Sesama Author tolong saling menghargai, dilarang mampir jika hanya skip skip saja dan baca setengah-setengah, 🙏
Sebuah pernikahan harus didasari oleh kejujuran dan rasa saling percaya, tapi apa jadinya jika seorang Suami selalu berbohong kepada Istrinya dan lebih memilih menuruti semua keinginan Orang tua serta Keluarganya dibandingkan dengan keinginan Sang Istri?
Yuni selalu berharap jika Sang Suami bisa menjadi sandaran untuk dirinya, tapi ternyata semua itu hanya menjadi angan-angannya saja, karena Hendra bahkan tidak pernah membela Yuni ketika dia dihina oleh keluarga Suaminya sendiri.
Akankah Yuni bertahan apabila keluarga Sang Suami selalu campur tangan dalam rumah tangganya?
Baca kisah selengkapnya dalam Karya saya yang berjudul 'Suamiku Boneka keluarganya'.
Mohon dukungannya untuk Karya-karya receh saya, 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini Antika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Ketika Yuni dan Pak Ibrahim ke luar dari dalam rumah, Pak Ibrahim semakin terkejut melihat Bayu memberikan uang kepada pemilik kontrakan.
Sepertinya aku sudah terlambat, padahal tadinya aku ingin berbohong kepada Bayu kalau kontrakan yang satunya lagi sudah ada yang mengisi supaya Bayu tidak jadi mengontrak di sebelah rumah kontrakan Yuni, ucap Pak Ibrahim dalam hati.
Pak Ibrahim tersadar dari lamunannya saat mendengar suara Pak Rahmat yaitu pemilik rumah yang akan di sewa oleh Bayu dan Yuni.
"Pak Ibrahim beruntung memiliki Menantu yang baik, bahkan Nak Bayu mengontrak dua rumah sekaligus."
Bayu angkat suara supaya tidak ada yang salah paham terhadap hubungannya dengan Yuni, apalagi Bayu tau betul jika Pak Ibrahim tidak suka melihat kedekatannya dengan Yuni yang sudah berkeluarga.
"Saya bukan Suami Yuni, Pak. Tapi saudaranya."
Pak Ibrahim bernapas lega mendengar perkataan Bayu yang mengaku sebagai saudara Yuni, apalagi beliau takut jika sampai ada yang bergosip mengenai keluarganya.
"Maaf ya Nak Bayu, saya sudah salah paham. Kalau begitu saya permisi dulu, ini kunci rumah kontrakan Nak Bayu dan Nak Yuni," ujar Pak Rahmat dengan memberikan dua buah kunci kepada Bayu.
Bayu memberikan satu kunci kepada Yuni, tapi saat Yuni ingin mengganti uang Bayu, Bayu menolaknya.
"Bay, berapa harga kontrakannya?" tanya Yuni dengan mengeluarkan dompet dari dalam tas nya.
"Tidak usah Yun, kamu simpan saja untuk kebutuhan Anak-anak," ujar Bayu.
"Tapi Bay, aku tidak enak kalau ngerepotin kamu terus."
"Yun, bukannya kamu sendiri yang selalu bilang kalau kita sudah seperti saudara? Sebagai gantinya, bagaimana kalau kamu membantuku membersihkan kontrakan saja? Terus setiap hari aku bakalan ikut sarapan di rumah kamu."
"Tapi aku belum memiliki kompor dan perabotan rumah."
"Sebentar lagi perabotan yang aku pesan akan datang. Nanti aku titip saja di rumah kamu ya, yang penting aku ada kasur buat tidur," ujar Bayu.
"Tapi Bay, aku tidak enak kalau memakai perabotan kamu. Bagaimana kalau nanti barang-barangnya rusak?"
"Kamu jangan terlalu banyak pikiran, kalau rusak tinggal kita betulin," ujar Bayu yang ingin selalu membahagiakan Yuni.
Pak Ibrahim merasa kagum dengan tutur kata Bayu. Beliau terbesit niat untuk menjodohkan Bayu dengan puteri bungsunya, karena dengan begitu Bayu akan benar-benar menjadi saudara Yuni, jadi keduanya tidak akan mungkin saling jatuh cinta seandainya menjadi ipar.
Nak Bayu sepertinya cocok jadi Suami Mia. Dengan begitu Nak Bayu dan Yuni tidak akan menjadi bahan gosip orang, batin Pak Ibrahim.
......................
Hendra dan Lisa yang tengah tertidur setelah pergulatan panas yang mereka lakukan, terbangun saat mendengar handphone Hendra berbunyi, dan ternyata itu adalah panggilan dari Mama Meti yang ingin memastikan jika Hendra tidak pergi ke rumah Orang tua Yuni.
"Sayang, siapa yang barusan telpon?" tanya Lisa dengan memeluk tubuh Hendra yang masih terbaring di sampingnya.
"Barusan Mama nanya kenapa aku masih belum pulang juga, tapi setelah aku bilang kalau aku sedang di rumah kamu, Mama menyuruh aku menginap," jawab Hendra.
