NovelToon NovelToon
Once Upon A Wedding

Once Upon A Wedding

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Pengantin Pengganti / Aliansi Pernikahan / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:148.1k
Nilai: 5
Nama Author: yu aotian

Alone Claney hidup dalam kesendirian seperti namanya. Ibu suri yang terpikat padanya pun menjodohkan Alone dengan putra mahkota, calon pewaris tahta. Tak seperti cerita Cinderella yang bahagia bertemu pangeran, nestapa justru menghampirinya ketika mengetahui sifat pangeran yang akan menikahinya ternyata kejam dan kasar.

Karena suatu kejadian, seseorang datang menggantikan posisi pangeran sebagai putra mahkota sekaligus suaminya. Berbeda dengan pangeran yang asli, pria ini sungguh lembut dan penuh rasa keadilan yang tinggi. Sayangnya, pria itu hanyalah sesosok yang menyelusup masuk ke dalam istana.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yu aotian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23: Terusik Untuk Pertama Kali

Alone berdiri di sisi jendela kamarnya sembari memandang keluar halaman, di mana rerumputan yang terpangkas rapi itu bergerak-gerak pelan diterpa angin. Wajah tirusnya menegang, seiring hati dan pikirannya berkecamuk saat ini.

"Nona ..." Sang pelayan pribadinya datang menghampiri.

Alone langsung berbalik cepat. "Bagaimana? Apa pangeran Julian telah tiba?"

"Ya, Nona! Pangeran sudah tiba dua jam yang lalu. Dan sekarang dia berada di paviliunnya setelah menyapa raja, ratu dan ibu suri di ruang pertemuan keluarga."

Alone bernapas lega. Itu artinya Bright telah menemui raja, ratu dan ibu suri. Namun di sisi lain, perasaannya was-was masih menyergapnya kala mengetahui pria itu telah berada di paviliun pangeran Julian. Pikirannya lantas mulai menerka-nerka. Jika Bright telah berada di sana, bukankah dia telah bertemu dengan kepala pelayan Barbara?

Sungguh, inilah yang membuatnya cemas. Pasalnya, ia takut Bright tak cukup baik berperan sebagai Julian di hadapan Barbara. Apalagi, Bright sama sekali tak tahu hubungan yang terjalin antara Julian dan kepala pelayannya itu.

Masih berada dalam kamarnya, Bright bergeming sambil memandang jari-jari lentik Barbara yang tengah berusaha melepas kancing bajunya. Satu kancing telah terlepas, disusul dengan kancing lainnya. Pada kancing berikut, Bright mendadak teringat perkataan para pengawalnya.

"Pangeran, ada satu hal tentang pangeran Julian yang mungkin nona Claney pun belum mengetahuinya."

"Apa itu?"

"Pangeran Julian memiliki bekas luka yang cukup lebar di punggung kirinya. Itu ia dapatkan saat ikut berperang. Oleh karena itu, sebaiknya Pangeran berhati-hati untuk tak memamerkan punggung mulus Pangeran agar tidak menimbulkan kecurigaan."

Bright langsung menahan tangan Barbara, seiring ingatan itu kembali terbesit di benaknya. Sempat tersentak, Barbara langsung tersenyum sembari menatap Bright lewat cermin.

"Kenapa telapak tanganmu terasa lebih kasar?" tanyanya dengan suara nyaris berbisik.

Bright terdiam sejenak. Ternyata benar yang dikatakan Alone, wanita ini begitu mengenal Julian luar dalam.

"Itu karena saat berada di sana aku sempat belajar mengikis batu dari para seniman."

Bright meminggirkan tangan Barbara dari kerah bajunya dalam gerakan yang sangat halus. Ia pun mulai membuat pancingan untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara pelayan dan saudara kembarnya itu.

"Kelihatannya kau begitu memendam rindu padaku!"

"Rindu?" Barbara tersenyum ringkih seraya menunduk layu. "Ini lebih cocok disebut memendam kesedihan."

