NovelToon NovelToon
Permaisuri Bar Bar

Permaisuri Bar Bar

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Transmigrasi / Preman
Popularitas:8.7k
Nilai: 5
Nama Author: ANWi

Zhao Yue, preman jalanan abad 21 yang menguasai pasar malam, hidup dengan moto " Kalau mau aman, jangan macam-macam denganku." Jago berkelahi, lidah pedas, dan aura menakutkan adalah ciri khasnya.

Suatu malam, setelah menghabisi geng saingan, ia dikepung dan dipukul keras di kepala. Saat tersadar, ia berada di ranjang keemasan dan dipanggil “Yang Mulia Permaisuri.” Kini, Zhao Yue berada di tubuh Permaisuri Xian Rong dari Dinasti Wei—istri kaisar yang dikenal lemah dan sakit-sakitan. Namun sejak roh preman masuk, sang permaisuri berubah menjadi galak, blak-blakan, dan barbar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ANWi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penggrebekan

Keesokan Paginya

Cahaya matahari menembus tirai tipis kamar Permaisuri Xian Rong, menyapu lantai marmer dingin. Di sudut ruangan, seorang pria berambut panjang seputih salju duduk bersila, matanya terpejam, seperti sedang bermeditasi.

Zhu Lang.

Kilau rambutnya memantulkan cahaya pagi, membuatnya tampak bagai tokoh dari lukisan kuno. Tidak ada satu helai pun yang berwarna hitam—semuanya putih murni, kecuali mata nya yang sebiru langit----kontras dengan kulitnya yang pucat dan pakaian sederhana yang ia kenakan.

Ia membuka mata perlahan, sepasang iris kebiruan itu memantulkan sinar matahari. Tatapannya langsung tertuju pada ranjang besar berkelambu putih di tengah ruangan. Permaisuri Xian Rong masih terlelap, napasnya teratur, wajahnya tenang—tidak seperti semalam, saat tatapan matanya setajam pedang.

Zhu Lang berdiri tanpa suara. Langkahnya ringan seperti angin pagi. Ia mendekat, menatap wajah Xian Rong dari jarak dekat, lalu merapikan helai rambut hitam yang jatuh di pipinya. Gerakannya lembut… terlalu lembut untuk orang asing.

Namun, ketika Xian Rong menggeliat dan membuka mata, ia segera mundur setapak.

“Sudah bangun?” tanya Xian Rong, suaranya masih serak.

“Hamba tidak ingin mengganggu istirahat Yang Mulia,” jawab Zhu Lang dengan nada tenang.

Xian Rong mengernyit. Matanya menyapu seluruh penampilan pria itu—terutama rambutnya. “Rambutmu… putih semua. Bukan uban… tapi putih seperti salju.”

Zhu Lang hanya tersenyum tipis. “Mungkin karena terlalu lama hidup di utara.”

“Terlalu lama hidup di utara tidak membuat rambut seseorang berubah menjadi seperti ini,” balas Xian Rong tajam.

Zhu Lang menunduk sedikit, menghindari tatapan matanya. “Hamba hanya seorang siluman terlantar. Tidak pantas berlama-lama di hadapan Yang Mulia.”

Padahal, ia tahu ia berbohong. Darah yang mengalir di tubuhnya bukan darah manusia. Ia adalah siluman dari Kerajaan Langya, negeri makmur di luar batas Dinasti Wei.

“Entah siapa kau sebenarnya, Zhu Lang,” ucap Xian Rong sambil berdiri dari ranjang, “tapi matamu… sangat ingin kucongkel.”

Zhu Lang merinding. “Hamba takut Yang Mulia,” jawabnya sambil tersenyum samar.

Di luar, suara langkah dayang terdengar mendekat. Dencingan pedang dan suara baju zirah terdengar jelas. Xian Rong segera membenahi pakaian nya. Ia cepat cepat melongok melalui ventilasi yang ada di ruangan.

Mata nya menangkap dari kejauhan seorang pria berbadan tegap , sedikit lebih pendek dari Zhu Lang, mata nya hitam, tatapan nya mengerikan, serta hanfu hitam benar benar memprovokasi keadaan. Dalam sekejap, hati Xian Rong sakit. Ini adalah perasaan asli pemilik tubuh. Mata nya mengeluarkan air mata. Seakan menahan kerinduan yang telah lama.

" Astaga, tiba tiba nangis. Jadi dia itu suami Xian Rong." Gumam Xian Rong yang masih mengintip ventilasi kecil.

Kaisar Wei Liang datang bersama prajurit terlatih nya dan kepala kasim. Mereka mulain mendekat ke kamar utama Permaisuri. Xian Rong tak langsung panik, ia mengusap air mata dan memerintahkan Zhu Lang untuk segera berubah menjadi hewan dan pergi dari sana. Namun, rencana itu tergagalkan karena ternyata kediaman permaisuri sudah dikepung.