"Mama memang sangat pengertian. Mas mau kan menginap di sini? Aku takut hanya sendirian di rumah," rengek Lisa dengan suara manja.
Hendra terlihat berpikir. Ada rasa bersalah menyelinap dalam hatinya terhadap Yuni karena sekarang dirinya sudah berselingkuh dengan Lisa.
"Mas, kenapa kamu diam saja? Jangan bilang kalau kamu masih memikirkan perempuan ja*lang itu? Kamu harus ingat kalau dia sudah berselingkuh," ujar Lisa yang terus berusaha mempengaruhi Hendra.
Hendra menghela napas panjang. Dia berpikir jika perkataan Lisa ada benarnya juga.
"Kamu benar. Tidak seharusnya aku memikirkan seorang Istri yang sudah berselingkuh. Jadi, malam ini aku akan menginap di sini," ujar Hendra.
"Kalau begitu aku akan kembali memberikan service yang tidak akan pernah kamu lupakan," ujar Lisa dengan menggerayangi tubuh Hendra, sampai akhirnya mereka kembali mengulangi hubungan terlarang.
Akhirnya aku bisa membuat kamu bertekuk lutut di hadapanku Hendra. Sebentar lagi aku akan menjadi Nyonya Hendra dan menguasai rumah Orang tua kamu, apalagi sewa rumah ini akan segera habis, ucap Lisa dalam hati yang sebelumnya sudah menipu Hendra dan keluarganya dengan mengaku jika rumah mewah yang saat ini dia tempati adalah rumah miliknya.
......................
Yuni, Bayu dan Denis tertawa bahagia ketika membereskan rumah kontrakan mereka, apalagi Bayu membeli banyak perabotan dan mainan untuk Denis dan Nadira.
"Bay, terimakasih banyak ya atas semuanya. Aku jadi gak enak karena kamu sudah begitu baik terhadap kami," ucap Yuni.
"Iya Om, baru kali ini Denis sama Nadira punya mainan yang bagus seperti ini."
"Aku cape denger kamu ngucapin makasih terus. Kalau kalian mau ngucapin terimakasih, kalian harus selalu tertawa bahagia, karena itu yang membuat aku merasa bahagia," ujar Bayu.
Beberapa saat kemudian, terdengar suara notif pesan pada handphone Yuni. Tubuh Yuni seketika terasa lemas ketika membuka beberapa kiriman foto dari nomor yang tidak dikenal.
"Yun, kamu baik-baik saja kan?" tanya Bayu ketika melihat Yuni menangis.
"A_aku_" ucap Yuni dengan tergagap.
Yuni rasanya tidak kuasa menjawab pertanyaan Bayu, bahkan saking lemasnya handphone Yuni sampai terjatuh dari pegangan tangannya.
Bayu yang melihat Yuni hampir terjatuh bergegas menopang tubuhnya kemudian membantu Yuni duduk.
"Ibu kenapa menangis?" tanya Denis yang terlihat khawatir.
"Ibu hanya kelilipan sayang," jawab Yuni berusaha menutupi semuanya supaya tidak membuat Denis sedih.
Bayu mengerti jika saat ini Yuni tengah menutupi sesuatu, sampai akhirnya Bayu meminta Denis pergi ke rumah Orang tua Yuni.
"Sebaiknya sekarang Denis ke rumah Nenek dulu ya bantu jaga Dira, soalnya ada yang mau Om Bayu bicarakan sama Ibu."
"Om, tolong jaga Ibu ya," ucap Denis yang sudah mengerti jika saat ini Yuni sedang tidak baik-baik saja.
"Iya sayang, Denis tidak perlu khawatir, Ibu pasti akan baik-baik saja," ucap Bayu dengan mengelus lembut kepala Denis.
Bayu mengambil handphone Yuni yang terjatuh di atas lantai. Dia begitu terkejut ketika melihat foto Hendra dan Lisa yang tengah tidur dengan berpelukan bahkan tanpa menggunakan sehelai benang pun.
"Dasar lelaki bajingan. Bisa-bisanya dia melakukan semua itu !!" gumam Bayu dengan mengepalkan kedua tangannya.
Bayu begitu murka dengan kelakuan Hendra. Kali ini dia sudah tidak bisa mentolelir kesalahan fatal yang telah dilakukan oleh Hendra.
"Yun, sekarang juga aku akan membuat perhitungan dengan Hendra. Aku tidak rela melihat kamu terus-terusan disakiti oleh dia."
"Tunggu Bay, kamu tidak perlu mengotori tangan kamu," ucap Yuni dengan mengelap air matanya.
"Apa maksud kamu? Aku tidak rela dia terus-terusan melukai kamu. Dia sudah berselingkuh Yun, apa kamu masih ingin memaafkan kesalahannya?"
*
*
Bersambung
emang agak lain pak Ibrahim ini
semangat thor
semangat thor asli kesel banget gue sama Hendra dia itu bukan bodoh lagi iiiiiiiiihhhhhhh kesel banget awas luu Hendra habis kau