NovelToon NovelToon
MENIKAH DENGAN MUSUH PACAR

MENIKAH DENGAN MUSUH PACAR

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua / Bad Boy
Popularitas:10.9k
Nilai: 5
Nama Author: Alfiyah Mubarokah

"Cium gue, terus semua masalah selesai."
"You're crazy!?"
"Kenapa gak? Sebentar lagi lo bakal jadi istri gue, jadi wajar dong kalau gue nyicil manisnya dari sekarang."

Kesya Anggraini Viorletta, gadis cantik, pintar, kalem, dan setia. Sayangnya, dia sudah punya pacar Kevin, ketua geng motor sekolah sebelah.

Menikah sama sekali gak pernah ada di pikirannya. Tapi wasiat almarhum papanya memaksanya menikah muda. Dan yang bikin kaget, calon suaminya adalah kakak kelasnya sendiri, Angga William Danendra cowok ganteng, atletis, populer, tapi badboy sejati. Hobi balapan, tawuran, keluyuran malam, dan susah diatur.

Bagi Angga, apa yang sudah jadi miliknya enggak boleh disentuh orang lain. Dia posesif, pencemburu, dan otoriter. Masalahnya, pacar Kesya ternyata musuh bebuyutannya. Dua ketua geng motor yang tak pernah akur, entah kenapa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiyah Mubarokah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19 Siapa Istri Lo?

Ceklek!

Deg!

Kanaya sontak melonjak kaget begitu mendengar suara gagang pintu diputar. Jantungnya seperti mendadak berhenti berdetak sepersekian detik, lalu berdegup semakin keras, menekan dadanya tanpa ampun. Refleks kepalanya menoleh ke arah pintu kamar, dan matanya langsung membelalak ketika melihat sosok Angga melangkah masuk.

Pria itu masih dengan kemeja putih yang sama kemeja yang tadi pagi ia kenakan ketika meninggalkan rumah. Kemeja yang melekat pas di tubuh bidangnya, menegaskan garis bahunya yang tegap. Rambutnya sedikit berantakan, tapi justru semakin menambah kesan liar dan mendominasi.

“K-kak Angga?” suara Kanaya nyaris tak terdengar, hanya seperti bisikan yang tercekat di tenggorokan. Tubuhnya langsung bergeser mundur ke belakang kasur, seolah itu satu-satunya tempat aman yang tersisa. Tatapan matanya waspada penuh cemas, mengawasi setiap langkah Angga yang kian mendekat.

“Halo? Naya, Kanaya ! Kamu dengerin gue ngomong gak sih?” suara dari ponsel di genggaman tangannya tiba-tiba menyentak keheningan. Kevin.

Kanaya makin panik. Suaranya bergetar saat menanggapi. “Eh i-iya gimana? Maaf barusan ada kucing lewat.”

Alasan konyol. Bahkan dirinya sendiri sadar itu alasan yang sangat tidak masuk akal. Namun, otaknya benar-benar blank. Ia hanya ingin Kevin tidak curiga, sekaligus berharap Angga tak bereaksi lebih jauh.

Namun sial. Angga tanpa berkata apa-apa naik ke atas kasur, mendekat ke arahnya dengan tatapan dalam yang sulit diterjemahkan. Kanaya otomatis bergeser semakin ke tengah, tubuhnya menegang.

“Ketemuan di taman kayak biasa gimana bisa kan?” tanya Kevin dari seberang.

“Emm bi....”

“Kanaya lo kayaknya gak denger serius ucapan gue!” desis Angga tiba-tiba, suaranya rendah berat, namun menekan. Nafas hangatnya bahkan hampir menyapu kulit wajah Kanaya.

Pria itu mengurung tubuhnya, kedua tangannya menahan kasur, tepat di sisi tubuh Kanaya. Sebelah tangannya sempat bergerak hendak merebut ponsel dari genggaman Kanaya, tapi gadis itu spontan mengangkatnya tinggi, lebih cepat dari pergerakan Angga.

“Jangan gue mohon.” bisik Kanaya lirih, matanya bergetar, bibirnya bergetar. Ia mengangkat ponsel ke atas, berusaha melindunginya seolah itu satu-satunya tameng. Sorot matanya menatap Angga penuh permohonan penuh rasa takut.

“Kanaya! Naya? Ck!” suara Kevin terdengar lagi.

Tut!

Dengan terpaksa Kanaya menekan tombol merah. Panggilan terputus. Dadanya terasa sesak, tangannya bergetar hebat. Baginya, menutup panggilan itu sama saja seperti menyerahkan kendali pada Angga.

“Lo beneran sepelekan gue hm?” tanya Angga perlahan, wajahnya semakin mendekat.

Cup!

Kanaya buru-buru memalingkan muka tapi terlambat. Bibir Angga sempat menyentuh pipinya. Hanya sekejap namun cukup membuat tubuhnya kaku seketika.