" Cepat Zhu Lang, tak ada waktu."

Zhu Lang mengangguk setuju. Ia berubah wujud menjadi ular putih. " Bersembunyilah di balik hanfuku." Perintah Xian Rong.

 Zhu Lang segera beranjak menuju hanfu Permaisuri.

" Awas kau jangan sentuh yang aneh-aneh ya." Tegas Xian Rong. Ular itu masuk ke dalam hanfu yang dipakai oleh Xian Rong. Wanita itu menutup nya dengan rapat. Untung saja , dia memakai hanfu putih.

Tak lama dari itu, pintu diketuk dengan keras.

Xian Rong bergegas membuka nya.

Kaisar Wei Liang menatap kembali wanita itu persis di depan pintu. Wanita yang lima tahun sudah dinikahi nya. Wanita yang ia buang bertahun tahun lama nya. Dan wanita yang sama sekali tidak ia cintai. Bagi Kaisar, posisi permaisuri hanya sebagai boneka dan simbol utuh nya kerajaan. Ia patuh pada Ibu Suri terdahulu yang memerintahakn nya menikah dengan Xian Rong.

" Lama tak berjumpa, Yang Mulia." Sapa Xian Rong.

Kaisar hanya mendengus sinis. " Kudengar kau menyembunyikan seorang lelaki gelandangan. Kau benar benar selau merendahkan martabatku."

Xian Rong menjawab. " Anda mendengar berita itu dari siapa? Mengapa setelah lima tahun pun Anda tak pernah mempercayai saya?"

Kaisar Wei Liang tersenyum kecut. " Terakhir kali aku percaya padamu, ibu ku malah meninggal."

Xian Rong mendelik sesaat. Namun, ia berhasil mengontrol emosi nya. " Apa maksud Anda? Mengapa Anda masih tidak mempercayai saya? Saya ini istri Anda."

" Cih, kau jadi banyak bicara ya. Terakhir kali kau hanya diam saat kita bertemu. "

Anjing, ni Kaisar ngeselin banget sumpah. Kalo aku cere aku ga punya duit, kalo ga cere batin tersiksa.

Xian Rong tersenyum paksa hingga bibir nya pegal. " Waktu itu saya sariawan jadi banyak diam. Sekarang sudah tidak sariawan." Terang Xian Rong ngasal.

" Ekhem, Anda kemari untuk menyelidiki apakah ada lelaki yang Anda maksud atau tidak kan? Silahkan cari. Jika tidak ada, saya mohon, Anda jangan ganggu saya lagi. Kita bertemu saat ada urusan Kerajaan saja." Lanjut Xian Rong yakin. Ia optimis tidak ketahuan.

" Prajurit! Geledah seluruh paviliun Permaisuri! Geledah kamar nya juga!"

Anjing banget ni Kaisar. Mana perut ku laper lagi.

" Ampun Yang Mulia Kaisar, selagi anda menggeledah, bolehkah saya ke dapur untuk setidak nya makan? saya lapar" Ujar Xian Rong tanpa malu.

Kruyuk...kruyuk...

Suara perut Xian Rong berbunyi nyaring.

Kaisar pun hanya acuh, yang menyebabkan Permaisuri berlenggang melewati tubuh kekar Wei Liang. Namun, saat akan melewati nya, tangan permaisuri di pegang oleh Kaisar.

Apalagi sih anjir. Tai banget ih. Lagi laper juga.

Detik berikut nya, Xian Rong teringat wadah makan bekas nya semalam.

Asataga! Wadah makan nya belum diberesin! Atau udah ya? Aku lupa.

Batin Xian Rong , ia tidak terlalu ingat sudah membereskan nya atau belum. Semoga saja Mei sudah membereskan nya.

Tangan Xian Rong masi dipegang oleh Kaisar.

" Ekhem , Yang Mulia , apa Anda jatuh cinta pada saya? Hingga caricari alasan untuk bertemu. Saya tahu saya cantik. Tapi minimal Anda kalau mau berkunjung liat waktu lah. Ini masih pagi, saya belum sarapan. Saya baru sembuh dari sakit hiks hiks....jika saya kembali sakit...saya takut saya mati muda...hiks...." Tangis sandiwara Xian Rong pecah. Ia terpaksa ber akting agar dibiarkam ke dapur.

***

Happy Reading ❤️

Mohon Dukungan untuk :

• Like

• Komen

• Subscribe

• Follow Penulis

Terimakasih❤️

1
Dewiendahsetiowati
mana ada yang nolak ramen yang enak
ANWi: hmm betulll, kecuali...kalo gengsi 😳
total 1 replies
Dewiendahsetiowati
hadir thor
ANWi: asiap kaka cantik
total 1 replies
livv livv
lanjut thor
ANWi: Siap kak, terimakasih suda mampir ya❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!