"Kenapa?"

"Bayangkan saja, Pangeran pergi selama sebulan penuh. Dan saat kembali, aku harus menyaksikan kau menikahi wanita lain. Aku hanya bisa menunggu kau merealisasikan hal yang kau janjikan padaku sebelum berangkat ke Amberstone."

Sebelah mata Bright lantas memicing. Janji? Apa yang Julian janjikan padanya? Namun, ucapan wanita itu membuat Bright semakin yakin kalau dialah wanita kesayangan saudara kembarnya yang sempat diungkap oleh pangeran Flynn.

"Apakah kau tega membiarkan aku melayani istrimu dan membersikan ranjang yang telah kalian tiduri bersama?" bisik Barbara dengan memasang raut sedih.

"Tentu saja tidak! Aku tak akan membiarkan kau seperti itu," ucap Bright secara meyakinkan.

"Benarkah? Tapi aku kurang yakin kau bisa mendapatkan izin dari raja dan ibu suri!"

"Untuk merealisasikan janjiku, aku tak perlu izin dari mereka!"

Senyum Barbara langsung menyembul seketika. "Baiklah, aku akan memegang janji Pangeran."

Bright membalas senyuman Barbara, kemudian memandang kosong ke cermin yang memperlihatkan tampilan dirinya dan wanita itu. Tentu ia perlu mencari tahu lebih dulu hal apa yang dijanjikan oleh pangeran Julian pada wanita itu.

Di saat semua tanya masih bergumul di kepala Bright, tangan Barbara kembali merayap ke area dadanya, meraih kancing-kancing baju yang masih belum terlepas.

Bright kembali mencari alasan untuk mengalihkan tindakan Barbara. "Aku mendadak lapar! Tolong sediakan makananku."

"Ya, Pangeran. Tapi ... setelah aku mengganti pakaianmu lebih dulu. Kau tak mungkin terus memakai jubah yang seharian melekat di tubuhmu, kan?"

Bertepatan dengan itu, terdengar suara Ciro yang memanggilnya dari luar.

"Maaf mengganggu Anda, Yang Mulia. Nona Claney ingin bertemu Anda!"

Teriakan Ciro dari luar pintu, membuat Bright segera berdiri dan berbalik cepat.

"Alone!" gumamnya dengan senyum yang membingkai bibirnya.

Pria itu lantas buru-buru membuka pintu. Menemui Ciro yang berdiri di sana.

"Nona Claney ingin menemui Anda untuk menyambut kedatangan Anda kembali di istana, tetapi dia meminta untuk bertemu di taman kaca," ucap Ciro sambil menunduk hormat.

"Baik, tolong kawal saya ke sana!" Seolah tak sabar, Bright segera melangkah keluar. Namun, tepat saat tiga langkah meninggalkan kamarnya, ia berbalik dan menoleh ke arah Barbara yang berdiri di sisi pintu kamarnya.

"Aku akan menemui Alone lebih dulu," ucapnya.

Tak ada yang bisa Barbara lakukan selain mengangguk dengan sudut bibir yang membentuk lengkungan senyum. Namun, senyum itu lenyap seketika tepat saat punggung Bright berangsur-angsur lenyap dari pandangannya.

Alone? Apa dia tak salah mendengarnya? Pangeran memanggil calon istri yang sering diabaikannya itu dengan sebutan yang terkesan akrab, tidak formal seperti yang seharusnya. Yang membuatnya semakin terkejut, reaksi tak biasa pangeran saat mendengar nama wanita itu disebut. Ia bisa melihat langsung bagaimana binar dari mata legamnya langsung memancar.

Apa mungkin isu yang merebak di kalangan pelayan, tentang Nona Claney yang menyusul pangeran ke Amberstone itu benar? Jika iya, bisa jadi wanita itu mulai berhasil merebut perhatian pangeran darinya. Jujur, ini pertama kalinya ia mulai merasa terancam.