“G-gue gak ada maksud sepelekan lo. Lo aja yang gak bisa terima kenyataan.” jawab Kanaya gugup, menolak menatap wajah pria itu. Kedua pipinya terasa terbakar, jantungnya berdegup semakin kencang. Ingatan singkat di kamar mandi pagi tadi kembali menghantam pikirannya, membuat tubuhnya semakin panas.

“Menerima kenyataan kalau lo masih pacaran sama cowok lain padahal lo udah sah jadi istri gue? Mustahil Kanaya mustahil!” tekan Angga. Kedua tangannya kini menahan wajah Kanaya, memaksanya tetap menatap.

“Itu bukan kenyataan tapi kesialan yang harus gue singkirin!”

“Bukannya kita adil? Gue punya cowok, lo punya cewek. Jadi kita jalani hidup masing-masing tanpa saling ganggu. Fair kan?” sahut Kanaya berusaha menguatkan suaranya meski dalam hati gemetar. Ia mencoba melawan tatapan Angga, walau sebenarnya ingin sekali lari dari sana.

“Cewek?” alis Angga terangkat. Nada suaranya terdengar tidak percaya.

“Hm.” sahut Kanaya singkat, lebih mirip gumaman, sambil menunduk.

“Cewek mana maksud lo?” tanya Angga lagi, kali ini lebih serius.

“Baru kemarin lo ketemu masa udah lupa? Atau segampang itu lo lupain sesuatu?” Kanaya melirik sekilas, nada suaranya mulai kesal.

“Kemarin?” Angga mengernyit.

“Lo ngomong apaan sih gue gak ngerti.”

“Lo kira gue lupa sama cewek yang nyamperin lo di basement? Bukannya itu pacar lo? Harusnya kita impas dong sama-sama punya pasangan!” Kanaya ketus.

Angga sempat memutar bola matanya ke atas, berusaha mengingat. “Di basement? Kemarin?” batinnya.

“Lo cemburu?” tanyanya kemudian dengan nada menggoda, senyum tipis terbentuk di bibirnya.

“Dia bukan pacar gue. Gue gak punya pacar. Gue punya istri.”

“Siapa istri lo?” pertanyaan itu spontan keluar dari mulut Kanaya. Ia bahkan kaget sendiri setelah sadar sudah mengucapkannya.

Pletak!

Angga menyentil keningnya gemas. “Perlu gue sebut namanya?” ucapnya pelan, lalu mendekat hingga kening mereka menempel.

“Gak perlu!” sahut Kanaya cepat, wajahnya semakin merah. Ia mati-matian berusaha menoleh, namun Angga tak memberinya ruang sedikit pun.

“Yakin?” goda Angga lagi. Suaranya semakin rendah, seperti berbisik tepat di telinganya.

“Ya Tuhan jantung gue. Deg-degan banget kenapa kayak gini sih?!” batin Kanaya panik.

Kedua matanya terpejam, berharap suasana menegangkan ini segera berakhir.

Drrtt! Drrtt! Drrtt!

Getaran ponsel di kasur membuat Kanaya langsung membuka mata. Kesempatan! Ia mencoba menyingkirkan Angga, namun pria itu lebih cepat.

Set!

Angga meraih ponselnya, dan di layar terpampang nama Kevin lagi.

“Lo tega ninggalin suami lo demi jalan sama cowok gak jelas itu?” ucapnya datar, namun penuh tekanan.

“Balikin! Sini!” Kanaya panik, tubuhnya bergetar saat berusaha merebut kembali.

“Kak jangan macem-macem! Balikin ponsel gue!” teriaknya dengan nada memohon, takut Angga benar-benar mengangkat panggilan itu.

“Takut banget lo.” dengus Angga sinis, menyembunyikan ponsel ke belakang tubuhnya.

“Gue gak akan angkat asal lo nurut sama gue.” ujarnya sambil merapikan helai rambut Kanaya ke belakang telinga.

“Lo ngancem gue lagi?” Kanaya melotot, matanya berkaca-kaca.

“Apa gak cukup lo nikahin gue hari ini? Lo kurang puas rusak hidup gue? Salah gue apa sih sama lo? Gara-gara gue nabrak lo waktu itu?”

Angga menghela napas berat. “Jadi dia pikir gue nikahin dia buat balas dendam? Bisa-bisanya!” batinnya.

“Gue gak akan puas sebelum lo mutusin dia,” jawabnya tenang tapi tegas.

Deg!

“Putus? Dia suka sama gue? Gak mungkin!” batin Kanaya, menatap Angga penuh kebingungan.

“Sekarang lo istri gue. Gue cuma mau bilang hati-hati. Kadang musuh terbesar ada di orang terdekat lo sendiri,” ujar Angga, kali ini dengan nada misterius, matanya menatap dalam, penuh teka-teki.

“Maksud lo apa?” Kanaya mengernyit.

“Musuh apaan? Gue gak punya musuh.”

“Ada banyak drama yang belum lo tau. Gue harap lo cepat sadar dan bisa selesain masalah lo.” jawab Angga, suaranya mulai menurun, setengah berbisik.

“Tanpa melibatkan perasaan.” Setelah itu, kepalanya bersandar di ceruk leher Kanaya, tubuhnya menindih tubuh mungil gadis itu.

