NovelToon NovelToon
Terjerat Pesona CEO Dingin

Terjerat Pesona CEO Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: ella ayu aprillia

Ayunda Anindita, seorang gadis yatim piatu yang hidup menderita di kota Bandung. ia memiliki bibi dan sepupu yang jahat kepadanya. suatu saat ia bertemy dengan pria tampan yang kaya raya. mampu kah Ayunda hidup bahagia dengan seorang pria kaya atau justru ia hanya di jadikan asisten?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ella ayu aprillia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10

Ayunda memutuskan untuk pulang kerumah. Edo pun tak keberatan dan langsung mengantarkan ayunda pulang saat itu juga. Setelah sampai rumah ayunda mengucapkan Terima kasih kepada Edo karena telah mengajaknya jalan jalan hari ini dan meminta maaf karena tak bisa menemaninya makan malam. Edo yang paham akan kondisi dan keadaan ayunda pun mengerti dan tidak mempermasalahkan hal itu.

"Edo, terima kasih sudah ngajak aku jalan - jalan hari ini, tapi maaf karena kejadian tadi kita gak jadi makan malam."kata Ayunda dengan penuh sesal.

"Tidak masalah Yunda, aku ngerti perasaan kamu saat ini. Kamu sabar ya, aku yakin kamu akan kuat menghadapi semua ini.tetap semangat ya.."

Ayunda hanya membalas dengan senyum dan anggukan kepala.

"Kalau begitu aku pulang dulu, kamu istirahat ya."

"Iya do, sekali lagi terima kasih dan maaf."

"It's oke..."

Ayunda masuk kedalam rumah dengan langkah yang berat. Ia masih tidak menyangka jika saudara satu satunya telah begitu jahat denganya. "Apakah aku harus pergi dari sini agar tidak diganggu dan diperas lagi oleh mereka. Tapi kalau pergi terus aku mau kemana. Aku tidak mempunyai siapa siapa disini. Di kota lain pun saya sudah tidak mempunyai saudara."

Saat ia sedang bergelut dengan pikirannya sendiri tiba - tiba ponsel yang ada di tasnya berdering. Ia mengambil benda pilih tersebut dan terdapat nama Siska memanggil. Dengan cepat ia mengangkat telepon tersebut.

"Hallo Sis."ucapnya setelah menggeser tombol hijau.

"Hallo Yun, kamu lagi sibuk gak."

"Tidak kok aku baru pulang abis jalan sama Edo, kenapa?"

"Ciee makin deket aja nih kamu sama Edo."

"Gak kok biasa ja, cuma tadi aku emang lagi suntuk trus kebetulan Edo ngajak jalan ya udah aku ikut aja, ada Sis tumben malem - malem telepon."

"Aku besok libur kuliah pergi hangout yuk."

"Mau kemana? Kebetulan aku juga mau curhat sama kamu."

"Hmm gimana kalau kita pergi ke taman kita aja. Pasti rame kan malem minggu."

"Boleh deh, besok jemput ya."

"Siap, kalau gitu sampai ketemu besok besti.."

Sambungan pun terputus. Ayunda menghela nafas panjang. Besok ia akan curhat dengan Siska, siapa tahu dia bisa memberi solusi yang baik.

***

Di Jakarta

Jam 10 malam Zaky menghubungi Nathan berulang kali namun tidak kunjung diangkat, lalu Zaky memutuskan untuk menghampirinya di apartement. Sedangkan Nathan sendiri sedang berenang untuk menjernihkan pikirannya. Ia begitu muak dengan daddy nya yang selalu menuntutnya mencari jodoh.padahal hatinya masih dipenuhi dengan nama Ayu sang mantan kekasih yang pergi tanpa kabar selama bertahun-tahun.

Nathan berdecak sebal saat mendengar bel apartement nya dipencet dengan begitu keras.

Dengan malas Nathan keluar dari kolam dan menyambar handuk kimono nya yang tersampir dikursi. Ia menuju pintu untuk membuka dan melihat siapa yang datang.

Nathan memicingkan mata saat melihat tamunya.

"Kamu ngapain malam malam begini bertamu." ucap Nathan ketus.

Zaky mendengkur kesal, "kalau tidak urgent aku juga ogah malam - malam begini kesini.

Aku udah coba telepon kamu berkali kali tapi tidak kamu angkat. Ada masalah penting di Bandung."

Nathan memicingkan mata, "Ada masalah apa?"

"Orang itu kembali membuat ulah. Ia berusaha membongkar data perusahaan ke saingan kita. Tapi masih dihalangi sama orang kepercayaan kita."

"Oke malam ini kita langsung pergi kesana."

"Whaattt..."

