NovelToon NovelToon
Cinta Di Balik Kilauan Berlian

Cinta Di Balik Kilauan Berlian

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Hamil di luar nikah / Aliansi Pernikahan / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Noveria

Xaviera wanita berusia 25 tahun, seorang anak dan cucu dari keluarga konglomerat. Namun kehidupan sehari-harinya yang berkilau bagaikan berlian berbanding terbalik dengan kisah asmaranya.

Perjodohan silih berganti datang, Setiap pria tidak ada yang benar-benar tulus mencintainya. Menjadi selingkuhan bahkan istri kedua bukanlah keinginannya, melainkan suatu kesialan yang harus di hadapi. Sebuah sumpah dari mantan kekasihnya di masa lalu, membuatnya terjerat dalam siksaan.


Suatu hari, pertemuan dengan mantan kekasihnya, Rumie membuatnya mati-matian mengejarnya kembali demi ucapan permintaan maaf dan berharap kesialan itu hilang dalam hidupnya.

Akankah Xaviera bisa mendapatkan maaf yang tulus dari Rumie?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noveria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 23

Di Restoran, satu persatu pesan masuk di ponsel. Membuat Xaviera, penasaran siapa yang mengirim spam pesan kepadanya. Padahal, ia tengah asyik mengobrol dengan Rumie.

Tiga pesan dari Jones, pesan pertama, “Aku sudah dirumah, cepat pulang.”

Pesan kedua, “Kau masih lama? Apa yang kalian bicarakan, aku menunggumu di rumah.”

Pesan ketiga, “Jangan membuatku semakin gelisah, segera pulang.”

Ketiga pesan, yang memiliki arti yang sama, Jones meminta Xaviera untuk segera pulang kerumah. Padahal, ini baru pukul 11 malam.

“Kenapa? Ada yang mencarimu?” Rumie mendekat, matanya menatap ponsel Xaviera, dengan cepat Xaviera mematikan ponselnya dan kembali menaruh ke dalam tasnya.

“Tidak, asisten ku hanya menyuruhku untuk mengecek beberapa dokumen,” jawab Xaviera, akhirnya berbohong.

“Kalau begitu, aku akan mengantarmu pulang.” Rumie bangkit dari kursinya, memberikan isyarat kepada pelayan untuk mengambilkan mantelnya.

Xaviera pun ikut bangkit dari kursi, dengan wajah gelisah menatap Rumie, “Sopir akan menjemputku, dia dalam perjalanan.”

“Oh, begitu. Ya sudah, aku akan menunggu, sampai sopirmu datang,” ujar Rumie.

Keduanya berjalan keluar dari restoran, belum sampai 5 menit, suara klakson mobil terdengar. Sopir Xaviera, keluar dari mobil. Kemudian, membuka pintu mobil kursi belakang.

“Sampai bertemu, besok,” ucap Xaviera, mencium pipi kiri Rumie dengan lembut.

Membuat Rumie tersenyum, lalu pikiran tentang mengajak Xaviera ke Amerika terbesit. Belum sempat Xaviera masuk kedalam mobil, Rumie segera menarik tangan Xaviera.

“Ada yang ingin aku katakan, sebentar.” Rumie menyentuh kedua tangan Xaviera.

“Apa?” Xaviera, seperti kembali kemasa remaja. Jika mendapatkan sentuhan dari Rumie, pipinya merona.

“Bagaimana jika kamu pergi ke Amerika denganku?” tanya Rumie, suaranya lembut dan penuh harapan. Senyum Xaviera memudar, karena terkejut dengan permintaan Rumie. "Mau, kan?" tanya Rumie lagi, matanya berbinar-binar.

Xaviera masih diam, menggigit bibir bawahnya, lalu menundukkan kepalanya. Rumie menarik dagu Xaviera perlahan, dan Xaviera menatap mata Rumie, sepasang mata coklat indah yang membuatnya merasa bahagia.

“Itu tidak mungkin untuk saat ini?” jawab Xaviera.

“Kenapa?”

“Karena … karena kau tahu, kan? Impianku membuat toko perhiasan di Berlin baru saja tercapai, dan saat ini banyak yang harus aku pertimbangkan,” jawab Xaviera.

‘Itu alasan keduanya, Rumie. Yang pasti, untuk saat ini aku sudah terikat kesepakatan dengan Jones. Aku tidak bisa berlari ke arahmu.’ batin Xaviera.

Rumie mencoba memahami situasi, karena dia sendiri tidak bisa melarang Xaviera untuk meninggalkan impiannya.

