Sama seperti namanya, Rindu Trihapsari gadis cantik yang merindukan kasih sayang dari keluarganya.
Rindu gadis cantik dan sangat pintar, namun semua yang dia miliki tidak pernah terlihat di mata keluarganya, gadis cantik itu tidak pernah mendapatkan kasih sayang seperti kembarannya, Rindu seolah ada dan tiada di dalam keluarganya
Bagaimanakah kisah Rindu? yukkk.... kepoin karya terbaru mamak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
"Kita mau kemana mas? " tanya Rindu heran karena mereka tidak melewati jalan ke rumah mereka.
"Ada deh? " kekeh Karen mengacak rambut panjang sang istri.
"Ihhsss... Mas, berantakan nih.. " rengek manja Rindu membenarkan rambutnya yang habis di acak acak oleh Karen.
Si pemalu hanya cengengesan tanpa dosa melihat wajah cemberut sang istri.
"Loh, kita ngapain ke sini mas? " kaget Rindu saat mobil yang di tumpanginya sudah terparking cantik di area lobi hotel bintang lima, otak cantik Rindu lansung bekerja sangat baik, mengingat beberapa saat ini suaminya itu sangat mesum.
Tukkk....
"Ihsss... Sakit tau." cebik Rindu memajukan bibirnya, karena habis di sentil oleh sang suami.
"Makanya jangan mikir yang aneh aneh, tapi klau mau, boleh juga." kekeh Karen menarik turunkan alisnya.
Rindu hanya memutar mata malas.
"Ayo turun sayang, temani mas meeting, mas sebenarnya malas sekali meeting dengan orang ini, tapi gimana lagi, proyek kita sudah setengah jalan, sayang klau di putus, yang ada perusahaan kita membayar royalti lumayan besar. " keluh Karen ogah ogahan.
"Ohhh.... Gitu, ya sudah ayo kita temui." ajak Rindu yang mulai paham, karena suaminya memang sering mengajaknya untuk ikut rapat jika suaminya tidak nyaman berada dengan orang orang yang menurutnya mencari perhatian, atau menggatal kepada sang suami.
"Tapi kamu pelajari dulu dokumen ini, bukan tidak mungkin si paling pintar dan si merasa paling segalanya itu akan mencecar mu." ujar Karen memberikan sebuah map ketangan sang istri.
"Oh... Ok." ucap Rindu dengan tenang menerima map itu, dan dengan tenang mempelajari dokumen tersebut, beruntungnya Rindu sangat pintar sebentar saja lansung mengerti , bahkan dia menambahkan sedikit ide dan memperbaiki kata yang salah.
Karen tersenyum senang dan bangga melihat sang istri yang sedang serius itu.
"Mas, kok ini angkanya besar sekali, apa ini nggak kelebihan nol nya? " tanya Rindu meneliti setiap angka yang ada di lembaran kertas itu.
"Haaa.... Mana, perasaan sudah benar kemaren.! " kaget Karen.
Rindu memberikan dokumen yang ditangannya kepada sang suami.
"Astaga, kenapa bisa begini, perasaan kemaren nggak kaya gini loh, untung kamu teliti sayang, klau nggak proyek ini bukannya untung malah buntung." keluh Karen meraup wajahnya dengan kasar.
"Aku rasa ada yang sengaja bermain main sama kamu mas, nggak mungkin juga kamu akan ceroboh, dan proposal ini bukannya yang beberapa hari lalu kamu kerjakan di rumah? " ujar Rindu.
"Seperti memang ada yang sengaja mengganti dokumen ini, karena banyak angka yang selisih." kesel Karen, lansung kembali memperbaiki kesalahan yang ada.
"Haaa.... Terimakasih banyak sayang, untung ada kamu, klau nggak bisa rugi besar kita. " ucap Karen tulus dan memeluk sang istri.
"Gimana? kamu berhasil kan mengganti dokumen itu? " tanya seseorang.
"Berhasil nona, bahkan tuan Karen sudah membawa dokumen itu untuk meeting dengan anda." sahut seseorang di tempat yang berbeda, mereka sedang melakukan pembicaraan lewat via tlp.
"Bagus klau begitu, jadi dia tidak bisa berkutik lagi dan saya bisa menekannya dan Karen mau menerima perjodohannya dengan putri saya, klau tidak perusahaannya akan hancurkan." kekeh laki laki tua itu dengan penuh ambisi.
"Tenang tuan, anda akan mendapatkan apa yang anda ingin kan." sahut orang di seberang sana.
"Baiklah, tunggu saja bonus dari saya." ujar laki laki paruh baya itu.
"Baik tuan, terimakasih, anda memang baik sekali." puji laki laki itu dengan wajah berbinar cerah, karena sudah membayangkan rekeningnya akan menggendut.
