana tempatnya."
... ****...
Di tengah sawah sudah banyak warga-warga yang berkerumunan, guna melihat keadaan anak ustadz di desa mereka. Bahkan Rakha dan teman-temannya 'pun saat ini berada di sana, namun banyaknya orang membuat mereka tak bisa melihat wajah seseorang yang pingsan tersebut.
Rakha dengan rasa penasarannya itu 'pun maju, melangkah membela kerumunan tersebut. Ia sangat penasaran dengan anak pak ustadz yang pingsan itu.
"Permisi, pak buk boleh saya lihat?" ucap Rakha dengan sopan
Perlahan tapi pasti Rakha sudah mulai melihat kaki gadis tersebut, namun tiba-tiba tubuhnya di tabrak oleh seseorang membuat ia ambruk ke bawah
Brukk!
"RAKHA!" pekik ketiga sahabat Rakha saat melihat kejadian itu
"Kha lo gapapa 'kan?" ucap Afan sembari mengulurkan tangannya
"Gue gapapa,"
"Lo ngapain sih nekat nerobos kerumunan itu?" kali ini Eby yang buka suara
"Gue penasaran sama gadis tersebut," ucap Rakha dengan netral menatap kerumunan tersebut yang perlahan terbuka, ternyata ustadz Adam datang dan warga memberikan jalan kepadanya untuk menemui sang putri.
"Kenapa bisa begini, ima?"
"Nanti aja ima jelasinnya mas, yang penting kita harus segera bawah Naura kerumah bidan." ucap ima
Yah, di desa harum bunga sangat jauh dengan rumah sakit namun di desa mereka ada bidan yang siap siaga mengurus warga-warga mereka jika ada yang sakit.
Rakha memicingkan matanya guna melihat gadis tersebut, namun nihil sangat banyak warga yang mengiringinya hingga menutupi tubuh gadis itu.
"Gadis itu siapa sih? Kok warga-warga sepertinya sangat menyayanginya, sampai-sampai pekerjaan di sawah mereka tinggalkan." ucap Zayyan yang juga merasa penasaran
"Dia itu anaknya pak ustadz, dan calon istriku." ucap Asep
"Emang Naura mau sama kamu, sep?" ucapan itu muncul dari bibir Mawar membuat Asep memasang wajah masam sementara Rakha dan ketiga sahabatnya tertawa.
Hari berganti hari, sudah hampir satu minggu Rakha dan ketiga sahabatnya berada di desa harum bunga dan hari ini hari terakhir mereka berada di desa. Karena besok mereka sudah harus pulang ke Jakarta.
Pagi ini, Rakha dan teman-temanya sudah siap dengan seragam sekolahnya dan melakukan sarapan bersama pak kades di meja makan.
"Pak kades, hari ini hari terakhir kita di desa ini dan besok kita sudah harus pulang ke Jakarta." Rakha membuka obrolan
"Loh kok cepet banget? Perasaan bapak baru kemaren deh kalian datang ke desa ini."
"Yaa, rumah ini jadi sepi lagi dong kalo kakak-kakaknya pada balik." ucap Alif, adiknya Asep.
"Kapan-kapan Alif main ke Jakarta, terus nginep juga di rumah kakak-kakak." ujar Eby
"Alif pengen sih ke Jakarta, kata temen Alif kota Jakarta luas dan banyak gedung-gedung tinggi. Alif pengen naik di atasnya ..."
"Gak juga kok, indahan desa harum bunga ini. Tempatnya bersih dan sejuk lagi." timpal Afan
"Kalian masih mau ngobrol nih? Gue tinggal ya." ketus Asep
"Ya Allah nih bocah gak pernah baik sama kita ..." gungam Zayyan yang masih dapat di dengar oleh semua orang
"Maafin Asep ya nak, Asep memang gitu orangnya judes, beda dari Alif." ucap kepala desa
"Enggak kok pak, Asep orangnya baik kok, dia selalu temenin kita kemana-mana." ucap Rakha angkat suara.
...****...
"Asep!" panggil Mawar
"Kenapa war?"
"Gapapa kok, cuman mau bareng aja ke kelas." ucap Mawar yang sesekali curi pandang pada Rakha
Mereka sudah sampai diambang pintu masuk kelas, namun lagi-lagi ada yang memanggil Asep.
"Asep! Mawar!" pekik seseorang yang sudah tiba di belakang mereka
Dengan kompak mereka semua menoleh kearah sumber suara, dapat mereka lihat gadis cantik dengan rambut yang di gerai berada tepat di depan mereka saat ini. Mata Rakha langsung berkaca-kaca saat melihat gadis di depan matanya saat ini.
'Ya Allah, jika ini mimpi tolong jangan bangunkan hamba dari mimpi ini terlebih dahulu, izinkan hamba memeluknya sebentar saja.'
Tes!
Satu tetes air mata berhasil terjun dari mata Rakha.
"Kha ...' lirih teman-temannya
Grep!
Rakha langsung memeluk tubuh gadis yang berada di hadapanya itu, ia sunggu sangat rindu dengan gadisnya.
"Aku rindu kamu, sayang." bisiknya
Deg.
Tubuh Gadis tersebut menjadi kaku seketika, suara itu suara yang selalu ia dengar di dalam mimpinya sekarang suara itu menjadi nyata.
"Aku sangat merindukanmu, sangat benar-benar merindukanmu ..."
oh ya nanti jangan lupa baca novel aku judul nya gadis cantik milik ceo
Aaaaa ini cb yg kucari²di FB itu akhirnya ketemu di aplikasi NOVEL TOON,
LANJUTTT SEMANGAT💪🏻💪🏻💪🏻