“Aduh berat Kak!” keluh Kanaya, mencoba mendorongnya.

“Lo ngomong apa sih? Gue gak ngerti! Musuh? Drama? Bisa to the point gak?”

“Gak penting.” Angga menggeleng pelan.

“Kepala gue pusing.”

“Jangan pura-pura! Lo udah bikin gue kepo tanggung jawab!” Kanaya mendesak, memukul lengannya pelan.

“Gue gak bohong pusing banget.” lirihnya, nyaris tak terdengar.

“Pusing kenapa?” Kanaya mengintip wajahnya dari samping. Hembusan napas hangat pria itu di lehernya membuat kulitnya merinding.

“Efek semalam,” gumam Angga samar.

“Hah? Apa? Lo sakit Kak?” Kanaya bingung, mencoba memastikan.

“Kalau gue sakit lo peduli?” balas Angga, nada suaranya sinis, tapi matanya redup.

“Gue…” Kanaya tercekat, tak bisa melanjutkan.

“Gue rasa gak.” Angga mendengus pelan.

“Ck! Jangan ngeles! Jawab dulu maksud lo tadi!” Kanaya kembali menuntut, nada suaranya meninggi, meski sebenarnya rasa penasaran itulah yang lebih mendominasi.

“Gak ada apa-apa mending lo tidur. Gue mau mandi.” jawab Angga, lalu melempar ponsel Kanaya ke kasur begitu saja, sebelum berusaha bangkit.

Set!

Namun Kanaya lebih cepat. Kedua tangannya melingkar di leher Angga menahannya agar tetap berada di tempat. Wajah mereka kini kembali sangat dekat, jarak hanya beberapa sentimeter.

“Ngomong dulu! Gue gak akan lepasin lo sebelum lo jelasin maksud lo!” ucap Kanaya, kali ini berani menatap lurus ke matanya.

“Oh ya?” Angga tersenyum tipis, wajahnya mendekat lebih jauh hingga hidungnya menyentuh pipi Kanaya.

“Gue malah seneng kalau lo nahan gue. Lo kurung seharian di kamar pun gue rela asal sama lo.”

“Ck sialan lo!” Kanaya buru-buru melepas tangannya, mendorong dada bidang Angga dengan kesal. Nafasnya memburu, wajahnya merah padam.

Suami dadakannya itu benar-benar sukses membuat darahnya naik.

1
Alex
gemes deh Thor, kapan terungkapnya pengen liat yg bucin*🥰
Adinda: lanjut thor
total 3 replies
Siti Nina
Lanjut thor makin penasaran sama cerita selanjutnya gmna reaksi kanaya klw tau kevin punya cewek lain 🤔🤔🤔
Siti Nina
Kaya nya si rania ini tulus dan tau banyak soal si kevin dn si riska 🤔🤔🤔
Siti Nina
ko blm up juga thor jgn lama " dong di tunggu banget kelanjutannya 🙏🙏🙏
Siti Nina
Keren angga suka banget sama karakter nya 🤗🤗 lanjut thor makin seru cerita nya 👍👍👍 semangat ya thor 💪💪💪
Siti Nina
good job angga rasain tuh si fika pen jedotin pala nya ke tembok 😆
Siti Nina
Nah lhoo rasain tuh si fika cekik saja ga sampe mampus anak sekolah aja kya preman kelakuan nya,,pake ngaku calon pacar sgala lagi PD banget 😆😆😆
Siti Nina
Masih menjadi teka teki bikin penasaran thor 🤔 pengen cpt ketaun bohong nya si kevin gmna cba reaksi nya si kanaya 🤔 makasih thor dh lancar up nya 🙏👍💪🤗
Siti Nina
Aahhh,,,makin gemesss aja sama pasangann ini di tunggu ke bucinan dan posesif nya angga pasti makin gemesss 🤗🤗🤗
Siti Nina
Nah lho siapa tuh 🤔 gemess banget sama pasangan ini 🤗🤗🤗
Siti Nina
Apa yg akan di lakukan angga sama kanaya karna cemburu nya,,,?? kaya nya yg di sukai riska si kevin deh 🤔🤔 Lanjut thor 💪💪💪
Siti Nina
Kapan ketaunya sih dh ga sabar gmna coba reaksi nya kanaya 🤔🤔🤔
Siti Nina
👍👍👍👍👍
Siti Nina
Kok cuma 2 Thor biasa nya banyak double up nya 😄
Alex
akhirnya yg dtunggu nongol juga Thor, terimakasih 🙏
ciwi mahal
kak ditunggu kelanjuttannya aku kangen loh up ya diganti tiap hari aja kak
kasychan040614_chan
sering sering update nya thor.. ceritanya seru.. ditunggu ya update bya/Drool/
Siti Nina
Di tunggu kelanjutannya makin seru cerita nya 👍👍👍 makasih thor udh grazy up 🙏🙏🙏
Siti Nina
Apa maksudnya dari perkataan angga ya 🤔🤔🤔
Siti Nina
👍👍👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!