Pelukan hangat dari Rumie membuat Xaviera sedikit gugup dan merasa sedih. Pria yang dicintai dulu sudah berbeda, saat ini Rumie tampak memiliki segalanya. Sedangkan, takdir membawa Xaviera terjebak dalam komitmen bersama Jones selama 1 tahun sebagai wanita simpanan.

“Aku mengerti, setelah tiba di Amerika. Aku akan meluangkan waktu untuk menjengukmu di Berlin.” Rumie mencium kening Xaviera dengan lembut, memberikan pesan jika meski mereka berpisah, Rumie akan tetap mengunjungi Xaviera.

Xaviera tersenyum, kemudian keduanya melepaskan pelukan. Xaviera masuk kedalam mobil, membuka sedikit kaca jendela mobil dan melambaikan tangan ke arah Rumie, “bye bye.” ucapnya lirih, namun dari gerak bibir Xaviera, Rumie paham ucapan itu.

Sepanjang perjalanan kembali ke rumah, Jones berulang kali menelponnya. Seakan tak sabar menunggu Xaviera pulang. Membuat Xaviera kesal, dan mematikan teleponnya.

“Pria itu menyebalkan,” gerutu Xaviera.

Sementara Jones, masih mondar-mandir di depan pintu utama. Menunggu kepulangan Xaviera.

Suara klakson mobil terdengar dari kejauhan, pertanda jika mobil Xaviera sudah memasuki gerbang.

Jones mengacak-acak rambutnya, yang sebelumnya rapi. Agar terlihat kesal dan khawatir karena mencemaskan Xaviera.

Xaviera turun dari mobil, langkahnya perlahan menaiki tangga menuju pintu utama. Jones yang menyadari itu, segera mematikan lampu, dan berlari ke arah sofa. Pura-pura tertidur, karena lelah menunggu Xaviera.

“Astaga, seperti rumah hantu saja,” gerutu Xaviera, ketika memasuki rumah dan lampu ruang tengah padam.

“Pelayan!” teriak Xaviera, memanggil kedua pelayannya yang entah kemana?

Namun, tidak ada sahutan. Xaviera menyalakan lampu. Langkahnya perlahan menaiki tangga, kemudian menyadari ada hal yang berbeda. Dia menoleh kebelakang, dan melihat Jones tertidur di sofa.

Xaviera pun kembali, dan mendekat ke arah Jones.

“Sudah aku katakan, jangan menungguku,” gerutu Xaviera. Dia berjongkok dan menyentuh kening Jones dengan lembut.

“Bangun, aku sudah pulang.” Xaviera menepuk pundak Jones dengan lembut.

Jones membuka mata perlahan, memberikan ekspresi terkesan kelelahan.

“Kamu sudah pulang?” Jones bangkit perlahan dan duduk.

Xaviera mendengus kesal, menarik tangan kanan Jones, “Sudah sana tidur di kamar, jangan tidur di sofa.”

“Astaga, aku sepertinya ketiduran.” Jones bangkit, dan berjalan mengikuti langkah Xaviera dari belakang. Menahan senyumnya, ketika mendapatkan sedikit perhatian dari Xaviera.

“Kita akan tidur satu kamar, kan?” tanya Jones lirih.

Xaviera menoleh, “Aku lelah, ingin tidur sendiri.”

Mendengar itu, Jones menghela nafas dengan berat.

“Aku tidak akan menyentuhmu, hanya tidur di sampingmu. Aku … bosan tidur sendirian.” Jones masih mencari cara, agar bisa sekamar dengan Xaviera.

“Terserah, tapi jangan aneh-aneh. Jika kamu menyentuhku dengan paksa, akan aku usir dari kamarku, mengerti!” gertak Xaviera.

Jones mengangguk, seperti pelayan yang patuh dengan majikannya.

Pintu kamar terbuka, dua pelayan lari dengan tergesa-gesa mendekat ke arah nona muda dan tuannya.

“Maaf, Nona. Kami baru selesai membersihkan dapur,” ucap salah seorang pelayan.

Xaviera menekan kening kedua pelayan itu dengan keras, “Awas saja kalau besok terulang lagi, begitu aku pulang, bukakan pintu! Mengerti!” gertak Xaviera.

“Baik, Nona.”

Melihat sikap arogan Xaviera, Jones menggelengkan kepalanya dan tersenyum, "Dia sangat menakutkan." Jones sendiri tidak berani menyela. Takut Xaviera berubah pikiran dan akhirnya melarangnya tidur sekamar.

“Ambilkan piyama ku dan Tuan, cepat!”

“Baik, Nona.”

Kedua pelayan pergi, Xaviera menatap Jones yang sudah berbaring ditempat tidurnya.

“Astaga, aku beri hati, dia mulai mengincar jantungku,” gerutu Xaviera.