Zaky syok saat mendengar ucapan bos sekaligus sahabatnya itu.

"Aku pikir kita akan pergi besok pagi setelah subuh."

"Noo.. Aku ingin semuanya cepat selesai. Kepalaku rasanya ingin pecah,masalah silih berganti. Masalah perusahaan masalah daddy yang menjodohkan aku dengan wanita jal4ng itu."

"Mungkin sudah waktunya kamu move on. Hidup terus berjalan, belum tentu juga Ayu masih mengingatmu dan belum tentu juga dia masih sendiri. Sudah bertahun tahun ia pergi tapi kamu belum juga melupakannya."

"Sudahlah aku lelah seharian ini mendengar omelan daddy sekarang harus mendengar ocehanmu."

"Cepat siap - siap dan kita pergi sekarang juga." "Aku malas untuk kembali lagi kerumah. Aku akan suruh dadang antarkan baju untukku."

"Terserah kamu saja, kalau begitu aku bersiap dulu." Nathan kemudian masuk ke dalam kamarnya sedangkan Zaky menuju dapur untuk mengambil minuman dingin di dalam lemari es.

***

Keesokan harinya

Nathan dan Zaky sampai di Bandung pukul 2 malam. Mereka menginap di hotel yang sama saat mereka datang ke Bandung pertama kalinya. Mereka memilih langsung untuk istirahat agar besok bisa langsung datang ke perusahaan pagi.

Pukul 8 pagi Nathan dan Zaky sudah bersiap untuk pergi ke perusahaan tanpa memberi tahu siapa pun kecuali orang kepercayaannya. Begitu sampai di lobi kantor semua staff menyapa dan memberi hormat pada atasannya mereka. Nathan hanya menganggukkan kepala tanpa ekspresi apapun.

Saat menuju ke ruangannya ia menatap sinis ke arah pak Rudy, staff keuangan yang telah menggelapkan dana perusahaan.

Pak Rudy tampak pucat melihat kedatangan boss nya tersebut.

"Selamat pagi pak Nathan, pak Zaky."sapa pak Rudy gugup.

"Pagi pak Rudy, bagaimana kabar hari ini."tanya Zaky dengan penuh selidik.

"Ah sa.. Saya baik pak Zaky. Bagaimana perjalanannya, kenapa mendadak sekali ke kantor tanpa pemberian dulu pak, padahal harusnya kunjungan masih 2 hari lagi."

"Apa saya harus lapor dulu dengan bapak kalau mau datang ke perusahaan saya sendiri? Ucap Nathan tegas.

Wajah Rudy tampak semakin gugup.

"Bu... Bukan begitu maksut saya pak. Kalau ada pemberian dulu saya kan bisa koordinasi dengan staff lain untuk meeting hari ini."

"Tidak perlu pak, semua sudah disiapkan oleh orangku. Pak Rudy tinggal duduk manis sambil menunggu semua sudah siap dan kita meeting."

Semakin pucat saja wajah pak Rudy saat ini.

"Sial.. Bagaimana bisa mereka datang sekarang, padahal saya baru saja akan melancarkan rencanaku, gagal sudah semua, gagal.. "Batin Rudy dalam hati.

Rudy berlalu begitu saja dan masuk ke ruangannya dan menelepon seseorang.

Selang beberapa detik telepon diangkat. Terdengar suara seseorang dibalik telepon tersebut.

"Iya kenapa dad?"Tanya orang tersebut.

"Gawat, pak Nathan sudah sampai kantor sebelum daddy sempat melakukan rencana kita, terus bagaimana ini? Daddy takut kalau semuanya terbongkar. Daddy tidak masuk penjara."ujar Rudy begitu ketakutan.

"Apa? Kok bisa sih dad. Bukanya kata daddy dia akan datang 2 hari lagi? Apa ada yang tahu tentang rencana kita dan dia lapor sama dia dad?"

"Daddy juga tidak tahu, daddy bingung, daddy takut Do. Bagaimana ini?"

"Apa lebih baik daddy kabur saja dad? Edo juga bingung harus bagaimana dad."

"Nathan bukan orang sembarang Do, kalau daddy kabur justru itu akan berbahaya buat keselamatan kita."

Dalam kebingungan dan ketakutan yang mendera tiba - tiba pintu ruangannya diketuk dari luar. Sontak hal itu membuat Rudy kaget dan pucat pasi.

Rudy lekas mengakhiri teleponnya dan menyuruh orang tersebut masuk.

"Masuk.."Perintah Rudy.

Salah satu staff masuk dan berkata

"Maaf Pak Rudy sudah ditunggu untuk mulai meeting.."

Makin pucat sudah muka pak Rudy.

"Baiklah saya akan segera kesana."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!