"Hahaha.... Hari ini kau tidak akan bisa mengelak lagi anak muda, kau akan masuk dalam jebakan saya." gumam laki laki paruh baya itu terbahak bahak dalam hati.
"Gimana pa, apa berhasil.? " tanya seorang perempuan dengan berpakaian mini di samping laki laki paruh baya itu.
"Kamu tenang saja sayang, hari ini laki laki itu tidak akan lepas dari kita, sebentar lagi dia akan menjadi milik mu." kekeh laki laki paruh baya itu mengusap sayang bahu sang putri.
"Apa pun akan papa lakukan untuk kebahagian kamu sayang." ujar laki laki paruh baya itu laki.
"Papa memang terbaik, aku sayang papa." ujar Angel memeluk sang ayah.
"Ayo siap siap, sebentar lagi dia akan sampai." ucap Tuan Lucas.
"Apa aku sudah terlihat cantik pa? " tanya Angel memutar badannya.
"Anak papa selalu cantik." puji tuan Lucas.
"Ahhh... Papa paling bisa." kekeh Angel.
"Pa, nanti klau dia kekeh menolak perjodohan ini gimana? " tanya Angel khawatir.
"Tidak akan, karena perusahaannya adalah taruhannya, dan yang papa tau, istrinya anak yang tidak di inginkan oleh keluarganya, jadi dia tidak akan ada pendukung, pasti lah dia tidak akan menolak perjodohan ini, agar perusahaannya tidak hancur." ujar tuan Lucas percaya diri.
"Ahhh... Paling bisa di andalkan." ucap Angel memeluk sang papa.
*Ok, tuan tampan, kau boleh selama ini menolak pesona ku, tapi hari ini kau akan ada di dalam genggaman ku.* gumam Angel dalam hati, sungguh dia sangat terpesona dengan laki laki tampan itu, walau dia tau Karen sudah mempunyai istri, tapi tidak menyurutkan keinginannya untuk memiliki Karen, dengan cara apa pun akan dia tempuh, asal Karen bisa menjadi miliknya.
"Pa, klau ini gagal? " ucap Angel sedikit ragu.
"Kau pasti sudah punya cara sendiri kan? " kekeh sang papa dengan tatapan jahil.
Angel pun tersipu malu karena papanya sudah tau rencana yang akan dia buat.
"Ihhsss... Papa." rengek Angel manja.
Karen dan Rindu berjalan dengan bergandengan tangan memasuki sebuah ruang privat room yang sudah di pesan oleh rekan bisnisnya.
"Selamat siang tuan Lucas, maaf kami sedikit terlambat." ujar Karen dengan wajah seprti biasa, wajah dingin dan tampa senyum.
"Selamat siang juga tuan Karen, ahhh.... Tidak masalah, kamu juga baru datang." ujar tuan Lucas menyambut tangan Karen.
Sementara itu Angel mengeram kesal karena Karen datang tidak seorang diri atau dengan asistennya, justru membawa wanita yang dia pikir tidak ada apa apanya itu.
"Ini siapa tuan? " tanya tuan Lucas basa basi, sejujurnya dia sudah tau siapa wanita yang ada di samping Karen.
"Ahhh... Iya, kenal kan ini istri saya, yang akan siap membantu saya untuk presentasi." ujar Karen menatap Rindu penuh cinta.
Tentu saja Angel sangat kesal melihat Karen yang memperlakukan Rindu dengan sangat lembut, sementara dengan dirinya Karen sangat menjaga jarak bahkan sama sekali tidak perduli padanya.
*Dasar perempuan sialan!* umpat Angel yang sangat kesal melihat ke arah Rindu yang hanya berpakaian sederhana namun terlihat elegan.
"Ahhh... Senang bisa bertemu dengan anda nyonya." ujar Tuan Lucas basa basi.
"Begitu pun dengan saya tuan." ucap Rindu ikut basa basi, namun dia tau perlakuan tuan Lucas tidak tulus, hanya basa basi belakang.
"Perkenalkan anak saya, Angel yang sangat cantik dan sangat berprestasi, dan juga sudah menjadi Direktur di perusahaan saya." ucap tuan Lucas memperkenalkan tepatnya membanggakan anaknya.
"Ahhh... Iya, kenalkan saya Rindu, nona Angel." ujar Rindu tersenyum ramah dan mengulurkan tangannya ke arah Rindu.
"Ahhh... Iya." ujar Angel terlihat enggan berjabat tangan dengan Rindu.
Bersambung....
Haiii.... Jangan lupa like komen dan vote ya 😘😘😘
tinggal nunggu jodohnya rinda mungkin kisah cinta rinda agak lain dari rindu laki2 dingin yg cuek sm rinda tp diam2 perhatian
tanda2nya rindu hamil itu