Sebagai pelayan berparas cantik, ia telah menjadi rebutan para bangsawan yang ingin mempersuntingnya. Dinikahi oleh bangsawan tentu menjadi impian para perempuan dengan kasta rendah seperti dirinya. Namun, entah bagaimana Julian selalu berusaha menggagalkan niat para bangsawan tersebut. Lelaki itu seolah tak terima jika pelayan kesayangannya termiliki oleh pria lain.

Awalnya, ia tak keberatan dengan tindakan egois Julian. Apalagi pria yang berstatus putra mahkota itu selalu memperlakukannya bak seorang ratu dalam paviliunnya. Namun, seiring usianya yang semakin bertambah dan Julian yang juga bertumbuh menjadi pria dewasa, ia pun tak ingin terus berada di sisi Julian dengan hanya berstatus sebagai pelayan kesayangan. Ia mulai menuntut lebih dari itu. Hal itu pun telah disetujui Julian di malam sebelum insiden naas itu terjadi.

.

.

.

Like dan komeng

1
Nciet
kasian banget julian, dikelilingi orang2 yg bermuka dua, selain neneknya, sepertinya ga ada yg tulus, bahkan si barbar sbg wanita terdekatnya juga punya misi khusus, lingkungan yg kayak gini nih akhirnya membentuk karakter julian jd ga baik
⸙ᵍᵏKᵝ⃟ᴸ𝗩𝗶𝘁
lebih berbahaya yang seperti ini, pendukung setia tapi diam-diam meracuninya hanya untuk kepentingan pribadi. ayo bright pikirkan cara untuk membalas perbuatan mereka terhadap julian dengan cara elegan.
hyunity
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
widihhhhhh muncul lagi nihhh salah satu ulat nangka
hemmmm......semoda si ondel ondel gak tertarik sama pangeran Bright
Yay.
Kasihan sebenarnya ya. di kerajaan bener kata ibu Bright ga ada yg tulus.
Cara Ostrander
wkwkwk 🤣 kayanya Flynn ga seburuk yang kukira...
Yay.
Opium kan yg dikomsumsi julian
Putri Dhamayanti
parah sih paraaahh.... ternyata ohh ternyata si panjuL dikelilingi orang² jahat
Ainal Fitri
wow sebuah kejutan yg tak terduga untuk Bright dan Alone.. yg d kira selama in mndukung pangeran mahkota ternyata hnya memanfaat kan nya saja 😞 sungguh miris nasib Julian 🥴
eh bgtu ya nona Adella, bener kata Flynn ayah mu terlalu matang memikirkan masa depan putri putri nya ya 😏 d jadikan korban untuk merebut kekuasaan negara lain dan seru nya korban sebagai ratu.. wah licik bener 😱
ayunda
ternyata barbar itu alat
MoonChild7
Wah bener-bener ya Thor baca cerita mu harus punya kesabaran tingkat tinggi karna makin sini makin penasaran sm kelanjutan ceritamu 🤭😁
Suwarni Arny
ternyata oh ternyata, musuhnya adalah orang terdekat pangeran Julian, oh serammm😱😱
Faridah
kayanya jodoh flynn memang adel, karena prdebatan mereka lucu, dan bright dgn alone..julian, entah lah dgn siapa..krn julian memang sangat2 kurang pintar🤣,mudah skali trhasut org2
Yay.
Flynn ada ada saja, ini putri kerajaan loh malah disambut dengan gerobak dorong 🤣
ayunda
ternyata...pendukung setia pangeran yg merusak pangeran julian
Suwarni Arny
biar gak betah dan membatalkan pernikahan ya Flynn 🤣🤣🤣
ayunda
apa pangeran Flynn TDK ingin JD raja?
Suwarni Arny
wah cocok tuh buat yg suka mabok kendaraan 😅😅
Suwarni Arny
sengaja ya Flynn😅😅
n🍅fa
tidak ada makan siang gratis. ternyata ada udang di balik batu 🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!