Pelayan datang membawa dua piyama, Xaviera segera pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka dan berganti piyama.

Saat keluar, melihat Jones masih belum mengganti pakaian membuat dia kesal,

“Ganti pakaianmu!” Xaviera melempar piyama ke arah Jones.

Jones menoleh, namun enggan bangkit.

“Cepat! Kemeja mu sangat kotor, apalagi kau baru bersentuhan dengan wanita yang bernama Zara,” ucap Xaviera, dengan kesal.

Jones tersenyum, kemudian membuka satu persatu kancing kemejanya.

“Pakai di dalam kamar mandi,” Xaviera menarik tangan Jones, agar bangkit dari tempat tidur.

“Kenapa? Kau sudah melihat tubuhku tadi siang. Jadi untuk apa, aku harus malu-malu sekarang,” jawab Jones. Dia melepaskan kemejanya, sedang Xaviera segera berbalik dan menutup matanya.

Jones menahan senyumnya, melihat tingkah Xaviera yang kekanakan. Kemudian melepaskan celananya perlahan dan segera memakai piyama.

Xaviera sedikit mengintip, setelah Jones terlihat sudah memakai piyama. Dia segera naik ke tempat tidur.

“Jangan menyentuhku, oke!” gertak Xaviera.

Jones mengangguk, kemudian. Mengambil salah satu bantal dan memberi jarak antara dirinya dan Xaviera.

Xaviera mengernyit kesal, dia tidur di bagian ujung sisi kanan, sedang Jones di ujung sisi kiri.

Tubuh Xaviera, membelakangi Jones yang menatapnya sedari tadi.

Beberapa detik kemudian menoleh sedikit, memastikan Jones tidak mendekat ke arahnya. Jones tertawa kecil melihat tingkah Xaviera.

“Kau memang sangat menggemaskan,” ucap Jones.

“Diam dan tidur!” gertak Xaviera, kembali membelakangi Jones.

Jones yang tidak tahan dengan sikap arogan Xaviera, membuatnya selalu tertantang. Dia mendekat dan langsung memeluk tubuh Xaviera dari belakang.

“Biarkan seperti ini saja sampai pagi,” ucap Jones.

Pria yang hanya tahu cara mencintai, bertemu dengan wanita dingin yang hanya tahu cara menyakiti. Dalam pertemuan itu, cinta tulus Jones tidak hanya menjadi api yang membakar luka-luka Xaviera, namun juga membakar dirinya sendiri. Hingga keduanya akhirnya menjadikan hubungan ini adalah sebuah kesedihan semata.

1
Rezqhi Amalia
😂😂
Rezqhi Amalia
hadeh
drpiupou
cie sadar/NosePick/
drpiupou
eh si jones/Joyful/ temannya Yasmin /Applaud/
Afriyeni Official
entahlah, coba tanya authornya dulu /Chuckle/
Afriyeni Official
kapan saja kamu lagi pengen intinya Rumie /Sleep/
Muffin
Nah yasudah jones sabar aja pasrah ikhlas udh penting masih bisa sentuh xaviera kan hihi
Muffin
Isssshh sombong kali kau zaraaaaa
Avalee
Jai kamu berdebarnya ama rumie apa ngenes sii? Heran dah
Avalee
Bias bgt dia kesal? 👊🏻 disini istri pengganti, disono suami pengganti, kacau ☺️☺️
Drezzlle: biar bisa pilih selera, mau jadi pria pengganti atau istri pengganti
total 1 replies
Drezzlle
Xaviera, lagi menyelam /Hammer//Hammer/
Athena_25
weleh rum, km mikirin dia ssmpe puyeng, lah dia lg berlayar ke tengah samudra, lanjut naik gunung himalaya, menuruni bukit dan menuju lembah 😂😂😂
Athena_25
jgn2 nnt dia hamil dn anaknya mukanya perpaduan antara jones dan rumie😂😂😂
Drezzlle: emang bisa gitu, ya
total 1 replies
Nurika Hikmawati
meskipun hilang ingatan, rasa sakit tetap tersimpan rapi ya Rumie
Nurika Hikmawati
berarti dengan kata lain, menjadikan kematian orang lain sebagai keberuntungan 😥
🌹Widianingsih,💐♥️
jones ini banyak mau tau semuanya... banyak nanya.... ya orang kaya bebas aja sih
🌹Widianingsih,💐♥️
jadi maunya gitu....nggak mau pura-pura, ya rugi dong yaa /Facepalm//Facepalm/
Dewi Ink
agak lain ni orang 🤣
Drezzlle: bucin
total 1 replies
Dewi Ink
mancing ni dia
Rezqhi Amalia
😅😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!